NIM : 20/SV/464110/18429
Soal
Jawaban
1.
Masukan (Input) Usaha memasukkan energi dari lingkungan terjadi melalui interaksi
dengan berbagai macam subsistem:
Variabel Antara
Selain terdapat proses dan mekanisme transformasi juga terdapat berbagai macam
variabel yang memberikan tekanan pengaruh pada perilaku manusia, yang
kemudian juga mempengaruhi hasil produksi yang dipasarkan oleh organisasi
tersebut kepada lingkungan sekitarnya. Di antara sesama variabel antara tadi
terdapat kegiatan untuk saling mempengaruhi, karena
a. Kegiatan (aktifitas). Sesuai dengan sifat tugas dan pekerjaan dan tanggung jawabnya
maka orang-orang yang ada dalam organisasi melakukan berbagai macam kegiatan,
baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan pemikiran. Pada umumnya dalam
melakukan berbagai macam kegiatan tersebut mereka bertindak berdasarkan
tuntutan jenis pekerjaannya dan atau tuntutan pimpinan organisasi tersebut.
Semua kegiatan ini juga mereka maksudkan untuk memenuhi tuntutan kewajiban
mereka sebagai anggota organisasi. Namun demikian juga tidak dapat dipungkiri
bahwa dalam melaksanakan berbagai aktifitas tersebut mereka sekaligus berusaha
untuk mencapai kebutuhan pribadi mereka, atau untuk memenuhi tuntutan
kelompok mereka dan atau alasan-alasan lainnya;
b. Interaksi. Tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan seseorang selalu berkaitan dengan
tindakan yang lainnya. Hakikat dan frekuensi dari interaksi sesungguhnya
merupakan fungsi dari keempat subsistem yang telah kita singgung di atas;
c. Sikap. Sebagai hasil dari kegiatan dan interaksi manusia yang satu dengan manusia
yang lainnya, akan melahirkan sikap. Sikap tersebut dapat berupa sikap terhadap
pekerjaan dan juga sikap yang satu terhadap yang lainnya. Mereka
mengembangkan sikap apakah mereka menyenangi atau tidak menyenangi apa
yang mereka kerjakan, apa yang terjadi atas diri mereka, atau pimpinan mereka
atau atas bawahan mereka. Perasaan yang mendasari sikap mereka ini juga
ditentukan oleh harapan dan kepribadian masing-masing serta interaksi dari
keempat subsistem yang terdapat di dalamnya.
d. Iklim Organisasi. Kegiatan sehari-hari, interaksi dan sikap tadi tercermin nyata
dalam suasana kerja. Hal-hal tersebut dalam bentuk rasa percaya mempercayai,
kompetisi atau kolaborasi, dukungan atau keinginan saling jegal, komunikasi yang
terbuka atau tertutup dan sebagainya. Iklim organisasi ini sesungguhnya
dipengaruhi oleh budaya, nilai dan norma yang hidup dalam organisasi tersebut.
Budaya organisasi berkembang dan berubah secara perlahan, karena ia merupakan.
hasil interaksi. Sebaliknya iklim organisasi merupakan cerminan keadaan sehari-hari,
yang nampak nyata dalam bentuk hubungan manusia yang satu dengan manusia
yang lainnya dan hubungan antara manusia dengan pekerjaannya.
Keluaran (Output)
Secara sederhana kita telah memberikan arti keluaran sebagai suatu hasil produksi,
baik berupa barang ataupun jasa, yang dipasarkan oleh suatu organisasi kepada
lingkungannya. Namun demikian, dengan pemahaman bahwa organisasi adalah
suatu sistem sosial dan juga sistem teknis, dalam memahami lebih lanjut pengertian
dan hakekat keluaran tadi, perlu disinggung tiga istilah penting, yaitu: produktivitas,
kepuasan dan pertumbuhan
Contoh dari sitem terbuka adalah Microsoft corporation, yang selalu mengikuti
kebutuhan para konsumen yang sudah disurvey oleh pihak perusahaan, sehingga
perusahaan dapat berinovasi dan menciptakan suatu produk yang dibutuhkan dalam
masyarakat.
