Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA GANGGUAN MUSKULOSKELETAL

ARTHRITIS RHEUMATHOID

Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu : Miftahul Falah, MSN

Oleh :

Dicky Firmansyah (C1814201049)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji sykur kejadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tepat pada waktunya.

Makalah inin disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan


Gerontik yang diberikan Dosen dan juga dalam rangka memperdalam pemahaman
tentang Asuhan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Muskuloskeletal yaitu
Rhemathoid Athritis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Miftahul Falah, MSN selaku Dosen
Mata Kuliah Gerontik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut World Health Organitation (WHO), lanjut usia adaah seseorang yang telah
memasuki usia diatas 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok usia yang telah
memasuki tahapan akhir darai kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia akan
mengalami aging procces atau prose penuaan (Maryam, Ekasari, Rosiawati, jubaedi& batu
bara, 2008).
Proses penuaan adalah dimana proses menurunnya fungsi tubuh yang dikarenakan
berkurangnya atau rusaknya sel-sel yang ada dalam tubuh. Proses penuaan ini akam
terjadi apabila seseorang telah melewati tahap dewasa akhr. Seiring proses menua maka
tubuh aka mengalami berbagai masalah kesehaan termasuk mengalami pengakit
degeneratif, umumnya akan menyerang lansia terutama menyerang sistem
muculoskeletal pada lansia. Proses menua umunya akan membuat cairan tulang menurun
sehingga rapuh, bungkuk, persendian membesar dan menjadi kaku, kram, tremor, tendon
mengkerkerut dan mengalami sklerosis (maryam et al., 2008)
Masalah yang sering terjadi pada lansia dikarenakan menurunnya fungsi tubuh dan
terganggunya psikologis pada lansia. Masalah yang sering terjadi diantaranya mudah
terjatuh, mudah lelah, sesak nafas saat beraktivitas fisik seta nyeri pada persendian.
Rheumatoid arthitis merupakan salah satu radang sendi yand sering dialami pada lansia
(aspiani, 2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah: Bagaimana asuhan keperawatan
keluarga pada lansia dengan gangguan musculoskeletal yaitu reumatik?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuannya adalah untk mengetahui asuhan
keperawatan keluarga pada lansia dengan gangguan musculoskeletal yaitu reuamtik
(Pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan dan evaluasi)
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Rhematoid arthritis merupakan penyakit inflamasi sesitemik kronik atau penyakit
autoimun dimana penyakit ini memiliki karakteristik terjadnya kerusakan pada tulang
sendi, ankiosis, dan deformitas. Pentakit ini adalah salah satu kelompok penyakit jaringan
penyambung difus yanf diperantai oleh imunitas (Ningsih, Lukman, 2013)
2. Patofisiologi Reumatik
Kerusakan sendi yang dialami oleh penderita pnyakit ini dimulai dari adanya faktor
pencetus, yaitu berupa autoimun atau infeksi, dilanjutkan dengan poliferasi makrofag dan
fibloras sinovial. Limfosit menginfiltrasi daerah perivaskular dan terjadi poliverasi sel-sel
endotel, yaitu mengakibatkan terjadinya neovaskularisasi. Pambuluh darah pada sendi
yang terlibar mngalami oklusi oleh bekua-bekuan kecil atau sel-sel infalamasi. Inflamasi
didukung oleh sitokin yang penting dalam inisisiasiyaitu tumor necrosis faktor (TNF).
Interleukin-1 dan interlekuin-6, selanjutanya akan mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan ireguler pada jaringan sinovial yang mengalami sinovial. Subtansi vasoaktif
(histamin, kinin, prostagladin) dilepaskan pda daerah inflamasi. Meningkatkan aliran
darah dan perneabilitas pembuluh darah. Hal ini menyebabkan edema, rasa hangat,
erythema, dan rasa sakit, serta membuat granulosis lebih mudah keluar dari pembuluh
darah menuju daerah inflamasi. Inflamasi kronik pada jaringan lapisan sinovial
menhasilkan poliferasi jaringan sehingga membentuk jaringan pannus. Pannus
menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang. Berbagai macam sitokin, interleukin,
proteinase, dan faktor pertumbuhan dilepaskan, sehingga mengakibatkan destruksi dan
komplikasi sistem ( suarjana, 2009).
3. Epidemiologi
Berdasarkan World Health Organization (WHO) memperkirakan jmlah kasus
rhematoid artritis telah mencapai 355 juta kasus di dunia. Penderita penyakit ini di
indonesia menuru riskesdas 2018 mencapai 7,30%. Rematoid artritis sering ditemui pada
usia dewasa akhir menuju lansia. Kondisi RA ini berpeluang menyerang seseorang yang
bertambahnya usia. Risiko teringgi munculnya penyakit ini berkisar umur 75 tahun ke
