Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Reza

5.2.4 Pemicu Perang Kemerdekaan Amerika


Awal pecahnya perang Amerika dipicu oleh insiden kapal teh di Boston
pada tahun 1774. Pada tahun 1774 ada 3 kapal Inggris berlabuh yang memuat
Teh untuk para kolonial di Amerika. Para kolonial Amerika tidak bersedia untuk
menerima dan dianggap sebagai bentuk pemaksaan. Kemudian pemerintah
Inggris marah dan menghukum Boston. Maka dari itu pecahlah perang antara
Inggris dan Amerika di kepalai oleh George Washington. Pada saat perang
berlangsung, Pemerintah Inggris memerintahkan pasukannya yang ada di
Kanada untuk membantu dalam pertempuran. Ternyata pasukan Inggris yang
ada di Kanada menolak panggilan tersebut. Maka dari itu Inggris pun
menyerbu Kanada. Hal ini merupakan kesempatan bagi Amerika untuk
melakukan konsolidasi guna menyusun strategi.

5.2.5 Persiapan Para kolonial menuju Kemerdekaan Amerika


5.2.5.1 Kongres Konstantinopel I (1 September 1774)
Pada juni tahun 1774 Dewan Perwakilan Massachusetts mengusulkan
supaya mengadakan kongres pada September di Philadelphia dan juga para
koloni supaya menyelenggarakan kongres tingkat provinsi untuk memilih
delegasi didalam Kongres Konstantinopel yang direncanakan pada 5
September 1774. Agenda di dalam kongres ini adalah pembahasan seputar
persiapan-persiapan untuk menuju kemerdekaan dari cengkeraman negeri
induk, Inggris, dan mencari langkah untuk melemahkan kekuatan Inggris di
koloni Amerika. Kongres konstinental I merupakan duet antara sayap radikal
yang diwakili Petrick Handry dan Handry Lee dan Virginia, Sam Adams dari
massachusetts, ChristoperGadsden dari Carolina Selatan dan konservatif
diwakili joseph Galloway dan James Duane dari New York. Resolusi itu mencela
Undang-undang Paksaan sebagai pelanggaran Undang-undang dasar dan
menganjurkan supaya rakyat Massachusetts membentuk pemerintahan sendiri
dan menahan pajak-pajak yang telah dipungut sampai undang-undang
tersebut dibatalkan, serta menasehati rakyat supaya mempersenjatai diri dan
mendirikan milisi sendiri serta menganjurkan sangsi ekonomi yang keras
terhadap Inggris. Usul ini disokong oleh Jame Duane (1733-1791) dari New
York.Akhirnya dilakukan pemungutan suara dibawah rencana kesatuan yang
menentukan bahwa tiap-tiap provinsi mempunyai satu suara dan dimenangkan
oleh golongan radikal dengana kemenangan tipis.
Melalui kongres konstinental I golongan radikal memegang inisiatif di
dalamnya jalannya siding dan akhirnya kongres tersebut berhasil memutuskan
mengajak secara bersama-sama seluruh rakyat koloni untuk menghentikan
segala impor dan menolak barang-barang mewah dari negeri induk, Inggris.
Bagi siapa pun yang melanggar keputusan kongres ini, maka akan ditindak
tegas. Keputusan yang kedua dalam kongres konstinental I meminta kedua
belas koloni yang hadir supaya mempersiapkan diri membentuk tentara
(laskar) milisi guna mengahadapi pasukan negeri induk, Inggris. Keputusan
yang ketiga segera mengajak koloni Georgia untuk bergabung dalam kongres
konstinental II yang rencana penyelenggaraan pada mei tahun 1775.
Dalam masa lowong antara kongres I dan kongres II, Massachusetts,
kecuali Boston yang diduduki Jenderal Gage, membangun kembali milisi dan
mulai mengumpulkan senjata dan peralatan perang lainnya di gudang-gudang
militer. Pada Desember 1774 Jenderal Gage meminta pasukan yang cukup
untuk menundukan Massachusetts dan pada April 1775 Gage siap menyerang
Concord yang menjadi gudang perbekalan untuk milisi Massachusetts. Pada 18
April 1775 tepatnya pukul 10 malam pasukan Gage menuju ke arah Common
dan mulai naik kapal untuk menyeberang Sungai Charles ke jurusan
Cambridge. Ketika tujuan ini diketahui Panitia Keselamatan Boston, segera
dikirim Paul Revene dan William Dawes untuk memberikan peringatan kepada
daerah-daerah, termasuk menginformasikan kepada Sam Adams dn John
Hancock yang sedang berada di Lexington bahwa pasukan Gage di bawah
pimpinan Francis Smith yang akan tiba di pagi hari di Lexington. Mereka
dilawan oleh 70 anggota pasukan gerak cepat (milisi) yang dibentuk oleh
kongres Provinsi Massachusetts dan rakyat koloni di Massachusetts harus
menyiapkan diri untuk melawan pasukan tentara pemerintah kolonial Inggris di
bawah pimpinan Jenderal Gage.Bentrokan senjata tidak terelakkan ketika
pasukan Inggris di bawah pimpinan kolonel Francis Smith menghancurkan
beberapa alat militer dan tepung di gudang militer Concord.
Keberhasilan pasukan milisi Amerika memukul mundur pasukan Inggris
di Lexington telah membuktikan bahwa orang-orang milisi yang masih “hijau”
dapat melawan prajurit-prajurit baju merah Inggris yang berpengalaman. Hal
ini menambah rasa percaya diri pasukan milisi untuk segera membebaskan
Boston dari pasukan tentara Inggris di bawah pimpinan Jenderal Thomas
Gage.Pengepungan terhadap Boston oleh pasukan milisi Amerika segera
dimulai. Ketika kedudukan pasukan Patriot di Breed’s Hills diketahui pada pagi
hari 17 Juni 1775, kapal-kapal Inggris yang ada di pelabuhan menembakinya.
Setelah memutuskan untuk melakukan serangan frontal terhadap kedudukan
kaum patriot, Jenderal Gage mempercayakan komando pasukan penyerang
yang terdiri dari 2.400 tentara di bawah pimpinan Jenderal Sir William Howe
bersama-sama dengan Sir Henry Clinton dan John Burgoyne. Sementara itu,
kekuatan inti pasukan milisi Amerika sebanyak 1.600 orang dengan 6 buah
meriam yang dipimpin colonel William Prescott. Pasukan Inggris dapat
merebut Bunker Hill dari tangan kaum patriot, tetapi dibayar mahal dengan
banyaknya jatuh korban melebihi 1000 tentara Inggris mati, luka-luka atau
hilang. Kekalahan milisi di Bunker Hill membuat pasukan patriot dan milisi
Amerika tidak pernah berkecil hati.Mereka melakukan konsilidasi untuk
melakukan penyerbuan terhadap pasukan Inggris di Boston. Pasukan patriot
dan pasukan milisi Amerika di bawah pimpinan Ethan Allen dan Arnlod berhasil
menguasai tangsi Inggris dan merebut Crown Point dan St. John’s pada 16 Mei
1775 selanjutnya dapat merebut Boston dan membebaskan daerah New
England dari pasukan Inggris.

Anda mungkin juga menyukai