1 Juni 2016
Oleh:
ABSTRACT
This study aimed to find out the discrimination in feminine men in Sawah Lebar,
Bengkulu. Discrimination occured because people only recognize two sexes, the female
and male. In society, gender differences had not only biological implications, but also
social and psychological because people have different expectations on the attitude,
behavior, and appearance between women and men.This research used a qualitative
descriptive approach. Informants were taken by using purposive sampling method. Data
were collected by using interview, observation and documentation techniques. The
results showed a picture of discrimination as evidenced by marginalization,
subordination, stereotyping, violence, and double burden among the feminine men in
society.
PENDAHULUAN
Manusia dilahirkan ada dua jenis dengan pelan-pelan dan lebih
kelamin pria dan wanita, hanya dengan menggunakan perasaan. Sedangkan laki-
melihat genital fisiknya manusia dapat laki diekspektasikan untuk memiliki
mengetahui dengan jelas identitas karakter dan berperilaku maskulin seperti
gendernya sebagai pria atau wanita. berotot, suka berpetualang, lebih
Namun, terdapat sekelompok manusia mengedepankan logika, aktif dan berani
yang terjebak didalam tubuh yang salah, mengambil resiko.
dikarenakan sekelompok manusia Seorang laki-laki sering dianggap
tersebut merasa sebagai anggota jenis sebagai pelindung perempuan karena
kelamin yang berlawanan dengan genital secara fisik lebih kuat. Tetapi,
fisiknya misalnya ketika seorang pria sebenarnya cukup banyak laki-lakiyang
merasa teperangkap dalam tubuh wanita, memiliki sifat feminin, atau populer
atau sebaliknya seorang wanita disebut “kemayu”. Pria yang masuk
teperangkap dalam tubuh pria. kategori ini sering dipandang lebih
Selain berimplikasi biologis rendah dibandingkan dengan pria jantan.
perbedaan jenis kelamin berimplikasi Seorang pria dianggap jantan jika ia
pada perbedaan psikologis dan memiliki postur tubuh tinggi, tegap,
sosiologis, Dalam hal ini masyarakat kekar, kuat dan berperilaku maskulin.
memberikan ekspektasi yang berbeda Kesalahan tubuh ini dianggap
terhadap perempuan dan laki-laki, tidak normal kerena itu mereka mendapat
perempuan dituntut untuk berperilaku perlakuan diskriminatif, diperlakukan
feminin seperti berbicara dan berperilaku tidak sewajarnya. Diskriminasi yang
lembut,pasif, bersikap sopan dan dilakukan banyak melalui media seperti
kemayu, menggunakan make up, berjalan meme yang menyebar secara viral
44
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 3 No.1 Juni 2016
kelamin yang mereka punya. Dalam hal sering dia lakukan pun tidak menentu
itu pria bergaya feminin ini tidak merasa karena dia bisa menjadi perempuan dan
dan mereka tidak menanggapi apa yang bisa juga berkerja seperti laki-laki
dikatakan masyarakat tentang mereka seperti dia pada saat kejadian kebakaran
karena mereka mempunyai dan disalah satu kontrakan di Kemang Manis
melakukan hal terasebut seperti 4 RT 7 RW 2 kota Bengkulu disana
berperilaku perempuan mereka seorang pria bergaya feminin ini
mempunyai pendirrian sendiri tanpa melakukan pekerjaan seorang laki-laki
menghiraukan perkataan dan kekerasan yang lainnya sedangkan masyarakat
non fisik terhadap mereka.Adapun tidak mempercayai apa yang dilakukan
Kekerasan fisik yang terjadi pada pria seorang pria bergaya feminin ini, karena
bergaya feminin di kelurahan Sawah mereka menilai kalau seorang pria
Lebar jalan Kemang manis 4 RT 7 RW bergaya feminin ini tidak bisa melakukan
2, kekerasan fisik yang terjadi yaitu pekerjaan selayaknya seorang laki-laki
seorang pria bergaya feminine yang sebenarnya. Dan seorang pria
melakukan kesalahan yang tidak terlalu bergaya feminin ini juga bisa melakukan
fatal namun seorang pria bergaya pekerjaan seorang perempuan yang
feminin ini menerima kekerasan dengan cukup pandai seperti melakukan
cara memasukan seorang pria bergaya perkerjaan rumah dan berhias seperti
feminin ini kedalam ember lalu disiram perempuan.
dengan air yang kotor, kekerasan ini Pria bergaya feminine ini juga
tidak sewajarnya dilakuan. seringkali membuat masyarakat tidak
Seorang pria bergaya feminin menyukai dengan pekerjaan mereka
ini cuma bisa diam dan tidak melakukan seperti itu, namun dari seorang pria
apapun, kekerasan fisik yang juga terjadi bergaya feminine ini juga mengatakan
kepada pria bergaya feminin yang bahwa mereka sadar apa yang mereka
disuruh seorang kerabatnya berlari lakukan sehingga mereka melakukan hal
sejauh 5 meter pada malam hari. Hal tersebut dan mereka juga merasa senang
tersebut tidak membuat seorang pria dengan peran ganda yang bisa mereka
bergaya feminin ini untuk bertindak lakukan tanpa ada yang merasa dirugikan
dengan alasan kalau seorang pria bergaya dengaaa lakukan tersebut.
feminin ini menyukai salah orang yang Dalam hal itu pria bergaya
melakukan kekerasan terhadap dia. feminine ini juga merasa salah apa yang
Peran Ganda mereka lakukan karena mereka terlalu
Peran ganda merrupakan dimana banyak membuat masyarakat benci dan
suatu pekerjaan yang dilakukan pria tidak menyukai mereka seperti itu,
bergaya feminin ini yang tidak mereka pun tidak tau mengapa mereka
membedakan dan memperfokuskan dia seperti itu dan bisa kapan dia menjadi
didalam suatu pekerjaan yang sering laki-laki dan kapan mereka menjadi
dilakukannya. Namun perkerjaan pria seorang perempuan. Pria bergaya
bergaya feminin ini yang seringkali jadi feminine ini juga ingin sma seperti
bahan perkataan dimana pekerjaannya masyarakat lainnya yang terfokus
juga membuat kapan dan dimana dia melakukan hal hanya satu jenis sperti
berkerja. laki-laki sewajarnya dan perempuan
Perkerjaan seorang pria bergaya yang sewajarnya, tetapi mereka juga
feminin ini tidak terfokus pekerjaan yang tidak mengetahui mengapa mereka
tidak sesuai dengan jenis kelamin dan ditakdirkan seperti itu.
perilaku yang dia miliki, dan peran yang
56
Jurnal Professional FIS UNIVED Vol. 3 No.1 Juni 2016
57