BERMALAS-MALAS
MEREBUT BERKAT TUHAN
Ps. Lokky S. Tjahja
I. Pendahuluan
SUNDAY SERVICE, MARCH 14, 2021
Tuhan pasti akan menggenapi janji-janji-Nya. Tugas kita, terus mengikuti di dalam jalan-jalan
kebenaran-Nya sampai pada akhirnya kita kedapatan setia. Tuhan ingin memberikan yang terbaik
pada setiap kita. Tuhan yang kita sembah, adalah Tuhan yang benar. Rencana-Nya memilih suatu
bangsa untuk menjadikannya contoh. Bukan karena Tuhan ingin membeda-bedakan atau tidak
adil, melainkan kita dan bangsa pilihan pada akhirnya memiliki kewajiban dan hak yang sama.
Tujuan Tuhan memilih bangsa pilihan untuk memberikan gambaran kepada kita, supaya kita
dapat memahami bahwa apa yang Tuhan lakukan kepada bangsa pilihan, juga akan dilakukan
pada bangsa-bangsa yang percaya (band. 1 Kor. 10:1-11). Sehingga, kita bisa mengenal Tuhan
dengan benar, yaitu Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel sebagai bangsa pilihan.
II. Isi
A. Kita menyembah Tuhan yang benar
Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang disembah oleh bangsa pilihan. Sebab Tuhan
menyatakan kasih-Nya, kehendak-Nya, perintah-perintah-Nya, ketetapan-ketetapan-Nya,
semuanya diberikan kepada bangsa pilihan untuk ditaati. Yang tidak taat, akan menerima sanksi.
Ini semua Tuhan berikan supaya kita sebagai bangsa-bangsa lain dapat memahami rencana-Nya.
Salah satu contohnya, Tuhan mengizinkan bangsa pilihan ini berada di Mesir. Namun, Tuhan
memberi janji sebelumnya melalui Abraham, yang diulangi lagi melalui Musa, dan Yosua; Tanah
Perjanjian (tercatat dalam kitab Yosua). Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang disembah
oleh bangsa pilihan melalui nenek moyang mereka, yaitu Abraham, melahirkan Ishak, lalu
melahirkan Yakub (yang namanya diubah menjadi Israel). Dan, Yakub mempunyai 12 anak laki-laki
yang menjadi 12 suku, yang Tuhan tetapkan sebagai bangsa pilihan.
Tuhan menetapkan dari keturunan Yehuda akan lahir Juruselamat, Tuhan Yeshua yang
menggenapi segalanya. Melalui Tuhan Yeshua, bangsa-bangsa beroleh anugerah untuk percaya
dan melalui Tuhan Yeshua, bangsa-bangsa memperoleh hak yang sama dengan bangsa pilihan.
Karena itu, kita harus mengenal Tuhan yang benar melalui firman-Nya (band. Kis. 17: 23). Dan, tugas
kita adalah memberitakan Tuhan yang benar.
Sebab Tuhan Yeshua lahir dari Roh Kudus, yang dilahirkan dari keturunan suku Yehuda dan
yang sudah dinubuatkan dalam kitab para nabi. Dan, Tuhan yang menciptakan alam semesta
inilah yang memberikan kita, janji-janji-Nya.
Saat bangsa Israel melihat tanah Perjanjian, mereka berjuang untuk merebutnya, tetapi hanya
sebagian kecil wilayah. Mereka bermalas-malas untuk merebutnya (Yos. 18: 3). Padahal, Tuhan
sudah membuktikan penyertaan-Nya (runtuhnya benteng Yerikho dengan sorak-sorai dan puji-
pujian). Kata ‘bermalas-malas’ dalam versi ILT dituliskan ‘menahan,’ sedangkan dalam Amplified
ditulis ‘lamban/ kendur.’
Awalnya bangsa Israel merebut kota Yerikho (dikenal sebagai kota yang berkubu). Tuhan
memerintahkan Yosua untuk memimpin mereka berkeliling satu hari satu kali selama 6 hari dan
hari yang ke-7 mereka berkeliling selama 7 kali lalu bersorak-sorai dengan tiupan sangkakala. Dan,
SUPERCELL MATERIAL
runtuhlah tembok Yerikho. Mungkin saat itu bangsa Israel berpikir untuk apa berkeliling seperti
SUNDAY SERVICE, MARCH 14, 2021
itu. Mereka tidak tahu, tetapi karena itu kehendak Tuhan, mereka belajar untuk taat.
Kita yang mengetahui kehendak Tuhan, jangan mengandalkan kekuatan sendiri karena janji
itu sudah ada (Yos. 21: 43-45). Namun, bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa (tidak ada usaha),
melainkan kita harus belajar seperti bangsa pilihan apa yang harus kita lakukan dan semuanya
tertulis dalam firman Tuhan. Terkadang, saat sudah berhasil, lupa untuk mengandalkan Tuhan
bahkan mungkin sombong, sehingga jatuh dalam dosa. Lihat dalam Yosua 7, karena ada dosa
Akhan, mereka kalah saat berperang dengan kota Ai. Bahkan, Akhan dan keluarganya dihukum.
Musa atau Yosua ditugaskan sebagai pemimpin untuk membawa bangsa Israel keluar dari
Mesir bahkan Tuhan sendiri yang berperang bagi mereka (Yos. 23: 1-3). Seperti Yosua saat
berperang, kita harus mengandalkan Tuhan dan bertindak dengan hikmat, sehingga kita bisa
meraih kemenangan. Bahkan setelah memperolehnya, kita tetap harus menjaganya dengan
berpegang pada Torah Tuhan (Yos. 23: 4-10). Karena itu, jangan bermalas-malas merebut berkat
yang Tuhan janjikan.
Kita harus mengetahui rencana dan janji Tuhan secara pribadi. Dan, janji Tuhan atas masing-
masing pribadi berbeda. Karena itu, kita perlu mengenal Tuhan secara pribadi. Bila kita
mengetahui kehendak Tuhan, kita juga tahu apa yang akan kita minta (band. 2 Taw. 1: 7). Bila Tuhan
berkehendak untuk memberikan berkat, miliki iman untuk menggenapinya (band. Maz. 2: 8). Jadi,
kita perlu mengetahui kehendak Tuhan terlebih dahulu. Setelah itu, kita dapat memintanya dan
tidak boleh bermalas-malas.
III. Kesimpulan
Sampai Yosua wafat, wilayah-wilayah yang Tuhan janjikan bagi bangsa pilihan belum
semuanya direbut (Band. Bilangan 34). Karena itu, kita dapat belajar dari bangsa pilihan
supaya mencari kehendak Tuhan dan berjuang untuk menaati kehendak-Nya sampai berkat
atau janji Tuhan kita genapi.
1. Apa perlu kita itu merebut janji-janji Tuhan? Apa tidak datang dengan sendirinya? Ceritakan
secara singkat!
3. Setelah kita dapat merebut janji-janji Tuhan menjadi berkat bagi kita, layakkah kita merasa
bahwa semua itu karena kita sudah berusaha keras?
4. Apa yang dimaksud dengan “meminta apa yang Tuhan hendak berikan kepada kita”?
5. Apakah maksudnya Tuhan memilih bangsa Israel sebagai bangsa pilihan? Jelaskan jawaban
Saudara!
V. Proyek ketaatan
Kita perlu mengetahui rencana Tuhan dalam hidup kita secara pribadi melalui belajar
kebenaran firman-Nya dan berjuang merebut berkat yang Tuhan janjikan. ❑