Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Seseorang dikatakan lanjut usia apabila orang tersebut telah mencapai

usia 60 tahun atau lebih baik itu laki-laki maupun perempuan semakin

bertambahnya usia maka lansia akan mengalami penurunan diberbagai

sistem tubuh, fungsi organ tubuh akan menurun secara alami ataupun

karena penyakit misalnya hipertensi yang berdampak pada gangguan tidur

(Herni H., 2017). Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat

fisiologis, atau kebutuhan paling bawah dari piramida kebutuhan dasar

(Widyasih, dkk, 2018).

Istirahat dan tidur sangat penting, terutama pada lansia yang

mengalami hipertensi, lansia dengan hipertensi memerlukan lebih banyak

istirahat dan tidur dibandingkan pada orang yang sehat. Seringkali lansia

hipertensi mengalami kualitas tidur buruk yang disebabkan gejala pada

penyakit hipertensi yaitu pusing, nyeri kepala, leher bagian belakang terasa

berat (Widyasih Sunaringtyas, dkk, 2018).

Penatalaksanaan terapi nonfarmakogis agar penderita hipertensi dapat

memenuhi kebutuhan tidur dengan melakukkan relaksasi otot progresif.

Relaksasi otot progresif adalah terapi peregangan otot kemudian dilakukan

relaksasi. Teknik relaksasi otot progresif memusatkan perhatian pada suatu


aktifitas otot, dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian

menurunkan ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk

mendapakan perasaan relaks (Ramdhani & Putra, 2008). Relaksasi otot

progerisf dapat meningkatkan kualitas tidur, mekanisme kerjanya

berlawanan dengan saraf simpatis sehingga mencapai keadaan rileks dan

tenang, perasaan relaks diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan

corticotrophin realising factor untuk menstimulasi kelenjar piutitari

meningkatkan hormone endorprine enkhefalin dan serotonin (Widyasih

Sunaringtyas, dkk 2018).

Data World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan

sekitar 1,13 milyar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3

orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Riskesdas tahun 2018 menyatakan

hipertensi di Indonesia terjadi pada kelompok umur 55-64 tahun dengan

persentase 55,2%. Kasus penyakit Hipertensi di Temanggung, tahun 2018

lebih banyak diderita oleh lansia perempuan dengan persentase 54 % dari

total penyakit Hipertensi yang diderita oleh lansia perempuan (Bappeda.

2018).

Berdasarkan pernyataan dan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan Literature Review “Pemberian Tindakan Relaksasi Otot

Progresif Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pada Lansia Dengan

Hipertensi”.
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian

ini adalah “Apakah relaksasi otot progresif dapat meningkatkan kualitas

tidur pada lansia dengan hipertensi?”

3. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Mereview jurnal penelitian tentang pemberian tindakan relaksasi otot

progresif untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia dengan

hipertensi.

b. Tujuan Khusus

1) Menganalisis pengaruh pelaksanaan relaksasi otot progresif

terhadap kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi

2) Mengetahui efektivitas tindakan relaksasi otot progresif terhadap

kualitas tidur lansia dengan hipertensi

3) Relaksasi otot progresif sebagai salah satu intervensi keperawatan

untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien hipertensi

4. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan referensi dalam

ilmu keperawatan khususnya terapi non farmakologis yang dapat

digunakan untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia dengan

hipertensi.
b. Manfaat Praktik

1) Bagi Tenaga Kesehatan

Penelitian ini dapat menjadikan relaksasi otot progresif sebagai

alternatif terapi nonfarmakologis untuk mengatasi gangguan tidur

pada lansia dengan hipertensi.

2) Bagi Pasien

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kepada

pasien dengan hipertensi mengenai terapi nonfarmakologis untuk

mengatasi gangguan tidur yang dialami.

3) Bagi Penelitian Selanjutnya

Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang

berhubungan dengan relaksasi otot progresif pada lansia yang

mengalami gangguan tidur pada hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai