TINJAUAN PUSTAKA
usia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok
yang dikategorikan lansia ini akan mengalami Aging Process atau proses
Proses penuaan ini akan terjadi apabila seseorang telah melewati tahap dewasa
akhir. Seiring dengan proses menua maka tubuh akan mengalami berbagai
kaku, kram, tremor, tendon mengkerut dan mengalami sklerosis (Maryam et al.,
2008).
fungsi tubuh dan terganggunya psikologis pada lansia. Masalah yang sering
terjadi diantaranya mudah jatuh, mudah lelah, dan sesak nafas saat beraktivitas
fisik serta nyeri pada persendian. Rheumatoid arthritis merupakan salah satu
Menua merupakan suatu hal yang wajar dialami oleh setiap manusia.
Menjadi tua atau menua akan mengakibatkan turunnya fungsi tubuh atau
penurunan kekuatan otot yang disebabkan oleh penurunan masa otot, ukuran
otot mengecil, sel otot yang mati digantikan oleh jaringan ikat dan lemak,
kekuatan atau jumlah daya yang dihasilkan oleh otot menurun dengan
40% antara usia 30 sampai 80 tahun (Padila, 2013). Lanjut usia juga akan
Penurunan pada massa tulang merupakan hal yang umum dialami oleh
perubahan hormonal dan resorpsi tulang. Efek dari penurunan ini adalah
tulang menjadi lemah, kekuatan otot menurun, cairan sinovial mengental dan
deformitas. Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit jaringan
2013).
dan kaku pada pagi hari. Nyeri yang dirasakan lansia dengan rheumatoid
arthritis dimulai dari adanya faktor pencetus, yaitu berupa autoimun atau
pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan-bekuan kecil atau sel-
sel inflamasi.
Inflamasi didukung oleh sitokin yang penting dalam inisiasi yaitu TNF
aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah, hal ini menyebabkan edema,
Lukman, 2013).
dimulai dari adanya faktor pencetus, yaitu berupa autoimun atau infeksi,
pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan-bekuan kecil atau
edema, rasa hangat, erythema dan rasa sakit, serta membuat granulosis
bervariasi.
c. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari satu jam, dapat bersifat
berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari satu jam
ditimbulkan oleh cuaca dingin dan stress sehingga jari-jari menjadi pucat
penyakit dapat terjadi pergeseran ulnar atau devisiasi jari, subluksasi sendi
artritis reumatoid. Lokasi yang paling sering dari defornitas ini adalah
lengan, walaupun demikian nodul-nodul ini dapat juga timbul pada tempat
genetik, jenis kelamin, usia, obesitas, infeksi, dan lingkungan. Salah satu
B. Gen ini memiliki peran penting dalam resorpsi tulang pada rheumatoid
arthritis.
(Suarjana, 2009).
kematian, terutama pada wanita yang lebih tua, dan ini dapat mengurangi
2009).
adekuat, latihan fisik secara rutin dan berkala, pemberian gizi seimbang
2013).
mampu meringankan apabila tidak terjadi destruksi sendi yang luas. Pada
Lukman, 2013).
arthtritis.
cukup harus diimbangi dengan aktivitas fisik. Kekakuan dan rasa tidak
nyaman dapat timbul atau meningkat saat pasien beristirahat. Hal ini dapat
memicu pasien mudah terbangun pada malam hari karena mengeluh nyeri.
terapi fisikatau terapi kerja. Nyeri hampir tidak dapat dipisahkan dari
memiliki sifat pedas, pahit dan aromatic dari oleoresin seperti zingaron,
gingerol dan shogaol. Gingerol dan shogaol memiliki berat molekul yang
menunjukan potensi yang baik untuk penetrasi kulit. Boreh jahe yang
1. Pengertian nyeri
(Andarmoyo, 2013).
dan serabut c. Serabut a-delta merupakan serabut saraf yang dilapisi oleh
2006).
2. Nyeri kronis
waktu yang mendadak atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat
dan konstan yang berlangsung selama lebih dari 3 bulan (Tim Pokja SDKI
anoreksia, serta berfokus pada diri sendiri (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2016).
5. Sifat nyeri
a. Usia
nyeri.
Beberapa lansia enggan memeriksakan nyerinya karena takut
Nyeri yang dialami lansia harus dikaji dengan teliti oleh perawat
karena terkadang sumber nyeri yang dirasakan lansia lebih dari satu,
b. Jenis kelamin
biokimia, dan merupakan hal yang unik pada setiap individu, tanpa
c. Kebudayaan
d. Makna nyeri
Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi
e. Perhatian
f. Ansietas
g. Keletihan
keletihan.
h. Pengalaman sebelumnya
menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang.
Nyeri yang dirasakan terdahulu hanya sebagai gambaran pada nyeri
i. Gaya koping
7. Pengukuran nyeri
mengukur pada satu aspek nyeri saja, misalnya seberapa berat rasa nyeri
dari segi afektif atau bahkan proses evaluasi nyeri dimungkinkan oleh
yaitu tidak ada nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang dan nyeri hebat.
nyeri hebat.
dipakai dalam berbagai studi klinis dan diterapkan pada berbagai jenis
nyeri. Metoda ini terdiri satugaris lurus 10 cm. Garis paling kiri
nilai 4-7 dikatakan nyeri sedang, dan nilai diatas 7 dianggap nyeri
hebat.
dipakai,
mekanis
Dolorimeter merupakan alat mekanis yang dipakai untuk
cm pada alat tersebut, selanjutnya alat ini memiliki pula pegas lingkar
8. Dampak nyeri
a. Dampak fisik
yang tidak diatasi juga memicu stress yang akan berdampak secara
b. Dampak perilaku
mata dan mulut dengan lebar, menutup mata dan mulut, dan gigi yang
menghilangkan nyeri.
pergerakan pasien.
9. Pengalaman nyeri
a. Fase antisipasi
belajar tentang nyeri, dan upaya untuk menghilangkan nyeri. Pada fase
b. Fase sensasi
Fase ini merupakan fase ketika nyeri sudah dirasakan
nyeri tinggi maka tidak akan merasa nyeri dengan stimulus kecil tetapi
c. Fase akibat
Pembuluh darah pada sendi yang terlibat mengalami oklusi oleh bekuan-
Nyeri Kronis
1. Pengkajian
a. Data demografi
c. Riwayat pekerjaan yakni pekerjaan sebelum sakit dan pekerjaan saat ini
tinggal
3) Ekspresi nyeri
satu bagian tubuh, merupakan contoh ekspresi nyeri secara non verbal
4) Karakteristik nyeri
nyeri ?
berupa
(2) Dari segi kuantitas, sejauh mana nyeri yang dirasakan pasien
berupa:
atau merambat ?
yakni :
(1) Seberapa parah nyeri yang dirasakan pasien jika diberi rentang
angka 1-10?
2. Diagnosis keperawatan
ringan hingga berat dan konstan yang berlangsung selama lebih dari 3
3. Perencanaan
yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan serta
tanda vital dan ekspresi non- verbal pasien, ajarkan penatalaksanaan nyeri
Keperawatan NOC
cukup 7. Kolaborasi
penggunaan metode
farmakologi, gali
metode farmakologi
yang dipakai pasien
saat ini untuk
menurunkan nyeri
4. Pelaksanaan/ Implementasi
dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
& Perry, 2005). Implementasi dalam mengurangi nyeri lebih ditekankan pada :
yang telah ditentukan (Potter & Perry, 2005). Evaluasi keperawatan terhadap