LATAR BELAKANG Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, etherial oils, atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi besar di Indonesia. Minyak atsiri adalah ekstrak alami dari jenis tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun, bunga, kayu, biji- bijian bahkan putik bunga. Usaha minyak daun cengkeh adalah salah satu jenis minyak atsiri yang dapat dihasilkan dari tanaman cengkeh yang diperoleh melalui proses distilasi atau proses penyulingan daun cengkeh kering. Usaha ini relatif tidak memerlukan modal yang besar. Bahan baku utama untuk menghasilkan minyak daun cengkeh adalah daun cengkeh kering. Daun cengkeh kering relatif mudah diperoleh pada musim kemarau karena perkebunan cengkeh di wilayah Banaran dan sekitarnya cukup banyak. Peluang pasar komoditi minyak daun cengkeh ini masih terbuka luas baik di dalam maupun luar negeri. Biasanya minyak ini digunakan untuk bahan baku obat, pewangi sabun dan deterjen. Minyak daun cengkeh juga digunakan di industri wewangian dengan ketetapan standar mutu tertentu yang lebih ketat. Oleh karena itu permintaan minyak daun cengkeh ini pun diperkirakan terus meningkat dengan bertambahnya populasi penduduk dunia. Perhatian pemerintah daerah terhadap industri minyak daun cengkeh cukup baik. Pemerintah melalui Departemen Pertanian telah memberikan pelatihan-pelatihan mengenai pengembangan usaha minyak atsiri termasuk minyak daun cengkeh untuk meningkatkan daya saing minyak atsiri melalui peningkatan mutu, harga yang kompetitif dan keberlanjutan suplai melalui pembinaan yang terintegrasi oleh instansi terkait. Pemerintah juga berusaha untuk menyediakan data dan informasi mutakhir yang akurat mengenai produksi, kebutuhan pasar, kecenderungan pasar dan informasi harga minyak atsiri. Di sisi lain pengembangan usaha ini juga turut berperan dalam penyerapan tenaga kerja. Walaupun penyerapannya relatif sedikit, namun setidaknya dapat memberikan kesempatan kerja bagi para pemuda yang sebelumnya tidak produktif. Hal ini terjadi karena setiap unit usaha dapat menyerap tenaga kerja rata-rata 6 orang di unit penyulingannya dan seratus orang lebih sebagai tenaga pencari (pengumpul) daun cengkeh. Keunggulan utama pengembangan usaha minyak daun cengkeh adalah karena proses pengolahannya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sisa daun yang telah disuling dapat dikeringkan dan digunakan sebagai bahan bakar dan abunya dapat digunakan sebagai pupuk. Sisa air limbah yang sudah dipisahkan secara sempurna dengan minyak daun cengkeh tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Sampai saat ini, polusi udara berupa asap yang ditimbulkan pada saat proses penyulingan sama sekali tidak dikeluhkan oleh warga sekitar lokasi penyulingan. 1. Nama Perusahaan Nama perusahaan yang akan kami dirikan adalah “Fa. PALECO FANI”. Merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang produksi minyak daun cengkeh (slove leaf oil). CLO merupakan komoditas ekspor Indonesia yang permintaanya masih sangat tinggi di dunia sedangkan kemampuan pemenuhan permintaannya masih sangat rendah. 2. Lokasi Fa. PALECO FANI ini akan berlokasi di Desa Banaran, Sukorejo, Kendal. Karena daerah ini merupakan daerah yang sangat strategis untuk usaha minyak daun cengkeh ini, karena berada dekat dengan sumber bahan baku, sehingga dapat menjamin tersedianya pasokan bahan baku, sehingga kelangsungan usaha akan dapat terjamin. Selain itu juga karena mudahnya pemasaran karena di daerah tersebut pemasaran minyak daun cengkeh sudah terprogram secara baik. 3. Diskripsi Batasan Proyek Kami memilih Desa Banaran,Sukorejo Kendal sebagai lokasi perusahaan selain karena ketersediaan baku yang melimpah juga karena pemasaran yang mudah. Hal ini disebabkan desa Banaran ini telah dikenal oleh para pengepul minyak daun cengkeh sebagai kawasan produksi. Tenaga kerja yang akan kami rekrut adalah penduduk sekitar yang notebene talah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penyulingan minyak daun cengkeh, karena merupakan penduduk asli dari desa yang mejadi penghasil produk ini. Jumlah tenaga kerja yang akan kami rekrut sebanyak 3 operator mesin dan 6 pembantu umum.Selain itu juga ada 4 tenaga kerja yang berasal dari pemilik. Dengan modal dari pemilk sebesar 25% dan pinjaman bank sebesar 75%, suku bunga 15% dengan jangka waktu pelunasan 2,5 tahun diharapkan Fa ini dapat beroperasi dengan lancar. 4. Tujuan Proyek jangka Panjang Proyek ini bertujuan jangka panjang untuk dapat tetap menjadi produsen minyak daun cengkeh dan dapat menjadi agen eksportir sendiri tanpa perlu memasarkan hasil produksi kami melalui para pengepul. Selain itu juga kami ingin menjadi perisahaan padat karya sehingga penduduk sekitar lebih banyak terserap menjadi tenaga kerja, dan kesejahteraan penduduk dapat meningkat. Hal ini juga sejalan dengan tujuan kami selanjutnya yaitu menjadikan minyak daun cengkeh menjadi kekhasan dari desa banaran yang juga memiliki daya saing di pasar dunia. 5. Kriteria Kelayakan Studi kelayakan bisnis ini dikatakan berhasil jika dapat mengembalikan dana investasi selama 2,5 tahun dan memperoleh keuntungan diatas 25 % dan juga ada tambahan pendapatan untuk masyarakat sekitar yang telah mengikuti jejak usaha ini, serta ada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. 6. Beberapa Pedoman Dasar proyek Dasar Pemikiran Kebutuhan minyak atsiri dunia masih sangat tinggi hal ini disebabkan tingginya permintaan minyak atsiri oleh industri-industri yang menjadikan minyak atsiri sebagai bahan baku mereka. Antara lain adalah industri yang memproduksi obat, detergen, minyak wangi dan sabun. Jumlah penduduk dunia semakin hari semakin banyak sehingga pastinya konsumsi akan produk-produk olahan minyak atsiri jenis CLO juga akan meningkat, apalagi hasil produksi dari minyak tsiri digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran seperti diataslah kami dapat menilai berbisnis di sector ini akan memiliki prospek yang baik juga akan dapat memberikan hasil yang optimal. Status Proyek dan Jadwal Jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan studi sampai dengan bisnis ini dapat berjalan adalah sekitar 8 minggu. 8minggu ini sudah mencakup perencanaa, pembangunan pabrik dan mesin produksi, tahap produksi pertama, serta pemasaran pertama. Detail penjadwalannya dapat terlihat dalam jadwal kegiatan berikut ini :