NAMA LENGKAP :
PANGGILAN
TTL :
ALAMAT DOMISILI :
NO HP :
UNIV/FAKULTAS/JURUS :
TAHUN
AN MASUK :
KAMPUS
JENJANG TRAINING : TEMPA TAHUN
LATIHAN KADER I : T
LATIHAN KADER II :
LATIHAN KADER III :
BANDUNG,
3X
4
(...................................................................)
KE ISLAMAN
NO MATERI PMU PSC PKM
1. Jelaskan rukun islam dan rukun iman
2. -Sebutkan Nama-Nama Nabi
3. -Sebutkan Nama-Nama malaikat &
Tugasnya
4. Jelaskan definisi Al-quran dan hadist
5. Jelaskan definisi dari iman, islam dan ihsan
SEJARAH HMI
Fase Madinah
Fase Madinah dimulai sejak hijrahnya Muhammad s.a.w
dari Makkah ke Madinah, karena Madinah dianggap baik
untuk pembenihan Islam. Kaum muslimin yang berada di
Madinah terbagi menjadi dua kelompok, yaitu
Anshar(kaum muslimin tuan rumah) dan Muhajirin (kaum
muslimin pendatang dari Makkah), maka langkah pertama
yang dilakukan adalah mempertalikan hubungan
kekeluargaan atau hubungan persaudaraan antara kaum
Anshar dan Muhajifin, karena hanya dengan persatuanlah,
maka umat Islam akan kuat. Selanjutnya dilakukan lobi-
lobi politik atau perjanjian dengan kelompok di luar lslam
yang ada di Madinah, karena pada saat itu telah ada
kelompok lain yang tinggal di sana, antara lain Yahudi.
Dimadinahlah Muhammad s.a.w. melakukan pembinaan
masyarakat Islam. Pembinaan masyarakat ini tidak hanya di
bidang aqidah, tetapi juga menyangkut 1.111 lmlitekonomi,
dan sosial budaya. Di Madinah perkembangan ajaran Islam
maju dengan pesat, pada fase ini ajaran lebih di tekankan
pada hokum kemasyrakatan atau lebih kepada muamallah.
Dengan semakin besarnya muslimin, dianggap merupakan
ancaman bagi kelompok lain, maka semakin benci pada
orang-orang Quraisy kepada Muhammad s.a.w. dan para
pendukungnya. Konstelasi kebencian makin meningkat
sehingga mengakibatkan timbulnya peperangan, antara lain
Badr, Uhud, Ahzab, Khandaq, dan beberapa perang
lainnya. Pada prinsipnya bagi kaum muslimin peperangan
ini adalah upaya defensif dan dalam rangka menegakkan
kalimah tauhid. Muhammad s.a.w. mangkat dan
dimakamkan di Madinah di usia 63tahun, pada tanggal 12
Rabiul Awal 11 H, bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632.
Pengertian
Aturan pokok
Hukum pokok
1. Bentuknya
2. Isinya
Alinea 1
Mukaddimah
BAB I
Pasal 1
Nama
Pasal 2
BAB II
Azas
Pasal 3
HMI berazaskan
Islam
BAB III
Pasal 4
Tujuan
Pasal 5
Usaha
Pasal 6
Sifat
BAB IV
Pasal 7
Status
Fungsi
Pasal 9
Peran
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
KEDAULATAN
Pasal 11
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 12
Kekuasaan
Pasal 13
Kepemimpinan
Pasal 14
Pasal 15
Badan–Badan Khusus
BAB VIII
Pasal 16
Keuangan dan Harta Benda
BAB IX
Pasal 17
BAB X
Aturan Tambahan
Pasal 20
Pengesahan
Pasal 4
Pasal 5
Masa Keanggotaan
b. Meninggal dunia.
c. Mengundurkan diri.
d. Menjadi anggota Partai Politik.
BAGIAN IV
Pasal 8
BAGIAN VI
Pasal 9
STRUKTUR ORGANISASI
• Kongres
• Konferensi/Musyawarah Cabang
2. Aspek Perkaderan
3. Landasan Perkaderan
• Landasan teologis
• Landasan ideologis
• Landasan konstitusi
• Landasan historis
• Landasan sosio-kultural
Rekrutmen
Pembentukan Kader
Training Formal
Pengembangan:
- Up-Grading
- Pelatihan
- Aktivitas
- Pegabdian
Pedoman KOHATI
HYMNE
a) Lencana/Badge HMI
b) Bendera
c) Stempel
d) Kartu Anggota
f) Gordon/Selempang HMI
MISSION HMI
PENGANTAR
TUJUAN HMI
KEPEMIMPINAN
Fungsi kepemimpinan
Manajemen
Organisasi
Menurut Chester Bernard, Organisasi adalah sistem kegiatan
kerjasama (cooperative activities) dari dua orang atau lebih.
Menurut Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar
hubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal
dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem adminstrasi.
Fungsi-Fungsi Organisasi
KHARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
• Musyawarah
• Adil
• Kebebasan berfikir
Tipe-tipe Kepemimpinan
Man (manusia)
Material (bahan)
Money (uang)
Market (pasar)
Tingkatan Manajemen
Ciri-cirinya:
Ciri-ciri Pokok:
Kelebihan:
Kekurangan:
C. Bentuk Fungsional
Kelebihan:
Kekurangan:
Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena
terlalu menspesialisasikan diri dalam satu
bidang saja.
Ciri-ciriya:
1. Keadaan Negara
NDP LANDASAN
IDEOLOGIS
MISSION LANDASAN
FILOSOFIS
Q. Oleh karena itu, kalau Allah itu memang mutlak, maka dia
tidak dapat dipahami. Sebetulnya ini kontroversi yang lama
di kalangan umat Islam. Yaitu antara Mu'tazilah dan Asy'ary
mengenai isu mengenai apakah manusia itu bisa melihat
Tuhan atau tidak, di surga nanti. Menurut Mu'tazilah tetap
tidak bisa, sedangkan menurut asy'arlyah bisa, meskipun
selalu ditutup dengan bila kaifa, tanpa bagaimana. Jadi
sebetulnya antara keduanya tidak ada perbedaan. Kalau
tanpa bagaimana berarti tanpa bisa diketahui sendiri.
Mengetahui tanpa bisa diketahui. Mengetahui tanpa bisa
mengetahui bagaimana mengetahui itu. Itu bila kaifa dari
sistem Asy'ariyah yang banyak dianut sebagian dari kita
yang berpaham Sunni.
1. DASAR-DASAR KEPERCAYAAN
materialisme.
Kata "iman" berarti percaya dalam hal ini percaya kepada Tuhan
sebagai tujuan hidup yang mutlak dan tempat mengabdikan diri
kepada-Nya. Sikap menyerahkan diri dan mengabdi kepada
Tuhan itu disebut Islam. Islam menjadi nama segenap ajaran
pengabdian kepada Tuhan YME (3:19). Pelakunya disebut
"Muslim". Tidak lagi diperbudak oleh sesama manusia atau
sesuatu yang lain dari dunia sekelilingnya, manusia muslim
adalah manusia yang merdeka yang menyerahkan dan
menyembahkan diri kepada Tuhan YME (33:39). Semangat
tauhid (memutuskan pengabdian hanya kepada Tuhan YME)
menimbulkan kesatuan tujuan hidup, kesatuan kepribadian dan
kemasyarakatan. Kehidupan bertauhid tidak lagi berat sebelah,
parsial dan terbatas. Manusia bertauhid adalah manusia yang
sejati dan sempurna yang kesadaran akan dirinya tidak
mengenal batas.
6.