KLP 2 Hipertensi
KLP 2 Hipertensi
“ANTIHIPERTENSI”
OLEH :
KELOMPOK 2
ABRIYAH (N014202026)
IRMAYANTI (N014202051)
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
PEMBAHASAN
a. Definisi
jantung, stroke dan penyakit ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit
jantung iskemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian utama di dunia.
(WHO, 2018).
lain. Gejala-gejala tersebut adalah sakit kepala atau rasa berat ditengkuk.
dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Nurarif A.H.,
b. Etiologi
a) Genetik
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan
2. Hipertensi sekunder
yaitu :
c) Satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah
ke ginjal. Sekitar 90% lesi arteri renal pada pasien dengan hipertensi
katekolamin.
h) Kehamilan
i) Luka bakar
2016):
dari 90 mmHg.
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada
orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu
dalam keluarga.
2. Obesitas
saraf simpatis dan sistem renin-angiotensin dan perubahan fisik pada ginjal.
3. Jenis kelamin
4. Stres
akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung
5. Kurang olahraga
perifer yang akan menurunkan tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih
mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka harus
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan sering jantung
lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram garam) perhari.
hipertensi.
7. Kebiasaan Merokok
d. Patofisiologi
natrium, kalium, dan cairan. Oleh karena itu, sistem ini secara signifikan
angiotensin II) dan faktor ekstrarenal (misalnya natrium, klorida, dan kalium)
secara kolektif disebut macula densa. Penurunan natrium dan klorida yang
Hal ini menyebabkan reabsorpsi natrium dan air yang meningkatkan volume
plasma, resistensi perifer total, dan akhirnya, TD. Jelas, setiap gangguan
manusia). Enzim ini tidak diblokir oleh penghambatan ACE. Aktivasi RAAS
regulator humoral lain dan faktor pertumbuhan yang diturunkan dari endotel
untuk merangsang pertumbuhan dan metabolisme otot polos pembuluh
al., 2020).
e. Klasifikasi
(mmHg) (mmHg)
f. Manifestasi Klinik
dibedakan menjadi :
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
a. Terapi Non-Farmakologi
strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap awal, yang harus
Adapun cara menjalani pola hidup sehat yang dianjurkan oleh banyak
guidelines adalah :
dan dislipidemia.
per hari pada pria atau 1 gelas per hari pada wanita, dapat
setelah > 6 bulan setelah menjalani pola hidup sehat dan pada pasien
berusia <60 tahun dapat diberikan ACEI atau ARB namun jika
tidak ada perubahan maka dapat di ganti dengan CCB atau thiazid
namun jika tidak ada perubahan maka dapat berikan ACEI atau
ARB, jika belum juga ada perubahan maka diberikan obat dengan
yaitu CCB atau thiazid + ACEI atau ARB namun jika setelah
spesialis hipertensi.
II.3 Swamedikasi
a. Tanaman Herbal
Gambar tanaman :
merupakan senyawa fenol yang memliki titih didih 356˚C (Harborne, 1984).
Cara pembuatan : Teh buah mengkudu dengan dosis 5 gram teh buah
dengan suhu air 70-90˚C dan ditambahkan 1 potongan kecil kayu manis (2
dan kandungan dalam teh buah mengkudu (Safitri dan Ismawati, 2018).
hari) sebanyak 2 kali dalam satu hari pada pagi dan sore hari (Safitri dan
Ismawati, 2018).
Mekanisme kerja : Menormalkan tekanan darah dengan adanya efek
dinding pembuluh darah sehingga otot polos direlaksasi oleh zat skopoletin
2. Jus Mentimun
Gambar tanaman :
dkk., 2014).
Aturan pemakaian : Sehari dua kali yaitu pagi dan sore, selama
reabsorpsi natrium dan air di tubulus ginjal. Akibat dari mekanisme tersebut,
volume darah, sehingga tekanan darah pun menjadi turun. Selain itu, kalium
3. Rebusan Seledri
Gambar tanaman :
asparagine, zat pahit, vitamin (A, B dan C), apiin, minyak menguap, dan
cc. Kemudian seledri di rebus bersama air selama ±15 menit dan di
pada jam 10.00 wib dan 16.00 wib. Diberikan 2 kali dalam sehari, pagi dan
kontraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan
tekanan darah menjadi berkurang. Manitol dan apiin, bersifat diuretik yaitu
4. Rebusan Temulawak
Gambar tanaman :
Kandungan : Mengandung berbagai komponen kimia diantaranya
hingga diperoleh air rebusan 100 mL (Badan POM RI, 2005), lama
(Fitriani, 2013).
