Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN STASE MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 7


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI FATIMAH

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Pembimbing Klinik :
Ns. Benny Putra Pratama, S.Kep.

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN PELAJARAN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas
segala rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
seminar ini. Makalah ini akan membahas tentang “Laporan Stase Manajemen
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah”.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam makalah yang kami buat. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik maupun saran dari semua pihak untuk
perbaikan sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik.

Demikianlah makalah ini kami buat semoga dapat bermaanfaat bagi yang
membaca khususnya mahasiswa/i IKesT Muhammadiyah Palembang .

Palembang, April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB1 PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 3
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..................................................... 3
C. Peserta ............................................................................................. 4
D. Metode Pengambilan Data .............................................................. 5
E. Kategori Penilaian ........................................................................... 5
BAB II Hasil Pengkajian
A. Profil dan Gambaran Umum Tentang Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Fatimah Palembang ......................................................................... 6
B. Unsur (Teori Dan Data) Dan Analisis Input ................................... 11
C. Unsur (Teori Dan Data) Dan Analisis Proses..................................
D. Unsur (Teori Dan Data) Dan Analisis Output ................................
BAB III Masalah dan Perencanaan Identifikasi Masalah
A.Identifikasi Masalah .........................................................................
B. Analisa SWOT ................................................................................
C.Skoring .............................................................................................
D. Prioritas Masalah .............................................................................
E. Planning Of Action ..........................................................................
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien. Manajemen mengandung tiga prinsip pokok
yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan
sumber daya, efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi, dan rasional dalam pengambilan keputusan manajerial.
Penerapan manajemen keperawatan memerlukan peran tiap orang yang
terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi masing-masing melalui fungsi
manajemen di rumah sakit (Nursalam, 2011).
Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan
pelayanan jasa kesehatan seringkali menimbulkan tekanan psikologis dan
ekonmi bagi konsumennya. Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan
paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat (WHO, 2012). Rumah
sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat
penelitian medik (Kuntoro, 2010).
Salah satu tujuan pelayanan asuhan keperawatan adalah memelihara
kesehatan. Kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan
sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan
(WHO, 2012). Sejalan dengan WHO pengertian sehat menurut UU Pokok
Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi
kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya
keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dan dalam Undang-
Undang N0. 23 Tahun 1992, dimensi kesehatan mencakup 4 aspek, yakni:
fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi (Kemenkes, 2013 dalam
Sitorus dan Panjaitan, 2015).

4
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat. Menurut UU No. 38 tahun 2014, perawat adalah seseorang yang
telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun diluar
negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Perawat merupakan salah satu ujung tombak dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Perawat dalam kaitannya dengan
pelayanan kesehatan yakni memberikan asuhan keperawatan langsung
pada pasien (Depkes RI, 2016).
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan di
rumah sakit dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh
perawat. Oleh karena itu pelayanan keperawatan ini perlu mendapat
prioritas utama dalam pengembangan ke masa depan. Perawat harus mau
mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan
masyarakat, dan menjadi tenaga perawat yang professional.
Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling
berhubungan, saling bergantung, saling mempengaruhi dan saling
berkepentingan oleh karena itu inovasi dalam pendidikan keperawatan,
praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian
merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses
profesionalitas (Satrianegara dan Siti, 2009).
Pemberian asuhan keperawatan yang baik dan benar dapat
menjadikan kepuasan pasien yang tergantung pada kualitas pelayanan.
Pelayanan adalah semua upaya yang dilakukan karyawan untuk memenuhi
keinginan pelanggannya dengan jasa yang akan diberikan. Suatu
pelayanan dikatakan baiuk oleh pasien, ditentukan oleh kenyataan apakah
jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan pasien, dengan
menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima
(memuaskan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu
pelayanan) (Marquis dan Huston, 2009).
Kepuasan dimulai dari penerimaan terhadap pasien dari pertama kali
datang, sampai pasien meninggalkan rumah sakit. Pelayanan dibentuk

5
berdasarkan lima prinsip service quality yaitu kecepatan, ketepatan,
keramahan dan kenyamanan pelayanan. Dan pelayanan tersebut harus
dikelola secara professional melalui manajemen keperawatan (Nursalam,
2011).
Maka dalam manajemen keperawatan inilah mahasiswa program
porfesi ners IKesT Muhammadiyah Palembang diharapkan mampu
mengaplikasikan pengetahuan managerialnya dan mengelola ruangan
dengan pendekatan proses manajemen keperawatan di Ruang Rawat Inap
Lantai 7 Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memahami manajemen keperawatan
baik pengelolaan sarana maupun kegiatan keperawatan dalam tatanan
klinik

2. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan kemampuan dalam hal :
a. Melakukan pengkajian di Ruang Rawat Inap Lantai 7 Rumah
Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
b. Menganalisis dan memprioritaskan masalah di Ruang Rawat Inap
Lantai 7 Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
c. Melaksanakan POA
d. Membuat analisis SWOT
e. Melakukan pengorganisasian dengan konsep manajemen
keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit Umum
Daerah Siti Fatimah

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan Oleh
Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Palembang

6
dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit Umum Daerah
Siti Fatimah dari tanggal 12 April s/d 24 April 2021.