atas untuk umur 35 sampai dengan 65 tahun persentase kejadian adalah 33% dan lansia
yang berusia 55-64 tahun sebanyak 25,2%. Dinkes Jateng (2017) mengungkapakan
nahwa penderita rematik sejumlah 6,78%, dengan persentase terbesar didaera Magelang.
4. Tanda dan Gejala
Ada beberapa manifestasi klinis yang umum ditemukan pada pasien dengan penyakit
ini. Manifestasi ini tidak harus timbul secara bersamaan. Oleh karena itu penyakit ini
memiliki manifestasi yang sangat bervariasi.
1. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, aneroksia, berat bada menurn, dan
demam. Terkadang dapat terjadi kelelahan yang hebat.
2. Poliaritis simetris, terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi ditangan,
namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalag distal, hampir semua
sendi diatrdial dapat terangsang.
3. Kelakukan dipagi hari selama lebih dari satu jam, dapat bersifat
generalstaterutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan
kekakuan sendi pada osteothritis, yaitu biasanyan hanya brlangsung selama
beberapa menit dan slalu kurang dari satu jam.
4. Artritis erosif, merupakan viri khas artritis reumatoid pada gambaran radiologik.
Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi ditepi tulang dan dapat dilihat
pada radiogram.
5. Penyebab
Reumatoid artritis merupakan penyakit sistemik dengan gejala ekstrartikular yang
multiple. Gejala yang paling sering ditemukan adalah demam, penurunan berat badan,
keadan mudah lelah, anemia, pembesaran kelenjar limfe dan fenomena raynaud
(vasopasme yang ditimbulkan oleh cuaca dingin dan stress sehingga jari-jari mrnjadi
pucat atau sianosis) (Brunner&Suddart, 2002).
Kerusakan dari struktur-struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit dapat
terjadi pergeseran ulnar atau devesiasi jari, seblukasi sendi metapofalangel, deformitas
boutonniere, san leher angsa merupakan beberapa deformitas angan yang sering
dijumpai pasien, pada kaki terdapat tonjolan kupat metatarsal yang timbul sekunder dari
sublukasi aetatarsal. Seni-sendi yang besar juga adpat terangsang dan akan mengalami
pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melaukan ekstansi. Nodul-nodul
rematoid adalah massa subkutanyang ditemukan pda sekitar sepertiga orang dewasa
penferita rematoid artritis. Lokasi yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa
elekranon (sendi siku), atau disepanjang permukaan ektanor dari lengan, walaupun
demikian nodul-nodul ini biasanya merupakan suatu tanda penyakit yang aktif dan lebih
berat, manifestasi akstratikuler, juga dapat menyerang organ -organ lain di luar sendi
seperti jantung, paru-paru, mata dan rusaknyapembuluh darah (Ningsih & lukman, 2013)
Diagnosa Keperawatan Teoritis
1. Nyeri Kronis (D.0078)
a. Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan
b. Penyebab
1) Kondisi muskuloskeletal kronis
2) Kerusakan sistem saraf
3) Penekanan saraf
4) Infiltrasi tumor
5) Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan reseptor
6) Gangguan imunitas (mis, neuropati terkait HIV, virus varicella-zoster)
7) Gangguan fungsi metabolik
8) Riwayat posisi statis
9) Peningkatan indeks massa tubuh
10)Kondisi pasca trauma
11)Tekanan emosional
12)Riwayat penganiayaan (mis, fisik, psikologis, seksual)
13)Riwayat penyalah gunaan obat/zat
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1) Mengeluh nyeri
2) Merasa depresi
Objektif
1) Tampak meringis
2) Gelisah
3) Tidak mampu menuntaskan aktivitas
d. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1) Merasa takut mengalami cedera berulang
Objektif
1) Bersikap protektif (mis, menghindari nyeri)
2) Waspada
3) Pola tdur berubah
4) Anoreksia
5) Fokus menyempit
6) Berfokus pada diri sendiri
e. Kondisi Klinis Terkait
1) kondisi kronis (mis, arthritid reumatoid)
2) infeksi
3) cedera modula spinalis
4) kondisi pasca trauma
5) tumor
2. Kurang pengetahuan (00126)
a. Definisi
Keadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu.
b. Penyebab
1) Keteratasan kognitif
2) Gangguan fungsi kognitif
3) Kekeliruan mengkuti anjuran
4) Kurang terpapar informasi
5) Kurang minat dan belajar
6) Kurang mampu mengingat
7) Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subejektif
1) Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
1) Menunjukan prilaku tisak sesuai anjuran
2) Menunjuakan persepsi yang keliru terhadap masalah
d. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1) (tidak tersedia)
Objektif
1) Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2) Menunjukan prilaku berlebihan (mis, apatis, bermusuhan, agitasi,
histeria)
e. Kondisi Klinis Terkait
1) Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien
2) Penyakit akut
3) Penyakit kronis
BAB III

