ARTHRITIS RHEUMATHOID
Oleh :
Puji sykur kejadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Miftahul Falah, MSN selaku Dosen
Mata Kuliah Gerontik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organitation (WHO), lanjut usia adaah seseorang yang telah
memasuki usia diatas 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok usia yang telah
memasuki tahapan akhir darai kehidupan. Kelompok yang dikategorikan lansia akan
mengalami aging procces atau prose penuaan (Maryam, Ekasari, Rosiawati, jubaedi& batu
bara, 2008).
Proses penuaan adalah dimana proses menurunnya fungsi tubuh yang dikarenakan
berkurangnya atau rusaknya sel-sel yang ada dalam tubuh. Proses penuaan ini akam
terjadi apabila seseorang telah melewati tahap dewasa akhr. Seiring proses menua maka
tubuh aka mengalami berbagai masalah kesehaan termasuk mengalami pengakit
degeneratif, umumnya akan menyerang lansia terutama menyerang sistem
muculoskeletal pada lansia. Proses menua umunya akan membuat cairan tulang menurun
sehingga rapuh, bungkuk, persendian membesar dan menjadi kaku, kram, tremor, tendon
mengkerkerut dan mengalami sklerosis (maryam et al., 2008)
Masalah yang sering terjadi pada lansia dikarenakan menurunnya fungsi tubuh dan
terganggunya psikologis pada lansia. Masalah yang sering terjadi diantaranya mudah
terjatuh, mudah lelah, sesak nafas saat beraktivitas fisik seta nyeri pada persendian.
Rheumatoid arthitis merupakan salah satu radang sendi yand sering dialami pada lansia
(aspiani, 2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah: Bagaimana asuhan keperawatan
keluarga pada lansia dengan gangguan musculoskeletal yaitu reumatik?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuannya adalah untk mengetahui asuhan
keperawatan keluarga pada lansia dengan gangguan musculoskeletal yaitu reuamtik
(Pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan dan evaluasi)
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Rhematoid arthritis merupakan penyakit inflamasi sesitemik kronik atau penyakit
autoimun dimana penyakit ini memiliki karakteristik terjadnya kerusakan pada tulang
sendi, ankiosis, dan deformitas. Pentakit ini adalah salah satu kelompok penyakit jaringan
penyambung difus yanf diperantai oleh imunitas (Ningsih, Lukman, 2013)
2. Patofisiologi Reumatik
Kerusakan sendi yang dialami oleh penderita pnyakit ini dimulai dari adanya faktor
pencetus, yaitu berupa autoimun atau infeksi, dilanjutkan dengan poliferasi makrofag dan
fibloras sinovial. Limfosit menginfiltrasi daerah perivaskular dan terjadi poliverasi sel-sel
endotel, yaitu mengakibatkan terjadinya neovaskularisasi. Pambuluh darah pada sendi
yang terlibar mngalami oklusi oleh bekua-bekuan kecil atau sel-sel infalamasi. Inflamasi
didukung oleh sitokin yang penting dalam inisisiasiyaitu tumor necrosis faktor (TNF).
Interleukin-1 dan interlekuin-6, selanjutanya akan mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan ireguler pada jaringan sinovial yang mengalami sinovial. Subtansi vasoaktif
(histamin, kinin, prostagladin) dilepaskan pda daerah inflamasi. Meningkatkan aliran
darah dan perneabilitas pembuluh darah. Hal ini menyebabkan edema, rasa hangat,
erythema, dan rasa sakit, serta membuat granulosis lebih mudah keluar dari pembuluh
darah menuju daerah inflamasi. Inflamasi kronik pada jaringan lapisan sinovial
menhasilkan poliferasi jaringan sehingga membentuk jaringan pannus. Pannus
menginvasi dan merusak rawan sendi dan tulang. Berbagai macam sitokin, interleukin,
proteinase, dan faktor pertumbuhan dilepaskan, sehingga mengakibatkan destruksi dan
komplikasi sistem ( suarjana, 2009).
