Nomor 5 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa
Pandemi Covid-19 telah berakhir pada 8 Februari 2021. Hal Ini menegaskan, ketentuan
perjalanan orang ini disusun dengan maksud untuk memperpanjang masa berlaku
penerapan protokol kesehatan terhadap pelaku perjalanan orang di dalam negeri pada masa
pandemi Covid-19. pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi darat atau laut,
baik pribadi maupun umum, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR
atau negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24
jam sebelum keberangkatan dan mengisi e-HAC Indonesia. Pengisian e-HAC Indonesia
diimbau bagi pelaku perjalanan dengan seluruh moda transportasi umum maupun pribadi.
Namun, khusus pelaku perjalanan udara dan laut, wajib melakukan pengisian e-HAC
Indonesia.
Bedanya dari SE sebelumnya Aturan baru ini memiliki beberapa perbedaan dari
aturan sebelumnya yang tertera dalam SE Kemenhub Nomor 20 Tahun 2020 yang berlaku
hingga 8 Januari 2021. Dimana Aturan Lama Menjelang libur Hari Raya Natal 2020 dan
Tahun Baru 2021, Satgas Penanganan Covid-19 mengeluarkan aturan baru soal syarat
melakukan perjalanan dalam dan luar negeri. Aturan ini diatur dalam SE Nomor 3 Tahun
2020. Surat edaran ini berlaku mulai 19 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Salah satu
yang ditekankan, para pelaku perjalanan ahrus mematuhi protokol kesehatan pencegahan
Covid-19. Selain itu, ada perubahan soal syarat membawa hasil rapid test, dari sebelumnya
rapid test antibodi menjadi wajib membawa hasil rapid test antigen. Kriteria paling utama
yaitu menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan. Langkah yang harus dilakukan yaitu
pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. Sementara itu, salah satu syarat yang perlu
diperhatikan pada perjalanan orang dalam negeri yaitu surat keterangan uji tes PCR dengan
hasil negative. Surat keterangan uji tes PCR tersebut berlaku 7 hari terhitung pada saat
keberangkatan. Sedangkan mereka dengan surat keterangan uji rapid test dengan hasil
nonreaktif berlaku 3 hari pada saat keberangkatan. Namun, persyaratan perjalanan orang
dalam negeri ini dikecualikan untuk perjalanan orang komuter dan perjalanan orang di
dalam wilayah atau kawasan aglomerasi. Adapun tujuan utama dari kriteria dan syarat
tersebut yakni meningkatkan penerapan protokol kesehatan dalam kebiasaan baru sehingga
tercipta kehidupan aman dan produktif dan meningkatkan pencegahan penyebaran virus
SARS-CoV-2.
Dalam aturan lama, syarat perjalanan untuk transportasi darat ke Pulau Bali, dari
dan ke Pulau Jawa, serta di dalam Pulau Jawa, wajib berupa surat keterangan hasil negatif
menggunakan rapid test antigen paling lama 3x24 jam. Sementara dalam aturan baru,
pelaku perjalanan diizinkan memilih antara rapid test antigen atau RT-PCR dengan masa
berlaku yang sama. Di aturan baru juga disebutkan pelaku perjalanan dengan kendaraan
bermotor pribadi hanya diimbau menunjukkan hasil tes RT-PCR atau rapid test antigen.
Sementara di aturan lama tidak disebutkan imbauan tersebut. Selain itu, di aturan lama
disebutkan bahwa syarat perjalanan selain ke Jawa dan Bali, pelaku perjalanan masih boleh
menggunakan rapid test antibodi nonreaktif yang berlaku 14 hari saat keberangkatan.
Sementara di aturan baru, syarat rapid test antibodi sudah tidak diperbolehkan.
Hal Ini Mendorong beberapa oknum dan pihak berkepentingan dalam memanfaatkan
situasi sebagai keuntungan pribadi melalui Tindakan pemalsuan surat keterangan tes Covid-
19 Dimana menunjukkan surat keterangan tes rapid ataupun PCR yang hasilnya negatif
Covid-19 adalah bagian dari prasyarat perjalanan sebagai upaya pencegahan penularan
Covid-19 di tengah-tengah masyarakat yang memeliki dampak yang sangat berbahaya.
Dampak dari pemalsuan ini bisa menimbulkan korban jiwa apabila orang yang ternyata
positif namun menggunakan surat keterangan palsu kemudian menulari orang lain yang
rentan, maka jangan pernah bermain-main dengan hal ini yang disampaikan Juru Bicara
Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Selain Mendorong dan menyebut tindakan menyebabkan klaster COVID-19 baru
dimana menyebarkan ke orang orang yang sehat dan daerah lain jika terbukti positif. Hal ini
juga mendorong turunnya tingkat kerpecayaan dan perlunya dorongan agar petugas
bandara untuk meneliti lebih detil lagi terkait hasil surat SWAB yang dibawa penumpang.
Malau, Maria Christina. “Kaleidoskop 2020: 14 Kasus Pemalsuan Surat Rapid Test di
Berbagai Daerah di Indonesia”. Diakses dari https://regional.inews.id/berita/kaleidoskop-
2020-14-kasus-pemalsuan-surat-rapid-test-di-berbagai-daerah-di-indonesia/all, pada 7 Maret
2021.
Tribunnews.com. Jakarta “Pimpinan DPR: Tindak Tegas Pemalsu Surat Tes Covid 19”
Diakses dari https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/20/pimpinan-dpr-tindak-tegas-
pemalsu-surat-tes-covid-19, pada 7 Maret 2021.
Kompas.Com Aturan Terbaru Perjalanan Naik Kendaraan Pribadi dan Angkutan
Umum Darat Selama
PPKM",: https://travel.kompas.com/read/2021/01/12/153100927/aturan-terbaru-perjalanan-
naik-kendaraan-pribadi-dan-angkutan-umum-darat?page=all., pada 7 Maret 2021.
CNBCIndonesia.com Satgas Covid-19: Tes PCR Palsu Bisa Timbulkan Korban Jiwa,
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210121190037-37-217890/satgas-covid-19-tes-pcr-
palsu-bisa-timbulkan-korban-jiwa pada 7 Maret 2021.