Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH

NTSI 610 METODE PENELITIAN


Dosen Pembina : Ibu Anie Yulistyorini, S.T., M.T

TUGAS MANDIRI 4

Oleh:
Husnik Maulidya Tungga Dewi
180523630056
OFF D3-13MD

PROGRAM S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
JUDUL: OPTIMALISASI KUAT TEKAN SELF-COMPACTING
CONCRETE DENGAN PEMANFAATAN SERBUK KACA DAN SERBUK
KERAMIK SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

METODE PENELITIAN

a. Lokasi dan Sampel Penelitian


Penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Negeri Malang,
Jawa Timur. Sampel penelitian yang digunakan berupa silinder ukuran 150 mm
x 300 mm dengan variasi benda uji beton Self Compacting Concrete (SCC)
terdiri atas tiga kombinasi kandungan serbuk kaca dan keramik antara lain
sebesar 10% dan 15%, 12% dan 17% serta 15% dan 20%. Masing-masing benda
uji dibuat 3 sampel dan total benda uji sebanyak 9 buah diuji pada umur 7, 14
dan 28 hari. Target kuat tekan beton rencana (f’c) pada umur 28 hari sebesar 30
Mpa.
b. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental
laboratorium pada beton SCC untuk menemukan optimum campuran kuat tekan
beton yang dihasilkan dengan substitusi parsial semen menggunakan variasi
peresentase kadar serbuk keramik dan serbuk kaca terhadap berat semennya.
Teknik pengumpulan data material menggunakan data hasil pengujian di
laboratorium dan studi literature untuk data parameter kandungan kadar
material serbuk kaca dan keramik yang digunakan. Pengujian pada beton yaitu
dengan penambahan
c. Material dan Peralatan Penelitian
i. Material
Material yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
(1) Agregat Kasar dengan diameter ukuran agregat kasar maksimum
yaitu 10 mm
(2) Agregat Halus
(3) Semen Portland Tiga Roda Tipe 1 sesuai standar ASTM C150-83a.
(4) Serbuk Keramik
(5) Serbuk Kaca
(6) Air
(7) Superplasticizer dari Sika Viscocrete 10
(8) Admixture AM78 sebesar 1% dari berat semen

ii. Peralatan
(1) Timbangan analitis 25 kg dengan skala 100 gram
(2) Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
(3) Gelas ukur 1000cc
(4) Takaran silinder vol. 5 liter
(5) Oven dengan pengaturan suhu (110±5)°C
(6) Shieve 1 set sesuai dengan ASTM C 33-03
(7) Shieve Shaker
(8) Piknometer 500 ml
(9) Kerucut terpancung
(10) Thermometer
(11) Penggaris
(12) Mixer beton
(13) Slump Cone
(14) L-shaped Box
(15) V-funnel
(16) Cetakan beton silinder 150 x 300 mm
(17) UTM Kuat Tekan Beton
d. Alur Penelitian
Dalam percobaan laboratorium untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,
beberapa tahapan perlu dilakukan. Berikut diagram alir penelitian yang
ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Dalam penelitian ini, pembuatan benda uji dilakukan melalui tahapan-tahapan
berikut:
1. Tahap Pengumpulan Informasi
Data-data penunjang penelitian eksperimental laboratorium
dibutuhkan beberapa dasar acuan peraturan standar yaitu SNI beton 03-
2834-2000, ASTM, The European Guidelines for Self Compacting
Concrete, buku, jurnal-jurnal penelitian dan artikel penelitian terhadap
Beton SCC sebelumnya.
2. Tahap Persiapan
Persiapan bahan material penyusun beton seperti agregat kasar,
halus, semen, admixture, dan lainnya disimpan pada tempat terlindungi
dari pengaruh cuaca dan kelembaban. Serta, persiapan peralatan-
peralatan dilakukan pengecekan.
3. Tahap Pengujian Material Bahan
Pengujian material bahan alam penyusun beton untuk mendapatkan
data-data komposisi tiap bahan dan sebagai kontrol persyaratan material
dalam pembuatan beton. Pengujian dilakukan pada agregat kasar,
agregat halus, serbuk keramik dan serbuk kaca. Berikut pengujian yang
akan dilakukan pada komponen material bahan alam:
(1) Pengujian agregat kasar
a) Pengujian berat isi
b) Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar
c) Pengujian kadar air
d) Pemeriksaan kadar lumpur
e) Pengujian analisis saringan
(2) Pengujian agregat halus
a) Pengujian berat isi
b) Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar
c) Pengujian kadar air
d) Pemeriksaan kadar lumpur
e) Pengujian analisis saringan
(3) Pengujian serbuk keramik
a) Pembersihan limbah keramik
b) Penghalusan limbah keramik dengan mesin Los
Angeles
c) Pengujian analisis saringan lolos ayakan no. 200
(4) Pengujian serbuk kaca
a) Pembersihan limbah keramik
b) Penghalusan limbah keramik dengan mesin Los
Angeles
c) Pengujian analisis saringan lolos ayakan no. 200