3. Epidemiologi
Berdasarkan World Health Organization (WHO) memperkirakan jmlah kasus
rhematoid artritis telah mencapai 355 juta kasus di dunia. Penderita penyakit ini di
indonesia menuru riskesdas 2018 mencapai 7,30%. Rematoid artritis sering ditemui pada
usia dewasa akhir menuju lansia. Kondisi RA ini berpeluang menyerang seseorang yang
bertambahnya usia. Risiko teringgi munculnya penyakit ini berkisar umur 75 tahun ke
atas untuk umur 35 sampai dengan 65 tahun persentase kejadian adalah 33% dan lansia
yang berusia 55-64 tahun sebanyak 25,2%. Dinkes Jateng (2017) mengungkapakan
nahwa penderita rematik sejumlah 6,78%, dengan persentase terbesar didaera Magelang.
4. Tanda dan Gejala
Ada beberapa manifestasi klinis yang umum ditemukan pada pasien dengan penyakit
ini. Manifestasi ini tidak harus timbul secara bersamaan. Oleh karena itu penyakit ini
memiliki manifestasi yang sangat bervariasi.
1. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, aneroksia, berat bada menurn, dan
demam. Terkadang dapat terjadi kelelahan yang hebat.
2. Poliaritis simetris, terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi ditangan,
namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalag distal, hampir semua
sendi diatrdial dapat terangsang.
3. Kelakukan dipagi hari selama lebih dari satu jam, dapat bersifat
generalstaterutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan
kekakuan sendi pada osteothritis, yaitu biasanyan hanya brlangsung selama
beberapa menit dan slalu kurang dari satu jam.
4. Artritis erosif, merupakan viri khas artritis reumatoid pada gambaran radiologik.
Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi ditepi tulang dan dapat dilihat
pada radiogram.
5. Penyebab
Reumatoid artritis merupakan penyakit sistemik dengan gejala ekstrartikular yang
multiple. Gejala yang paling sering ditemukan adalah demam, penurunan berat badan,
keadan mudah lelah, anemia, pembesaran kelenjar limfe dan fenomena raynaud
(vasopasme yang ditimbulkan oleh cuaca dingin dan stress sehingga jari-jari mrnjadi
pucat atau sianosis) (Brunner&Suddart, 2002).
Kerusakan dari struktur-struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit dapat
terjadi pergeseran ulnar atau devesiasi jari, seblukasi sendi metapofalangel, deformitas
boutonniere, san leher angsa merupakan beberapa deformitas angan yang sering
dijumpai pasien, pada kaki terdapat tonjolan kupat metatarsal yang timbul sekunder dari
sublukasi aetatarsal. Seni-sendi yang besar juga adpat terangsang dan akan mengalami
pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melaukan ekstansi. Nodul-nodul
rematoid adalah massa subkutanyang ditemukan pda sekitar sepertiga orang dewasa
penferita rematoid artritis. Lokasi yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa
elekranon (sendi siku), atau disepanjang permukaan ektanor dari lengan, walaupun
demikian nodul-nodul ini biasanya merupakan suatu tanda penyakit yang aktif dan lebih
berat, manifestasi akstratikuler, juga dapat menyerang organ -organ lain di luar sendi
seperti jantung, paru-paru, mata dan rusaknyapembuluh darah (Ningsih & lukman, 2013)
Diagnosa Keperawatan Teoritis
1. Nyeri Kronis (D.0078)
a. Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan
b. Penyebab
1) Kondisi muskuloskeletal kronis
2) Kerusakan sistem saraf
3) Penekanan saraf
4) Infiltrasi tumor
5) Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan reseptor
6) Gangguan imunitas (mis, neuropati terkait HIV, virus varicella-zoster)
7) Gangguan fungsi metabolik
8) Riwayat posisi statis
9) Peningkatan indeks massa tubuh
10)Kondisi pasca trauma
11)Tekanan emosional
12)Riwayat penganiayaan (mis, fisik, psikologis, seksual)
13)Riwayat penyalah gunaan obat/zat
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1) Mengeluh nyeri
2) Merasa depresi
Objektif
1) Tampak meringis
2) Gelisah
3) Tidak mampu menuntaskan aktivitas
d. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1) Merasa takut mengalami cedera berulang
Objektif
1) Bersikap protektif (mis, menghindari nyeri)
2) Waspada
3) Pola tdur berubah
4) Anoreksia
5) Fokus menyempit
6) Berfokus pada diri sendiri
e. Kondisi Klinis Terkait
1) kondisi kronis (mis, arthritid reumatoid)
2) infeksi
3) cedera modula spinalis
4) kondisi pasca trauma
5) tumor
2. Kurang pengetahuan (00126)
a. Definisi
Keadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu.
