Disusun Oleh:
Binta Fahma Isnaeni 2010711043
1) Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang
disebabkan oleh stimulus tertentu (Potter & Perry, 2005).
2) Fisiologi Nyeri
b. Kebutuhan Nutrisi
b. Pengertian penyakit
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,
dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya
gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di
dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya
disertai juga gangguan metabolism lemak dan protein (Brunner & Suddart, 2009).
Ulkus diabetik merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya
komplikasi makroangiopati sehingga terjadi vaskuler insusifiensi dan neuropati,
keadaan lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering tidak dirasakan, dan
dapat berkembang menjadi infeksi disebabkan oleh bakteri aerob maupun anaerob
(Hastuti dalam Dafianto, 2016). Ulkus ini juga disebut ulkus neuropati diabetik yang
dapat terjadi pada individu yang menderita diabetes melitus, sebagian akibat dari
gangguan sirkulasi. Individu penderita diabetes sering kali sulit untuk sembuh dan luka
ini mungkin sulit diobati (Rosdahi, 2015). Menurut Frykberg dalam Dafianto (2016),
luka diabetik adalah luka atau lesi pada pasien DM yang mengakibatkan ulserasi aktif
dan merupakan penyebab utama amputasi kaki. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan ulkus diabetik atau ulkus neuropati diabetik merupakan suatu luka terbuka
pada lapisan kulit sampai ke dalam dermis biasanya pada ekstermitas bawah yang sulit
diobati dan diakibatkan karena komplikasi makroangiopati yang dapat berkembang
karena adanya infeksi dan merupakan penyebab utama amputasi kaki.
c. Etiologi
Menurut Ronald (2017), Utami (2014) penyebab terjadinya komplikasi kaki diabetes
yakni neuropati, neuroiskemik, infeksi dan faktor lainya. Dimana neuroiskemik
merupakan kombinasi antara neuropati dan iskemik perifer akibat kelainan pembuluh
darah perifer. 2.2.3.1. Neuropati Resiko besar terjadinya ulkus diabetes, salah satunya
adalah neuropati sensorik menyebabkan kerusakan pada saraf yang menyebabkan saraf
tidak dapat merespon rangsangan dari luar. Hilangnya sensasi perasa pada penderita
diabetus melitus menyebabkan penderita tidak dapat menyadari bahwa ekstremitas nya
telah terluka dan menimbulkan terjadinya ulkus. Peningkatan neuropati motorik
mempegaruhi semua otot, deformitas khas seperti hammer to dan hallux rigidus.
Deformitas kaki menimbulkan terbatasnya mobilitas, sehingga dapat meninkatkan
tekanan daah planter kaki dan mudah terjadi ulkus dan ganngren 2.2.3.2. Iskemik
Iskemik di sebabkan oleh karena kekurangan darah dalam jaringan, sehingga jaringa
kekurangan oksigen hal ini di sebabkan adanya proses makroangiopati pada pembuluh
darah sehingga sirkulasi jaringan menurun yang di tandai oleh hilang atau
berkurangnya denyut nadi pada artei dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi
atrofi, dingin dan kuku menebal. Kelainan selanjutnya terjadi nekrosis jaringa sehingga
timbul ulkus. 2.2.3.3. Infeksi Penderita ulkus diabetes 50% akan mengalami infeksi
aikbat adanya glukosa darah yang tinggi, yang merupakan media pertumbuhan
bakteriyang subur. Bakteri penyebab infeksi pada ulkus diabetika yaitu aerob
staphylococus atau streptococus serta kuman anaerob yaitu clostridium perfringens,
clostridium novy dan clostridium septikum. 2.2.3.4.Usia Ulkus diabetes dapat terjadi
pada usia kurang lebih 50 tahun, hal ini di sebkan karena fungsi tubuh fisiologis
menurun seperti penurunan sekresi atau resistensi insulin, sehingga kemampuan fungsi
tubuh terhadap pengendalian glukosa darah yang tinggi kurang optimal. Kadar gula
darah yang tidak terkonrol akan 18 Universitas Muhammadiyah Magelang
mengakibatkan kesemutan dan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan
kematian jaringan.
d. Patofisiologi
Silbernagl dan Lang, (2016). Menjelaskan pada Diabetes melitus tipe 1 atau biasa
disebut dengan diabetes melitus yang tergantung insulin (IDDM). Pada IDDM
terdapat kekurangan insulin absolut sehingga pada pasien IDDM membutuhkan
suplai insulin dari luar. Keadaan ini disebabkan karena sel beta pankreas
mengalami lesi akibat dari mekanisme autoimun, yang pada keadaan tertentu
dipicu oleh infeksi virus. Pulau pankreas diinfiltrasi oleh limfosit T dan ditemukan
autoantibodi terhadap jaringan pulau yaitu ICCA (Islet Cell Cytoplasmic
Antibodies) dan autoantibodi insulin (IAA). ICCA pada beberapa kasus dapat
dideteksi selama bertahuntahun sebelum onset penyakit. Ketika sel beta mati,
maka ICCA akan menghilang kembali. Sekitar 80% pasien membentuk antibodi
terhadap glutamat dekarboksilase yang diekspresikan di sel beta. IDDM lebih
sering terjadi pada pembawa antigen HLA tertentu (HLA-DR3 dan HLA-DR4),
hal ini menunjukkan terdapat faktor predisposisi genetik. Dan tipe 2 atau bisa
disebut juga dengan diabetes melitus yang tidak tergantung insulin (NIDDM).