DIAGNOSA KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

A. Identitas Klien

Nama : Ny. T

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 60 tahun

Status Pekerjaan : Tani

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SD

Alamat : Desa Raksabaya, Kec Cimaragas

Tanggal Pengkajian : Rabu, 9 November 2022

Diagnosa Mesids : Rhematik

B. Keluhan Utama

Klien mengeluhn nyeri

C. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien merasakan sakit pada bagian kaki jika berjalan tanpa mengunakan alas kaki. Jalan
terlihat pelan-pelan saja untuk mengurangi nyeri. Klien masih dapat melalukan aktivitas
seperti menyapu rumah.

P: Klien Mengeluh nyeri ketika pada bagian kaki jika berjalan tanpa menggunakan alas kaki

Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusu-tusuk

R : Klien mengatakan nyeri pada bagian kaki

S : skala nyeri 5 (1-10)

T : Klien mengatkan nyeri menungkat ketka hendak beraktivitas berat.

D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mengalami reumatik sejak belum menikah sampai sekarang. Riwayat kesehatan
keluarga Saat di lakukan pengkajian ditemukan bahwa ayah Klien memiliki riwayat penyakit
Hipertensi. Ayah Klien sudah meninggal dunia akibat penyakit stroke Ny. Ibu Klien memiliki
riwayat reumatik dan sudah meninggal.

F. Riwayat Keadaan Psikososial

Keadaan emosi Klien saat ini stabil. Orang yang berarti saat ini buat Klien adalah anak -
anaknya dan cucu – cucunya Klien mengatakan hubungan Klien dengan keluarganya baik.
Klien Juga mengatakan hubungannya dengan orang lain juga baik. Tidak ada hambatan dalam
hubungan dengan orang lain. Klien menganut agama islam.

G. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran = komposmentis

Tanda-tanda vital

TD: 140/90

RR: 22x/m

N: 83x/m

T: 37ºC

Pemeriksaan Head to Toe

Head to toe ispeksi Palpasi perkusi Aukultasi


Kepala Kulit kepala Tidak ada nyeri - -
bersih, tidak tekan
tampak afdanya
lesi atau
benjolan
Mata Bentuk mata Tidak ada nyeri - -
bulat, pupil tekan
isokaria kanan
dan kiri,
konjungtiva
tidak anemis,
sklera tidak
ikterus, palpebra
tida edema, tidak
menggunakan
kaca mata
Hidung Tidak terdaoat Tidak ada nyeri - -
benjolan, tidak tekanan sinus
ada pengeluaran
cairan
Mulut Mukosa kering, Bibir kering - -
gigi ompong, tidak ada nyeri
kesulitan tekan
mengunyah
Telinga Keadaan telinga Tidak ada nyeri - -
bersih, tidak ada tekan di daerah
otore, tidak mastoid
tampak adnya
serumen
Leher Tidak ada Tidak ada nyeri - -
pembesaran tekan
kelenjar tiroid
Dada Bentuk dada Tidak ada nyeri Tidak ada suara -
normal tekan nfas tambahan
chest/barrel
Abdomen Simetris kiri dan Tidak ada nyeri - Bising usus
kanan, perut tekan , turgor normal
buncit, tidak kulit elastis (6x15/m)
terdapat lesi
Ekstremitas Simetris kri dan Tidak ada nyeri Refleks bisep -
atas kanan , jari tekan mampu
lengkap 10 jari, melakuka
kuku bersih, pergerakan
tidak ada edema, tangan, repleks
pergerakan trisep mampu
tangan baik melakukan
pergerakan
tangna dengan
menahan
tekanan bisep
Ektremitas Simetris kri dan Nyeri pada Refleks patela -
bawah kanan kuku jari kedua lutut mamapu
bersih, tidak ada menekuk kaki
luka jumlah jari
lengkap 10 jari

