Anda di halaman 1dari 1

Mengejar Mimpi

Sebuah perjalanan hidup yang dimulai dari masa lalu. Ketika itu saya duduk disalah satu bangku Sekolah
Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Masih teringat dengan sosok pahlawan tanpa tanda
jasa yang sedang bertanya kepada murid-muridnya tentang sebuah cita-cita. “Saya ingin menjadi dokter,
Bu”, jawab seorang murid. Murid lain pun berganti menjawab. Ada yang bercita-cita menjadi tentara,
guru, pilot dan lain-lain. “Mungkin mereka ini sudah mendapat didikan bagus dari orangtuana sejak
kecil”, gumam hatiku. Ketika giliranku menjawab, akupun bilang “Saya masih bingung, Bu”. Ya,
demikianlah jawabanku tatkala itu. Dibesarkan oleh kakek dan nenek sejak umur 2 tahun, membuatku
harus berjauhan dengan orangtua selama 8 tahun karena tuntutan ekonomi keluarga. Namun, dalam
hati kecilku berkata bahwa “Aku ingin terus belajar”. Ya, walaupun saat itu diri ini belum bisa memahami
dan mendefinisikan tentang arti belajar. Juli, 2008, aku menjadi siswa disalah satu SMP Negeri di
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Hatiku berdetak lebih cepat, karena saat pengumuman pembagian
kelas, aku ditempatkan di kelas 7A. Sebuah kelas yang berisi siswa berprestasi. Dan akupun mulai
merasa tidak percaya diri. Rasa minder, takut dan campur aduk menghantuiku. “Apa bisa aku menjadi
siswa berprestasi”, gumam hatiku. Hari demi hari berlalu dan haripun berganti bulan. Penghujung
semester 1 pun tiba. Ketika raport dibagikan, suasana kelas menjadi hening. Setiap murid dipanggil
bergantian untuk mengambil raport. Ketika namaku dipanggil , hatiku berdetak lebih cepat. Terpikirkan
tentang peringkat yang akan aku dapatkan. Beberapa menit kemudian, perasaan senang dan campur
aduk muncul dihatiku. Karena ternyata aku mendapat peringkat 1 di kelas 7A. Rasa syukur kupanjatkan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kakek dan nenek yang mengetahui kalau aku peringkat 1, merasa
sangat gembira. Begitulah perjalanan belajarku di SMP yang diawali dengan prestasi yang cukup
menyenangkan. Sampai aku duduk di kelas 3 SMP, Allah selalu memberikan kesempatan kepadaku
untuk menjadi peringkat 1. Ada sebuah pengalaman selama persiapan Ujian Nasional (UN) di SMP.

Anda mungkin juga menyukai