Anda di halaman 1dari 5

 Pemeriksaan Dada Anterior

Adalah pemeriksaan pada dada bagian depan pasien. Pemeriksaan dilakukan pada dua posisi
yaitu pada saat pasien duduk atau dalam posisi berbaring terlentang (supine).

a. Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan yang menggunakan alat indera yaitu penglihatan untuk
mengobservasi klien. Beberapa hal yang perlu dievaluasi seperti memperhatikan bentuk dada
dan pergerakan nafas.
Inspeksi dada anterior dilakukan pada dua waktu, yaitu :
1. Statis ( Istirahat )
Dalam keadaan ini dapat dilihat bentuk dada normal yaitu apabila didapatkan diameter
lateral (lebar dada) lebih besar daripada diameter anteroposterior (jarak dari dada ke
punggung).
Kelainan bentuk dinding dada dapat berupa :
 Barrel chest : dada berbentuk tong, biasanya karena emfisema pulmonum atau karena
kifosis senilis (perubahan rangka yang menyertai proses penuaan). Perlu diketahui
bahwa bentuk dada ini normal pada anak – anak.
 Pektus karinatus (pigeon breast) : dada berbentuk seperti dada burung dengan
penonjolan sternum ke depan, dengan penyempitan rongga toraks. Sering terjadi pada
sindroma Marfan.
 Pektus ekskavatus (funnel breast) : dada berbentuk cerobong, kebalikan dari pektus
karinatus, dimana bagian bawah sternum dan iga tertarik mendekati vertebra. Dapat
disebabkan karena pekerjaan (misalnya tukang sepatu), pemakaian kemben atau pada
sindrom Marfan.

2. Dinamis ( Respirasi )
Pada saat respirasi, dapat menilai :
 Asimetri gerakan dada atau keterlambatan gerak salah satu sisi dada
 Retraksi dinding dada : adalah dimana otot-otot pernafasan bekerja secara paksa
untuk bernafas karena tubuh kekurangan oksigen sehingga terjadinya tarikan pada
dinding dada. Pada dada anterior, retraksi sering terjadi di supraklavikula dan
suprasternal
 Menilai frekuensi, irama, kedalaman dan usaha pasien untuk bernapas.
 Menilai pola pernapasan abnormal, seperti takhipnea, hiperpnea, orthopnea,
Cheyne-Stokes dll

b. Palpasi
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan indera peraba dengan cara
melakukan perabaan pada permukaan tubuh. Hal yang dapat diidentifikasi antara lain adalah
area nyeri, lesi pada kulit, dan menilai abnormalitas yang tampak.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk merasakan perbedaan tekstur di area dada. Misalnya bila
tulang dada teraba lunak, cekung, atau menonjol, dapat dicurigai adanya patah tulang iga.
Ataupun merasakan tekstur seperti busa pada dinding dada, yang dikenal dengan istilah
krepitasi. Ini menandakan adanya udara di bawah kulit.
Selain itu, dapat juga meletakkan telapak tangan pada permukaan dada, kemudian meminta
klien untuk bernapas, berhitung, atau mengucapkan kata-kata tertentu. Tujuannya adalah untuk
merasakan getaran dari aliran udara pada paru- paru.
 Cara memeriksa pengembangan dinding dada anterior
1. Letakkan ibu jari di sekitar tepi kosta, jari-jari yang lain berada di sebelah lateral
rongga dada. Setelah itu, geserkan sedikit ke arah medial untuk mengangkat
lipatan kulit yang longgar di antara kedua ibu jari. Mintalah pasien untuk
bernapas dalam.
2. Amati, sejauh mana ibu jari anda menyimpang mengikuti ekspansi toraks dan
rasakan pergerakan dan kesimetrisan dari pergerakan selama respirasi
 Cara memeriksa fremitus taktil (mendeteksi perubahan intensitas vibrasi)

1. Untuk membandingkan fremitus kedua sisi dada, pergunakan telapak tangan di


bagian basal jari-jari atau permukaan ulnar dari telapak tangan.

2. Bandingkan fremitus taktil di lapangan paru kanan dan kiri di sebelah anterior
dada pada beberapa lokasi.

3. Identifikasi lokasi di mana fremitus meningkat, menurun atau menghilang.

c. Perkusi

Perkusi dada dilakukan dengan mengetuk jari pada sejumlah area di permukaan dada. Bunyi dari
ketukan ini bisa menandakan kondisi organ di bawahnya.
Bunyi ketukan akan lebih kencang dan bergaung pada bagian tubuh yang berisi udara, dan akan
lebih lemah dan redup pada bagian tubuh yang padat atau berisi air. Dengan pemeriksaan ini,
dapat terdeteksi gangguan paru-paru, seperti efusi pleura dan pneumothotraks, serta kelainan
jantung, seperti kardiomegali.

Teknik yang digunakan hampir sama dengan teknik perkusi posterior, hanya saja lokasinya
berbeda.
 Perkusi paru
1. Lakukan perkusi secara beraturan pada dada anterior dan lateral, dan
bandingkan antara kanan dan kiri.
2. Identifikasi lokasi atau area yang perkusinya abnormal. Jika jaringan paru atau
kavum pleura normal digantikan oleh massa padat atau terisi cairan, suara sonor
akan berubah menjadi redup. Karena cairan selalu berada di tempat terbawah dari
kavum pleura (di posterior bila pasien berbaring), maka hanya efusi masif yang
terdeteksi pada perkusi dada anterior.
3. Pada perempuan, untuk meningkatkan perkusi, dapat meminta pasien untuk
menggeser payudaranya.

d. Auskultasi
Metode pemeriksaan untuk mendengarkan bunyi dari dalam tubuh dengan menempelkan
stetoskop di area tertentu. Pemeriksaan bunyi jantung dilakukan pada dada sebelah kiri,
sedangkan pemeriksaan bunyi paru-paru dilakukan pada seluruh bagian dada.
Bunyi jantung sehat memiliki irama yang teratur, dan tidak ada bunyi tambahan. Sementara
pada paru-paru yang sehat, akan terdengar suara napas yang normal, tanpa ada mengi, stridor,
atau suara napas abnormal lainnya.

Cara auskultasi :
1. Lakukan auskultasi di seluruh prekordium dengan posisi pasien terlentang.
2. Pasien berbaring miring ke kiri (left lateral decubitus) sehingga ventrikel kiri lebih dekat
ke permukaan dinding dada
o Tempatkan bagian mangkuk dari stetoskop di daerah impuls apeks (iktus).
o Posisi ini membuat bising-bising area katub mitral dan bunyi jantung akibat kelainan
bagian kiri jantung lebih jelas terdengar.
3.Pasien diminta untuk duduk dengan sedikit membungkuk ke depan

 Mintalah pasien untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi maksimal kemudian sejenak
menahan nafas.
 Bagian diafragma dari stetoskop diletakkan pada permukaan auskultasi dengan tekanan
ringan.
 Lakukan auskultasi di sepanjang tepi sternum sisi kiri dan di apeks, dengan secara periodik
memberi kesempatan pasien untuk mengambil nafas.
 Posisi ini membuat bising-bising yang berasal dari daerah aorta lebih jelas terdengar.

Anda mungkin juga menyukai