2. TEORI MANAJEMEN KLASIK
Pendahulu/Pionir Teori Manajemen Klasik
a. Robert Owen (1771—1858)
Robert Owen merupakan manajer dan pemilik beberapa pabrik kapas (cotton) di
Inggris. Pada waktu itu, kondisi kerja di pabrik sangat buruk. Owen sampai pada
kesimpulan bahwa manajer harus menjadi pembaru (reformer). Ia melihat peranan
pekerja yang cukup penting sebagai aset perusahaan. Pekerja bukan hanya
merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan yang signifikan.
Selanjutnya, dia memperbaiki kondisi kerja pekerjanya dengan mendirikan
perumahan (tempat tinggal) yang lebih baik. Ia mendirikan toko tempat pekerja bisa
membeli barang kebutuhan di toko tersebut dengan harga murah. Mengurangi jam
kerja menjadi 10,5 jam per hari dari sebelumnya sekitar 15 jam sehari dan menolak
pekerja di bawah umur 10 tahun. Owen berpendapat, dengan memperbaiki kondisi
kerja atau investasi pada sumber daya manusia, perusahaan dapat meningkatkan
output dan juga keuntungan. Manajer lain pada waktu itu lebih senang melakukan
investasi pada sisi teknis, seperti investasi pada mesin, dan melupakan
perbaikan/investasi pada sumber daya manusia. Di samping itu, Owen
memperkenalkan sistem penilaian terbuka dan dilakukan setiap hari. Dengan cara
semacam itu, manajer diharapkan bisa melokalisasi masalah yang ada dengan cepat.
Cara semacam itu juga membuat pekerja yang berprestasi menjadi bangga karena
namanya dikenalkan ke pekerja lain. Cara semacam itu mendorong sistem feedback
yang banyak dibicarakan pada masa-masa berikutnya. b. Charles Babbage (1792—
1871) Babbage merupakan profesor matematika di Inggris. Dengan latar belakang
kuantitatifnya, ia percaya bahwa prinsip-prinsip ilmiah dapat diterapkan untuk
meningkatkan efisiensi produksi, produktivitas naik, dan biaya operasi turun.
Kontribusinya terlihat dari bukunya On the Economy of Machinery and
Manufactures. Ia menganjurkan pembagian kerja (division of labor) sehingga
kerja/operasi setiap pabriknya bisa dianalisis secara terpisah. Dengan cara semacam
itu, training bisa dilakukan dengan lebih murah. Pekerja yang melakukan pekerjaan
yang sama secara berulang-ulang akan semakin terampil dan berarti semakin efisien.
Dia percaya bahwa metode kuantitatif bisa digunakan untuk menganalisis persoalan
perusahaan, seperti untuk mengefisienkan penggunaan bahan baku atau fasilitas
lain. Dengan ide-ide semacam itu, Babbage merupakan pionir manajemen ilmiah.
Taylor berpendapat bahwa agar prinsip tersebut sukses, diperlukan revolusi mental
yang menyeluruh, baik dari sisi manajemen maupun sisi pekerja. Daripada bertikai
memperebutkan keuntungan yang ada, lebih baik keduanya memfokuskan
peningkatan produktivitas dan keuntungan agar lebih besar. Keuntungan yang lebih
besar akan menguntungkan semuanya. Taylor percaya bahwa manajemen ataupun
pekerja mempunyai kepentingan yang sama untuk meningkatkan produktivitas.
Menurut metode tersebut, seorang pekerja akan bekerja seperti biasa sambil
menyiapkan promosi karier dan melatih calon penggantinya. Dengan demikian,
pekerja akan menjadi pelaksana: pelajar, yaitu menyiapkan karier yang lebih tinggi
dan pengajar dalam arti mengajari calon penggantinya.