b. Penyebab
1) Keteratasan kognitif
2) Gangguan fungsi kognitif
3) Kekeliruan mengkuti anjuran
4) Kurang terpapar informasi
5) Kurang minat dan belajar
6) Kurang mampu mengingat
7) Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subejektif
1) Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
1) Menunjukan prilaku tisak sesuai anjuran
2) Menunjuakan persepsi yang keliru terhadap masalah
d. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1) (tidak tersedia)
Objektif
1) Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2) Menunjukan prilaku berlebihan (mis, apatis, bermusuhan, agitasi,
histeria)
e. Kondisi Klinis Terkait
1) Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien
2) Penyakit akut
3) Penyakit kronis
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. T
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
B. Keluhan Utama
Klien merasakan sakit pada bagian kaki jika berjalan tanpa mengunakan alas kaki. Jalan
terlihat pelan-pelan saja untuk mengurangi nyeri. Klien masih dapat melalukan aktivitas
seperti menyapu rumah.
P: Klien Mengeluh nyeri ketika pada bagian kaki jika berjalan tanpa menggunakan alas kaki
Keadaan emosi Klien saat ini stabil. Orang yang berarti saat ini buat Klien adalah anak -
anaknya dan cucu – cucunya Klien mengatakan hubungan Klien dengan keluarganya baik.
Klien Juga mengatakan hubungannya dengan orang lain juga baik. Tidak ada hambatan dalam
hubungan dengan orang lain. Klien menganut agama islam.
G. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran = komposmentis
Tanda-tanda vital
TD: 140/90
RR: 22x/m
N: 83x/m
T: 37ºC
Frekuensi makan Klien 3 kali sehari. Klien nafsu makannaya baik. Klien tidak ada
mengalami nyeri pada ulu hati. Klien tidak memiliki alergi pada makanan. Klien juga tidak ada
kesulitan dalam menelan.
Klien terlihat bersih. Mandi 2 kali sehari. Kuku terlihat pendek dan bersih.
Pasien dapat melakukan aktivitas mandiri, seperti mandi,makan, menyapu rumah tetapi
dengan berjalan pelan-pelan.
FORMAT PENGKAJIAN MMSE
14. K 1
belakang,
15. A misal” BAPAK “ 1
16. P 1
17. A 1
18. B 1
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek
19. …………………………………………….. 1
diatas
20. ……………………………………………… 1
21. …………………………………………….. 1
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
Minta klien
24. “Tak adamengulangi tigatetapi
jika, dan, atau kalimat
“ 1
berikut
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas ! 1
26. Lipat dua ! 1
27. Taruh dilantai ! 1
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata 1
29. Tulis satu kalimat 1
30. Salin gambar 1
JUMLAH
Analisis hasil : 30
3 Kapan
Jawab :Bapak/Ibu lahir?
…………............. B
Bapak/Ibu?
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama B
Jawab :………………………………………………………………………..
Bapak/Ibu ?
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ? B
Jawab :…………………………………………………………………………
9 Siapa
Jawabnama Presiden Republik Indonesia sekarang ?
: ………………………………………………………………………… B
10 Coba
Jawabhitung terbalik dari angka 20 ke 1 ?
