Anda di halaman 1dari 12

DOSEN: Ns. Yusnita, S.

Kep
TUGAS : KMB I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN


TONSILITIS

OLEH KELOMPOK 9:
QORY PUTRI SANDRA
PRIMA ALWI YAHYA
RAHMATULLAH
RATNA WUANDARI
SABILA HASANAH ALMAFAZAH

AKADEMI KEPERAWATAN BAITUL HIKMAH


BANDAR LAMPUNG
2014/2015
KATA PENGANTAR
 
      Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat, hidayah
dan inayah_Nya akhirnya kami dapat meyusun ”ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN INFEKSI TONSILITIS”.
      Dalam penulisan buku ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa  yang sederhana ,
singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca 
     Kami menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna , masih terdapat kekurangan dan
kekeliruan maka kami senantiasa menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
dapat memperbaiki serta melengkapi buki ini..
      Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta tercatat sebagai suatu amal
sholeh.
 

Bandar Lampung, November 2014


 
 

Penyusun 
DAFTAR ISI
 
 JUDUL ………………………………………………………………………………..…. i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..  ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….…... iii
 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………....1
B. RUMUSAN PERMASALAHAN ……………………………………………….…..1
C. TUJUAN ……………………………………………………………..…….…………1
D. METODE PENULISAN……………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
1. Konsep Penyakit
a) Definisi Tonsilitis …………………………………………………………………
b) Etiologi Tonsilitis …………………………………………………………………
c) Proses Patologi Tonsilitis …………………………………………………………
d) Manifestasi Klinis Tonsilitis ……………………………………………………...
e) Pemeriksaan Penunjang Tonsilitis ………………………………………………
f) Komplikasi Tonsilitis …………………………………………………………….
g) Penatalaksanaan Tonsilitis ………………………………………………………
2. Askep Pada pasien Tonsilitis
a) Pengkajian ………………………………………………………………………..
b) Diagnosa Keperawatan ………………………………………………………….
c) Rencana Keperawatan …………………………………………………………..

BAB III PENUTUP


1. KESIMPULAN …………………………………...………………………………...11
2. SARAN………………….…………………………………………………………...11

DAFTAR KEPUSTAKA
 

Bandar Lampung, November 2014


 
 
Penyusun 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tonsillitis adalah suatu peradangan pada tonsil (atau biasa disebut amandel) yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, namun hampir 50% kasus tonsilitis adalah karana infeksi.
Tonsil merupakan kumpulan besar jaringan limfoid di belakang faring yang memiliki
keaktifan munologik (Ganong, 1998). Tonsil berfungsi mencegah agar infeksi tidak
menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan kuman memasuki tubuh melalui mulut,
hidung dan tenggorokan, oleh karena itu, tidak jarang tonsil mengalami peradangan.
Tonsilitis adalah infeksi atau peradangan pada tonsil. Tonsilitis akut merupakan inveksi
tonsil yang sifatnya akut, sedangkan tonsillitis kronik merupakan tonsillitis yang terjadi
berulang kali (Sjamsuhidayat & Jong, 1997).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dat membuat rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :
1. Apa Pengertian dari Tonsilitis?
2. Apa Etiologi dari Tonsilitis
3. Apa saja klasifikasi Tonsilitis?
4. Bagaimanakah patofisiologis pada Tonsilitis?
5. Apa saja manifestasi dari Tonsilitis?
6. Pemerikasaan diagnostik apa saja yang perlu ?
7. Bagaimankah penatalaksanaannya ?
8. Bagaimana cara pencegahannya ?
9. Apa saja komplikasinya ?
10. Bagaimnakah Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Tonsilitis?

C. Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Sistem
Hematologi & Imunologi yang berjudul ” Askep Tonsilitis”.
Tujuan khusus penulisan ASKEP ini adalah menjawab pertanyaan yang telah
dijabarkan pada rumusan masalah agar penulis ataupun pembaca tentang konsep serta proses
keperawatan dan pengkajiannya.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah dengan melakakan metode pustaka, taitu dengan
mencari reverensi – reverensi melalui buku – buku atau internet sebagai acuan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Penyakit
A. Definisi Tonsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau kuman
streptococcus beta hemolitikus grup A, streptococcus viridans dan pyogenes dan dapat
disebabkan oleh virus. Faktor predisposisi adanya rangsangan kronik (misalnya karena
merokok atau makanan), pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat tidak
higienis, mulut yang tidak bersih.
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan. Radang tonsil
pada anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya
juga mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis. (Ngastiyah,1997 ).
Tonsilitis Kronik terjadi karena proses radang berulang, maka epitel mukosa dan
jaringan limfoid terkikis sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti oleh
jaringan parut. Jaringan ini akan mengerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus)
yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas hingga meluas menembus kapsul dan
akhirnya timbul perlengketan dengan jaringan sekitar fossa tonsilaris. Jadi, tonsil meradang
dan membengkak, terdapat bercak abu-abu/kekuningan pada permukaan dan berkumpul
membentuk membran.