D. Peserta
1. Mahasiswa
Praktik Klinik Keperawatan Stase Manajemen Keperawatan
Mahasiswa Program Profesi Ners STIKes Muhammadiyah Palembang
terdiri dari 22 mahasiswa yaitu :
a. Amanah Utami (21220003)
b. Anisa Putri Andhini (21220004)
c. Annisa Afianria Yoja Cindona (21220005)
d. Aprianti Rosidah (21220006)
e. Ayu Febrianti (21220008)
f. Gini Eka Cipta Putri (21220020)
g. Gisella Rara Aliende Azhari (21220021)
h. Icha Kritina (21220023)
i. Ila Afriliyana (21220024)
j. Lailatul Ulya (21220032)
k. Laily (21220033)
l. M. Sigit Novianto (21220034)
m. Moli Puspa Sari (21220038)
n. Nabila Salsabila (21220043)
o. Naura Nazifa (21220045)
p. Nezka Ilfi Putri (21220046)
q. Prayoga Wiguna (21220049)
r. Serli Yasmina Rahmania (21220062)
s. Sirdian Wahyu Pratama (21220063)
t. Tasya Menlangga Putri (21220068)
u. Viona Pithaloka Maharditha (21220069)
v. Weka Patriana (21220071)

7
2. Pembimbing
Pembimbing akademik dalam stase manajemen keperawatan ini yaitu:
Efroliza, S.Kep., Ns., M.Kep

E. Metode pengambilan Data


Metode pengambilan data yaitu dengan menggunakan metode kuesioner,
observasi, dan wawancara.
1. Observasi yaitu dengan melihat dan mengobervasi secara langsung
seluruh kegiatan yang ada diruangan.
2. Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan
wawancara secara lisan kepada narasumber seperti kepala ruangan,
ketua tim, perawat pelaksana, pasien serta keluarga pasien.
3. Study dokumen yaitu pengambilan data dari rekam medik. Kepala
Ruangan

F. Kategori Penilaian
Berdasarkan kesepakatan kelompok, penilaian untuk hasil instrument
dikategorikan menjadi 4 yaitu, sebagai berikut :
1. Sangat Baik : 76 – 100 %
2. Baik : 51 – 75 %
3. Cukup : 26 – 50 %
4. Buruk : 1 – 25 %

8
BAB II
PENGKAJIAN DATA

A. Profil dan Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
Palembang
1. Sejarah Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
Palembang
RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan merupakan Rumah
Sakit Umum Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang dibangun atas inisiatif
Gubernur Sumatera Selatan Bapak Ir. H. Alex Noerdin untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya daerah Palembang dan
sekitarnya. Pembangunan rumah sakit menggunakan anggaran Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Rumah sakit ini merupakan milik
pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan akan dikelola sebagai badan
layanan umum daerah yang mempunyai kewenangan dalam mengelola
rumah sakit secara mandiri. Sehingga dengan status BLUD tersebut
diharapkan rumah sakit ini dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
profesional dan bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Pendirian RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang adalah sebuah rencana
yang sangat strategis dan cukup penting untuk mendukung Asian Games
2018 dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Provinsi Sumatera
Selatan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit tipe B yang mempunyai
fasilitas lengkap di Provinsi Sumatera Selatan. Lokasi rumah sakit ini
terletak di Jalan Kol. H. Burlian Km 6.5 Palembang, berdampingan dengan
RS Mata dan RS Gigi Mulut yang berada di luas lahan 14 hektar. Rumah
sakit ini mempunyai 400 kapasitas tempat tidur, yang akan dibuka secara
bertahap dalam rangka persiapan sarana dan prasarana untuk mewujudkan
pelayanan yang berkualitas.
RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan memiliki Ruang Rawat
Inap di Lantai 7 Wings A dan Wings B. Penulis melakukan pengkajian di
unit kerja Ruang Rawat Inap Wings A dan B yang terdiri dari 42 bed untuk
pasien, 2 bed untuk pasien kelas 1 di ruang 701 dan 702, 4 bed untuk pasien

9
anak-anak di ruang 703 dan 704, 8 bed untuk pasien maternitas di ruang
705-708, dan 4 bed untuk pasien iso di ruang 710 dan 711, 22 bed untuk
pasien dewasa bedah dan non-bedah diruang 712-723.

Gambar 2.1 RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan

2. Visi, Misi, dan Motto Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
Palembang
a. Motto
“Kami selalu terdepan melayani kesehatan anda”.
b. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit Umum Rujukan Provinsi dan Rumah
Sakit Pendidikan yang mewujudkan pelayanan yang bermutu,
professional, efisien dengan standar pelayanan kelas dunia.
c. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu,
prima, informatif, dan efektif dengan tetap memperhatikan aspek
sosial kemasyarakatan.
2) Menyelenggarakan pelayanan yang mengutamakan keramahan,
kecepatan, keselamatan, keamanan, kemudahan, dan kenyamanan.
3) Memberikan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat
rujukan tertinggi dengan menggunakan teknologi modern dan
pelayanan kesehatan secara komprehensif kepada masyarakat.

10
4) Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan yang berkesinambungan
sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
5) Menciptakan SDM yang mempunyai daya saing tinggi dan loyal
terhadap organisasi.
6) Mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang
terintegrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
7) Menjalin kerja sama dengan institusi terkait untuk meningkatkan
kinerja.
8) Mewujudkan sistem manajemen Rumah Sakit yang mampu
meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan dan menjamin
kepastian hukum secara transparan, akuntabel, dan auditabel.
9) Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar.