H. Pola makan dan minum

Frekuensi makan Klien 3 kali sehari. Klien nafsu makannaya baik. Klien tidak ada
mengalami nyeri pada ulu hati. Klien tidak memiliki alergi pada makanan. Klien juga tidak ada
kesulitan dalam menelan.

I. Perawatan diri/ personal hygine

Klien terlihat bersih. Mandi 2 kali sehari. Kuku terlihat pendek dan bersih.

J. Pola kegiatan/ aktifitas

Pasien dapat melakukan aktivitas mandiri, seperti mandi,makan, menyapu rumah tetapi
dengan berjalan pelan-pelan.
FORMAT PENGKAJIAN MMSE

NO ITEM PENILAIAN BENAR SALAH

1 ORIENTASI (1) (0)


1. Tahun berapa sekarang? 1
2. Musim apa sekarang ? 1
3. Tanggal berapa sekarang ? 1
4. Hari apa sekarang ? 1
5. Bulan apa sekarang ? 1
6. Dinegara mana anda tinggal ? 1
7. Di Provinsi mana anda tinggal ? 1
8. Di kabupaten mana anda tinggal ? 1
9. Di kecamatan mana anda tinggal ? 1
10. Di desa mana anda tinggal ? 1
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. ………………………………………….. 1
12. ………………………………………. 1
13. ………………………………………. 1
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari

14. K 1
belakang,
15. A misal” BAPAK “ 1
16. P 1
17. A 1
18. B 1
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek

19. …………………………………………….. 1
diatas
20. ……………………………………………… 1
21. …………………………………………….. 1
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien

22. Jam tangan 1


menyebutkan
23. Pensil : 1
b. Pengulangan

Minta klien
24. “Tak adamengulangi tigatetapi
jika, dan, atau kalimat
“ 1
berikut
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas ! 1
26. Lipat dua ! 1
27. Taruh dilantai ! 1
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata 1
29. Tulis satu kalimat 1
30. Salin gambar 1
JUMLAH

Analisis hasil : 30

Nilai < 21 : Kerusakan kognitif


PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF ( SPMSQ )

NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH

1 Jam berapa sekarang ? B

2 Tahun berapa sekarang ?


Jawab :…………………... B

3 Kapan
Jawab :Bapak/Ibu lahir?
…………............. B

4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ?


Jawab :………………………………………………………………………… B

5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ?


Jawab : ………………………………………………………………………. B

6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama


Jawab :……………………………………………………………………….. B

Bapak/Ibu?
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama B
Jawab :………………………………………………………………………..
Bapak/Ibu ?
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ? B
Jawab :…………………………………………………………………………
9 Siapa
Jawabnama Presiden Republik Indonesia sekarang ?
: ………………………………………………………………………… B

10 Coba
Jawabhitung terbalik dari angka 20 ke 1 ?
:…………………………………………………………………………. B

JUMLAH
Jawab :………………………………………………………………………… 10 0

Analisis Hasil : 10
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh

Skore Salah Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan

Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang

:8-10 : Kerusakan intelektual BERAT


GERIATRIC DEPRESSION SCALE

( SKALA DEPRESI )