B. Etiologi Tonsilitis
Penyebab tonsilitis bermacam – macam, diantaranya adalah yang tersebut dibawah yaitu :
a. Streptokokus Beta Hemolitikus
b. Streptokokus Viridans
c. Streptokokus Piogenes
d. Virus Influenza
Infeksi ini menular melalui kontak dari sekret hidung dan ludah (droplet infections).

C. Proses Patologi Tonsilitis


Bakteri dan virus masuk masuk dalam tubuh melalui saluran nafas bagian atas, akan
menyebabkan infeksi pada hidung atau faring kemudian menyebar melalui sistem limfa ke
tonsil.
Adanya bakteri dan virus patogen pada tonsil menyebabkan terjadinya proses inflamasi
dan infeksi sehingga tonsil membesar dan dapat menghambat keluar masuknya udara.
Infeksi juga dapat mengakibatkan kemerahan dan edema pada faring serta ditemukannya
eksudat berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit
tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi bau mulut serta otalgia.
D. Manifestasi Klinis Tonsilitis
Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :
1. Nyeri tenggorok & Nyeri telan
2. Sulit menelan
3. Demam, Mual
4. Anoreksia
5. Kelenjar limfa leher membengkak
6. Faring hiperemis
7. Edema faring
8. Pembesaran tonsil & Tonsil hiperemia
9. Mulut berbau & Otalgia (sakit di telinga)
10. Malaise

E. Pemeriksaan Penunjang Tonsilitis


Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosa tonsilitis akut
adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
1. Leukosit : terjadi peningkatan
2. Hemoglobin : terjadi penurunan
3. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat.

F. Komplikasi Tonsilitis
Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani dengan baik adalah :
1. Tonsilitis kronis
2. Otitis medis

G. Penatalaksanaan Tonsilitis
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah
1. Penatalaksanaan medis
a) Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin, amoksisilin,
eritromisin dll
b) Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen.
c) Analgesik untuk meredakan nyeri
2. Penatalaksanaan keperawatan
a) Kompres dengan air hangat
b) Istirahat yang cukup
c) Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat
d) Kumur dengan air hangat
e) Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi pasien.

2. Konsep Askep
A. Pengkajian
1) Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : An. Z
Umur : 11 thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Anak Kandung
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Muna
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : -
Alamat : Desa Mabolu
b. Identitas Penanggung.
Nama : Tn. T
Umur : 30 Thn
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Sudah nikah
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Muna
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Hub. Dengan Klien : Ayah Pasien
Alamat : Desa Mabolu

 Data Demografi
Pada pasien ini di derita dimana saja, tidak berpengaruh pada tempat berdomosili
wilayah tertentu.
 Riwayat Penyakit Sekarang
Sakit tenggorokan, nyeri telan, demam dll.
 Riwayat Kesehatan Yang Lalu
1. Riwayat kelahiran
2. Riwayat imunisasi
3. Penyakit yang pernah diderita ( faringitis berulang, ISPA, otitis media )
4. Riwayat hospitalisasi

 Pemerikasaan
1. Pengkajian umum
Usia, tingkat kesadaran, antopometri, tanda – tanda vital dll
2. Pernapasan
- Kesulitan bernafas, batuk
- Ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan :
o T0 : bila sudah dioperasi
o T1 : ukuran yang normal ada
o T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah
o T3 : pembesaran mencapai garis tengah
o T4 : pembesaran melewati garis tengah
3. Nutrisi
Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak makan dan
minum, turgor kurang.
4. Aktivitas / istirahat
Anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise.
5. Keamanan / Kenyamanan
Kecemasan anak terhadap hospitalisasi.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Tonsilitis akut adalah :
1. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan tonsil
2. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
3. Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
adanya anoreksia
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
5. Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan adanya obstruksi
pada tuba eustakii.

