L
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN RESIKO HIPOTERMIA PERIOPERATIF
DENGAN TINDAKAN CAESAR DI INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS)
RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO SEMARANG
Pembimbing Akademik:
Clinical Instructor:
Disusun oleh:
Sartika Rohmah
22020120210049
B. Keluhan utama
Ny.L mengatakan bahwa dirinya merasa kedinginan
C. Riwayat penyakit sekarang
Ny.L mengalami PEB pada kehamilan yang ke-5, dan usia beresiko yaitu 41 tahun.
D. Riwayat penyakit dahulu
Ny.L mengatakan pernah keguguran 1x pada kehamilan yang ke-3 saat umur
kandungan 3 bulan, dan pernah dioperasi kuretase.
E. Riwayat alergi
Ny.L mengatakan bahwa dirinya alergi terhadap seafood dan antalgin
F. Riwayat penyakit keluarga
Ny.L mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti hipertensi maupun DM.
G. Pengkajian Pola Fungsional
1) Pola persepsi kesehatan : tidak terkaji
2) Pola nutrisi metabolik : nutrisi via parenteral (infus RL 20 tpm)
3) Pola eliminasi : pasien terpasang DC kateter
4) Pola aktivitas-latihan : pasien bedrest
5) Pola istirahat-tidur : tidak terkaji
6) Pola kognitif perseptual : pasien dapat diajak berkomunikasi dengan baik.
7) Pola persepsi diri : tidak terkaji
8) Pola peran-hubungan : tidak terkaji
9) Pola seksualitas-reproduksi : tidak terkaji
10) Pola koping-toleransi stress : tidak terkaji
11) Pola nilai kepercayaan : tidak terkaji.
H. Pengkajian Fisik
1) KU : baik
2) Kesadaran
GCS E4M6V5 =15 (komposmentis)
3) Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36 0C
4) Kepala
Inspeksi : bentuk mesochepal, rambut hitam, distribusi rambut merata.
Palpasi : tidak terkaji
5) Mata
Inspeksi : mata simetris, konjungtiva normal, sklera nonikterik.
Palpasi : tidak terkaji
6) Hidung
Inspeksi : hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada sekret
Palpasi : tidak terkaji
7) Mulut
Inspeksi : tidak ada lesi, warna pucat, membran mukosa lembab
Palpasi : tidak terkaji
8) Telinga
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada sekret
Palpasi : tidak terkaji
9) Leher
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid.
Palpasi : tidak terkaji
10) Paru-paru
Inspeksi : pengembangan dada simetris kanan-kiri, tidak ada lesi, frekuensi
napas 20x/menit.
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : tidak terkaji
11) Jantung
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : tidak terkaji
12) Abdomen
Inspeksi : terlihat balutan luka di abdomen klien
Auskultasi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : tidak terkaji
13) Genitalia
Inspeksi : terpasang DC kateter
Palpasi : (tidak terkaji)
14) Ekstremitas atas
Inspeksi : tidak ada lesi, kanan-kiri simetris, tidak ada deformitas, terpasang
infus di tangan kiri.
Palpasi : tidak terkaji
Kekuatan otot : tidak terkaji
15) Ekstremitas bawah
Inspeksi : tidak ada lesi, kanan-kiri simetris, tidak ada deformitas.
Palpasi : tidak terkaji
Kekuatan otot : tidak terkaji
I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
N
DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
O
1. Data Subyektif : Resiko Hipotermia Perioperatif Prosedur Pembedahan, suhu lingkungan rendah
Pasien mengatakan kedinginan
Data Obyektif:
Suhu tubuh pasien 360C
Suhu ruangan 180C
Pasien pasca pembedahan Selma 1 jam
B. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko hipotermia perioperatif d.d prosedur pembedahan, suhu lingkungan rendah (D.0141)
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. 30-12- Resiko hipotermia perioperatif d.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen hipotermia Sartika
2020 prosedur pembedahan, suhu keperawatan selama 1x15 menit, [l.14507] Rohmah
lingkungan rendah (D.0141) diharapkan masalah resiko Observasi
hipotermia perioperative teratasi, 1. Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi penyebab
NO TGL DX KEP TUJUAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI) TTD
N DX KEP
TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
O
1. Resiko 30-12-2020 Mengukur suhu, TD, S : pasien mengatakan kedinginan Sartika
hipotermia 09.15 WIB HR, RR O: Rohmah
perioperatif - Suhu pasien 360C
d.d prosedur - TD : 120/80 mmHg
pembedahan, - HR : 80 x/menit
suhu - RR : 20 x/menit
Menyelimuti pasien S : pasien mengatakan kedinginan Sartika
lingkungan
O: terpasang selimut pada pasien Rohmah
rendah
(D.0141)
09.16 WIB Memberikan S: pasien mengatakan lebih hangat Sartika
penghangat O : mesin penghangat diberikan dibawah selimut pasien Rohmah
09.30 WIB Mengukur suhu, TD, S: Pasien mengatakan sudah tidak merasakan sedingin Sartika
HR, RR sebelumnya Rohmah
O:
- Suhu pasien 36,50C
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
5. EVALUASI KEPERAWATAN