4. Tahap Perencanaan Mix Design Beton Self Compacting Concrete


(SCC)
Perhitungan Mix Design dilakukan menurut SNI Beton 03-2834-2000 untuk
menjadi acuan dalam merencanakan proporsi campuran beton yang
direncanakan.
No Uraian Instruksi Nilai/Keterangan
1 Kuat tekan yang disyaratkn Ditetapkan 30 Mpa
2 Deviasi Standar (Mpa) Butir 4.3.2.1.1) ; tabel 1 5,6 Mpa
3 Nilai tambah (Mpa) = 1,64 x No.2 9,02 Mpa
Kekuatan rata-rata yang
4 = No. 1 + No.3 39,02 Mpa
ditargetkan (Mpa)
5 Jenis Semen Ditetapkan Portland I
Jenis Agregat
6 - Agregat Halus Ditetapkan Pecah (Crushed)
- Agregat Kasar
7 Faktor air semen bebas Tabel 2 Grafik 1 atau 2 0,42
8. Faktor air semen maksimum Butir 4.2.3.2.2 0,6
9. Slump rencana (mm) Ditetapkan butir 4.2.3.3 650 mm
Ukuran agregat maksimum
10. Ditetapkan butir 4.2.3.4 10 mm
(mm)
11. Kadar air bebas (kg/m3) Tabel 3 butir 4.2.3.4 233,3 kg/m3
Jumlah semen (kg/m3) .
12. = 555,6 kg/m3
. .
Jumlah semen minimum Ditetapkan butir 4.2.3.2
13. 325 kg/m3
(kg/m3) tabel 4,5,6
Jumlah semen yang digunakan Terbesar antara No. 12
14. 555,6 kg/m3
(kg/m3) atau No. 13
Presentase agregat halus : Grafik 13 s/d 15 atau
15. 50%
agregat kasar (%) perhitungan
Berat jenis relative kondisi
16. Diketahui/dianggap 2,40
SSD
17. Berat isi beton (kg/m3) Grafik 16 2200 kg/m3
Berat agregat gabungan
18. = No.17 – No.14 – No.11 1411,1 kg/m3
(kg/m3)
19. Berat agregat halus (kg/m3) = % Ag. H x No.18 705,6 kg/m3
20. Berat agregat kasar (kg/m3) = % Ag. K x No.18 705,6 kg/m3
Rekap proporsi campuran beton per-m3 (kg)
21. = Semen : Agregat halus : Agregat Kasar : Air
= 555,6 kg/m3 : 705,6 kg/m3 : 705,6 kg/m3 : 233,3 kg/m3
Koreksi Kadar Air (data dapat diisi saat setelah eksperimen)
Kadar air Agregat Halus (%)
……..
Kadar air Agregat Kasar (%)
22.
……..
Berat Agregat Halus (kg)
Bah = …..

Berat Agregat Kasar (kg) (data dapat diisi saat setelah eksperimen)
Bak = …..

23.
Berat Air (kg/m3) (data dapat diisi saat setelah eksperimen)
Ba = ……
Proporsi campuran beton per-m3 terkoreksi (kg) (data dapat diisi saat setelah
eksperimen)
24.
= Semen : Agregat halus : Agregat Kasar : Air

