Hipertensi Urgensi
Disusun oleh :
112016339
1
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Jenis Kelamin :Perempuan
Umur : 76 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa :Jawa
Alamat : Ngetuk, Nalumsari, Jepara
Tgl. Masuk RS : 7 November 2017 pkl 06.30 WIB
No. RM : 483107
Ruang : Bethesda
2
2 minggu SMRS pasien mengatakan nafsu makan menurun. Lemas yang dirasakan
juga tidak berkurang. Aktivitas pasien juga menjadi terbatas karena lemas yang dirasakan.
Pasien mengatakan ada batuk tapi dahak sulit keluar.
1 bulan SMRS pasien mengeluhkan susah tidur malam, pasien mengatakan sering ke
kamar mandi sekitar 2-3 kali. Pasien mengatakan keluhan lemas mulai dirasakan. Keluhan
demam dan kaki bengkak disangkal pasien. BAK lancar, air kencing warna kuning jernih,
tidak ada darah, tidak keruh dan tidak dirasakan sakit ketika BAK. BAB tidak ada keluhan,
konsistensi lunak, tidak ada darah maupun lendir. Pasien tidak mengeluhkan adanya sesak
dan nyeri dada seperti tertindih dan menjalar ke leher dan lengan. Pasien juga mengaku tidak
mengalami kelemahan pada anggota geraknya.
Riwayat Kebiasaan
1. Makan 3x/hari. Menu makan bervariasi
2. Merokok (-)
3. Minum minuman beralkohol (-)
4. Minum obat/jamu-jamuan (-)
3
Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku tidak mengkonsumsi obat-obatan rutin.
III. PEMERIKSAAN JASMANI
Pemeriksaan Umum (7 November 2017)
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 180/90 mmHg
Nadi : 106 kali/menit reguler, teraba kuat
Pernafasan : 20kali/menit
Saturasi O2 : 97%
Suhu aksila : 37,1oC
Berat badan : 50 kg
Tinggi badan : 155 cm
IMT : 21
Keadaan gizi : normal
Kepala
Normocephali, rambut hitam dan distribusi merata, tidak teraba benjolan, tidak tampak
alopesia, tidak mudah rontok, turgor kulit dahi baik.
Mata
4
Alis mata mata hitam (+/+), edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), pupil isokor, diameter 3 mm, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+/+).
Telinga
Normotia, tidak terdapat fistula pre dan retro aurikula, nyeri tekan tragus (-), nyeri saat
menggerakkan aurikula keatas dan kebawah, liang telinga lapang, serumen (-) sekret (-)
Hidung
Septum deviasi (-), pernafasan cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), nyeri tekan
sinus paranasal (-).
Mulut
Kedudukan : simetris
Bibir : sianosis (-), bibir pucat (-) bibir kering (-)
Gusi : gingivitis (-), perdarahan gusi (-)
Lidah : tampak simetris, atrofi papil lidah (-), lesi (-)
Faring : tonsil T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)
Leher
Pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid (-), jaringan parut (-), benjolan (-),
retraksi suprasternal (-), hipertrofi musculus sternocleidomastoideus (-), deviasi trakea (-),
JVP 5-2 cmH2O pada posisi 30o
Thorax
Inspeksi
Bentuk thorax normal, pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis, tipe
pernafasan thoracoabdominal, retraksi sela iga(-),spider nevi (-), vena kolateral (-), tidak
ada benjolan.
Palpasi
Nyeri tekan (-),massa/benjolan (-), pelebaran sela iga (-)
Pulmo
5
Anterior Posterior
Cor
Inspeksi : ictus cordis terlihat 2 cm lateral dari linea midclavicularis sinistra ICS V
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba 2 cm lateral dari linea midclavicularis sinistra
ICS V, kuat angkat, diameter > 2 jari.
Perkusi : Batas kanan (redup) : ICS IV linea sternalis dextra
Batas atas (redup) : ICS II linea sternalis sinistra
Pinggang (redup) : ICS III linea parasternal sinistra
Batas kiri (redup) : ICS V 2 cm lateral linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : Katup aorta : A2 > A1, murmur (-) gallop (-)
Katup pulmonal : P2 > P1, murmur (-) gallop (-)
Katup trikuspid : T1> T2, murmur (-) gallop (-)
Katup mitral : M1> M2, murmur (-) gallop (-)
6
Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak terlihat lesi kulit dan bekas luka operasi,
tidak tampak adanya pelebaran vena.
