Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN VII

ANALISIS VITAMIN LARUT AIR

NAMA : ANA BELINDA SANDY


NIM : P21119050
KELAS : GIZI B
ASISTEN : DESTI HIDAYANTI

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................

1.3 Tujuan..........................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN.........................................................................

2.1 Pengertian vitamin larut air.......................................................................

2.1 Vitamin C..................................................................................................

2.3 Macam – macam analisis vitamin C.........................................................

2.4 Prinsip dan analisis metode titrasi iodometri............................................

BAB III METODE PRAKTIKUM.......................................................................

3.1 Waktu dan tempat......................................................................

3.2 Alat dan bahan.....................................................................

3.3 Prosedur Kerja............................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................

4.1 Hasil..........................................................................

4.2 Pembahasan........................................................

BAB V PENUTUP.................................................................................................

5.1 Kesimpulan........................................................................
5.2 Saran.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
ANALISIS DATA.................................................................................
DIAGRAM ALIR.............................................................................................

LEMBAR ASISTENSI...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan
adalah vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan
larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga
bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut
dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air,
seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin
larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin
A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di
didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.
penyerapan vitamin- vitamin yang larut dalam lemak, sehingga dapat
menimbulkan keadaan defisiensi. Defisiensi gizi akan mempengaruhi fungsi
vitaminvitamin tersebut.

1.2. Rumusan Malsah


Bagaimana cara melakukan analisis vitamin larut air dan menentukan kadar air
pada jeruk dan you c 1000?.
1.3. Untuk mengetahui cara melakukan analisis vitamin larut air dan menentukan
kadar air pada jeruuk dan you c 1000.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Vitamin Larut Air
Berdasarkan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, maka zat gizi terbagi jadi dua
bagian, yang pertama zat gizi mikro juga yang kedua zat gizi makro. Zat gizi
yang dibutuhkan oleh tubuh dengan jumlah besar disebut zat gizi makro, dan
diukur dalam satuan gram, untuk zat gizi dimana diperlukan dengan jumlah yang
kecil disebut zat gizi mikro dan diukur dalam satuan miligram. Mineral juga
vitamin merupakan zat gizi mikro, dan lemak, protein juga karbohidrat
merupakan zat gizi makro. Vitamin dibedakan jadi dua bagian yaitu vitamin larut
air serta vitamin larut lemak. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan vitamin C,
untuk vitamin larut lemak diantaranya yaitu vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan
vitamin K. Setiap vitamin mempunyai fungsinya masing-masing contohnya
vitamin C yang dibutuhkan sebagai koenzim dan antioksidan serta membantu
absobsi dan metabolisme besi, untuk itu diperlukan untuk setiap orang dapat
memenuhi kebutuhan vitaminnya (Furkon, 2014). Terutama pada masa
pembatasan sosial covid-19, mikronutrien seperti vitamin larut air sangat
diperlukan dalam perkembangan, pemeliharaan dan peforma sistem imun tubuh,
dan membuat tubuh tetap sehat. Kekebalan tubuh yang optimal bergantung pada
status gizi yang normal dan sehat, untuk itu kita perlu memenuhi setiap
kebutuhan zat gizi kita apalagi dalam pada saat pembatasan sosial covid-19
(Pratiwi dkk, 2020).

2.2. Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan
efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk
melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi. Status
vitamin C seseorang sangat tergantung dari usia, jenis kelamin, asupan vitamin C
harian, kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit tertentu.
Rendahnya asupan serat dapat mempengaruhi asupan vitamin C karena bahan
makanan sumber serat dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin C
(Citraningtyas, 2013).

Vitamin C mempunyai peran penting terhadap tubuh manusia, dimana apabila


tubuh manusia kekurangan vitamin C maka akan timbul gejala penyakit ini
seperti sariawan, nyeri otot, berat badan berkurang, lesu, dan sebagianya.
Didalam tubuh vitamin C menjalankan fungsinya seperti dalam sintesis kolagen,
pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolisme kolesterol, menjadi asam
empedu, dan berperan penting dalam pembentukan neurotransmitter
norepinefrin. Vitamin C juga termasuk antioksidan dalam tubuh. Pada dasarnya
vitamin C didalam tubuh mampu berfungsi melindungi beberapasel/ molekul
dalam tubuhseperti, protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat selain itu
vitamin C dapat menjaga kehamilan, mencegah dari diabetes (Helmi, 2007).

