BILANGAN DAN
ALJABAR
GEOM
ETRI
MATEMATI
KA
STATISTIKA
LOG Dr. Imam Rofiki, M.Pd
IKA
Dr. Marhayati, M.PMat
Wahyu Henky Irawan, M.Pd
Muhammad Islahul Mukmin, M.Si, M.Pd
Dimas Femy Sasongko, M.Pd
Intan Nisfulaila, M.Si
Siti Faridah, M.Pd
2018
PENDIDIKAN PROFESI
GURU
KEMENTERIAN
AGAMA RI
No. Kode: …../PROFESIONAL/005/2018
PENDALAMAN MATERI
PROFESIONAL:
MATEMATIKA PGMI
Penulis
Dr. Imam Rofiki, M.Pd
Dr. Marhayati,
M.P.Mat
Wahyu Henky Irawan, M.Pd
Muhammad Islahul Mukmin, M.Si, M.Pd
Dimas Femy Sasongko, M.Pd
Intan Nisfulaila, M.Si
Siti Faridah, M.Pd
2018
ii
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR 1
iii
KEGIATAN BELAJAR 2
Geometri
KEGIATAN BELAJAR 3
Statistika
Logika
Tugas Akhir
Tes Sumatif
Daftar Pustaka
Glosarium
Pendahuluan Rasional dan Deskripsi Singkat, Relevansi dan Petunjuk Belajar
Pendahuluan
Rasional dan Deskripsi Singkat
Relevansi
1
Petunjuk Belajar
CAPAiAN PemBELAJARan
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Bilangan
Bilangan termasuk objek matematika yang digunakan untuk perhitungan,
pengukuran, dan pelabelan. Bilangan merupakan istilah yang tidak
didefinisikan (undefined term). Simbol atau lambang yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan disebut angka. Contoh angka (digit) adalah
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam operasi hitung
pada bilangan:
1. Penjumlahan dan pengurangan berada pada tingkat yang sama.
2. Perkalian dan pembagian berada pada tingkat yang sama.
3. Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya
daripada operasi penjumlahan dan pengurangan sehingga harus
dikerjakan terlebih dahulu.
4. Apabila terdapat operasi hitung campuran setingkat, maka yang
harus dikerjakan terlebih dahulu adalah yang terletak sebelah kiri.
5. Apabila dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung,
maka yang terlebih dahulu dikerjakan adalah operasi hitung yang
terletak pada tanda kurung.
Contoh:
9: 3 + 8 × 5 − 6: (2 + 1) = 9: 3 + 8 × 5 − 6: 3
= 3 + 40 − 2
= 41
Bilangan terkecil yang merupakan kelipatan dari beberapa bilangan
disebut Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).
Bilangan terbesar pada faktor persekutuan beberapa bilangan disebut
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB).
Kelipatan 18 adalah 18, 36, 54, 72, 90, 108, 126, 144, 162, 180, …
Kelipatan 24 adalah 24, 48, 72, 96, 120, 144, 168, 192, …
Kelipatan persekutuan dari 18 dan 24 adalah 72, 144, 216, …
Dengan demikian, KPK dari 18 dan 24 adalah 72.
B. Aljabar
1. HIMPUNAN
Definisi: Suatu himpunan adalah suatu kumpulan objek yang
terdefinisi dengan baik.
2. FUNGSI
Setelah Anda mempelajari materi konsep dasar himpunan, maka
selanjutnya muncul pertanyaan: “Jika kita mempunyai dua himpunan
tak kosong, dapatkah kita mendefinisikan relasi antar keduanya?”.
Jawabannya adalah dapat. Perhatikan dan pahami dengan saksama
definisi fungsi atau pemetaan berikut.
Definisi: Misalkan 𝐴 dan 𝐵 adalah himpunan. Sebuah fungsi atau
pemetaan dari 𝐴 ke B adalah suatu hubungan (asosiasi) antar anggota
dari dua himpunan tersebut. Lebih tepatnya yaitu untuk setiap anggota
dari 𝐴 terdapat tepat satu anggota dari 𝐵.
2. Fungsi Identitas
Definisi:
Misalkan 𝐴 adalah sebarang himpunan. Misal 𝑓 adalah fungsi dari
himpunan 𝐴 ke 𝐴 atau 𝑓: 𝐴 → 𝐴. Jika setiap anggota himpunan 𝐴
dipasangkan oleh 𝑓 kepada dirinya sendiri, dengan kata lain 𝑓(𝑥) = 𝑥,
∀𝑥 ∈ 𝐴, maka fungsi 𝑓 disebut fungsi identitas.
C. Komposisi Fungsi
Definisi:
Misalkan 𝐴, 𝐵 dan 𝐶 adalah sebarang himpunan. Misal 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan
𝑔: 𝐵 → 𝐶. Jika 𝑎 ∈ 𝐴, maka bayangan 𝑎 oleh 𝑓 dapat ditulis sebagai
𝑓(𝑎) = 𝑏 ∈ 𝐵. Selanjutnya untuk setiap 𝑏 ∈ 𝐵 atau 𝑓(𝑎) ∈ 𝐵, bayang 𝑏
oleh 𝑔 ditulis sebagai 𝑔(𝑏) = 𝑐 ∈ 𝐶 atau 𝑔(𝑓(𝑎)) = 𝑐 ∈ 𝐶.
3. FUNGSI LINIER
Definisi:
Suatu fungsi 𝑓(𝑥) disebut fungsi linier apabila fungsi itu ditentukan oleh
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏, di mana 𝑎 ≠ 0, 𝑎 dan 𝑏 bilangan konstan dan grafiknya
berupa garis lurus.
Contoh:
Jika diketahui 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3, gambarlah grafiknya.
Penyelesaian:
Untuk 𝑥 = 0 ⟶ 𝑓(𝑥) = 𝑦 = 3.
1
Untuk 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 0 ⟶ 𝑥 = −1 .
2
Contoh:
Suatu fungsi dinyatakan dengan 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏. Jika nilai dari 𝑓(4) =
11 dan 𝑓(6) = 15, maka tentukan fungsi tersebut.
Penyelesaian:
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑓(4) = 4𝑎 + 𝑏 = 11 … (1)
𝑓(6) = 6𝑎 + 𝑏 = 15 … (2)
Dengan metode eliminasi dan substitusi diperoleh 𝑎 = 2 dan 𝑏 = 3.
