yang kurang atau tidak memenuhi syarat kesehatan dan belum terpenuhinya
kebutuhan sanitasi dasar seperti penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah dan pembuangan tinja.
Upaya kesehatan masyarakat diperlukan dalam mengatasi penyakit menular dengan
melakukan kerja sama antara masyarakat dan petugas kesehatan dengan cara
mencegah terjadinya suatu penyakit dan upaya pemulihan kesehatan
penanggulangan penyakit menular dapat dilakukan melalui upaya Pencegahan,
Pengendalian, dan Pemberantasan. Upaya pencegahan dilakukan untuk memutus
mata rantai penularan, perlindungan spesifik, pengendalian faktor risiko, perbaikan
gizi masyarakat dan upaya lain sesuai dengan ancaman penyakit menular.
Perbaikan kualitas media lingkungan meliputi perbaikan kualitas air, udara, tanah,
sarana dan bangunan, serta pangan agar tidak menjadi tempat berkembangnya
agen penyakit. Pada dasarnya, penyakit merupakan hasil hubungan interaktif antara
manusia dengan lingkungan, antara perilaku dengan komponen lingkungan yang
memiliki potensi penyakit (Putri, 2017).
Kualitas air rumah tangga yang baik harus memenuhi beberapa syarat antara lain
syarat fisis, syarat kimiawi, dan syarat bakteriologis. Syarat fisis air rumah tangga
yaitu harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau. Syarat kimiawi adalah
tidak mengandung zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan seperti zat-zat racun,
serta tidak mengandung mineral mineral serta zat organik lebih tinggi dari jumlah
yang ditentukan. Syarat Bakteriologi air tidak boleh mengandung bibit penyakit yang
sering menular dengan perantaraan air yaitu penyakit yang tergolong dalam
golongan water borne diseases, salah satunya seperti penyakit diare (Yasin, 2018).
Permasalahan lingkungan serta perilaku lainnya yang perlu diatasi sebagai solusi
dalam penanggulangan penyakit menular adalah tempat pembuangan tinja
masyarakat. Jenis tempat pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan,
akan berdampak pada banyaknya lalat. Sedangkan jenis jamban sehat yaitu jamban
yang memiliki tangki septik atau lebih dikenal dengan jamban leher angsa. Jamban
ini berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air, yang berfungsi sebagai
sumbat sehingga bau dari jamban tidak tercium dan mencegah masuknya lalat ke
dalam lubang. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat
menyebabkan berbagai penyakit, karenanya perilaku buang air besar sembarangan,
sebaiknya segera dihentikan (Yasin, 2018).
Wilayah pesisir merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak permasalahan,
khususnya bidang kesehatan (Sumampouw, 2015). Masyarakat pesisir pada
umumnya kurang memperhatikan kebersihan lingkungan. Hal ini berdampak pada
kualitas kesehatan masyarakat di lingkungan pesisir. Akibatnya masyarakat sering
terkena berbagai penyakit seperti penyakit pencernaan, pernapasan, dan penyakit
berbasis lingkungan lainnya. Selain itu, wilayah pesisir memiliki suhu di antara 26-36
derajat Celcius dengan kelembaban yang sangat baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan bakteri penyebab penyakit. Saat kualitas lingkungan kurang baik,
salah satu yang rentan terkena dampak adalah anak bawah lima tahun (balita). Anak
balita lebih sensitif terhadap risiko bahaya dari lingkungannya karena sistem
kekebalan anak belum terbentuk secara sempurna. Hal itu mengakibatkan anak
balita lebih mudah terjangkit berbagai macam penyakit (Anggriani, 2018)