3. Direksi dan Pegawai


a. Direksi
1) Direktur RSUD :
dr. Syamsuddun Isaac Suryamanggala, Sp. OG (plt)
2) Wakil Direktur Medik dan Keperawatan :
dr. Asep Zainuddin, Sp. PK
3) Wakil Direktur SDM, Humas dan Protokol, Pemasaran dan Kemitraan
: dr. Syamsuddun Isaac Suryamanggala, Sp. OG (plt)
4) Wakil Direktur Umum, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah : MeidiArtata, S.E., Ak., M.Comm
b. Pegawai
Keseluruhan pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
Palembang pada tahun 2021, pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Fatimah Palembang terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter Umum,
Perawat, Bidan, dan Non-medis.
Di Ruang Rawat Inap Lantai 7 jumlah perawat sendiri terdapat 23
perawat beserta kepala ruangan, ketua tim, dan pj shift.

11
4. Fasilitas dan Pelayanan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat RSMP
mempunyai pelayanan sebagai berikut :
a. Fasilitas Umum
1) Bank Sumsel Babel
2) Area Parkir Kendaraan
3) Ruang Tunggu
b. Pelayanan Khusus
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Rawat Inap
4) Instalasi Laboratorium
5) Instalasi Radiologi
6) Medical Check Up

5. Struktur Organisasi

12
Denah Ruang Rawat Inap Lantai 7 RSUD Siti Faatimah

Ruang
723 722 721 720 719 718 717 716 715 Pelepasan
714710
713
712
711
APD
Security Station

Ruang Ruang
penyimpa penyimpa MeetingRuang
room Alkes
nan alat nan obat
Nurse
Head Nurse
Linen bersih Station
Instalation Linen Bersih

Ruang
Mandiin Bayi

Head 702 703 704 709


708
707
701 705 705 706
Instalation 708

13
708
B. Unsur (Teori dan Data) dan Analisa Input
1. Pasien
Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau
mentalnya menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima
dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan
(Nursalam, 2016).
Total pasien di ruang Rawat Inap Lantai 7 RSUD Siti Fatimah
Palembang pada bulan November 2020- Maret 2021 berjumlah 441
pasien.

Tabel 2.1

Jumlah Pasien bulan November 2020-Maret 2021 di Ruang Rawat Inap


RSUD Siti Fatimah Palembang

No Penyakit Jumlah
1. November 2020-Maret 2021 441
Total 441
Sumber : Arsip Ruang Rawat Inap Lantai 7, 2021

Tabel 2.2

10 Panyakit Terbanyak periode Bulan Maret 2021 di Ruang Rawat Inap


RSUD Siti Fatimah Palembang

Jenis Kelamin
No Penyakit Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. Neonatus sehat 13
2. SC 11
3. CHF 9
4. HHD 9
5. DLI 8
6. DM Tipe 2 7
7. Pneumonia 6
8. Cholelitiasis 5
9. Ileus Obstruktif 5
10. TB Paru 5
Total 78
Sumber : Arsip Ruang Rawat Inap Lantai 7, 2021

Dari data tabel 2.2 dapat dilihat bahwa dari 78 kasus yang terjadi sebagian
besar berasal dari penyakit Neonatus sehat sebesar 13 kasus dan data yang
terkecil adalah Cholelitiasis, Ileus Obstruktif dan TB paru sebesar 5 kasus.

12
2. MAN (Sumber Daya Manusia)
Menurut UU no 38 tahun 2014, perawat adalah seseorang yang
telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di dalam maupun
diluar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.Pendekatan perhitungan kebutuhan
tenaga keperawatan.
Berdasarkan dari hasil data di Ruang Rawat Inap Lantai 7
RSUD Siti Fatimah Palembang didapatkan jumlah tenaga pelaksanaan
sebanyak 23 orang dengan perincian 1 orang sebagai kepala ruangan
dengan 3 orang sebagai Ketua Tim (Primary Nurse) dengan masing-
masing tim memiliki 6 orang Perawat Pelaksana dan 4 orang bidan
Tim Wings A, dan 9 orang perawat pelaksana Tim Wings B (Associate
Nurse).
Rawat Inap Lantai 7 RSUD Siti Fatimah Palembang
menerapkan pembagian 3 shift yaitu shift pagi, shift sore, dan shift
malam. Jumlah perawat yang bertugas dalam setiap shift ditentukan
oleh Kepala Ruangan. Jumlah perawat yang bertugas shift pagi secara
menetap adalah Kepala Ruangan, Ketua Tim serta perawat lain
bertugas sesuai jadwal shift. Pendekatan dalam perhitungan kebutuhan
tenaga perawat di Ruang Rawat Inap Lantai 7 RSUD Siti Fatimah
Palembang adalah sebagai berikut:
Model Pendekatan dalam Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Keperawatan
Beberapa model pendekatan pendapat yang dapat dilakukan
dalam perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah:
a) Berdasarkan klasifikasi pasien menurut Depkes RI:
Loss day

jumlah hariminggu dalam 1 tahun+cuti +hari besar


loss day= x Jumlah Perawat
jumlah hari kerja efektif

13
Non Nursing Job

( jumlah tenaga keperawatan+loss day )


non nursing job= x 25
100

Berdasarkan tingkat ketergantungan rata – rata jumlah jam


perawatan
- Askep minimal 2 jam
- Askep sedang 3,08 jam
- Askep agak berat 4,15 jam
- Askep maksimal 6,16 jam

b) Berdasarkan rumus Douglas


Douglas (1984, dalam Minetti Huchinson, 1994) menetapkan
jumlah perawat yang dibutuhkan dalam 1 unit perawatan
berdasarkan klasifikasi klien, dimana masing-masing kategori
mempunyai nilai standar /shift nya, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.3