Sehingga rumus fungsinya adalah 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3.
4. PERSAMAAN LINIER
- Persamaan linier satu
variabel Bentuk umum:
𝑎𝑥 + 𝑏 = 0; 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, 𝑎 ≠ 0
Contoh:
−4𝑥 + 8 = 0.
- Persamaan linier dua
variabel Bentuk umum:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐; 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ, 𝑎 ≠ 0, 𝑏 ≠ 0
Contoh:
6𝑥 − 3𝑦 = 9 merupakan persamaan linier dua variabel dengan
variabel 𝑥 dan variabel 𝑦.
Contoh:
𝑥+1
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan linier 2𝑥−1
= .
5 2
Penyelesaian:
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut:
3𝑥 − 𝑦 = 5
{2𝑥 + 𝑦 = 10 dengan cara gabungan antara eliminasi dan substitusi
Penyelesaian:
Jadi, 𝐻𝑃 = {(3,4)}
6. PERSAMAAN KUADRAT
Bentuk umum:
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0; 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ; 𝑎 ≠ 0
−𝑏 ± √𝑏2 − 4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
Contoh:
Selesaikan 𝑥2 + 6𝑥 − 16 = 0.
Penyelesaian:
𝑎 = 1, 𝑏 = 6, 𝑐 = −16
𝑥1,2
−6±√62−4(1)(−16)
= 2(1)
−6±√100
= 2
−6±10
= 2
𝑥1 −6+10
4
= 2 atau 𝑥 2= −6−10
−16
= −8
= 2 =2 2 = 2
Jadi, 𝐻𝑃 = {2, −8}
7. PERTIDAKSAMAAN LINIER
Bentuk umum:
𝑎𝑥 + 𝑏(𝑅)0; 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, 𝑎 ≠ 0
(𝑅) = salah satu relasi pertidaksamaan (<, >, ≤, ≥)
Sifat-sifat pertidaksamaan
a. Arah tanda pertidaksamaan tetap jika ruas kiri dan ruas kanan
pertidaksamaan ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan
bilangan positif yang sama.
b. Arah tanda pertidaksamaan berubah jika ruas kiri dan kanan
dikalikan atau dibagi dengan bilangan negatif yang sama.
1) 𝑎 > 𝑏 dan 𝑐 < 0 → 𝑎𝑐 < 𝑏𝑐
𝑎 𝑏
2) 𝑎 > 𝑏 dan 𝑑 < 0 → <
𝑑 𝑑
Selang (interval)
Selang adalah himpunan bagian dari bilangan real yang mempunyai
sifat relasi tertentu. Jika batas-batasnya merupakan bilangan real
maka dinamakan selang hingga. Jika bukan bilangan real maka
dinamakan selang tak hingga (). Lambang menyatakan membesar
tanpa batas dan lambang - menyatakan mengecil tanpa batas.
Contoh dari bermacam-macam selang dapat dilihat pada tabel berikut.
(a,b) x a x b a b
( ) Selang terbuka
a b
[a,b] x a x b ]
Selang tertutup
[
a b Selang
[a,b) x a x b ) setengah
[ terbuka
a b Selang
(a,b] x a x b ] setengah
( terbuka
a
(a, ) x x a Selang terbuka
(
a
[a, ) x x a Selang tertutup
[
b
(, b)
x x b
) Selang terbuka
b
x x b ] Selang tertutup
(, b]
ℝ Selang terbuka
(, )
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari 6𝑥 + 4 ≥ 4𝑥 + 20, 𝑥 ∈ ℝ.
Penyelesaian:
6𝑥 + 4 ≥ 4𝑥 + 20
8. PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
Bentuk umum:
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐(𝑅)0; 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ ℝ; 𝑎 ≠ 0
(𝑅) = salah satu relasi pertidaksamaan (<, >, ≤, ≥)
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari 𝑥2 + 6𝑥 + 8 ≥ 0 untuk 𝑥 ∈ ℝ.
Penyelesaian:
Jadi, 𝐻𝑃 = {𝑥|𝑥 ≤ −4 atau 𝑥 ≥ −2}
Rangkuman
KEGIATAN BELAJAR 1
S A B
C
Pernyataan berikut yang menunjukkan daerah arsiran dari diagram
Venn di atas adalah … .
A. A B B C
B. B C C A
C. BC A
D. BC A
E. 𝐴 ∩ 𝐵 ∪ 𝐶
4. Daerah asal fungsi f (x)
x 2 1 adalah … .
a. {𝑥| − 1 ≤ 𝑥 < 1, 𝑥 ∈ ℝ}
b. {𝑥|𝑥 ≤ 1, 𝑥 ∈ ℝ}
c. {𝑥|𝑥 ≥ 1, 𝑥 ∈ ℝ}
d. {𝑥|𝑥 ≤ −1 atau 𝑥 ≥ 1, 𝑥 ∈ ℝ}
e. {𝑥|𝑥 ≥ 0, 𝑥 ∈ ℝ}
5. Perhatikan diagram panah di bawah
ini. Bagian I
Manakah fungsi surjektif?
Bagian II
Manakah fungsi injektif?
Bagian III
Manakah fungsi bijektif?
3x 5 5x
9. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan untuk x ℕ
3
adalah ... . 2
CAPAIAN PemBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 2
keduanya 180o
2. Sebangun
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan sebangun jika dan
hanya jika bangun-bangun tersebut memiliki bentuk yang sama.
Contoh:
Lingkaran yang dibuat mengacu uang logam Indonesia pecahan
Rp100,00 dan Rp500,00 secara geometris dikatakan sebangun.
3. Kongruen
Dua bangun geometri atau lebih dikatakan kongruen jika dan
hanya jika bangun-bangun tersebut memiliki bentuk dan ukuran
yang sama.
Contoh:
Lingkaran yang dibuat mengacu suatu uang logam Indonesia
pecahan Rp1.000,00 dengan lingkaran yang dibuat mengacu uang
logam Indonesia pecahan Rp1.000,00 lainnya secara geometris
dikatakan kongruen.
B. Bangun Datar
1. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat yang dibatasi oleh dua pasang sisi
berhadapan sama panjang dan sejajar.