NO PERTANYAAN
1 Apakah Anda Sebenarnya Puas Dengan Kehidupan Ya

2 Apakah
Anda? Anda Telah Meninggalkan Banyak Ya
Kegiatan Dan Minat/Kesenangan Anda
3 Apakah Anda Merasa Kehidupan Anda Kosong? Tidak
4 Apakah Anda Sering Merasa Bosan? Ya
5 Apakah Anada Mempunyai Semangat Yang Baik Ya

6 Apakah Anda Merasa Takut Sesuatu Yang Buruk


Setiap Saat? Ya

7 Apakah Anda Pada


Akan Terjadi Merasa Bahagia Untuk Sebagian
Anda? Ya

8 Apakah AndaAnda?
Besar Hidup Merasa Sering Tidak Berdaya? Ya
9 Apakah Anda Lebih Sering Dirumah Daripada Pergi Ya

10 Apakah Anda
Keluar Dan Merasa Mempunyai
Mengerjakan Banyak
Sesuatu Hal YangMasalah
Baru? Tidak
Dengan Daya Ingat Anda Dibandingkan Kebanyakan Orang ?

11 Apakah Anda Pikir Bahwa Kehidupan Anda Tidak


Sekarang Menyenangkan?
12 Apakah Anda Merasa Tidak Berharga Seperti Ya
Perasaan Anda Saat Ini?
13 Apakah Anda Merasa Penuh Semangat? Tidak
14 Apakah Anda Merasa Bahwa Keadaan Anda Tidak Ya
Ada Harapan?
15 Apakah Anda Pikir Bahwa Orang Lain, Lebih Baik Ya
Keadaannya Daripada Anda?
*) SETIAP JAWABAN YANG SESUAI dg kunci jawaban MEMPUNYAI SKOR “1 “ ( SATU ) :

SKOR 7

SKOR 5-9 : KEMUNGKINAN DEPRESI


SKOR 10 ATAU LEBIH : DEPRESI
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL ( Indeks Kemandirian Katz )

No Aktivitas Mandiri Tergantun


1 Mandi V g

Mandiri :

Bantuan hanya pada satu bagian mandi ( seperti punggung


atau ekstremitas yang tidak mampu ) atau mandi sendiri
sepenuhnya
2 Berpakaian V

Tergantung
Mandiri : :

Bantuan mandi
Mengambil lebih
baju dari lemari,
dari satu bagian tubuh, bantuan
memakai pakaian,
masuk danKecil
3 melepaskan
Ke Kamar keluar
pakaian,dari bak mandi, serta tidak
mengancingi/mengikat mandi
pakaian. V
sendiri
Tergantung
Mandiri : :

Tidak
Masukdapat
danmemakai
keluar baju
darisendiri
kamaratau hanya
kecil sebagian
kemudian
membersihkan genetalia sendiri
4 Berpindah V
Tergantung :
Mandiri :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
Berpindah ke dan
menggunakan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit
pispot
dari kursi sendiri
5 Kontinen V
Bergantung :
Mandiri :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
BAK
kursi,dan BAB
tidak seluruhnya
melakukan dikontrol
satu, sendiri
atau lebih perpindahan

6 Makan
Tergantung : V

Mandiri :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )
Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri

Bergantung :

Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan


menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan
parenteral (NGT )
Nilai A =

Keterangan :

Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien

Analisis Hasil :

Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah,


kekamar kecil, mandi dan berpakaian.

Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan

Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,

dan satu fungsi tambahan.

Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan

Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.


BARTHEL INDEX

no kriteria Dengan bantuan mandiri

1 makan 10

2 Aktivitas toilet 10

3 Berpindah dari kursi roda ke 15


tempat tidur dan sebaliknya,
termasuk duduk ditempat tidur

4 Kebersihan diri mencuci muka, 5


menyisir rambut, menggosok
gigi

5 mandi 5

6 Berjalan dipermukaan datar 10

7 Naik turun tangga 5

8 berpakaian 10

9 Mengontrol defekasi 10

10 Mengontrol berkemih 10

total 90

Interpretasi Hasil = 90

0-20 : ketergantungan

21-61 : ketergantuangan berat/sangat berat

62-90 : ketergantungan berat

91-99 : ketergantungan ringan

100 : mandiri
ANALISA DATA

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 09 November 2022


dari data - data yang di peroleh dilakukan analisa data dengan mengelompokkan data
objek dan data subjek. Dari analisa data yang di lakukan di temukan tiga masalah
keperawtan yaitu : Gangguan rasa nyaman, dan kurang pengetahuan.

