Evaluasi 1
Evaluasi 1
TUGAS 2
Penilaian yang tepat adalah penilaian portofolio. Pengertian Penilaian Portofolio adalah teknik
penilaian yang dilakukan dengan cara menilai hasil karya peserta didik yang berupa kumpulan
tugas, karya, prestasi akademik/no akademik, yang dikerjakan/dihasilkan peserta didik. Contoh
karangan, puisi, surat, lukisan, laporan penelitian, laporan kerja kelompok, sertifikat atau tanda
penghargaan yang pernah diterima oleh peserta didik. Kumpulan ini menggambarkan minat,
perkembangan, prestasi dan kreativitas peserta didik pada satu periode tertentu.
Soal nomor 2
3.
Artikulasi / pelafalan
4.
Intonasi / penekanan
3. Artikulasi/Pelafalan
Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan mimik, artikulasi/pelafalan yang kurang baik.
Soal nomor 3
= 750 : 10
= 75
Nilai minimal = 50
= 6/10 X 100%
= 60%
Soal nomor 4
Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah model pendekatan penilaian yang mengacu kepada suatu
kriteria pencapaian tujuan (TKP) yang telah ditetapkan sebelumnya. PAP merupakan suatu cara
menentukan kelulusan siswa dengan menggunakan sejumlah patokan. Bilamana siswa telah
memenuhi patokan tersebut maka dinyatakan berhasil. Tetapi bila siswa belum memenuhi patokan
maka dikatakan gagal atau belum menguasai bahan pembelajaran tersebut. Nilai-nilai yang
diperoleh siswa dihubungkan dengan tingkat pencapaian penguasaan siswa tentang materi
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Soal nomor 5
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Apabila dalam penentan nilai tes hasil belajar itu menggunakan
acuan patokan atau yang juga disebut dengan penilaian acuan kriteria, maka hal ini berarti nilai yang
akan diberikan kepada testee itu harus didasarkan pada standar mutlak. Hal ini berarti pemberian
nilai kepada testee itu dilaksanakan dengan jalan membandingkan antara skor mentah hasil tes yang
dimiliki oleh masing – masing individu testee dengan skor maksimum ideal (SMI) yang mungkin
dapat dicapai oleh testee, kalau saja seluruh soal tes dapat dijawab dengan benar. Oleh karenanya
penentan nilai yang mengacu pada kriteria atau patokan ini, tinggi rendahnya atau besar kecilnya
nilai yang diberikan kepada masing – masing individu testee, mutlak ditentukan oleh besar kecilnya
atau tinggi rendahnya skor yang dapat dicapai oleh masing – masing testee yang bersangkutan. Hal
inilah yang menyebabkan penentuan nilai dengan mengacu pada kriteria/patokan ini sering disebut
penentuan nilai secara mutlak atau penentuan nilai secara individual.