:…………………………………………………………………………. B
JUMLAH
Jawab :………………………………………………………………………… 10 0
Analisis Hasil : 10
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
( SKALA DEPRESI )
NO PERTANYAAN
1 Apakah Anda Sebenarnya Puas Dengan Kehidupan Ya
2 Apakah
Anda? Anda Telah Meninggalkan Banyak Ya
Kegiatan Dan Minat/Kesenangan Anda
3 Apakah Anda Merasa Kehidupan Anda Kosong? Tidak
4 Apakah Anda Sering Merasa Bosan? Ya
5 Apakah Anada Mempunyai Semangat Yang Baik Ya
8 Apakah AndaAnda?
Besar Hidup Merasa Sering Tidak Berdaya? Ya
9 Apakah Anda Lebih Sering Dirumah Daripada Pergi Ya
10 Apakah Anda
Keluar Dan Merasa Mempunyai
Mengerjakan Banyak
Sesuatu Hal YangMasalah
Baru? Tidak
Dengan Daya Ingat Anda Dibandingkan Kebanyakan Orang ?
SKOR 7
Mandiri :
Tergantung
Mandiri : :
Bantuan mandi
Mengambil lebih
baju dari lemari,
dari satu bagian tubuh, bantuan
memakai pakaian,
masuk danKecil
3 melepaskan
Ke Kamar keluar
pakaian,dari bak mandi, serta tidak
mengancingi/mengikat mandi
pakaian. V
sendiri
Tergantung
Mandiri : :
Tidak
Masukdapat
danmemakai
keluar baju
darisendiri
kamaratau hanya
kecil sebagian
kemudian
membersihkan genetalia sendiri
4 Berpindah V
Tergantung :
Mandiri :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
Berpindah ke dan
menggunakan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit
pispot
dari kursi sendiri
5 Kontinen V
Bergantung :
Mandiri :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau
BAK
kursi,dan BAB
tidak seluruhnya
melakukan dikontrol
satu, sendiri
atau lebih perpindahan
6 Makan
Tergantung : V
Mandiri :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )
Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri
Bergantung :
Keterangan :
Analisis Hasil :
Nilai B :Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut
Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
1 makan 10
2 Aktivitas toilet 10
5 mandi 5
8 berpakaian 10
9 Mengontrol defekasi 10
10 Mengontrol berkemih 10
total 90
Interpretasi Hasil = 90
0-20 : ketergantungan
100 : mandiri
ANALISA DATA
Data objektif :
1. muka tampak meringis
2. skala nyeri 5
3. Pasien terlihat
memijat-mijat kakinya
saat pengkajian.
4. Kulit terasa panas pada
area pergelangan kaki
dan lutut.
5. dirasakan semakin
sakit
2. Data subjektif: Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
1. Pasien mengatakan ↓
tidak mengerti Kurang pengetahuan
tentang rematik
tentang penyakit
rematik
Data objektif:
2. Pasien bertanya
tentang penyakit
reumatik, apa
penyebabnya dan
bagaimana cara
mengurangi nyeri
reumatik
Diagnosa keperawatan
JURNAL I
P 10 responden
I Menggunakan teknik quasi eksperimen dengan rancangan ranngkaian
waktu. Pada disgn ini dilakukan pretest (01 02 03 04), kemudian
diberikan perlakua (X), dan diakhir protest empat kali (05 06 07 08) lagi.
Pengukuran dimasud adalah pengukuran persepsi nyeri pada lansia
dengan arthritis reumatoid. Sedangkan perlaskuan berupa pemberian
teknik nafas dalam. Penelitian ini mencari hubungan atau pengaruh sebab
akibat dari teknik relasksai nafas dalam dan persepsi nyeri pada lansia
dengan arhtritis reumatoid,
C Tidak ada jurnal pembanding
O Selama penelitian ini berlangsung sebanyak 17 orang yang menderita
reumatik hanya didapatkan 10 orang (58,8%) mengalami nyeri
JURNAL II
JURNAL III
Sasaran : Ny. T
Waktu : (13.00-selesai)
A. Tujuan
Tujuan Umun
Setelah dilakukan penyuluhan klien mampu memahami penyakit tentang rematik
dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyakit reumatik.
Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan klien dapat menjelaskan tentang
1. Pengertian rematik
2. Penyebab rematik
3. Tandan dan gejala rematik
4. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita
rematik
5. Obat-obatan untuk rematik
6. Cara kompres hangat
B. Materi
Terlampir
C. Kegiatan Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan
1 pembukaan 5 mnit • Salam perkenalan
• Menjelaskan kontral dan
tujuan pertemuan
2 Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan tentang :
• Pengertian rematik
• Penybab rematik tanda dan
gejala rematik
• Diet rematik
• Obat-obatan untuk rematik
• Mengetahui cara kompres
hangat dengan rebusan jahe
hangat
• Membuka sesi pertanyaan
• Diskusi dengan klien
3 Penutup 3 menit • Menutup pembelajaran
• Mengucapkan salam
D. Metode
• Ceramah
• Tanya jawab
• Diskusi
E. Media dan Alat
Handphone
F. Evaluasi
Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi penyaji
2. Tempat yang digunakan nyaman dan terang
Evaluasi proses
1. Klien antusias untuk bertanya tentan hal-hal yang tidak diketahuinya
Evaluasi Hasil
1. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
2. Adanya ksepakatan klien dengan mahasiswa daam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutna
G. Daftar Pertanyaan
1. Jelaskan kembali pengertian dari rematik?
2. Jelaskan kembali penyebab dari rematik?
3. Apa tanda dan gejala dari rematik?
4. Apa saja makanan yang dianjurkan dan makanan yanf dibatasi untk
penderita rematik?
5. Sebutkam pengobatan dari rematik?
H. Lampiran Materi
1. Definisi Rematik
Rematik adalah penyakit sendi, dimana terjadi kerusakan tulang rawan sendi
yang berkembang lambar dan berhubungan dengan usia lanjut, terutama
pada sendi-sendi tangan dan sendu besar yang menanggung beban
2. Tanda dan Gejala Rematik
a. Nyeri sendi
b. Hambatan gerakan pada sendi
c. Kekakuan gerakan pada sendi
d. Krepitasi (sendi berbunyi)
e. Pembesaran sendi (deformitas)
f. Perubahan gaya berjalan
3. Faktor Resiko Rematik
a. Usia leibh dari 40 tahun
b. Jenis kelamin wanita yang paling sering terserang
c. Genetik
d. Kegemukan
e. Cedera sendi kelainan pertumbuhan dan kepadatan tulang
4. Penanganan Penyakit Rematik
a. Untuk mengurngi nyeri dapat diberikan kompres pada sendi yang sakit
b. Latihan fisik atau pergerakan ringan untuk mencegah kekakuan
c. Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas
d. Mengatu diit untuk menurunkan berat badan terutama pada penderita
obesitas
e. Melindungi persendian yang cedera
f. Gunakan alat bantu seperti tongkat
g. Berobat ke pelaynan kesehatan
5. Diet Penderita Rematik
Makanan yang bioleh diberikan
a. Nasi (roti, kentang, jagung)
b. Daging (ayam, ikan, telur, tempe, dan susu)
c. Sayur-sayuran tinggi serat (wortel, labu siam)
d. Buah-buahan
Fitra Arsy Nur Cory’ah, I Gusti Ayu Putu Sri Wahyuni (2018), Irianto, 2014),
Nina Siti Mulyani (2013), Mujahidah Amrina Rosyada, dr. Siti Fatimah
Pradigdo, M. Kes, Drs. Ronny (2015), Ita Eko Suparni, Reni Yuli Astutik
(2016). Diakses pada pukul 20.00, 13 november 2022
Corwin Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC.
Diakses pada pukul 20.30, 13 November 2022
Utami, B. L., Heni Setyowati, E. R., Kp, S., Wijayanti, K., & Ns, S. K. (2018).
PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN NYERI
REMATIK PADA LANSIA, 3(1), 7-
15. https://jurnal.unus.ac.id/index.php/JKMat/article/view/4012.
Diakses pada 10 Oktober 2022. Diakses pada pukul 21.15, 13
November 2022
Abdul, N. A., & Olii, N. (2021). PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI PADA LANSIA DENGAN
REUMATOID ARTHRITIS. Jurnal Sehat Mandiri,
16(2), 79-88. Diakses pada pukul 21.15, 13 November
2022