Vitamin C banyak terdapat di buah, dan sayuran, salah satunya pada cabai.
Vitamin C pada cabai memiliki fungsi sebagai antioksidan yang baik untuk tubuh
(mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang diserap oleh kalsium dalam tubuh,
selain itu, Vitamin C juga termasuk yang paling mudah larut dalam air dan
esensial untuk biosintesis kolagen (Rahmawati, 2009). Sehubungan dengan hal
diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui kadar vitamin C yang terdapat pada
cabai dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan menguji
fitokimianya. Metode Penelitian Alat dan bahan Alat yang digunakan adalah
corong, labu ukur, tabung reaksi, batang pengaduk, rak tabung, spektrofotometri
UV-Vis, oven, erlemeyer, kaca arloji, gelas ukur, spatel, kertas saring, beaker
glass, dan blender. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
cabai merah besar (sampel 1), cabai rawit hijau (sampel 2), cabai jablay orange-
merah (sampel 3), cabai keriting merah (sampel 4), cabai hijau besar (sampel 5),
aquades, etanol teknis (CH3CH2OH) 70% , aquades bebas CO2, asam askorbat
murni (C6H8O6), pereaksi mayer, pereaksi dragendorff, larutan FeCl3.
 Jeruuk
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina
dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang
lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan.
Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang
mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali (Deptan, 2012).

Sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan perekonomian


nasional. Peranannya antara lain menyumbang penyediaan sumber devisa melalui
ekspor, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan kemiskinan,
penyediaan lapangan kerja dan perbaikan pendapatan masyarakat (Panggabean,
2008).

Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai


sumber gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa negara. Besarnya kontribusi
agroindustri jeruk dalam meningkatkan pendapatan akan menumbuhkan sentra
pengembangan jeruk baru. Ketersediaan varietas unggul, baik mutu maupun
produktivitas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi mutlak yang
harus dipenuhi dalam era pasar bebas. Untuk mencapai imbangan antara
permintaan dan penawaran, maka produksi jeruk nasional perlu terus
ditingkatkan (Karsinah, 2002).

Indonesia merupakan negara tropis di mana berbagai jenis jeruk banyak dijumpai
dan dibudidayakan mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Bahkan
beberapa jenis jeruk tersebut telah menjadi unggulan daerah maupun nasional,
salah satunya di Sumatera Utara yaitu jeruk siam madu (Martasari dan Mulyanto,
2008).

 You C 1000
YOU C 1000 Vitamin merupakan minuman kesehatan dengan kandungan 1000
mg vitamin C yang terbuat dari bahanbahan natural dan cair/liquid dalam
kemasan botol yang praktis dapat langsung dikonsumsi. Keunggulan yang
dimiliki You C 1000 Vitamin dibandingkan kompetitornya (U.C 1000, Redoxon,
Enervon C) adalah, terdapat 3 varian rasa (lemon, jeruk, apel), kandungan
Vitamin C 1000mg, siap dikonsumsi karena sudah dalam bentuk liquid,
teknologi pembuatannya dari Jepang, serta berbahan dasar alami sehingga rasa
yang disajikan lebih menyegarkan (www.youc1000.com). Miss Universe telah
menjadi icon produk You C 1000 Vitamin sejak awal produk muncul di pasar
yaitu sejak tahun 2004 hingga sekarang, dalam penelitian ini iklan You C 1000
Vitamin dengan tema ‘Batik’ dan Leila Lopes (Miss Universe 2012) sebagai
endorser.

Lokasi pengambilan data dilakukan di wilayah Surabaya Selatan. Lokasi tersebut


dipilih karena berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada salah
satu distributor You C 1000 Vitamin di Surabaya yaitu PT. Asia Sejahtera
Perdana Pharmaceutical, diperoleh informasi bahwa wilayah di Surabaya yang
memiliki penjualan terbesar adalah wilayah Surabaya Selatan.

2.3. Macam-Macam Analisis Vitamin C


Berbagai macam analisis dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin C.
Penelitian dengan menggunakan metode spektrofotometri dilakukan pada tahun
1966 sampai dengan tahun 1967 (Helrich, 1990). Spektrofotometri ultra violet
adalah bagian dari teknik analisis spektroskopik yang memakai sumber REM
(radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190- 380 nm) dan sinar tampak (380-
780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer.

Spektrofotometer UV adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,


reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer terdiri dari alat spektrometer dan fotometer. Spektrometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu manakala
fotometer pula adalah alat pengukur intensitas cahaya yang diabsorbsi atau
ditransmisikan. Spektrofotometer pula digunakan untuk mengukur energi cahaya
secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, diemisikan atau direfleksikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang (Skoog, 1996).

Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang


sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan
absorbsi diantara blanko dengan cuplikan ataupun pembanding. Penggunaan
spektrofotometri UV melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisis, sehingga penggunaan spektrofotometri UV lebih banyak
dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. (Dachriyanus, 2004).

2.4. Prinsip dan Analisis Metode Titrasi Iodium


Penetapan kadar vitamin C dalam buah semangka dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya dengan titrasi Iodimetri. Titrasi Iodimetri merupakan
titrasi redoks. Titrasi-titrasi redoks berdasarkan pada perpindahan elektron antara
titran dengan analit. Jenis titrasi ini biasanya menggunakan potensiometri untuk
mendeteksi titik akhir, meskipun demikian, penggunaan indikator yang dapat
merubah warnanya dengan adanya kelebihan titran juga sering digunakan.
Penentuan jumlah vitamin C dapat dilakukan dengan metode titrasi Iodimetri.
Prinsip dasar dari metode titrasi Iodimetri ini adalah penambahan berlebih ion
iodida ke dalam larutan kromium yang merupakan oksidator, kemudian ion
kromium inilah yang mengoksidasi ion iodida menjadi iod, iod yang bebas
kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat.

Telah dilakukan penelitian perbandingan kadar vitamin C antara buah Salak


Pondoh dan manisan buah Salak Pondoh dengan metode Iodimetri oleh
Ramadhayani (2011), dalam penelitian tersebut didapat hasil bahwa terjadi
penurunan kadar vitamin C dalam olahan salak pondoh jika dibandingkan dengan
salak pondoh segar yang disebabkan karena adanya pemanasan (perubahan
suhu).

Dilakukan pula penelitian perbandingan kadar vitamin C pada kelopak rosella


kering dan segar (Hibiscus sabdariffa calyx) secara Iodimetri oleh Isnina (2008),
dalam penelitian tersebut didapat hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap kadar vitamin C pada kelopak rosella segar dan kering disebabkan
karena adanya pengeringan atau pemanasan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu,
30 Januari 2021 Pukul 10.00 - selesai, secara online melalui aplikasi zoom
meting.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun bahan yang digunakan adalah iodin, aquades 90 ml, vitamin c, you c
1000, H2SO4 5ml, amilum 20 tetes.

Adapun alat yang digunakan adalah gelas kimia, elemeyer 250 ml dan 1000 ml,
pipet tetes, pipet skala, pipet tiller, gelas ukur, buret, corong.

3.3 Prosedur Kerja

Langkah pertama kita menggunakan ampel jeruk diambil mmenggukan pipet


skala sebanyak 10 ml, kemudia disimpan kedalam tabung alemeyer 1000 ml,
setelah iti ditambahkan aquades 90 ml, lalu campurkan larutan, lalu ambil larutan
yang sudah tercampur sebanyak 25 ml dengan menggunakan pipet skala, lalu di
pindahkan kedalam tabung elemeyer 250 ml, tambahkan larutan H2SO4
sebanyak 10 ml, lalu ditambahkan dengan amilum sebanyak 20 tetes, lalu ambil
larutan iodin untuk mentitrasi larutan, dimasukan didalam buret titrasi, lalu titrasi
laluran sambal digoyangkan didalam tabung elemeyer,titrasi hingga ada
perubahan warna, jika suda terjadi perubahan warna maka percobaan yang
ddilakukaan berhail, selanjutnya kita menggunakan sampel yang ke dua yaitu
you c 1000 lakukan langkah yang sama dengan sampel pertama, dalam ampel
yang kedua tidak terjadi perubahan warna mungkin dikarenakan kurangnya
larutaan iodin sehingga tidak terjadi perubahan warna.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Basset, J., R. C. Denney, G.H Jeffrey, J. Mendhom. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia
Analisa Kuantitatif Anorganik. Jakarta : EGC.

Bintang,M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta : Penerbit Erlangga

Dachriyanus, D. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi.


Padang: Andalas University Press, pp.1-2, 8-9.

David R. Caprette, 2015, Principles of Spectrophotometry, available online at


http://www.ruf.rice.edu/~bioslabs/methods /protein/spectrophotometer.htm
[Accessed on 2 Juni 2018]

Day, R.A. dan A.L. Underwood. 1981. Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi Keempat.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Deman, John,M. 1997. Kimia Makanan. Bandung : Penerbit ITB

Dymas, 2011. Pro dan Kontra Vitamin C dalam Mengobati Penyakit Influenza. Food
technopreneur.
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : ANA BELINDA SANDY


NIM : P21119050
ASISTEN : DESTY HIDAYANTI
No Hari/Tanggal Koreksi Paraf
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
       
     
       

Anda mungkin juga menyukai