Auskultasi : Bising usus (+)normoperistaltic
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
Palpasi
o Dinding perut : supel, nyeri tekan (-), benjolan (-),defense muscular (-)
o Hati : teraba membesar 2 jari di bawah arcus costae, konsistensi lunak, tepi
tumpul, tidak ada nodul/benjolan, nyeri tekan (-).
o Limpa : tidak teraba pembesaran limpa
o Ginjal : ballotement (-), nyeri ketok CVA (-/-)
Ekstremitas
7
Kekuatan +4 / +4 +4 / +4
8
Rate : 106 per min
Rhythm : sinus takikardi
P wave : normal
PR interval : normal
ORS complex : Width : normal
Axis : normal
ST segment : normal
T wave : normal
Comments :
Conclusions :
- Sinus Takikardi
- LVH
9
VI. PEMERIKSAAN X FOTO THORAX (7 November 2017)
Cor : cardiomegali (suspek gambaran pembesaran ventrikel kiri dan atrium kiri)
Elongation aorta dengan kalsifikasi arcus aorta
Pulmo : aspek tenang
Daftar Abnormalitas
1. Lemas
2. Pusing
3. Nafsu makan menurun
4. Susah tidur malam
5. Tekanan darah 180/90 mmHg
10
6. Nadi 114 kali/menit reguler, teraba kuat
7. Kardiomegali
8. Hasil EKG
= Sinus Takikardi, LVH
9. Hasil Foto Thorax
= Cor : cardiomegali (suspek gambaran pembesaran ventrikel kiri dan atrium kiri)
Elongation arcus aorta
= Pulmo : aspek tenang
PROBLEM
1. Hipertensi urgensi
Assesment
a. Mencari faktor risiko kardiovaskular : diabetes melitus, dislipidemia,
hiperurisemia
b. Mencari komplikasi : HHD, stroke, gagal jantung, gagal ginjal
IPDx
- Pemeriksaan Enzim jantung (NT-pro BNP)
- Pemeriksaan Echocardiografi untuk melihat adanya kelainan fungsional dan
anatomi jantung
- Pemeriksaan Kimia darah (GDS, GDP, GD2PP, HbA1c, kolesterol total, TG,
LDL, HDL, asam urat, ureum, creatinin)
- Pemeriksaan foto thorax
IPTx
- Diet rendah garam
- Captopril 3x25 mg
- Amlodipin 5mg 1x1
IPMx
- Monitoring keadaan umum, kesadaran pasien dan TTV
- Pemeriksaan kolesterol total, HDL, LDL, TG, GDS
IPEx
- Menjelaskan penyakit serta komplikasi Hipertensi kepada pasien dan
keluarganya
- Rajin berolahraga
11
- Hindari makan makanan yang mengandung garam tinggi dan tinggi lemak
- Rajin kontrol/check up 3 bulan sekali ke RS
- Obat hipertensi harus diminum secara teratur
- Pasien harus diobservasi selama 2 minggu untuk melihat keberhasilan target
terapi.
Kesimpulan
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang pasien diketahui menderita,
Hipertensi urgensi dan HHD
Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
12
PROGRESS NOTE
Tanggal 8 November 2017
S: pusing (+), badan masih lemas, tidak ada keluhan sesak.
13
TD: 130/90 mmHg
N: 97x/m
Suhu: 36,5 C
RR: 20x/m
Leher
Hipertrofi musculus sternocleidomastoideus (-)
JVP 5-2 cmH2O pada posisi 30o
Pulmo
Ronki basah halus pada basal paru (-/-).
Cor
Kardiomegali
Abdomen
Supel , nyeri tekan kuadran kiri bawah (-)
Hati : tidak teraba membesar
Limpa : tidak teraba membesar
Extremitas
Inferior pitting edema (-)
A: Hipertensi urgensi
14
Hipertrofi musculus sternocleidomastoideus (-)
JVP 5-2 cmH2O pada posisi 30o
Pulmo
Ronki basah halus pada basal paru (-/-).
Cor
Kardiomegali
Abdomen
Supel , nyeri tekan kuadran kiri bawah (-)
Hati : tidak teraba membesar
Limpa : tidak teraba membesar
Extremitas
Inferiorpitting edema (-)
15
Cor
Kardiomegali
Abdomen
Supel , nyeri tekan kuadran kiri bawah (-)
Hati : tidak teraba membesar
Limpa : tidak teraba membesar
Extremitas
Inferiorpitting edema (-)
P: Amlodipin 10 mg 1x1
Captropril 25mg 3x1
Ramipril tab 10 mg 1 x 1
Digoxin tab 0,25 mcg 1 x 1/2
Concor 1x5mg
S: keluhan berkurang.
16
Kardiomegali
Abdomen
Supel , nyeri tekan kuadran kiri bawah (-)
Hati : tidak teraba membesar
Limpa : tidak teraba membesar
Extremitas
Inferiorpitting edema (-)
P: amlodipin 10 mg 1x1
Captopril 25mg 3x1
Ramipril tab 10 mg 1 x 1
Digoxin tab 0,25 mcg 1 x 1/2
Concor 1x5mg
17