Anda di halaman 1dari 2

SUPERCELL MATERIAL

UNSEEN MIRACLES
Ps. Ivan S. Tjahja

I. Pendahuluan
SUNDAY SERVICE, FEBRUARY 20, 2022

Kita sudah belajar tentang moedim (waktu-waktu yang Tuhan tetapkan) dalam
penanggalan Ibrani tentang bulan-bulan (menggunakan perhitungan bulan) dan
musim-musim (menggunakan perhitungan matahari). Saat ini menurut penanggalan
Ibrani, kita ada di bulan Adar yang tahun ini, 5782, terdapat dua Adar (leap year). Ada
perayaan yang dilakukan oleh orang-orang Israel (tidak termasuk moedim), tetapi ada
pesan khusus yang ingin Tuhan sampaikan bagi kita, yaitu perayaan Purim.

II. Isi
A. Latar belakang perayaan Purim
Perayaan ini berhubungan dengan sosok tokoh yang bernama Ester. Orang-orang
Israel merayakannya saat bulan Adar, sebagai bulan yang penuh sukacita (Ester 9: 20-
22). Di bulan itu, keadaan akan dibalik oleh Tuhan, yang sebelumnya penuh dukacita,
penderitaan, kesusahan; menjadi sukacita. Mungkin hari ini kita belum tahu dan
belum melihat, tetapi percayalah bahwa Tuhan juga akan mendatangkan sukacita
dalam hidup kita. Istimewanya di tahun ini terdapat dua Adar. Artinya, Tuhan akan
mengubah keadaan kita menjadi penuh sukacita.
Kitab Ester mencatat bahwa keadaan mereka waktu itu berada dalam
pengasingan. Suatu saat mereka dalam tekanan dan ketakutan sebab ada perintah
dari raja Ahasyweros (yang dihasut oleh Haman) untuk membunuh semua orang Israel.
B. Munculnya Ester sebagai pahlawan
Seluruh kitab-kitab yang ditulis selalu muncul Nama Bapa (YHWH), tetapi
istimewanya dalam kitab Ester (gulungan berbahasa asli) tidak muncul Nama Bapa.
Karena itu, kita akan pelajari lebih dalam tentang Ester. Strong bible menjelaskan arti
nama Ester, adalah bintang dalam bahasa Persia. Arti dalam bahasa Ibrani (The Brown-
Driver-Briggs Hebrew and English Lexicon, adalah tersembunyi, tidak terlihat,
dirahasiakan. Inilah alasan mengapa Nama Bapa tidak muncul dalam kitab Ester.
Tuhan tetap menyertai bangsa Israel pada saat itu, tetapi “tidak terlihat” oleh mereka.
Saat hidup kita berjalan seperti biasa (alamiah) bukan berarti Tuhan tidak
mengerjakan sesuatu. Memang banyak orang menginginkan “mujizat yang besar”
terjadi dalam hidupnya. Namun, di kisah Ester, kita tahu segala sesuatunya tetap
berjalan biasa. Ester harus berjuang menghadap raja dengan taruhan nyawanya untuk
menyelamatkan bangsanya. Bangsa Israel harus mengalami ketakutan yang besar
akibat undang-undang raja. Namun, Tuhan tetap mengerjakan segala sesuatu sesuai
tujuan-Nya. Tidak selalu berupa hal-hal spektakuler. Tuhan sedang bekerja meskipun
tampaknya tersembunyi atau tidak terlihat oleh kita. Inilah esensi Purim. Dalam hidup
kita, apakah kita masih bisa melihat kehadiran Tuhan, meskipun bukan berupa hal-hal
ajaib yang besar?
Pernahkah kita merenungkan bahwa hal-hal baik yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari itu adalah mujizat yang Tuhan kerjakan bagi kita. Seperti yang dialami oleh
bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun, bagi generasi yang lahir di padang
gurun mengganggap manna menjadi ‘sesuatu yang biasa’ karena tiap hari mereka
melihat dan memakannya. Padahal kita tahu bahwa ‘manna’ adalah mujizat yang luar
biasa.
SUPERCELL MATERIAL

Bangsa Israel memiliki waktu-waktu doa tiga kali sehari, Shacharit (pagi), Minchah
SUNDAY SERVICE, FEBRUARY 20, 2022

(siang), dan Maariv (malam)(lih. Daniel). Tiap doa yang dinaikkan ada ucapan syukur
atas mujizat yang Tuhan berikan. Ini untuk mengingatkan mereka bahwa Tuhan selalu
menyertai mereka, tetapi tidak selalu disertai dengan mujizat besar (contohnya,
Ulangan 28: 1-9, 11-12). Hujan yang turun pada musimnya, tampak sebagai hal yang
biasa saja, tetapi itu adalah mujizat dari Tuhan. Karena itu, tidak ada yang kebetulan
di dalam hidup kita saat kita menaruh otoritas hidup kita kepada Tuhan. Sebab dalam
segala aspek hidup kita ada rencana Tuhan yang Tuhan kerjakan, termasuk dalam hal
yang tampaknya biasa saja.

C. Pentingnya mengucap syukur


Saat kita menyadari bahwa hidup kita ada di dalam pemeliharaan Tuhan, maka kita
akan dapat mengucap syukur dalam segala hal. Kita bisa lihat ini juga dilakukan oleh
bangsa Israel yang dalam doa-doa mereka selalu ada ucapan syukur. Karena itu, dalam
segala keadaan kita belajar untuk mengucap syukur. Sebab ada banyak alasan untuk
kita bisa mengucap syukur. Keadaan untuk bisa bersukacita dan bersyukur adalah
pilihan kita.

Bila kita tidak mengucap syukur, justru hidup kita akan lebih berat (ada
kutuk)(Ulangan 28: 47-48). Karena itu, perlu untuk mengucap syukur dalam segala hal
yang kita lakukan (usaha, pekerjaan, pelayanan, dan sebagainya). Selalu ada berkat
yang Tuhan sediakan bagi kita yang mengucap syukur dengan sungguh-sungguh.

III. Kesimpulan
Kita belajar pesan Tuhan di dalam perayaan Purim bahwa ada berkat-berkat yang
mungkin tidak tampak, tetapi itu ada dan diberikan bagi kita. Mari belajar mengucap
syukur. Sebab tidak ada yang kebetulan saat kita menjalani hidup dalam kebenaran,
tetapi yang pasti adalah pemeliharaan yang baik dari Tuhan. Ingatlah, bulan ini adalah
bulan Adar, waktu Tuhan untuk membalikkan keadaan.

IV. Pertanyaan Penuntun


1. Apa makna perayaan Purim yang Saudara bisa tangkap?
2. Apakah mujizat-mujizat yang besar selalu menjadi tanda berkat Tuhan? Jelaskan
pendapat Saudara.
3. Berikan contoh praktis hal-hal apa yang sebenarnya merupakan mujizat Tuhan,
tetapi tampak biasa!
4. Apa dampak dalam hidup kita saat kita tidak mengucap syukur?
5. Sharingkan singkat pengalaman Saudara belajar mengucap syukur di dalam
tekanan/ penderitaan!
V. Proyek Ketaatan
Pemeliharaan Tuhan akan selalu tersedia bagi orang-orang yang hidup dalam
kebenaran dan melimpah ucapan syukur. ❑

Anda mungkin juga menyukai