2. Persegipanjang
Persegipanjang adalah segiempat yang dibatasi oleh dua pasang
sisi berhadapan sama panjang, sejajar, dan keempat sudutnya
siku-siku. (Dapat dikatakan sebagai jajargenjang yang keempat
sudutnya siku-siku)
3. Persegi
Persegi adalah segiempat yang dibatasi oleh empat sisi sama
panjang dan keempat sudutnya siku-siku. (Dapat dikatakan
sebagai persegipanjang yang sisinya sama panjang)
4. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi tiga sisi
5. Layang-Layang
Layang-layang adalah segiempat yang diagonal-diagonalnya
berpotongan tegak lurus.
6. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segiempat yang diagonal-diagonalnya
berpotongan tegak lurus dan sisi-sisinya sama panjang.
7. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat satu pasang sisi
sejajar.
35
(a b) t
Luas daerah trapesium =
2
Keliling trapesium = a b c d
Sifat trapesium:
̅𝐷̅𝐶̅ ∥ ̅𝐴̅𝐵̅
8. Lingkaran
Lingkaran adalah kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap
sebuah titik tertentu dalam bidang yang sama.
d2
Luas daerah lingkaran = r2
4
Keliling lingkaran = d 2 r
Dengan 227 3,14 dan d 2 r
Contoh Masalah 1
Menentukan Luas dan Keliling Bangun Datar
Diberikan sebuah bangun datar kompleks ABCDE sebagai berikut.
Alternatif ke-
Bangun Datar Penyusun Bangun ABCDE
Ilustrasi
Bangun ABCDE
1. dapat disusun dari bangun trapesium DCAE dan segitiga CBA.
Bangun ABCDE
2. dapat disusun dari bangun segitiga EAB dan trapesium BEDC
Bangun ABCDE3.dapat disusun dari bangun layang-layang ABCE dan segitiga EDC
4. Dan seterusnya
7 6 3 4
LABCDE =
2 2
LABCDE = 21 + 6
LABCDE = 27
Jadi, luas daerah ABCDE adalah 27 cm2.
3. KABCDE = AB+BC+CD+DE+EA
KABCDE = 3 2 +5+3+4+ 3 2
KABCDE = 12+ 6 2
2
Jadi, keliling bangun ABCDE adalah 12+ 6 .
C. Bangun Ruang
1. Kubus
Kubus dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi 3
pasang sisi persegi yang kongruen.
Volume kubus = s3 = s s s
Luas permukaan kubus = 6 s2
2. Balok
Balok dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi 3
pasang sisi berhadapan kongruen.
Volume balok = p l t
Luas permukaan balok =
2 ( p l) (l t) ( p t)
3. Prisma
Prisma dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi
sepasang sisi sejajar dan kongruen serta sisi tegak.
5. Limas
Limas dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi alas
berbentuk polygon dan sisi tegak.
6. Kerucut
Kerucut dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi alas
berbentuk lingkaran dan sisi tegak (selimut kerucut). Kerucut dapat
dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran.
1
Volume limas = x Luas Alas x tinggi
3
7. Bola
Bola dideskripsikan sebagai bangun ruang yang dibatasi oleh
kedudukan titik-titik yang memiliki jarak yang sama terhadap titik
pusat.
4 r3
Volume bola =
3
Luas permukaan bola = 4 r2
Contoh Masalah 2
Menentukan Volume Bangun Ruang
Diberikan sebuah bangun ruang ABCDEF.GHIJKL sebagai berikut.
Penyelesaian:
1. Berikut adalah alternatif bangun ruang yang dapat menyusun
bangun ruang ABCDEF.GHIJKL
Alternatif
Bangun
ke- Ruang Penyusun Bangun ABCDEF.GHIJKL
Ilustrasi
Bangun
1. ABCDEF.GHIJKL dapat disusundaribangunruang
3. Dan seterusnya
K
ota Ngalam merupakan kota unik yang jalan-jalannya didesain
menyerupai sumbu koordinat dengan Balai Kota sebagai
pusatnya. Berikut ini adalah tata letak bangunan penting di kota Ngalam.
Nomor Jalan
U
6
B T
5
Pom Bensin
S
4
Terminal
3
Universitas 2
1
Stasiun
Balai Kota
-3
-4 Rumah Sakit
-5 Pizza Dut
-6
Contoh Masalah 3
Penyelesaian:
1. Berikut adalah koordinat bangunan di kota Ngalam.
a. Pom bensin terletak di persimpangan jalan ke-7 dan 5, jadi
koordinatnya (7,5).
b. Universitas terletak di persimpangan jalan ke- (-7) dan 2, jadi
koordinatnya (-7,2).
c. Rumah sakit terletak di persimpangan jalan ke- 4 dan (-4), jadi
koordinatnya (4,-4)
2. a. Berikut adalah rute yang tepat dari:
1) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari Kantor polisi
ke Balaikota adalah melewati 2 jalan ke Utara dan melewati 5
jalan ke Timur atau melewati 5 jalan ke Timur dan melewati 2
jalan ke Utara.
2) Rute terpendek yang ditempuh mobil polisi dari Stasiun ke
Stadion adalah melewati 2 jalan ke Timur dan melewati 3 jalan
ke Selatan atau melewati 3 jalan ke Selatan dan melewati 2
jalan ke Timur.
2. Teorema Pythagoras
Pythagoras merupakan seorang ahli filsafat dan matematika dari
Yunani. Teorema Pythagoras menyatakan bahwa pada sebuah
segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring (hipotenusa) merupakan
jumlah kuadrat dari dua sisi yang lain. Misalkan PQR berikut siku-
siku di Q
.
Teorema Pythagoras
PR2 PQ2 QR2
Contoh Masalah 4
Penyelesaian:
1. Misalkan diberikan koordinat dua bangunan di Ngalam, yakni
bangunan A(x , y dan bangunan B(x , y ) .
1 1 2 2
)
0 (5) 2 0 (2) 2 52 22 25 4 29
7 0 2 5 2 2 (7)2 (7)2 49 49 98
A
A’
2. Pencerminan
s
B B’
Objek geometri B dikatakan mengalami pencerminan terhadap
sumbu s menjadi B’.