No Data Etiologi Masalah keperawatan


1. Data subjektif : Proses menua Nyeri akut/kronis
P: Klien Mengeluh nyeri ketika ↓
pada bagian kaki jika berjalan Pecahnya komponen
tanpa menggunakan alas kaki kapsul sendi dan kolagen
Q : Klien mengatakan nyeri ↓
seperti ditusu-tusuk Proses inflamasi
R : Klien mengatakan nyeri ↓
pada bagian kaki Kerusakan sendi dan
S : skala nyeri 5 (1-10) penurunan fungsi tulang
T : Klien mengatkan nyeri ↓
menungkat ketika hendak nyeri
beraktivitas berat.

Data objektif :
1. muka tampak meringis
2. skala nyeri 5
3. Pasien terlihat
memijat-mijat kakinya
saat pengkajian.
4. Kulit terasa panas pada
area pergelangan kaki
dan lutut.
5. dirasakan semakin
sakit
2. Data subjektif: Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
1. Pasien mengatakan ↓
tidak mengerti Kurang pengetahuan
tentang rematik
tentang penyakit
rematik
Data objektif:
2. Pasien bertanya
tentang penyakit
reumatik, apa
penyebabnya dan
bagaimana cara
mengurangi nyeri
reumatik
Diagnosa keperawatan

1. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan agen pencefera fisik ditandai dengan


distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses, destruksi sendi (skala 5(0-10))
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
tentang penyakit ditandai dengan Klien bertanya tentang penyakit terkait
Intervensi Keperawatan

No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


Dx
1. Setelah dilakukan kunjungan - Lakukan TTV - Untuk mengetahui
ke rumah pasien diharapkan keadaan umum klien
masalah klien dapat teratasi - Kaji tingkt nyeri klien - Untuk mengetahui
atau berkurang tingkat nyeri klien
Dengan kriteria hasil : dengan
- Adanya penurunan menggunakan
intensitas nyeri pengkajian PQRST
- Kaji lokasi intensitas
- Klien tampak tenang dan - Untuk mengetahui
nyeri
tidak meringis kesakitan nyeri yang dirasakan
klien
- Anjurkan relaksaksi
- Untuk pengontrolan
(nafas dalam, rom,
nyeri dan
senam reumatik)
mengurangi rasa
nyeri
- Bertujuan untuk
- Berikan dan ajarkan
pelebaran pembuluh
pemberian kompress
darah dan stimulasi
hangat pada daerah
pengurangan nyeri
nyer
2. Setelah dilakukan kunjungan - Berikan pendidikan - Menambah wawasan
keperawatan 1x diharapkan kesehatan tentang tentang penyakitnya
masalah klien dapat teratasi cara mengatasi nyeri
Dengan kriteria hasil : dan mengatasi
- Klien mengatakan paham reumatik - Untuk mengurangi
mengenai penyakitnya - Anjurkan untuk tekanan pada sendi,
menurunkan berat terutama pinggul,
badan dan berikan lutut dan
informasi penurunan pergelangan kaki
berat badan sesuai
dengan kebutuhan
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No Implementasi Evaluasi
dx
1. - Mengkaji keadaan umum klien S: klien mengatakan nyeri
- Menkaji tingkat nyeri klien dengan yang dirasakan berkurang
menggunakan rumus PQRST Skala nyeri 2 (0-10)
- Mengkaji lokasi, intensitas skala nyeri O : klien tampak tidak
- Mengajarkan teknik relaksaksi (nafas terlihat meringis
dalam, ROM, dan senam reumatik) TTV
- Mengajarkan teknik mengompres hangat 140/90 mmHg
pada daerah nyeri 80x/m
21x/m
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2. - Memberikan pendidikan kesehatan S: klien mengatakan
tentang cara mencegah dan mengatasi sudah mengetahui
reunatik tentang penyakitnya
- Memberikan cara untuk menurunkan O: klien mampu
berat badan dan mengajarkan sesuai menjawab pertanyaan
kebutuhan yang dilontarkan
kepadanya
A: masalah dapat teratasi.
P: intervensi dihentikan.
KOMPLEMENTER

