seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam
makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan
setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih
bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan
larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam
mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
Teori : Karbohidrat didefinisikan sebagai senyawa yang unsurunsurnya terdiri dari karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), dengan perbandingan empiris unsur-unsurnya (CH2O)n. senyawa
karbohidrat dibagi dalam tiga golongan utama yang terdiri dari monosakarida, oligosakarida, dan
polisakarida. Monosakarida merupakan suatu senyawa polihidroksi aldehid (aldosa) dan polihidroksil
keton. Pada umumnya monosakarida bersifat optis aktif, mudah larut dalam air, berupa zat padat
putih, bila dipanaskan akan berbau karamel dan mempunyai sifat mereduksi. Contoh dari senyawa
monosakarida yaitu glukosa, galaktosa, fruktosa, dan sebagainya. Oligosakarida terdiri dari dua atau
lebih monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosida. Senyawa tersebut dapat dihidrolisa
dalam suasana asam menghasilkan monosakarida. Contoh dari senyawa ini antara lain adalah
sukrosa, laktosa, dan maltosa. Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Contoh dari
monosakarida antara lain amilum, selulosa, dan glikogen. Amilum merupakan zat tepung dalam
tumbuhan yang dapat dijumpai pada beras, gandum, maupun umbi-umbian. Amilum terdiri dari
amilosa dan amilopektin. Amilosa mengandung 300 unit glukosa dengan ikatan α-1,4 glikosidik,
sedangkan amilopektin terdiri dari 1000 unit glukosa yang bergabung membentuk rantai lurus
dengan
https://www.google.com/search?
q=landasan+teori+karbohidrat&oq=landasan+&aqs=chrome.0.69i59j0j69i57j0j0i433j0l2j0i433j0l2.90
45j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://eprints.walisongo.ac.id/3907/3/103811011_Bab2.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/6881/3/BAB%20II.pdf
Praktikum merupakan bagian dari pendidikan dan pengajaran yang bertujuan agar siswa
memperoleh peluang untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan, dalam keadaan nyata apa yang
diperoleh dalam teori, seperti yang dapat diterapkan pada praktikum uji makanan.1 Praktikum uji
makanan memiliki tujuan agar dapat mengidentifikasi zat-zat makanan. Uji zat-zat makanan
terhadap berbagai bahan makanan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi bahan-bahan makanan
yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamindengan mengelompokkanya sesuai
dengan zat-zat yang terkandung didalamnya. Praktikum uji makanan merupakan salah satu
praktikum yang wajib dilaksanankan pada materi sistem pencernaan. Sistem pencernaan merupakan
suatu sistem yang bertujuan untuk memecah bahan makanan menjadi struktur yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh sel-sel tubuh. Terdapat dua macam proses pencernaan, yaitu