Standar Perhitungan Tenaga Perawat Menurut Douglas

Tingkat Jumlah Kebutuhan Perawat


Ketergantungan Pagi Sore Malam

Minimal 0,17 0,14 0,07

Parsial 0,27 0,15 0,10

Total 0,36 0,30 0,20

SumberSumber : Nursalam, 2011

Sedangkan klasifikasi derajat ketergantungan klien terhadap


keperawatan menurut Douglas berdasarkan kriteria sebagai
berikut:
a) Perawatan minimal memerlukan waktu selama 1-2 jam atau 24
jam, dengan kriteria :
- Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri

14
- Makan dan minum dilakukan sendiri
- Ambulasi dengan pengawasan
- Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shiff
- Pengobatan minimal, status psikologi stabil
- Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
b) Perawatan partial memerlukan waktu 3-4 jam atau 24 jam dengan
kriteria :
- Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
- Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam
- Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
- Folley catheter/intake output dicatat
- Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan
memerlukan prosedur
c) Perawatan maksimal atau atau total memerlukan waktu 5 – 6
jam / 24 jam dengan kriteria :
- Segalanya diberikan / dibantu
- Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam
- Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi intravena
- Pemakaian suction
- Gelisah / disorientasi
 Menurut Gillies (1982)
Kebutuhan tenaga perawat secara kuantitatif dapat
dirumuskan dengan perhitungan sebagai berikut :
jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
Tenaga Perawat =
jumlah jam kerja perawat pertahun x jam kerja perawat perhari

2) Kajian Data
Berdasarkan hasil observasidi ruangan didapatkan jumlah tenaga
medis di Ruang Rawat Inap Lantai 7 RSUD Siti Fatimah Palembang
terdiri dari 1 Kepala ruangan, 3 Ketua tim, dan 17 orang perawat
pelaksana dan dibagi menjadi 3 shift jaga yaitu :

15
- Shift pagi : 07.30 - 14.30 WIB
- Shift sore : 14.00 - 19.30 WIB
- Shift malam : 19.00 - 08:00 WIB
Pendekatan dalam perhitungan kebutuhan tenaga perawat di
Ruang Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
Palembang adalah sebagai berikut :
a) Menurut Gillies
Jumlah tenaga perawat untuk ruang penyakit dalamdengan
jumlah tempat tidur adalah 39 TT dapat dihitung dengan BOR
rata-rata dari 1 tahun terakhir adalah 75 %, sebagai berikut:
Berdasarkan Rumus Gillies adalah:
Ruang Ruang Rawat Inap Lantai 7
Tenaga Perawat (TP) = A x B x 365
(365 – C) x jam kerja/hari
Keterangan:
A: Jam efektif / 24 Jam = 4 Jam
B: Sensus harian BOR x TT = 83% x 25
C: jumlah hari libur (52 hari), 365 = jumlah hari kerja dalam 1
tahun

Untuk Ruang Rawat Inap Lantai 7 dengan jumlah tempat tidur 39,
BOR rata-rata bulan per tahun adalah 83 %. Maka tenaga
keperawatan:

7 x (83% x 39) x 365 = 13 Perawat

(365-52) x 7

Jadi jumlah tenaga perawat Ruang Rawat Inap Lantai 7 Rumah


Sakit Umum Daerah Siti Fatimah Palembang menurut Gillies
(1982) adalah 13 orang.

Analisis
Tabel 2.4

16
Perbandingan Perhitungan dan Kenyataan Ketenagaan
dengan perhitungan Gillies di Ruang Rawat Inap Lantai 7
RSUD Siti Fatimah Palembang
Rumus Jumlah tenaga yang Jumlah Keterangan
penyedian dibutuhkan/hari tenaga yang
tenaga kerja ada saat ini

Gillies 13orang 13 orang Cukup

Berdasarkan hasil dari perhitungan tenaga perawat yang telah


dilakukan denan menggunakan formula gillies menunjukkan
bahwa jumlah perawat yang dibutuhkan dalam sehari sebanyak 13
orang sesuai dengan jumlah perawat yang bertugas sebanyak 13
orang, jadi hasil perhitungan dan kenyataan dalam ruangan tidak
ada masalah di ketenagaan.

b) Menurut Rumus Depkes RI 2005


Jumlah pasien yang digunakan dalam perhitungan rumus ini
berdasarkan jumlah pasien yang dirawat di Ruang Rawat Inap
Lantai 7 pada tanggal 14 April 2021 yaitu sebanyak 16 orang.

1) Jumlah perawatan/hari = jumlah klien x rata-rata perawatan


= 16 x 4 jam
= 64 jam

2) Kebutuhan tenaga =
jumlah jam perawatan diruangan perhari
jam efektif perawat
= 64 / 7
= 9,14 dibulatkan menjadi 9 orang
3) Loss Day

jumlah hariminggu dalam 5 bulan+ cuti+hari besar


loss day= x Jumlah Perawat
jumlah hari kerja efektif

( 22+ 4+ 11 ) x 9 333
= = =¿ 2, 58 dibulatkan menjadi 3 orang
129 129

4) Non Nursing Job

17
( jumlah tenaga keperawatan+loss day )
non nursing job= x 25
100

( 19+ 3 ) x 25
=
100

= 5,5 dibulatkan menjadi 6 orang

5) Faktor Koreksi = loss day + non nursing job


= 3 + 6 = 9 orang

6) Jumlah kebutuhan tenaga


Jumlah tenaga = kebutuhan tenaga + faktor resiko
= 9 + 9 = 18 orang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan di Ruang Rawat Inap Lantai


7 RSUD Siti Fatimah Palembang adalah 18 orang.

Analisis:

Tabel 2.5
Perbandingan Perhitungan dan Kenyataan Ketenagaan
dengan perhitungan Depkes RI di Ruang Rawat Inap Lantai
7 RSUD Siti Fatimah Palembang
Rumus Jumlah tenaga Jumlah tenaga Keterangan
Penyediaan yang yang ada saat ini
Tenaga Kerja dibutuhkan/hari
Depkes RI 18 19 Lebih
Berdasarkan hasil dari tabel diatas didapatkan hasil
perhitungan tenaga perawat yang telah dilakukan dengan
menggunakan formula Depkes RI menunjukkan jumlah perawat
yang dibutuhkan dalam sehari sebanyak 18 orang, sedangkan
jumlah perawat yang saat ini bertugas di Ruang Rawat Inap
Lantai 7 RSUD Siti Fatimah Palembang ada 19 orang sehingga
kenyataan dalam ruangan lebih 1 orang ketenagaan.

c) Menurut Dauglas
Perhitungan jumlah tenaga perawat menurut douglas
berdasarkan tingkat ketergantungan adalah sebagai berikut,
berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan diruang PDL

18
analisa jumlah tenaga kerja diruangan didapatkan hasil bahwa
pasien dengan ketergantungan sebanyak 4 orang dan 12 lainnya
memiliki ketergantungan parsial.

Tabel 2.5
Perbandingan Perhitungan dan Kenyataan Ketenagaan dengan
perhitungan Douglas di Ruang Rawat Inap Lantai 7 RSUD Siti
Fatimah Palembang
Klasifikasi Shift Dinas
Pagi Siang Malam
Minimal 0,17 x 2 = 0,34 0,14 x 2 = 0,28 0,07 x 2 = 0,14
Parsial 0,27 x 14 = 3,78 0,15 x 14 = 2,1 0,10 x 14 = 1,4
Total 0,36 x 0 = 0 0,30 x 0 = 0 0,20 x 0 = 0
Jumlah 4,12 2,38 1,54
Maka dapat disimpulkan:
- Jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift pagi adalah 4
orang
- Jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift siang adalah 2
orang
- Jumlah perawat yang dibutuhkan pada shift malam adalah 2
orang
- Total perawat yang dibutuhkan dari 3 shift adalah 8 orang.
Menurut perhitungan Douglas yang dibutuhkan sesuai dengan
ketergantungan pasien, tenaga perawat yang dibutuhkan oleh Ruang
Rawat Inap Lantai 7 adalah 8 orang ditambah 1 orang Kepala ruangan
dan 2 ketua tim dengan total 11 orang

Kesimpulan
Dari hasil perhitungan ketiga rumus kebutuhan tenaga perawat diatas
dapat dibandingkan sebagai berikut:
Tabel 2.6
Perbandingan Perhitungan dan Kenyataan Ketenagaan dengan 3
rumus perhitungan di Ruang PDL Rumah Sakit X
Metode Hasil perhitungan Tersedia Keterangan

19
Gillies 13 19 Sesuai

Depkes RI 18 19 Lebih

Douglas 11 19 Lebih

3. Money
a. Kajian Teori
Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 pendapatan
asli daerah adalah sumber keuangan daerah yang digali dari
wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak
daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Salah satu fungsi rumah sakit adalah memberikan pelayanan
kesehatan bagi petugas medis maupun non medis.
Sistem keuangan Rumah Sakit yang merupakan salah satu
kegiatan dari manajemen keuangan adalah sasaran pertama yang
harus diperbaiiki agar dapat memberikan data dan informasi yang
mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan
keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan
rumah sakit.

b. Kajian Data
Berdasarkan hasil pengkajian di Ruang Rawat Inap Lantai 7
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah Palembang
menggunakan pembiayaan yang bersumber dari pasien umum,
BPJS dan pasien dengan jaminan kesehatan lainnya.

4. Material
a. Kajian Teori
Standar peralatan keperawatan adalah penetapan peralatan
keperawatan yang meliputi kebutuhan (jumlah, jenis, dan

20
spesifikasi) serta pengelolaannya dalam upaya mewujudkan
pelayanan keperawatan yang berkualitas. (Depkes, 2011).

b. Kajian Data
Tabel 2.7
Standar Alat dan Bahan di Ruang Rawat Inap

No Peralatan Jumlah Keterangan


Saat Ini
1 ALKES
1) Trolley tindakan 2 1 Wa & 1Wb
2) Tensimeter Manual 2 1 Wa & 1Wb
3) Stetoskop Anak 1 Wa
4) Wheel chair/ kursi roda 2 1 Wa & 1Wb
5) Defibrilator 0 -
6) Laringoskop Dewasa 1 Wings B
7) Ambu Bag Dewasa 1 Wings B
8) Timbangan Dewasa 1 Wings B
9) Kulkas Obat 0 -
10) Temperatur Suhu Ruangan 0 -
11) Temperatur Suhu Kulkas 0 -
12) Oksigen portable sedang 4 1 Wa & 3 WB
13) Pen light 2 1 Wa &1 Wb
14) Glukometer 1 -

15) Torniquit 1 Wings B


16) Set Laringoskop Aduld 1 Wings B
17) Set Laringoskop Anak 1 Wings B
18) Set Laringoskop Pediatrik 1 Wings A
19) Bedside Monitor & mobile 3 1 Wa & 2Wb
Bracket
20) Oksigen Flow meter 0
21) Tiang Infus mobile 0 Wings B
Paramoun
22) Film Viewer 2 Wings B 1 di lt 4
23) Pulse Oximetry for Adult 1 Wings B
24) Pulse Oximetry bayi 1 Wings B

21
25) Lampu periksa/examination 1 Wings B
26) Emergency Trolley
27) ECG Philips 2 1 Wa &1Wb
28) Timbangan Bayi 3 1 Wa & 2Wb
29) Baby Tafle 0 -
0

2 Rumah Tangga Jumlah Keterangan


Saat Ini
1) Dispenser Arisa (3 Suhu) + 16 Lantai 7
Galon 16 Lantai 7
2) Galon Kran 5 Lantai 7
3) Dispenser Miyako (2 suhu) 5 Lantai 7
+ galon
4) Keranjang Obat pasien 0 -
( untuk cairan/ hari, obat-
obatan dan BMHP)
5) Box Set (Labor) 1 Wings B
6) Box Darah 0 -
7) Trolley Linen Kotor 0 -
8) Trolley Linen Bersih 0 -
9) Kotak sampah sedang warna 19
abu-abu (yang diinjak)
10) Kotak sampah sedang warna 9 Wings A&B
kuning (yg diinjak)
11) Kotak sampah sedang warna 5 Wings A&B
hijau (yg diinjak)
12) Rak Status 0
13) Box Container ukuran 0 Untuk membawa
sedang (yang ada alat bersih dan
penutupnya) kotor ke CSSD
14) Ambal 4 2 Lt 4 & 2 Lt 7
15) Keset Kaki (abu-abu) 65 30 Wa & 35 Wb

3 Alat Tenun Jumlah Kreterangan


Saat Ini
1) Laken kingkoil 10
2)  Bed Cover Kingkoil 30
3) Selimut 10
4)    Bantal 35
5)    Perlak Dewasa 20
6)   Handuk Dewasa 10
7)   Waslap 15
8) Baju Pasien Perempuan 0/0/0/0 -
ukuran S/M/L/XL
9) Baju Pasien Laki-laki ukuran 0/0/0/0 -
S/M/L/XL

22
10) Setelan Baju bayi 0 -
Perempuan
11) Setelan Baju Bayi Laki-laki 0 -
12) Seset sarung tangan dan 0 -
kaki bayi
13) Topi 0 -
14) Handuk bayi 9
15) Kelambu box bayi 5
16) Bantal bayi 0 -
17) Laken Merk RSUD 10
18) Stik Laken 30
19) Gaun Reuse 77

4 IT Jumlah Keterangan
Saat Ini
1) Kamera CCTV 0 -
2) Komputer 2 1Wa &1Wb
3) Mouse 2 1Wa &1 Wb
4) Keyboard 1 1Wa &1Wb
5) Printer 1 1 Wb
6) Kabel Lan 2 1Wa &1Wb

5 ATK Jumlah Keterangan


Saat Ini
  1) Buku ekspedisi besar,sedang, 8/8/8 Wings a dan b
kecil, panjang
  2) Map bantek untuk status 15
pasien dan Arsip Ruangan
  3) File box 40
  4) Necis besar dan kecil 2-/1 Wings a dan b
  5) Pembolong kertas kecil dan 0./1
Besar
  6)  Tempat isolasi 2 Wings a dan b
  7)  Pena Merah,Biru,Hitam 2
  8)  Pensil 1
  9)  Tip x 2
  10)  Gunting besar dan kecil 0/.1
  11)  Kertas A4 4
  12)  Kertas F4 4
  13)  Map foder 8
  14)  Cutter 1
  15) Spidol permanen dan boar 02/02
maker
  16)  Penghapus 1
  17)  Amplop besar/kecil 1/1
  18)  Penggaris besar 1
  19)  Batrai jam 10 Wings A & B
  20)  Lem kertas 0
  21) Double tape 2

23
  22) Stempel pembatas (Warna- 0
Warni)
  23) Map File 1
  24) pembatas warna-warni 1

6 Meubelleur Jumlah Keterangan


Saat Ini
1)    Lemari Dokumen  1 Wings A
2)    Lemari Alkes 2 1 Wa &1 Wb
3)    Lemari Linen 2 1Wa &1Wb
4)    Loker Pegawai 4 2Wa &2Wb
5)    Lemari Pakaian 0 -
6)    Lemari Obat 2 1Wa &1Wb
8) Sofa Bed 16 Lantai 7
9) Meja Kantor 3 Wings B
10) Lemari perlengkapan Bayi, 0 -
bagian atas ada kasur bayi
bahan perlak
11) Set Meja makan+ Kursi 1 Wings b
makan