JURNAL I

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN


PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN REUMATOID ARTHRITIS

P 10 responden
I Menggunakan teknik quasi eksperimen dengan rancangan ranngkaian
waktu. Pada disgn ini dilakukan pretest (01 02 03 04), kemudian
diberikan perlakua (X), dan diakhir protest empat kali (05 06 07 08) lagi.
Pengukuran dimasud adalah pengukuran persepsi nyeri pada lansia
dengan arthritis reumatoid. Sedangkan perlaskuan berupa pemberian
teknik nafas dalam. Penelitian ini mencari hubungan atau pengaruh sebab
akibat dari teknik relasksai nafas dalam dan persepsi nyeri pada lansia
dengan arhtritis reumatoid,
C Tidak ada jurnal pembanding
O Selama penelitian ini berlangsung sebanyak 17 orang yang menderita
reumatik hanya didapatkan 10 orang (58,8%) mengalami nyeri

JURNAL II

PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA


LANSIA

P Populasi dalam penelitian ini adalah lansia berumur 60-80 tahun.Sampel


dalam penelitian ini berjumlah 16 orang yang diberikan senam rematik.
I Teknik pengambilan sampel porpusive sampling
C Tidak ada jurnal pembanding
O Hasil penurunan skala nyeri tidak signifikan setelah melakukan senam
rematik. Hasil uji statistik di dapatkan sign= 0.004 berarti terlihat ada
pengaruh senam rematik terhadap penurunan skala nyeri pada lansia di
PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar.

JURNAL III

PENGARUH LATIHAN GERAL ALTIF TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA


LANSIA
P Jumlah sampel sebanyak
16
responden

I Desain penelitian kuantitatif yang


digunakan dalam penelitian ini adalah
kuasi eksperimen dengan rancangan
one
group pre
-
test and posttest only design
(Polit & Beck, 2012).

C Tidak ada jurnal pembanding


O Hasil penelitian ini didapatkan
bahwa latihan ROM dapat meningkatkan
fleksibilitas sendi pada lansia yang diukur
menggunakan Katz Indek
Latihan gerak aktif dapat menurunkan
intensitas nyeri pada lansia, dimana terjadi
penurunan itensitas nyeri dengan rerata pre
test 4.88 dan posttest 3.38, nilai
p<0.001.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Athritis rheumatoid

Sub Pokok Bahasan : pengetahuan penyakit reumatik dan kompres hangat

Penyaji : Dicky Firmansyah (C1814201049)

Sasaran : Ny. T

Hari dan tanggal Pelaksanaan : Jumat, 18 november 2022

Waktu : (13.00-selesai)

TEMPAT : Rumah Ny. T

A. Tujuan
Tujuan Umun
Setelah dilakukan penyuluhan klien mampu memahami penyakit tentang rematik
dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit reumatik.
Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan klien dapat menjelaskan tentang
1. Pengertian rematik
2. Penyebab rematik
3. Tandan dan gejala rematik
4. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita
rematik
5. Obat-obatan untuk rematik
6. Cara kompres hangat
B. Materi
Terlampir
C. Kegiatan Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan
1 pembukaan 5 mnit • Salam perkenalan
• Menjelaskan kontral dan
tujuan pertemuan
2 Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan tentang :
• Pengertian rematik
• Penybab rematik tanda dan
gejala rematik
• Diet rematik
• Obat-obatan untuk rematik
• Mengetahui cara kompres
hangat dengan rebusan jahe
hangat
• Membuka sesi pertanyaan
• Diskusi dengan klien
3 Penutup 3 menit • Menutup pembelajaran
• Mengucapkan salam

