Anda di halaman 1dari 1

Nama : Aditya Baskara Surya

NIM : G72219039
RMK 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity Based Management) adalah pendekatan untuk
keseluruhan sistemn yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai
aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelkanggan dan laba yang dicapai dengan
mewujudkan nilai ini. ABM adalah sumber utama ingormasi manajemen berdasarkan aktivitas.
Jadi, model manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi, dimensi biaya dan dimensi
proses.
ABM berfokus pada aktivitas dengan tujuan memperbaiki nilai bagi pelanggan dan
meningkatkan profitabilitas yang kokoh. ABM memiliki sudut pandang biaya dan sudut pandang
proses. Sudut pandang biaya berkaitan dengan pembebanan biaya secara akurat dan sudut
pandang proses berkaitan dengan pengurangan biaya dnegna mengeliminasi.
Perencanaan sistem memnberikan keputusan untuk implementasi ABM dan memberikan opsi
untuk:
A. Sasaran dan tujuan sistem ABM.
B. Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan.
C. Proses bisnis dan bauran produk perusahaan.
D. Jadwal, tanggung jawab yang dibebankan, dan sumber data yang dibutuhkan untuk
imnpelemntasi.
E. Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari, dan menggunakan
informasi baru.
Analisis nilai proses menyediakan informasi mengenai alasan suatu pekerjaan dilakukan dan
seberapa baik pekerjaan tersebut dilakukan. Analisis nilai proses melibatkan analisis penggerak
biaya, analisis aktivitas dan pengukuran kinerja. Dimensi inilah yang menghubungkan analisis
volume proses utama dari pengendalian berdasarkan aktivitas adalah analisis aktivitas proses
identifikasi dan deskripsi aktivitas perusahaan.
Penilaian nilai aktivitas terhadap perusahaan dan pemilihan aktivitas yang benar-benar
bernilai. pengurangan biaya direalisasikan dengan penurunan, eliminasi, pemilihan, dan
pembagaian aktivitas. Penekanan diberikan pada identidikasi biaya yang tak bernilai tambah dan
mengeliminasinya. Biaya ini adalah akibat dari aktivitas yang tidak perlu dan ketidak efisienan
yang ditemukan dalam aktivtias yang perlu dilakukan.
Sebagai sebuah sistem, ABM bisa saja gagal akrena berbagai alasan. Salah satunya karenan
kurangnya dari dukungan manajemen atas. Dukungan ini tikda hanya harus didapatkan sebelum
melakukan proyek implementasi, tetapi juga harus dipertahankan. Hilangnya dukungan bias
terjadi jika implementasi membutuuhkan waktu ayng terlalu lama atau hasil yang diharapkan
tidak terlihat nyata.
Kinrja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi, efisien, kualitas, dan waktu.
Ukuran keuangan dari efisiensi memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi nilai untuk
perbaikan yang potensial dan perbaikan yang tercapai.

Anda mungkin juga menyukai