11) Kursi tunggu panjang deret 5 0 -


12) Kursi Kerja Beroda 15 -
13) Kursi Kuliah yang ada meja
0 -
16) Meja sofa
17) Meja rapat 0
-
18) Kursi tunggu panjang deret 3/ 1
Wings B
deret 5 5 Wings B

5. Machine
a. Kajian Teori
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau
mengubah energi untuk melakukan membantu pelaksanaan tugas
manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai
dorongan untuk mengirim energi yang telah diubah menjadi
sebuah keluaran yang melakukan tugas yang telah di setel,
machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja.

24
b. Kajian Data
Tabel 2.8
Standar alat di Ruang Rawat Inap
No Peralatan Jumlah Keterangan
Saat Ini
30) Defibrilator 0 -
31) Glukometer 1 Dipinjamkan dari
labor sdh
dikembalikan(Ru
sak)
32) Bedside Monitor & mobile 3 1 Wa & 2 Wb
Bracket
33) Oksigen Flow meter 0 -
34) Emergency Trolley 2 1 Wa &1Wb
35) ECG Philips 3 1 Wa & 2Wb
36) Timbangan Bayi 0 -
37) Baby Tafle 0 -

6. Methode
a. Standar Asuhan Keperawatan
Kajian teori
Standar perawatan adalah uraian tingkat asuhan keperawatan
yang kompeten seperti yang diperlihatkan oleh proses keperawatan
yang mencakup semua tindakan penting yang dilakukan oleh
perawat dalam memberikan perawatan dan membentuk dasar
pengambilan keputusan klinik (Retnariska, 2012).
Di Indonesia, standar keperawatan dipakai sebagai pedoman
dan instrumentasi penerapan standar asuhan keperawatan yang
disusun oleh Depkes yaitu:
1) Standar I pengkajian keperawatan
Asuhan keperawatan paripurna memerlukan data yang
lengkap dan dikumpulkan secara terus menerus, tentang
keadaannya untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan,
data kesehatan harus bermanfaat bagi semua anggota tim
kesehatan. Komponen pengkajian keperawatan meliputi

25
kumpulan data yang harus menggunakan format yang baku,
sistematis, diisi sesuai item yang tersedia, aktual dan valid.
2) Standar II diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status
kesehatan pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma
kehidupan pasien, dan diagnosa keperawatan dihubungkan
dengan penyebab kesenjangan dan pemenuhan kebutuhan pasien
dan komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan tanda atau
gejala.
3) Standar III perencanaan atau intervensi keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan komponennya meliputi prioritas masalah, tujuan
asuhan keperawatan dan rencana tindakan.
4) Standar IV implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan tindakan
yang ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien
terpenuhi secaramaksimal yang mencangkup aspek peningkatan,
pencegahan dan pemulihan kesehatan dengan mengikutsertakan
keluarga.
5) Standar V evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik,
sistematis, terencana untuk menilai perkembangan pasien dan
menilai hasil dari setiap tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan.
6) Standar VI dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan dilakukan secara individu oleh
perawat selama dirawat inap maupun rawat jalan yang
digunakan sebagai informasi, komunikasi dan laporan.
Dokumentasi dibuat setelah tindakan dilakukan sesuai dengan
pelaksanaan proses keperawatan setiap mencatat harus
mencantumkan inisial atau paraf atau nama perawat,

26
menggunakan formulir yang baku, dan disimpan sesuai
peraturan yang berlaku.

Kajian Data
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, Ruang
Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit Umum Daerah Siti Fatimah
Palembang mempunyai prosedur tetap untuk semua tindakan
perawatan dan SAK (Standar Asuhan Keperawatan). Prosedur
tetap keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit
Umum Daerah Siti Fatimah Palembang mengacu pada prosedur
tetap yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Siti
Fatimah Palembang. Standar ini diperlukan untuk menentukan
mutu pelayanan, bagaimana kegiatan-kegiatan akan dikerjakan
dan seberapa baik kegiatan-kegiatan tersebut dikerjakan.

b. Protap atau SOP


Kajian Teori
Menurut Mulyadi (2009) prosedur adalah suatu urutan
kegiatan yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
departeman atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam.
Prosedur tetap adalah tahap kegiatan yang pasti untuk
menyelesaikan suatu aktivitas. Prosedur tetap atau Standard
Operating Prosedure (SOP) memuat langkah-langkah utama dalam
mengerjakan suatu aktivitas (Depdiknas, 2001; DepKes, 1999
dalam Ferliana, dkk 2006).
Tujuan adanya protap, antara lain:
1) Agar petugas menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas
atau tim dalam organisasi atau unit.
2) Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi
dalam organisasi
3) Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas terkait.

