Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK POLUSI UDARA

a) Oksida Sulfur (SOx)


Pembakaran bahan bakar fosil, gas dan batu bara yang mengandung sulfur tinggi
sehingga menghasilkan gas SO2 yang bersifat iritan bagi kulit dan selaput lendir. Dalam kadar
rendah namun jika pemaparan terjadi berulang kali, maka iritasi selaput lendir yang berulang-
ulang dapat menyebabkan terjadinya hyperplasia dan metaplasia sel-sel epitel yang dapat berubah
menjadi kanker. Pengaruh SO2 pada tanaman tampak terutama pada daun yang menjadi putih atau
terjadi nekrosis, daun yang hijau menjadi kuning atau ada bercak putih. Pada gedung atau benda-
benda lain SO2 dapat membentuk H2SO4 yang sangat korosif yang menyebabkan terjadi kerusakan
pada bangunan suatu gedung.
b) Oksida Nitrogen (NOx)
Nitrogen monoksida (NO) berasal dari pembakaran bahan bakar, industri bahan peledak,
industri pembuatan asam. Nitrogen monoksida (NO) merupakan gas tidak berwarna dan tidak
berbau. Sebaliknya NO2 berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. Kabut merah di sekitar
jalan raya dan lokasi yang sangat padat dan menyebabkan iritasi karena NO 2. Konsentrasi NO2
yang tinggi pada tanaman dapat menyebabkan kerusakan pada daun dan menghambat proses
fotosintesis. NO2 dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru dan penyebab penyakit pernapasan
akut pada anak-anak. Dapat meracuni sistem jaringan tubuh serta berbahaya pada barang yang
berbahan tekstil dan logam, karena NO2 berperan dalam pembentukan asap.
c) Oksida Karbon(COx)
CO merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau, sangat beracun bagi makhluk hidup
karena dapat menghambat transportasi oksigen ke dalam jaringan tubuh. CO dihasilkan dari
pembakaran yang tidak sempurna seperti industri otomotif, kilang minyak, asap rokok, dll. Efek
bagi kesehatan dapat mengurangi kemampuan darah dalam mengangkut oksigen sehingga darah
kekurangan oksigen dalam jumlah besar yang menyebabkan pingsan bahkan kematian. Bagi
wanita hamil yang merokok CO dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran dan bayi
cacat.
CO2 dihasilkan selama letusan gunung berapi. Selain itu juga akibat deforestasi dan
pembakaran bahan bakar fosil yang dapat mengganggu keseimbangan di atmosfer. Jumlah CO 2
semakin meningkat akan menyebabkan terjadinya pemanasan global.
d) Hidrogen Sulfida (HxS)
Hydrogen sulfida adalah gas yang berbau telur busuk. Gas ini bersifat sangat iritan bagi
paru-paru dan tergolong asphyxiant karena dapat melumpuhkan pusat pernapasan, hingga
kematian karena melumpuhkan pernapasan. Hydrogen sulfida juga bersifat korosif terhadap metal
dan menghitamkan berbagai material. Gejala yang timbul berupa batuk-batuk, kehilangan
kemampuan membau, sesak nafas, iritasi selaput lendir mata, muntah dan pusing-pusing.
e) Hidrokarbon(CH)
Sebagai bahan pencemar udara, Hidrokarbon berasal dari proses industri yang kemudian
menjadi sumber fotokimia dari ozon. Adanya hidrokarbon di udara dan bereaksi dengan bahan-
bahan lain akan membentuk Polycylic Aromatic Hidrocarbon (PAH). PAH masuk dalam paru-
paru akan menimbulkan luka dan merangsang sel-sel kanker. Serta dapat merusak jaringan
tumbuhan dan daun, bunga serta ranting.

f) Oksidan Fotokimia
Masalah pencemaran udara yang berhubungan dengan oksida nitrogen timbul jika terjadi
radiasi ultraviolet dari sinar matahari menyebabkan reaksi dengan hidrokarbon membentuk
senyawa kompleks yang menimbulkan polutan baru. Campuran tersebut termasuk ozon dan
sejumlah senyawa menyerupai gas air mata yang dapat menyebabkan mata pedih dan dapat
merusak tanaman.
g) Partikulat
Pengaruh partikulat debu bentuk padat maupun cair yang berada di udara sangat
bergantung pada ukurannya. Pada umumnya ukuran partikulat debu yang masuk ke dalam paru-
paru sekitar 5 mikron dan mengendap di alveoli. Partikulat yang lebih besar dapat mengganggu
saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.

Anda mungkin juga menyukai