D. Metode
• Ceramah
• Tanya jawab
• Diskusi
E. Media dan Alat
Handphone
F. Evaluasi
Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi penyaji
2. Tempat yang digunakan nyaman dan terang
Evaluasi proses
1. Klien antusias untuk bertanya tentan hal-hal yang tidak diketahuinya
Evaluasi Hasil
1. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
2. Adanya ksepakatan klien dengan mahasiswa daam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutna
G. Daftar Pertanyaan
1. Jelaskan kembali pengertian dari rematik?
2. Jelaskan kembali penyebab dari rematik?
3. Apa tanda dan gejala dari rematik?
4. Apa saja makanan yang dianjurkan dan makanan yanf dibatasi untk
penderita rematik?
5. Sebutkam pengobatan dari rematik?
H. Lampiran Materi
1. Definisi Rematik
Rematik adalah penyakit sendi, dimana terjadi kerusakan tulang rawan sendi
yang berkembang lambar dan berhubungan dengan usia lanjut, terutama
pada sendi-sendi tangan dan sendu besar yang menanggung beban
2. Tanda dan Gejala Rematik
a. Nyeri sendi
b. Hambatan gerakan pada sendi
c. Kekakuan gerakan pada sendi
d. Krepitasi (sendi berbunyi)
e. Pembesaran sendi (deformitas)
f. Perubahan gaya berjalan
3. Faktor Resiko Rematik
a. Usia leibh dari 40 tahun
b. Jenis kelamin wanita yang paling sering terserang
c. Genetik
d. Kegemukan
e. Cedera sendi kelainan pertumbuhan dan kepadatan tulang
4. Penanganan Penyakit Rematik
a. Untuk mengurngi nyeri dapat diberikan kompres pada sendi yang sakit
b. Latihan fisik atau pergerakan ringan untuk mencegah kekakuan
c. Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas
d. Mengatu diit untuk menurunkan berat badan terutama pada penderita
obesitas
e. Melindungi persendian yang cedera
f. Gunakan alat bantu seperti tongkat
g. Berobat ke pelaynan kesehatan
5. Diet Penderita Rematik
Makanan yang bioleh diberikan
a. Nasi (roti, kentang, jagung)
b. Daging (ayam, ikan, telur, tempe, dan susu)
c. Sayur-sayuran tinggi serat (wortel, labu siam)
d. Buah-buahan

Makanan yang tidak boleh diberikan

a. Jeroan (jantung, hati, usus, limfa, paru-paru dan otak)


b. Sarden
c. kerang
d. Sayur-sayuran (bayam, kacang polong, kembang kol, kacang panjang,
buncis, dan jamur)
e. Makanan berlemak dan mengandung ragi (tape, susu tinggi lemak, daging
berlemak dan mentega)
6. Cara Kompres hangat
a. Cuci 5 rimpang jahe (kurang lebih 100 gram) dan iris tipis-tipis
b. Msukan irisan jahe kedalam air satu liter
c. Rebus irisan jahe sampai air mendidih
d. Tuang air rebusan jahe kedalam baskom, tunggu hingga suhu rebusan
jahe hangat tanpa campuran air dingn 40 derajat C
e. Rebusan jahe hangat siap digunakan
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Fitra Arsy Nur Cory’ah, I Gusti Ayu Putu Sri Wahyuni (2018), Irianto, 2014),
Nina Siti Mulyani (2013), Mujahidah Amrina Rosyada, dr. Siti Fatimah
Pradigdo, M. Kes, Drs. Ronny (2015), Ita Eko Suparni, Reni Yuli Astutik
(2016). Diakses pada pukul 20.00, 13 november 2022

Lukman dan Numa Ningsih. 2019. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan


Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika. Diakses pada pukul
20.15, 13 November 2022

Corwin Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC.
Diakses pada pukul 20.30, 13 November 2022

Widorini, D. E., Surachmindari, S., & Triningsih, R. W. (2017). PENGARUH


LATIHAN GERAL ALTIF TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA LANSIA,
6(1), 14-21.
http://www.ejurndr.com/index.php/jik/article/view/149/127.
Diakses pada 10 Oktober 2022. Diakses pada pukul 21.15, 13 November
2022

Utami, B. L., Heni Setyowati, E. R., Kp, S., Wijayanti, K., & Ns, S. K. (2018).
PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN NYERI
REMATIK PADA LANSIA, 3(1), 7-

15. https://jurnal.unus.ac.id/index.php/JKMat/article/view/4012.
Diakses pada 10 Oktober 2022. Diakses pada pukul 21.15, 13
November 2022

Abdul, N. A., & Olii, N. (2021). PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN
REUMATOID ARTHRITIS. Jurnal Sehat Mandiri,
16(2), 79-88. Diakses pada pukul 21.15, 13 November
2022

Anda mungkin juga menyukai