3. Perputaran
E
D
1. Jajargenjang Lat
K 2(a s)
2. Persegipanjang Lpl
K 2( p l)
3. Persegi Lss
K4s
4. Segitiga
at
L 2
Kabc
5. Layang-layang
d1 d2
L 2
K 2(s1 s2 )
6. Belah Ketupat
d1 d2
L 2
K4s
7. Trapesium
(a b) t
L 2
Kabcd
8. Lingkaran
L d r2
2
4
K d 2 r
22 3,14
Dengan 7 dan
d2r
3. Bangun Ruang
No. Bangun ruang Rumus Volume
1. Kubus
V s s s s3
2. Balok V plt
3. Prisma
V L.Alas t
4. Bola
4 r
3
V
3
V 4 r
2
5. Tabung V L.Alas t
6. Limas Segitiga
L.Alas t
V 3
7. Limas Segiempat L.Alas t
V 3
8. Kerucut L.Alas t
V 3
4. Sistem koordinat dua dimensi terdiri dari sumbu-x dan sumbu-y.
5. Sisi miring segitiga siku-siku disebut juga hipotenusa.
6. Objek geometri dapat dikenai tindakan pergeseran, pencerminan,
perputaran dan perbesaran/pengecilan.
Tugas
KEGIATAN BELAJAR 2
a. 5 cm
b. 7 cm
c. 8 cm
d. 10 cm
e. 12 cm
5. Diketahui volume suatu prisma adalah 792 cm3 dan tinggi prisma
adalah 11 cm. Luas alas prisma tersebut adalah ... .
a. 8712 cm2
2
b. 72 cm
2
c. 36 cm
2
d. 9 cm
2
e. 6 cm
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
a. 45 cm2
b. 46 cm2
c. 47 cm2
d. 48 cm2
e. 49 cm2
a. 3 cm2
b. 4 cm2
c. 5 cm2
d. 6 cm2
e. 7 cm2
57
Kegitan Belajar 4 Logika
Capaian Pembelajaran
KEGIATAN BELAJAR 3
3.1 Peserta mampu memilih dan menggunakan metode-metode statistika yang sesuai untuk analisis data
Sub-Capaian Pembe
KEGIATAN BELAJAR 3
Peserta mampu mendeskripsikan bentuk dan fitur penting dari sekumpulan data dan membandingkan d
Peserta mampu menggunakan ukuran pemusatan data
Peserta mampu membandingkan representasi berbeda dari data yang sama dan mengevaluasi seberapa
58
Pokok Materi
KEGIATAN BELAJAR 3
Rata-rata
Median
Modus
Varians
Uraian Materi
KEGIATAN BELAJAR 3
Ukuran pemusatan data merupakan karakteristik yang bermanfaat
untuk mengeksplorasi data. Karakteristik tersebut dapat dipelajari
menggunakan grafik atau ukuran-ukuran yang diperoleh dari data.
Ukuran pemusatan meliputi rata-rata, median, dan modus.
A. Rata-rata
1. Rata-rata data acak (ungrouped data)
Misal a, b, dan c diketahui data nilai tiga mahasiswa. Yang
dimaksud dengan rata-rata nilai tiga mahasiswa itu adalah jumlah
nilai tiga mahasiswa dibagi dengan banyak mahasiswa. Secara
matematis, rata-ratanya bisa ditulis 𝑎+𝑏+𝑐. Rata-rata disimbolkan
3
dengan 𝑥̅ (baca : x bar).
Secara umum jika 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3…., 𝑥𝑛 menyatakan sampel acak
ukuran 𝑛, maka rataan sampel dinyatakan oleh statistik ̅𝒙 =
𝒙𝟏+𝒙𝟐+⋯+𝒙𝒏 ∑𝒙
𝒏 = 𝒏 𝒊.
Simbol Σ adalah alfabet Yunani yang merupakan singkatan
dari sum (jumlah).
Contoh 1.1.a :
Misal nilai lima ulangan harian mata pelajaran Matematika 80, 80, 70,
90, 80. Tentukan rata-rata data tersebut !
Jawab :
𝑥̅ = 𝑥1+𝑥2+⋯+𝑥 ∑𝑛=5
𝑥𝑖
𝑛 = 𝑖=1
=
80+80 +70+90+80 =80
5
𝑛 𝑛
Contoh 1.2.a :
Diketahui data hasil ulangan harian 10 peserta didik pada mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah sebagai berikut :
65, 70, 75, 85, 90, 90, 95, 95, 95, dan 100.
Hitunglah rata-rata (mean) data di atas!
Jawab :
65+70+75+85+90+90+95+95+95+100
𝑥̅ = 10 = 86
Rata-rata nilai ulangan harian 10 peserta didik pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam adalah 86.
2. Rata-rata data berkelompok (grouped data)
Bila data yang ada banyak jumlahnya banyak, maka perlu
disusun distribusi frekuensi agar mudah dianalisis. Data acak dapat
dikelompokkan berdasarkan ke dalam kelas tertentu dengan panjang
interval tertentu.
Secara matematis rata-rata (mean) data berkelompok adalah :
𝑛 𝑛
𝑓1𝑥1 + 𝑓2𝑥2 + 𝑓3𝑥3 + ⋯ + 𝑓𝑛𝑥𝑛
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖 ⁄∑ 𝑓𝑖 =
𝑓+12𝑓 + ⋯ + 𝑓 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
Keterangan :
𝑥̅ = rata-rata (means)
𝑥𝑖 = nilai tengah interval kelas ke- 𝑖
𝑓𝑖 = frekuensi interval kelas 𝑖
𝑘 = 1 + 3,322 log 𝑛
jangkauan
Lebar interval =
𝑘
Jangkauan biasanya disebut dengan range.
b) Meletakkan interval-interval kelas ke dalam sebuah kolom serta
mengurutkan kelas terendah pada kolom paling atas dan
seterusnya.
c) Memeriksa dan memasukkan data ke dalam interval yang sesuai.
Di bawah ini ada data nilai kuis mata kuliah Konsep Dasar
Matematika dari 25 mahasiswa yang tersaji dalam tabel berikut.
9 11 20 15 19
19 18 14 12 17
13 16 17 19 18
13 17 15 18 17
10 11 17 19 15
Selanjutnya, dibuatlah tabel yang memuat banyak data
(frekuensi) dengan turus. Perhatikan tabel di bawah ini.