NIDDM merupakan diabetes yang paling sering terjadi dan terdapat defisiensi
insulin relatif. Pelepasan insulin dapat normal atau bahkan biasanya meningkat,
tetapi organ target memiliki sensitivitas yang berkurang terhadap insulin. menurut
Huether & McCance, (2017) Resistensi pada diabetes tipe II disertai dengan
penurunan reaksi intersel. Resistensi 12 Universitas Muhammadiyah Magelang
insulin adalah penurunan respon jaringan yang sensitif terhadap insulin (terutama
hepar, otot, dan jaringan lemak) kemudian insulin itu sendiri yang dikaitkan
dengan obesitas. Beberapa mekanisme berperan dalam abnormalitas jalur sinyal
insulin dan resistensi insulin, meliputi abnormalitas molekul insulin, kadar
antagonis insulin yang tinggi, penurunan ekspresi reseptor insulin, dan gangguan
protein pembawa glukosa. Pada penderita ulkus diabetes Maryunani (2013)
menjelaskan Neuropati sensorik perifer, dimana seseorang tidak dapat merasakan
luka merupakan faktor utama penyebab ulkus diabetes. Kurang lebih 45-60% dari
semua penderita ulkus diabetes disebabkan oleh neuropati, dimana 45%
merupakan gabungan dari neuropati dan iskemik. Bentuk lain dari neuropati juga
berperan dalam terjadinya ulserasi kaki. Neuropati perifer dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu neuropati motorik yaitu tekanan tinggi pada kaki ulkus yang mengakibatkan
kelainan bentuk kaki, neuropati autonomi yaitu berkurangnya sekresi kelenjar
keringat yang mengakibatkan kaki kering, pecah-pecah dan membelah sehingga
membuka pintu masuk bagi bakteri. Selain itu terjadi Gangguan pembuluh darah
perifer (Peripheral Vascular Disease atau PVD) jarang menjadi faktor penyebab
ulkus secara langsung. penderita ulkus diabetes akan membutuhkan waktu yang
lama untuk sembuh dan resiko untuk diamputasi meningkat karena insufisiensi
arterial. Gangguan pembuluh darah perifer dibagi menjadi 2 yaitu gangguan
makrovaskuler dan mikrovaskuler, keduanya menyebabkan usaha untuk
menyembuhkan infeksi akan terhambat karena kurangnya oksigenasi dan kesulitan
penghantaran antibiotika ke bagian yang terinfeksi.
f. Pemeriksaan penunjang/diagnostik
1.Glukosa darah: darah arteri / kapiler 5-10% lebih tinggi daripada darah vena,
serum/plasma 10-15% daripada darah utuh, metode dengan deproteinisasi 5%
lebih tinggi daripada metode tanpa deproteinisasi
2.Glukosa urin: 95% glukosa direabsorpsi tubulus, bila glukosa darah > 160-
180% maka sekresi dalam urine akan naik secara eksponensial, uji dalam urin:
+ nilai ambang ini akan naik pada orang tua. Metode yang populer: carik
celup memakai GOD.
3.Benda keton dalam urine: bahan urine segar karena asam asetoasetat cepat
didekrboksilasi menjadi aseton. Metode yang dipakai Natroprusid, 3-
hidroksibutirat tidak terdeteksi
4.Pemeriksan lain: fungsi ginjal ( Ureum, creatinin), Lemak darah: (Kholesterol,
HDL, LDL, Trigleserid), fungsi hati, antibodi anti sel insula langerhans ( islet
cellantibody)
g. Penatalaksanaan
1. Medis
a. Obat
1) Tablet OAD (Oral Antidiabetes)
a) Mekanisme kerja sulfanilurea
1. Kerja OAD tingkat prereseptor : pankreatik, ekstra pancreas
2. Kerja OAD tingkat reseptor
b) Mekanisme kerja Biguanida
Biguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi mempunyai efek lain yang
dapat meningkatkan efektivitas insulin, yaitu:
1) Menghambat absorpsi karbohidrat
2) Menghambat glukoneogenesis di hati
3) Meningkatkan afinitas pada reseptor insulin
4) Biguanida pada tingkat reseptor : meningkatkan jumlah reseptor insulin
5) Biguanida pada tingkat pascareseptor : mempunyai efek intraseluler
b. Insulin
Indikasi penggunaan insulin
a) DM tipe I
b) DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OAD
c) DM kehamilan
d) DM dan gangguan faal hati yang berat
e) DM dan infeksi akut (selulitis, gangren)
f) DM dan TBC paru akut
g) DM dan koma lain pada DM
h) DM operasi
Insulin diperlukan pada keadaan :
1) Penurunan berat badan yang cepat.
2) Hiperglikemia berat yang disertai ketoasidosis.
3) Ketoasidosis diabetik.
4) Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
C. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas penderita
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk
rumah sakit dan diagnosa medis.
b. Keluhan Utama
Menggambarkan alasan seseorang masuk rumah sakit. Pada umumnya
keluhan utamanya yakni adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai
bawah, rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak sembuh –
sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.
Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien
digunakan:
a) Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang
menjadi faktor presipitasi nyeri.
b) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau
digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
c) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan
klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapajauh
rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e) Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah
buruk pada malam hari atau siang hari.
c. Riwayat kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
b.Diagnosa keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin atau penurunan masukan oral.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri yang dirasakan
https://id.scribd.com/doc/138288104/Askep-Luka-Dm