Anda di halaman 1dari 4

PERORANGAN (UKP)

MASYARAKAT (UKM)
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TANJUNG BINGA
Jalan Tanjung Kelayang RT 32 Desa Tanjung Binga Kecamatan Sijuk 33414
Telepon : 0719 930 2 627 E-mail : puskesmastgbinga@gmail.com

A. PENDAHULUAN
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang
sering terjadi pada anak. Episode penyakit batuk pilek pada Balita di Indonesia
diperkirakan 3-6 kali per tahun. ISPA juga merupakan salah satu penyebab utama
kunjungan pasien di sarana kesehatan. Sebanyak 40%-60% kunjungan berobat di
Puskesmas dan 15%-30% kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat inap
rumah sakit disebabkan oleh ISPA. Di samping itu sesuai dengan Peraturan
Pemerintah (PP) RI No.65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) menyatakan bahwa kabupaten/kota
wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai SPM yang telah ditetapkan,
salah satunya adalah Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ISPA. Dalam
pelaksanaan P2 ISPA memerlukan komitmen pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dukungan dari lintas program, lintas sektor serta masyarakat.
ISPA adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih
dari saluran napasmulai dari hidung hingga kantong paru(alveoli)termasuk jaringan
adneksanyaseperti sinus atau rongga di sekitar hidung, rongga telinga tengah dan
pleura.
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru dan
mempunyai gejala batuk, sesak napas, ronki, dan infiltrat pada foto rontgen.
Influenza adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan, disebabkan
oleh virus influenzadengan gejala demam >38®C disertai salah satu atau lebih gejala
batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, pilek dan kadang-kadang disertai diare. Influenza
Like Illlness(ILI) adalah penyakit yang mempunyai gejala yang serupa influenza.

B. LATAR BELAKANG
Pneumonia adalah pembunuh utama Balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan
penyakit AIDS, Malaria dan Campak. Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta balita
meninggal karena pneumonia (1 Balita/15 detik) dari 9 juta total kematian balita. Diantara 5
kematian balita, 1 diantaranya disebabkan oleh pneumonia. Bahkan karena besarnya
kematian ISPA ini, ISPA / Pneumonia disebut sebagai pandemic yang terlupakan atau The
Forgotten Pandemic.
Pada tahun 2016 kasus pneumonia pada balita ada 8 kasus pneumonia dari 71 target
kasus penemuan penderita diare, dengan pencapaian program 11,27%. Dengan jumlah
penemuan kasus yang demikian sangatlah jauh dari target penemuan penderita. Untuk itu,
pelaksana program harus benar-benar memastikan apa memang tidak ditemukan kasus
pneumonia balita atau memang tidak ada kasus pneumonia pada balita.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umun
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena ISPA/Pneumonia bersama lintas
program dan lintas terkait.
b. Tujuan Khusus
1. Tercapainya penemuan dan tatalaksana kasus pneumonia balita.
2. Meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi wabah dan pandemi influenza.
3. Mengembangkan model pengendalian ISPA dampak dari polusi udara di dalam dan
luar rumah.i

D. KEGIATAN POKOK DAN KEGIATAN RINCI

KEGIATAN POKOK KEGIATAN RINCI


Penyuluhan Penyuluhan Pneumonia

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksana Lintas Program Lintas Sektor


Ket
. Pokok Program Terkait Terkait

Penyuluhan Pelaksana
1 Promkes Desa
Pneumonia Program ISPA

F. SASARAN
Sasaran program Pneumonia adalah semua bayi umur 0-1 Tahun dan balita umur 1-5
Tahun di 5 Desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Binga, Sedangkan sasaran
influenza adalah semua umur di 5 desa wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Binga.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Penyuluhan dilakukan di setiap posyandu 1x pertahun sedangkan kunjungan
rumah pneumonia berat dilakukan jika ada kasus pneumonia berat.

Tahun Kegiatan

No. Kegiatan Ja Fe Ju Ju Se Ok De
Mar Apr Mei Agt Nov
n b n l p b s

Penyuluhan
1 √
Pneumonia

H. MONITORING, EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan pencatatan dan pelaporan program ISPA akan dievaluasi bersama dengan
penanggung jawab UKM Esensial setiap bulan, sedangkan kegiatan surveilans epidemiologi
dilakukan jika terjadi pandemi kasus ISPA dan dievaluasi bersama dengan penanggung
jawab UKM dan tim Penyelidikan epidemiologi.
Pelaporan hasil evaluasi dibuat paling lambat 1 (satu) minggu setelah evaluasi dalam bentuk
narasi diserahkan kepada penanggungjawab UKM untuk dibahas pada rapat evaluasi tim
UKM setiap awal bulannya.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Semua kegiatan pelaksanaan program ISPA dicatat dalam buku bantu program ISPA.
Hasil pencatatan tersebut kemudian direkap dalam laporan bulanan program ISPA dan
diserahkan kepada penanggung jawab UKM, pengelola Sistem Informasi Puskesmas(SIP),
bidang terkait di Dinas Kesehatan, bidang terkait di kantor desa wilayah kerja Puskesmas
Tanjung Binga, paling lambat tanggal 5 setiap bulannya. Evaluasi pelaksanaan program ISPA
dilakukan dalam rapat tim program P2P dengan membandingkan cakupan masing-masing
program terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM)..

Anda mungkin juga menyukai