No Data 𝒇𝒊 𝒙𝒊 𝒇𝒊𝒙𝒊
1 9 – 10 5 9,5 47,5
2 11 – 12 8 11,5 92
3 13 – 14 4 13,5 54
4 15 – 16 3 15,5 46,5
5 17 – 18 3 17,5 52,5
6 19 - 20 2 19,5 39
∑ 𝑓𝑖 =25
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖 331,5
𝑛 𝑛
331,5
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖⁄∑ 𝑓𝑖 = = 13,26.
𝑖=1 𝑖=1 25
Jadi, rata-rata data nilai kuis mahasiswa pada mata kuliah Konsep
Dasar Matematika adalah 13,26.
Contoh 2.1.a
Tabel berikut adalah data statistik penelitian seorang guru yang
melakukan penelitian tindakan kelas.
Jawab:
Untuk menentukan kemampuan siswa dalam mengkonstruksi
konsep secara umum apakah mengalami peningkatan atau tidak
bisa digunakan ukuran pemusatan yakni rata-rata jumlah siswa
yang berkategori baik.
No Deskripsi Baik
1 2
1 Merumuskan hipotesis konsep 36 62
2 Mengajukan pertanyaan untuk 33 56
mengumpulkan data
3 Mengklasifikasikan data 23 44
4 Mengeliminasi data 23 41
5 Mengaitkan data untuk 13 46
mendefinisikan konsep
Rata-rata 25,6 49,8
Terlihat bahwa rata-rata nilai kemampuan siswa dalam
mengonstruksi konsep secara umum mengalami peningkatan
sebesar 49,8 − 25,6 = 24,2.
B. Median
1) Median data acak
Median atau nilai tengah termasuk ukuran pemusatan data.
Median adalah nilai tengah jika segugus data diurutkan dari yang
terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya.
Contoh 1.1.b
Carilah median (𝑀𝑑) data berikut: 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19
Jawab : 𝑀𝑑 = data keenam = 14
Contoh 1.2.b
Carilah median (𝑀𝑑) data berikut : 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
Jawab : 𝑀
data keenam+data ketujuh 14+15
𝑑 = 2
= 2
= 14,5
Keterangan :
𝑀𝑑 = median
𝐿𝑀𝑑 = batas bawah kelas median
𝑛 = banyak data
𝐹 = jumlah frekuensi interval sebelum interval median
𝑓𝑀𝑑 = frekuensi interval median
𝑐 = lebar interval
Contoh 2.1.b
Perhatikan data di bawah ini.
No Data 𝒇𝒊
1 9 – 10 5
2 11 – 12 8
3 13 – 14 4
4 15 – 16 3
5 17 – 18 3
6 19 – 20 2
Tentukan median (𝑀𝑑) data di atas !
Jawab :
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kelas
median.
No Data 𝒇𝒊 𝒇𝒌
1 9 – 10 5 5
2 11 – 12 8 13
3 13 – 14 4 17
4 15 – 16 3 20
5 17 – 18 3 23
6 19 - 20 2 25
∑ 𝑓𝑖 =25
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
Karena banyak data adalah 25 (ganjil), maka nilai tengah untuk
data acak adalah 𝑥 25+1 = 𝑥13 (data ketiga belas). Perhatikan kelas
2
C. Modus
1) Modus data acak
Modus (mode) adalah data yang sering muncul.
Contoh 1.1.c
Diketahui data IPK 4 mahasiswa 2, 3, 4, dan 4. Tentukan modus
data tersebut !
Jawab :
Modus data tersebut adalah 4.
Contoh 1.2.c
Penelitian uang saku siswa MI Al Hikmah Kota Malang dengan
sampel 24 siswa adalah sebagai berikut.
15000 17500 18000 20000 25000 22500 12500 17500
22500 14000 17500 16000 22000 23000 22500 14000
15000 20000 22500 25000 30000 22500 12500 20000
Tentukan modus data tersebut !
Jawab :
Modus data di atas adalah 22500 karena data tersebut muncul 5
kali (muncul paling banyak).
2) Modus data berkelompok
Untuk data berkelompok (grouped data), modus (𝑀0) dirumuskan
dengan
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝐿 𝑀 + ( )𝑐
0
𝑑1 + 𝑑2
Keterangan :
𝑀𝑜 = modus
𝐿𝑀𝑜 = batas bawah kelas modus
𝑛 = banyak data
𝑑1 = selisih positif frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
𝑑2 = selisih positif frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
setelahnya
𝑐 = lebar interval
Contoh 2.1.c
Perhatikan data di bawah ini!
No Data 𝒇𝒊 𝒇𝒌
1 9 – 10 5 5
2 11 – 12 8 13
3 13 – 14 4 17
4 15 – 16 3 20
5 17 – 18 3 23
6 19 - 20 2 25
∑ 𝑓𝑖 =25
∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖
𝑀𝑜 = 10,5 + ( 3
) 2 = 11,36
3+4
Jadi, modus data di atas adalah 11, 36.
D. Range
(Jangkauan)
Definisi
Range sampel acak 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛 yang diurutkan membesar
didefinisikan sebagai statistik 𝑥𝑛 − 𝑥1.
Contoh 1.1.d :
Range himpunan pengamatan 10,12,12,18,19,22, dan 24 adalah
24 − 10 = 14.
Pandanglah contoh pengukuran berikut mengenai dua sampel
pembotolan air jeruk oleh dua perusahaan yang berbeda, sebut saja
perusahaan A dan B.
Sampel A 75 80 76 83 86 Jangkauan = 12
Sampel B 86 80 69 71 94 Jangkauan = 25
Kedua sampel mempunyai rataan yang sama, 80. Cukup jelas
bahwa perusahaan A lebih merata isi botol air jeruknya daripada
perusahaan B. Tentunya, kalau membeli air jeruk kita akan merasa
labih yakin bahwa isi botol yang kita pilih lebih mendekati isi yang
dicantumkan pada etiket botolnya bila kita membeli produksi
perusahaan A.
Range merupakan ukuran penyebaran yang kurang efektif
teutama apabila sekali bila ukuran sampel besar, karena hanya
menggunakan dua nilai yang ekstrem dan sama sekali tidak
mendeskripsikan apapun tentang penyebaran data di antaranya.
Perhatikan contoh berikut !
3 4 5 6 8 9 10 12 15
3 8 8 9 9 9 10 10 15
Pada himpunan pertama rata-rata dan median sama-sama 8,
tapi bilangannya berubah dari 3 sampai 15. Pada himpunan kedua,
rata-rata dan median sama-sama 9, tapi banyak bilangannya yang
dekat dengan 9. Kendati range gagal mengukur penyebaran di antara
kedua pengamatan terbesar dan terkecil, manfaat pemakaiannya masih
ada.
Untuk mengatasi kelemahan range, akan dibahas ukuran
penyebaran lainnya yaitu varians, yang memperhitungkan besar tiap
pengamatan sampel terhadap rataan sampel.
D. Varians (Ragam)
Dalam teori probabilitas dan statistika, varians (dari bahasa
Inggris: variance) atau ragam suatu peubah acak (atau distribusi
probabilitas) adalah ukuran seberapa jauh sebuah kumpulan bilangan
tersebar. Varians nol mengindikasikan bahwa semua nilai sama.
Varians selalu bernilai non-negatif, varians yang rendah
mengindikasikan bahwa titik data condong sangat dekat dengan nilai
rata-rata (nilai ekspektasi) dan antara satu sama lainnya, sementara
varians yang tinggi mengindikasikan bahwa titik data sangat tersebar di
sekitar rata-rata dan dari satu sama lainnya.
Pengukuran yang sama yaitu akar kuadrat dari varians, disebut
juga simpangan baku. Simpangan baku memiliki dimensi dan data yang
sama, oleh karena itu bisa dibandingkan dengan deviasi dari rerata.
Varians adalah salah satu penanda dari sebuah distribusi
peluang. Dalam konteks tersebut, ia menjadi bagian dari pendekatan
sistematis sebagai pembeda antara distribusi probabilitas. Walaupun
pendekatan lain telah dikembangkan, pendekatan yang berbasis
momen lebih mudah secara matematis. Varians adalah salah satu
parameter yang menjelaskan, distribusi peluang sebenarnya dari suatu
populasi yang diobservasi, atau distribusi peluang teoretis dari sebuah
populasi yang tidak secara penuh diobservasi (sampel). Pada kasus
terakhir, sebuah sampel data dapat digunakan untuk membentuk
sebuah estimasi varians dari distribusi yang mendasarinya.
1) Varians data acak
Varians sampel dari suatu data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 adalah jumlah
kuadrat selisih antara data dan rata-rata dibagi 𝑛 − 1. Secara
simbolik, dituliskan dengan
1 𝑛
𝑠2 = ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅)2
𝑛−1
𝑖=1
Contoh 1.1.d
Data indeks prestasi kumulatif (IPK) 10 mahasiswa PGMI FITK UIN
MALIKI MALANG adalah sebagai berikut : 2,75 ; 2,86; 3,01; 3,21;
3,30 ; 3,45; 3,50 ; 3,55 ; 3,58 ; dan 3,60.
Jawab:
No IPK 𝑓
1 2,5 ≤ IPK < 2,75 11
2. 2,875 -0,375
3. 3,125 -0,125
4. 3,375 0,125
5. 3,625 0,375
6. 3,875 0,625
1. Berikut ini adalah data hasil PAT (Penilaian Akhir Tahun) mata
pelajaran Aqidah Akhlak untuk 30 siswa pada Madrasah Aliyah
Negeri Maju Bersama Kabupaten Malang.
79 78 79 80 80 81 82 83 82 75
80 81 76 75 77 79 80 74 71 72
78 79 76 74 69 70 91 82 78 89
a. Hitunglah mean data di atas!
b. Hitunglah median data di atas!
2. Hasil survey lembaga penelitian sebuah LSM tentang banyaknya
pelajar atau mahasiswa yang menggunakan media sosial whatsapp
di desa Sukamaju adalah sebagai berikut.
No Data 𝑓𝑖
1 9 – 10 35
2 11 – 12 48
3 13 – 14 84
4 15 – 16 113
5 17 – 18 253
6 19 - 20 276
Hitunglah modus data di atas!
3. Diberikan data hasil ulangan harian Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IX MTs
Unggulan Al Hidayah sebagai berikut.
80 78 75 80 81 81 82 83 84 79
80 81 72 75 77 79 80 74 71 72
78 79 76 74 69 70 91 82 78 89
a. Sajikan data di atas dalam distribusi data berkelompok (tentukan
banyak kelas dan panjang interval)!
b. Hitunglah varians data di atas!
4. Pak Zuhdan mendata tinggi 30 siswanya. Datanya disajikan dalam
tabel berikut.
144 132 133 130 127 128
139 146 125 132 128 129
135 147 128 135 129 132
135 139 130 129 129 128
137 138 135 131 127 136
a. Sajikan data di atas dalam distribusi data berkelompok (tentukan
banyak kelas dan panjang interval)!
b. Hitunglah varians data di atas!
Tes Formatif
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Berat badan dari 40 siswa di MTs Bina Umat (dalam kg) tercatat
pada tabel di bawah.
6. Perhatikan tabel!
Median dari data yang disajikan berikut adalah … .
77
A. 32
B. 37,625
C. 38,25
D. 43,25
E. 44,50
34
A. 20,5 + . 10
5
3
B. 20,5 + . 5
25
3
C. 20,5 + . 5
7
3
D. 20,5 − . 5
4
3
E. 20,5 − . 5
7
78
9. Modus dari data pada tabel di bawah ini adalah ... .
A. 13,05
B. 13,50
C. 13,75
D. 14,05
E. 14,25
Contoh:
Catatan:
Kata sifat tidak bisa dijadikan sebagai unsur tak terdefinisi (undefined
term).
Jika kata-kata seperti ini dibuat untuk membuat pernyataan, maka
harus didefinisikan terlebih dahulu.
Misalnya pada kalimat “Ani anak yang pandai", selain butuh observasi
juga harus didefinisikan terlebih dahulu tentang kriteria “pandai",
sehingga tidak menimbulkan penafsiran berbeda.
Jika pernyataan dan negasinya tidak bisa dinilai benar atau salah,
maka kalimat tersebut dikatakan kalimat tak bermakna. Misalnya,
kalimat “Kakak habis dibagi adik” mempunyai negasi “Kakak tidak habis
dibagi adik”.
Sebagai pembahasan terakhir dalam sub materi ini, kita akan belajar
mengenai tabel kebenaran (truth table). Tabel kebenaran sangat
bermanfaat saat mempelajari logika matematika walaupun para
matematikawan tidak sering menggunakannya dalam keseharian
namun tabel kebenaran bisa untuk membantu mengecek kebenaran
bagi para pemula. Ide awalnya adalah dengan merangkum semua
kemungkinan nilai kebanaran dalam satu tabel. Dua pernyataan
dikatakan ekivalen jika keduanya mempunyai hasil tabel
kebenaran yang sama. Berikut merupakan tabel kebenaran untuk
negasi.
𝑨 Bukan 𝑨 (~𝑨)
Benar (B) Salah (S)
Salah (S) Benar (S)
1) Perakit Konjungsi
Konjungsi dari pernyataan 𝑝 dan 𝑞 (ditulis 𝑝 ∧ 𝑞, dibaca “𝑝 dan 𝑞”)
adalah pernyataan majemuk yang bernilai benar hanya apabila
masing-masing 𝑝, maupun 𝑞 bernilai benar, sedangkan untuk
keadaan lain maka dia bernilai salah. Perakit konjungsi disebut
juga perakit penyertaan, karena harus menyertakan semua
komponen-komponennya dan bernilai benar hanya jika semua
komponennya benar. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kata
hubung lain yang mempunyai arti yang sama dengan “dan" yaitu :
“yang, tetapi, meskipun, maupun, sedangkan, padahal,
sambil, juga” dan sebagainya.
2) Perakit Disjungsi
Disjungsi dari pernyataan 𝑝 dan 𝑞 (ditulis 𝑝 ∨ 𝑞, dibaca “𝑝 atau 𝑞”)
adalah pernyataan majemuk yang bernilai salah hanya apabila
masing-masing 𝑝 dan 𝑞 salah, sedangkan untuk keadaan lain ia
bernilai benar. Disjungsi disebut juga alternatif, karena cukup
salah satu saja komponennya benar maka disjungsinya benar.
Disjungsi yang didefinisikan seperti demikian disebut disjungsi
inklusif (lemah/weak). Disjungsi ini yang banyak dibicarakan
dalam matematika dan jika dikatakan 𝑝 atau 𝑞 maka yang
dimaksud adalah disjungsi inklusif ini.
Sebaliknya, jika kita mengambil bilangan yang tidak bulat maka tidak
mungkin kita memperoleh bilangan prima. Akan tetapi untuk
memperoleh bilangan bulat tidak perlu (tidak harus) mengambil
bilangan prima (4 dan 1 juga merupakan bilangan bulat). Supaya
suatu bilangan itu prima, tidak cukup hanya dikatakan bulat (4, 8, bulat
tetapi tidak prima). Jadi, kita juga peroleh kenyataan bahwa syarat
cukup belum tentu perlu dan syarat perlu belum tentu cukup.
Selain tiga bentuk di atas, ada satu bentuk lagi dari implikasi yang
berlaku dua arah. Bentuk tersebut dinamakan biimplikasi. Berikut
penjelasannya.
Contoh
1. Untuk setiap 𝑥 ∈ ℝ, 𝑥 2 ≥ 0. Penulisan dengan simbol kuantor :
∀𝑥 ∈ ℝ, (𝑥2 ≥ 0). Perhatikan bahwa penggunaan tanda kurung
dimaksudkan untuk menandai bagian yang dikuantifikasi.
2. Untuk setiap bilangan rasional 𝑥 dan 𝑦, hasil kali 𝑥𝑦 dan jumlahan
𝑥 + 𝑦 adalah rasional. Penulisan dengan simbol kuantor:
∀𝑥 ∈ ℚ ∀𝑦 ∈ ℚ, (𝑥𝑦 ∈ ℚ and 𝑥 + 𝑦 ∈ ℚ ) atau ∀𝑥, 𝑦 ∈ ℚ ,
(𝑥𝑦 ∈ ℚ and 𝑥 + 𝑦 ∈ ℚ )
Bentuk argumen:
Premis 1
Premis 2
.
.
.
Premis n
Oleh karena itu, Simpulan (Konklusi)
93
Kegitan Belajar 4 Logika
Rangkuman
KEGIATAN BELAJAR 4
94
Kegitan Belajar 4 Logika
95
Kegitan Belajar 4 Logika
Tugas
KEGIATAN BELAJAR 4
96
Tes Formatif
KEGIATAN BELAJAR 4
97
C. Pada rumah dan hotel itu semua pintunya didesain dengan sangat
tidak bagus.
D. Pada rumah atau hotel itu semua pintunya didesain dengan sangat
tidak bagus.
E. Pada rumah dan hotel itu terdapat pintu yang didesain dengan
sangat bagus.
5. Jika 𝑝: semua dokter berbadan sehat dan 𝑞: semua dokter berumur
panjang, maka ∼ (𝑝 → 𝑞) adalah … .
A. Semua dokter berbadan sehat dan terdapat dokter yang berumur
pendek.
B. Semua dokter berbadan sehat atau terdapat dokter yang berumur
pendek.
C. Terdapat dokter yang berbadan sehat dan berumur panjang.
D. Terdapat dokter yang berbadan sehat atau berumur pendek.
E. Ada dokter berbadan sehat sehat dan berumur pendek.
6. Negasi dari pernyataan “Aku akan datang jika kamu berjanji akan
datang” adalah … .
A. Kamu tidak berjanji akan datang dan aku tidak akan datang.
B. Aku tidak akan datang jika kamu tidak berjanji akan datang.
C. Kamu berjanji akan datang atau aku akan datang
D. Kamu berjanji akan datang dan aku tidak akan datang
E. Kamu tidak berjanji akan datang dan aku tidak akan datang
7. Bentuk kontrapositif dari pernyataan “Jika dia tidak menjawab, maka
dia tidak tahu” adalah … .