5. Tahap Pembuatan, Pengujian Benda Uji Beton Segar SCC dan


Pencetakan Benda Uji
Pembuatan benda uji dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
o Perisapan bahan material substitusi parsial semen yaitu dengan
penghalusan limbah keramik dan kaca menggunakan mesin Los
Angeles hingga mencapai sifat fisik limbah menjadi serbuk
menyerupai semen atau lolos ayakan nomor 200
o Persiapan dan penimbangan material bahan penyusun utama beton
lainnya sesuai kadar yang telah di rencanakan dalam tahap
perencanaan mix design.
o Siapkan cetakan beton benda uji berbentuk silinder 150 mm x 300
mm
o Siapkan mixer beton unruk proses pengadukan
b. Tahap Pengecoran dan Pengujian funnel test, L-shape box test, slump
test dan T50 test
o Masukkan agregat kasar, dan agregat halus ditambah air ke dalam
mixer dan aduk hingga rata
o Masukkan semen ditambah air kedalam mixer dan aduk hingga rata
o Setelah tercampur rata masukkan serbuk keramik dan serbuk kaca
dengan variasi presentase pertama yaitu 15 % serbuk keramik dan
10% serbuk kaca. Serta tambhakan sisa air yang masih ada
o Masukkan Superplasticizer Sika Viscocrete 10. Minimal waktu
pengadukan setelah ditambahkan Superplasticizer adalah 3 menit.
Jika adonan setelah dicampur belum mengalami keenceran maka
dosis Superplasticizer dapat ditambah hingga adonan mengencer.
o Aduk adonan hingga adukan merata atau homogen untuk
menghindari segregasi
o Setelah pengadukan adonan selesai, uji funnel test dengan V-funnel
untuk menghitung waktu pengaliran SCC
o Lalu, lakukan tes L-shape box
o Kemudian test slump dan T50 test untuk mengukur diameter sebaran
SCC
o Jika adonan masih belum memenuhi persyaratan yaitu kurang encer
maka dapat ditambahkan dosis Superplasticizer yang telah
ditentukan hingga pengujian beton segar memenuhi persyaratan
o Jika adonan masih belum memenuhi persyaratan setelah
ditambahkan Superplasticizer yaitu terlalu cair maka pengurangan
kadar air dapat dilakukan.
o Adonan yang telah memenuhi persyaratan beton segar SCC dapat
dilakukan pencetakan pada silinder 150 mm x 300 mm
o Lakukan langkah-langkah diatas kembali untuk variasi kedua yaitu
12% serbuk kaca dan 17% serbuk keramik serta variasi ketiga yaitu
15% serbuk kaca dan 20% serbuk keramik.
o Diamkan cetakan beton selama 24 jam, kemudian bongkar cetakan.
c. Tahap Perawatan
o Perawatan beton SCC dengan cara curing beton atau merendam
benda uji pada air untuk menghindari pengaruh cuaca terhadap
proses pengerasan beton yang dapat mempengaruhi kekuatan beton
nantinya. Perendaman dilakukan hingga mencapai umur pengujian
yang sudah ditentukan untuk dilakukan uji kuat tekan yaitu 7 hari,
14 hari dan 28 hari.
6. Tahap Pengujian Kuat Tekan Benda Uji
Pengujian kuat tekan benda uji menggunakan UTM kuat tekan pada
Laboratorium Struktur Universitas Negeri Malang. Pengujian benda uji sesuai
dengan umur yang direncanakan yaitu untuk mengetahui kekuatan tekan beton
yang dicapai pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari setelah proses curing. Berikut
langkah-langkah pengujian kuat tekan pada benda uji:
i. Benda uji dikeluarkan sehari sebelum pengujian
ii. Keringkan benda uji
iii. Timbang benda uji untuk mengetahui berat benda uji
iv. Letakkan benda uji pada mesin uji dana tur hingga silinder tepat
ditengah dari balok penekan
v. Tekan tombol Start untuk memulai proses penekanan dan catat beban
maksimum benda uji hingga retak.
7. Analisis Data Pengujian Berdasarkan Benda Uji Eksperimen
Analisis data pengujian meliputi sifat beton segar SCC inovsi serbuk
keramik dan kaca sebagai substitusi parsial semen dan kuat tekan beton SCC.
Data yang telah diperoleh setelah eksperimen disajikan secara deskriptif
kuantitatif dalam bentuk grafik dan tabel untuk selanjutnya diketahui dan
dibandingkan kemampuan mix design beton SCC dengan penambahan 3 variasi
persentase serbuk kaca dan keramik berturut-turut yaitu 10% dan 15% 12% dan
17% serta 15% dan 20% terhadap kuat tekan beton yang dihasilkan pada umur
uji 7 hari, 14 hari dan 28 hari.

Anda mungkin juga menyukai