C. Rencana Keperawatan
Tujuan Perencanaan
Intervensi Rasional
Tupan: Setelah dilakukan 1. Pantau suhu 1. Menentukan
tindakan keperawatan tubuh anak ( derajat dan intervensi selanjutnya.
selama 3 hari hipertermi pola ), perhatikan menggigil
teratasi. atau tidak. 2. Suhu
Tupen : Setelah dilakukan 2. Pantau suhu lingkungan mempengaruhi
tindakan keperawatan lingkungan. suhu tubuh.
selama 1 hari hipertermi 3. Agar badan
berangsur – angsur teratasi. klien terasa hangat.
Dengan criteria hasil : 3. Batasi 4. Kompres
- Suhu badan turun. penggunaan linen, pakaian hangat akan meringankan
yang dikenakan klien. demam yang terjadi dan
4. Berikan kompres sebagai kompensasi tubuh.
hangat. 5. Cairan
menurunkan resiko deficit
cairan.
6. Anti pireutik
5. Berikan cairan dapat meringankan rasa
yang banyak ( 1500 – 2000 sakit yang ada.
cc/hari ).
6. Kolaborasi pemberian
antipiretik.
Tupan : Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Menentukan intervensi
tindakan keperawatan Tanda-tanda Vital. selanjutnya.
selama 7 hari Gangguan pola 2. Untuk menentukan nyeri
tidurteratasi. 2. Pantau klien.
Tupen :Setelah dilakukan nyeri klien(skala, intensitas, P : Nyeri Q : Hilang timbul
tindakan keperawatan kedalaman, frekuensi). R : Faring S : 2 (0 – 5 ).
selama 3 hari Gangguan pola T : Saat makan dan minum
tidur berangsu – angsur atau saat menelan.
teratasi. Dengan kriteria 3. Posisi yang baik dapat
hasil : 3. Berikan memberikan rasa
- Pola tidur teratur posisi yang nyaman. nyaman.
4. Berikan 4. Dengan relaksasi dapat
tehnik relaksasi dengan tarik meringankan rasa nyeri.
nafas panjang melalui hidung
dan mengeluarkannya pelan –
pelan melalui mulut.
Tupan :Setelah dilakukan 1. Timbang BB tiap hari. 1. Pengukur
tindakan keperawatan an BB untuk menilai
selama 4 hari Nutrisi perkembagna dan
terpenuhi sesuai dengan 2. Berikan makanan dalam terpenuhinya kebutuhan.
kebutuhan tubuh. keadaan hangat. 2. Makanan
Tupen :Setelah dilakukan yang hangat membuat
tindakan keperawatan 3. Berikan makanan dalam porsi pembuluh darah melebar.
selama 2 hari kebutuhan sedikit tapi sering sajikan 3. Makanan
nutrisi tubuh berangsur – makanan dalam bentuk yang yang menarik bentuknya
angsur teratasi. Dengan menarik. akan menambah selera
criteria hasil : 4. Tingkatkan kenyamanan amakan klien.
- Nafsu makan lingkungan saat makan. 4. Lingkung
meningkat an yang bersih memberi
- Kebutuhan tubuh rasa nyaman dan
terpenuhi. 5. Kolaborasi pemberian vitamin meningkatkan. keinginan
penambah nafsu makan. makan.
5. Vitamin
dapat meningkatkan daya
tahan tubuh.
Tupan : Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Untuk melakukan
tindakan keperawatan tingkat toleransi aktivitas intervensi selanjutnya.
selama 7 hari intoleransi klien. 2. Kelelahan dapat
teratasi. 2. Obse mengakibatkan tingkat
Tupen :Setelah dilakukan rvasi adanya kelelahan dalam aktivitas terbatas.
tindakan keperawatan melakukan aktifitas. 3. Pemantauan TTV
selama 3 hari intoleransi untuk mengukur sejauh
aktivitas berangsu – angsur 3. Moni mana perkembangan
teratasi. Dengan kriteria tor Tanda-tanda Vital kesehatan.
hasil : sebelum, selama dan sesudah 4. Lingkungan yang
Klien beraktivitas dapat melakukan aktifitas. tenang dapat merilekskan
beraktivitas sesuai tingkat 4. Berik tubuh.
toleransinya. an lingkungan yang tenang. 5. Melakukan aktivitas
5. Ting dapat meningkatkan
katkan aktifitas sesuai ketahanan dalam
toleransi klien melakukan kegiatan.
Tupan : Setelah dilakukan 1. Kaji ulang gangguan 1. Untuk menentukan tingkat
tindakan keperawatan pendengaran yang dialami keparahan pendengaran.
selama 7 hari gangguan klien. 2. Irigasi dapat
persepsi sensori teratasi. 2. Lakukan irigasi telinga. meningkatkan pengeluaran
Tupen :Setelah dilakukan kotorang (serumen).
tindakan keperawatan 3. Untuk melatih
selama 3 hari gangguan 3. Berbicaralah dengan jelas dan pendengaran.
persepsi sensori aktivitas pelan. 4. Agar komunikasi dapat
berangsu – angsur teratasi. 4. Gunakan papan tulis / kertas berjalan.
Dengan kriteria hasil : untuk berkomunikasi jika
Klien dapat mendengar terdapat kesulitan dalam
dengan normal. berkomunikasi 5. Obat tetets telinga dapat
5. Kolaborasi pemberian tetes menyembuhkan obstruksi
telinga dan membersihkan
serumen.
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil yang masih bersifat ringan. Diagnosa
atau masalah keperawatannya :
- Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan tonsil
- Nyeri berhubungan dengan pembengkakan pada tonsil
- Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
adanya anoreksia
- Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
- Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan adanya obstruksi
pada tuba eustakii
-
B. Saran
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall.2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 9.
Jakarta : EGC.
Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta :
EGC;1999
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC
www.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai