Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

PERTEMUAN 6 ETIKA BISNIS

MASALAH ETIS SEPUTAR KONSUMEN

Dibuat oleh :

Rizky Setiawan

201812051

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

POLITEKNIK KELAPA SAWIT

CITRA WIDYA EDUKASI

BEKASI

2020
1. Sebutkan hak-hak konsumen berdasarkan UU Perlindungan Konsumen di Indonesia!
Jawaban :
Hak-hak konsumen berdasarkan UU Perlindungan Konsumen terdapat pada
UU No. 8 tahun 1999 Pasal 4. Adapun hak-hak konsumen yang terdapat pada UU No. 8
tahun 1999 Pasal 4 ini yaitu :
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa;

b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai konsidi dan jaminan
barang dan/atau jasa;

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa


perlindungan konsumen secara patut;

f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila


barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya;

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

2. Carilah studi kasus tentang pelanggaran hak konsumen oleh produsen/perusahaan!


Disini saya mengambil studi kasus mengenai skandal emisi yang dilakukan
oleh perusahaan Volkswagen. Banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh
perusahaan otomotif Volkswagen dalam tes emisi di Amerika Serikat pada 2015. Kasus
ini dianggap sebagai kegagalan sistemik yang disengaja oleh perusahaan Volkswagen.
Bagaimana tidak, Volkswagen menggunakan software yang dirancang untuk
mengelabui hasil tes emisi di Amerika selama hamper satu dekade lamanya.
Akhirnya kepercayaan konsumen merosot tajam yang menyebabkan saham
dari perusahaan ini turun mencapai US$ 29 miliar. Software yang dimaksud ialah
software yang mampu menurunkan emisi ketika dinyalakan, namun komponen yang
dapat menurunkan emisi tersebut tidak menyala saat mobil berjalan di jalan raya,
sehingga emisi yang dihasilkan melebihi standar yang telah diatur. Tentu saja emisi
yang dihasilkan dapat menyebabkan banyak penyakit yang cukup parah bagi orang
orang yang terkena dampaknnya. Seperti masalah pada pernapasan, emfisema,
bronchitis dan sebagainya. Namun yang membuat kita semua semakin menggelengkan
kepala ialah ternyata ini bukanlah kasus pertama.
Rupaya Volkswagen pernah melakukan hal ini pada tahun 1970 dan tidak
merasa bersalah kembali melakukannya pada 2015. Hal ini memang sudah seharusnya
dikenakan penalti bagi Volkswagen karna melakukan kecurangan yang dapat
membahayakan masyarakat banyak. Tidak hanya itu, Volkswagen juga pernah
menginstalasi alat tertentu yang mematikan sistem polusi.
Karena penipuan ini, tentu saja banyak aturan-aturan yang telah ditetapkan
namun dilanggar oleh Volkswagen, misalnya terlanggarnya hak konsumen, konsumen
seharusnya mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang atau jasa, tetapi justru Volkswagen menghilangkan hak hak
tersebut sehingga konsumen tidak merasa nyaman dan aman saat berkendara.

Anda mungkin juga menyukai