Gambar tanaman :
Kandungan : Daun sirsak mengandung senyawa
bebas, sama halnya dengan bahan alami lainnya, antioksidan ini dapat
darah.
Cara pembuatan : Rebus 7 helai daun sirsak dengan 2 gelas air (300
6. Jahe
Gambar tanaman :
tunggal dan 700 gram jahe merah segar), tiriskan Blender bawang putih
dengan 500 mL air, saring dalam wadah Blender jahe dengan 500 mL air,
saring. Masak jahe dan bawang putih yang telah di blender dalam candi
hingga airnya surut. Matikan api dan dinginkan. Setelah dingin campurkan
jahe dengan vinegar, madu dan jus lemon. Aduk-aduk dan simpan dalam
botol.
Aturan pemakaian : Dapat diminum 2 kali sehari, pagi dan sore hari
7. Jeruk Nipis
Gambar tanaman :
kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga
jeruk nipis jadi empat bagian dan iris menjadi beberapa potong kecil.
wadah lain. Tuangkan air panas ke dalam gelas hingga penuh. Selanjutnya
gelas ditutup. Setelah 30 menit dan air sudah dingin, jeruk nipis siap
dikonsumsi.
100 mL sehari
1. Herbagyn®
mg, Sambung nyawa ( Gynura procumbens foll) 200 mg, Pegagan (Centella
Sediaan : Kapsul
Sediaan : Kapsul
3. Celery ®
mg
Sediaan : Kapsul
1. Amlodipine Besylate
Produsen : CIPLA
ukuran tubuh kecil, mudah terluka atau usia lanjut, atau pasien-pasien yang
mengidap penyakit liver, dimulai dengan dosis 2,5 mg sekali sehari dan
mg/hari dan tidak perlu dinaikkan dosisnya. Untuk yang memerlukan dosis
yang lebih tinggi, amlodipine dapat dinaikkan sampai 7,5 mg/hari dengan
2. Captopril
Dosis :
• Dewasa
Awalnya, 25-75 mg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Dosis individual
2 minggu, menjadi 100-150 mg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi sesuai
• Anak
Bayi baru lahir dan bayi, dosis 0,15 mg/kg. Anak-anak dan remaja, dosis
• Lansia
hiperkalemia.
dengan aliskiren esp pada pasien dengan diabetes mellitus atau gangguan
(misalsacubitril),atau kehamilan.
Produsen : OGBDexa
Dosis :
• Anak usia 6-18 tahun dengan berat badan <35 kg: 1 kali sehari
• Anak usia 6-18 tahun dengan berat badan >35 kg: 1 kali sehari
sehari. Untuk pasien gagal ginjal tahap terakhir atau gangguan fungsi hati
Produsen : OGBDexa
Dosis :
• Anak usia 1–<6 tahun: 200 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat
tubuh pasien.
• Anak usia ≥ 6 tahun, dengan berat badan <50 kg: 4–8 mg per
• Anak usia ≥6 tahun, dengan berat badan ≥50 kg: 8–16 mg per
otot.
Kontraindikasi : Jangan mengonsumsi candesartan jika Anda alergi
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
yang sesuai dengan aturan dan kondisi penderita akan mendukung upaya
hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2005. Info POM,
Vol 6, Jakarta.
Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid II. Jakarta : PT.
Trubus Agriwidya
RI.
Dipiro, J.T., Yee, G.C., Posey, L.M., Haines, S.T., Nolin, T.D., Ellingrod, V.
jbg.ac.id/1887/2/Artikel%20Ahmad%20Fauzi.pdf
Fitri Rianti Dina. 2015. DIAGNOSE Enforcement And Treatmentof High Blood
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/35
94
Kemenkes RI.
Sports.
MediAction
Tengah.
78-93.
Safitri, A.R. dan Ismawati, R., 2018, Efektifitas Teh Buah Mengkudu Dalam
Majority, 5(2).
WHO. 2014. The Role of The Pharmacist in Self- Care and Self-Medicarion
Surveillance.
https://www.who.int/health-topics/hypertension/#tab=tab_1