27
4) Melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan.
5) Untuk menghindari kegagalan/kesalahan,keraguan, duplikasi,
dan inefisiensi

Kajian Data
Bersadarkan observasi yang dilakukan, daftar prosedur tetap yang
ditemukan yang banyak dilakukan di Ruang Rawat Inap Lantai 7
adalah:

Tabel 2.9
Daftar Prosedur Tetap Ruang Rawat Inap Lantai 7 Rumah Sakit
Umum Daerah Siti Fatimah Palembang

Asuhan Keperawatan Tentang


No
Rawat Inap Lantai 7
1. SOP 1 CARA MENOLONG PASIEN DEWASA
2. SOP 1 Tatalaksana Antiseptik dan Desinfektan
3. SOP 2 Etika Batuk
4. SOP 3 Identifikasi Pasien Pelayanan Resiko Tindakan
5. SOP 4 Pemberian Edukasi Pasien Di Ruang Rawat Inap
6. SOP 4 Pemberian Edukasi Pasien Keluarga
7. SOP 5 Pengisian Pengkajian Ulang
8. SOP 5 Cara Mengukur Antropometri
9. SOP 6 Penatalaksanaan Tertusuk Jarum
10. SOP 6 TATA CARA MELAKUKAN PERENCANAAN....
11. SOP 7 PELAYANAN RUANG ISOLASI
12. SOP 8 Kriteria Pasien Isolasi
13. SOP 8 Pemeriksaan Darah
14. SOP 9 Pemberian Transfudi Darah
15. SOP 9 Pemindahan Pasien Dari Kursi Roda Ke Tempat Tidur
16. SOP 10 Pemindahan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Kursi Roda
17. SOP 10 Melakukan Penghisapan Sekret (Suction)
18. SOP 11 Pengelolaan Laken-1
19. SOP 12 Pengelolaan Linen-1
20. SOP 12 Pencatatan Askep Terintegrasi
21. SOP 13 Pengambilan Darag Untuk Pemeriksaan
22. SOP 13 Penggunaan Kartun Tunggu Pasien Di Ruang Rawat Inap
23. SOP 14 Penggunaan Alat EKG
24. SOP 15 Pengadaan Stok ATK Rawat Inap
25. SOP 16 Hand Hygiene Medis Dan Non Medis
26. SOP 17 Identifikasi Pasien
27. SOP 18 Komunikasi Efektiv Via Telepon

28
28. SOP 21 Observasi Pasien Gawat
29. SOP 22 Pasien Pulang Rawat Inap
30. SOP 23 Pasien Pulang Paksa
31. SOP 23 Pemantuan Pemberian Makanan Tam...
32. SOP 24 Informed Consent (PERSETUJUAN TINDAKAN)
33. SOP 25 Penolakan Pasien Dilakukannya Tindakan
34. SOP 26 Penggunaan Trolli Emergency
35. SOP 28 Penanganan Pasien Komplain
36. SOP 28 Perlengkapan Transporasi Pemindahan
37. SOP 29 Perawatan Pasien Dengan HIV AIDS
38. SOP 30 Pelaporan Pasien Yang Terdiagnosa HIV AIDS
39. SOP 31 Pelayanan Konsultasi Pada Pasien Dengan...
40. SOP 32 Pemberian Obat-Obatan Tepat Dosis
41. SOP 32 Perawatan Luka Bakar
42. SOP 33 Perawatan Pasien Dengan Dehidrasi
43. SOP 35 Perawatan Pasien Dengan Hepatitis
44. SOP 36 Perawatan Pasien Dengan Difteri
45. SOP 39 Pencatatan Pemakaian Barang Farmasi
46. SOP 40 Evaluasi Kinerja Profesi Staf Medis
47. SOP 41 Audit Hand Hygiene
48. SOP 44 Prosedur Pencegahan Dan Pengendalian...
49. SOP 48 Tata Cara Melakukan Pengkajian Lanjut
50. SOP 49 Pemasangan Restrain
51. SOP 50 Perawatan Pasien Paliatif
52. SOP 51 Pemantauan TTV Bayi Baru Lahir
53. SOP 52 Pemasangan, Pengganti dan Pelepasan...
54. SOP 53 Serah Terimah (Hand Over) Antar Shift...
55. SOP 54 Pengisian Formulir Pemantauan Suhu..
56. SOP 55 Penerimaan Pasien Rujukan IGD
57. SOP 58 Monitoring Indikator Mutu Pelayanan..
58. SOP 59 Protap Evaluasi Pelaksanaan Prosedur T
59. SOP 60 Protap Kegiatan Supervisi Di Ruang Rawat Inap
60. SOP 62 Protav Pengkajian Pasien
61. SOP 65 Protap Assesmen Pra Anastesi
62. SOP 66 Protap Pengiriman Jenazah Ke Instalasi..
63. SOP Menegakkan Diagnosa TB
64. SOP Pengobatan Pasien TB
65. SOP TB HIV
66. SOP PERAWATAN WSD

C. Unsur (Teori dan Data) dan Analisa Proses

D. Unsur (Teori dan Data) dan Analisa Output

29
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2016. Indikator Kinerja Rumah Sakit, Direktorat Jendral Pelayanan
Medik. Jakarata

Kuntoro, Agus. (2010). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha


Medika

Marquis dan Huston. (2009). Leadership role and management in nursing: theory
and application, Philadelphia: Lippincott

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan  Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Satrianegara, M. Fais dan Siti Saleha. (2009). Buku Ajar Organisasi dan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika

Sitorus, Ratna dan Panjaitan, R. (2015). Manajemen Keperawatan: Manajemen


Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: Sagung Seto

30

Anda mungkin juga menyukai