Anda di halaman 1dari 3

Siklus Hidup Jamur

Siklus Hidup Jamur melewati beberapa tahap atau fase. Kehidupan jamur berawal dari
spora (Basidiospora) yang kemudian akan berkecambah membentuk hifa yang berupa benang
benang halus. Hifa ini akan tumbuh ke seluruh bagian media tumbuh.

Siklus Hidup Jamur melewati beberapa tahap atau fase. Kehidupan jamur berawal dari
spora (Basidiospora) yang kemudian akan berkecambah membentuk hifa yang berupa
benang-benang halus. Hifa ini akan tumbuh ke seluruh bagian media tumbuh. Kemudian dari
kumpulan hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil seperti simpul benang yang
menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai terbentuk. Simpul tersebut berbentuk bundar
atau lonjong dan dikenal dengan stadia kepala jarum (pinhead) atau primordia. Simpul ini
akan membesar dan disebut ilah kancing kecil (small button). Selanjutnya stadia kancing
kecil akan terus membesar mencapai stadia kancing (button) dan stadia telur (egg). Pada
stadia ini yang tadinya tangkai dan tudung yang tadinya tertutup selubung universal mulai
membesar. Selubung tercabik, kemudian diikuti stadia perpanjangan (elongation). Cawan
(volva) pada stadia ini terpisah dengan tudung (pillueus) karena perpanjangan tangkai (stalk).
Stadia terakhir adalah stadia dewasa tubuh buah.
Pada stadia kancing yang telah membesar akan terbentuk bilah. Bilah yang matang
akan memproduksi basidia dan Basidiospora, kemudian tudung membesar. Pada waktu itu,
selubung universal yang semula membungkus seluruh tubuh buah akan tercabik. Tudung
akan terangkat keatas karena memanjangnya batang, sedangkan selubung universal yang
sobek akan tertinggal di bawah dan disebut cawan. Tipe perkembangan tubuh buah seperti ini
disebut tipe angiocarpic.

Pada tipe perkembangan yang lain, yaitu gymnocarpic, lapisan universal tidak
terbentuk. Sisi dari pembesaran tudung dihubungkan dengan batang oleh selubung dalam.
Pada waktu bilah membesar, selubung dalam tercabik dan melekat melingkari batang
membentuk cincin atau anulus. Sebagai organisme yang tidak berklorofil, jamur tidak dapat
melakukan proses fotosintetis seperti halnya tumbuh-tubuhan. Dengan demikian jamur tidak
adapat memanfaatkan langsung energi matahari. Jamur mendapat makanan dalam bentuk jadi
seperti selulosa, glukosa, lignin, protein dan senyawa pati. Bahan makanan ini tidak akan
diurai dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh hifa menjadi tumbuh senyawa yang
dapat diserap dan dignakan untuk tumbuh dan berkembang. Semua jamur yang edibel (dapat
dimakan) bersifat saprofit, yaitu hidup dari senyawa organik yang telah mati.

Jamur merupakan golongan fungi yang membentuk tubuh buah yang berdaging.
Tubuh buah ini umumnya berbentuk payung dan mempunyai akar semu (rhizoid), tangkai,
tudung serta terkadang disertai cincin dan cawan volva.

Ordo Agaricales dapat tumbuh dan menyebar luas pada berbagai habitat. Berdasarkan
habitat tumbuh dibedakan berbagai jamur yang termasuk spesies tropis atau spesies sub
tropis. Beberapa spesies menunjukkan kekhususan dalam memilih habitat tumbuh, misalnya
menyukai area yang terbuka dan cukup cahaya. Sementara spesies yang lain menyukai
habitat yang terlindung dan berkayu. Dalam satu habitat juga ada spesies yang menunjukkan
lebih menyukai media tumbuh atau substrat tertentu seperti substrat berkayu, daun-daun mati
atau kotoran binatang (coprophilous).

Anda mungkin juga menyukai