A. Jika dia menjawab, maka dia tahu.
B. Jika dia tahu, maka dia menjawab.
C. Jika dia tidak tahu, maka dia tidak menjawab.
D. Jika dia menjawab, maka belum tentu dia tahu.
E. Jika dia tahu, maka dia bisa saja tidak menjawab.
8. Negasi dari pernyataan “Ada rumah yang tidak dihuni” adalah … .
A. Ada rumah yang dihuni
B. Semua rumah tidak dihuni
C. Beberapa rumah tidak dihuni
D. Semua rumah dihuni
E. Ada rumah yang berpenghuni dan ada yang tidak berpenghuni
9. Berikut argumen yang valid adalah … .
A. Ikbal adalah seorang TNI. Oleh karena itu badan Ikbal kekar.
B. Ikbal adalah seorang TNI. Beberapa TNI berbadan kekar. Oleh
karena itu badan Ikbal kekar.
C. Ikbal adalah seorang TNI. Jadi Ikbal setiap hari menjunjung tinggi
kedisiplinan.
D. Ikbal adalah seorang TNI. Semua TNI berbadan kekar. Oleh karena
itu badan Ikbal kekar
E. Ikbal adalah seorang TNI. Beberapa TNI suka makan pedas. Oleh
karena itu badan Ikbal kekar
10. Kesimpulan dari dua premis berikut: (1) Jika kamu datang maka aku
tidak akan pergi, (2) Aku akan pergi atau tinggal di rumah adalah … .
A. Jika kamu tidak datang maka aku akan tidak tinggal di rumah
B. Kamu tidak datang atau aku tinggal di rumah
C. Kamu tidak datang dan aku tidak tidak tinggal di rumah
D. Kamu datang dan aku tinggal di rumah
E. Jika kamu datang maka aku tidak tinggal di rumah
Tugas Akhir
Tes Sumatif
1. Banyak ayat dalam surat berikut adalah bilangan komposit, kecuali … .
a. Surat Al-Zalzalah
b. Surat Al-Bayyinah
c. Surat Al-Layl
d. Surat Al-Humazah
e. Surat Al-Qori’ah
100
5. Aslikah sedang melaksanakan sholat Ashar. 2018 sholat fardhu
kemudian adalah sholat ... .
a. Shubuh b. Dhuhur c. Ashar d. Maghrib e. Isya
6. Ibu Yanti berbelanja ke pasar setiap 4 hari sekali, ibu Lisa setiap 5
hari sekali, dan Ibu Kholisoh setiap 6 hari sekali. Jika mereka
berbelanja untuk pertama kalinya pada tanggal 17 April, maka mereka
akan berbelanja bersama-sama lagi untuk yang kedua kalinya pada
tanggal
... .
a. 16 Mei b. 17 Mei c. 15 Juni d. 16 Juni e. 17 Juni
7. Hasil dari 1 − 1 ÷ 1 ÷ 1 ÷ 1 ÷ 1 1
÷…÷ adalah ... .
21 1 1 1 2018
a. 0 1
1 2 3 4 5
b.
2018
1
c.
2019
2018
d. 2019
e. Semua jawaban salah
9. Sebuah keluarga terdiri dari abi, umi dan anggota keluarga. Dalam
keluarga tersebut, terdapat 7 saudara laki-laki. Masing-masing
mempunyai 1 saudara perempuan. Jumlah seluruh anggota dalam
keluarga tersebut adalah … .
a. 8 b. 10 c. 12 d. 14 e. 16
10. Kelereng Hendra 12 butir lebih banyak dari kelereng Alwi. Banyak
kelereng Alwi dibanding dengan banyak kelereng Hendra adalah
4: 7. Banyak kelereng Alwi adalah ... .
a. 16 b. 20 c. 24 d. 28 e. 32
𝑏
11. Bentuk sederhana dari 52𝑎
5 3 adalah ... .
2𝑎3𝑏2
101
a. 5𝑎2𝑏 b. 26𝑎2𝑏 c. 5𝑎 8𝑏5 d. 26𝑎2𝑏5 e. 26𝑎 8𝑏5
102
12. Nilai 𝑝 yang memenuhi −17 = 32 + 𝑝 adalah ... .
a. −59 b. −49 c. −15 d. 15 e. 49
13. Jika 𝑎 = −3, maka 8 − 𝑎 − 𝑎2 = ... .
a. −14 b. −4 c. 2 d. 4 e. 28
14. Jumlah dari tiga bilangan berbeda adalah 20. Bilangan pertama
besarnya 4 kali dari jumlah bilangan kedua dan bilangan ketiga. Hasil
kali ketiga bilangan tersebut adalah ... .
a. 36 b. 48 c. 56 d. 64 e. 96
4 cm
a. 80 b. 82 c. 84 d. 86 e. 88
a. 10 cm b. 11 cm c. 12 cm d. 13 cm e. 14 cm
102
18. Kebun pak Arif berbentuk persegi dengan luas 4.225 𝑚 2. Keliling
kebun paman Arif adalah ... 𝑚.
a. 220 b. 230 c. 240 d. 250 e. 260
A P
19. Perhatikan gambar di samping! Titik P, Q, R, dan S B
berada tepat di tengah-tengah AB, BC, CD, dan
AD. Jika AB = 10 cm, maka luas daerah
lingkarannya adalah ... .
S Q
a. 𝜋 (5√2 – 5)2
b. 𝜋 (5√3 – 5)2
c. 25 𝜋
9 D R C
d. 25𝜋
e. Tidak bisa ditentukan
20. Sebuah kotak berbentuk kubus mempunyai volume 46.656 𝑐𝑚3. Kotak
tersebut diisi pasir hingga setengah bagian. Tinggi pasir dalam kotak
tersebut adalah ... .
a. 18 cm b. 19 cm c. 26 cm d. 30 cm e. 36 cm
21. Lima segitiga siku-siku sama kaki yang kongruen disusun seperti
gambar di bawah ini.
A B
Jika panjang AB adalah 30 cm, maka luas daerah yang diarsir adalah
….
a. 30 cm2 b. 35 cm2 c. 40 cm2 d. 45 cm2 e. 50 cm2
22. Hasil ulangan susulan Matematika dari 12 siswa adalah 10, 4, 10, 5,
7, 8, 7, 9, 8, 8, 3, 5. Median dari data tersebut adalah … .
a. 5,5 b. 6 c. 6,5 d. 7 e. 7,5
103
24. Data nilai ulangan Matematika kelas VI MI Bustanul Ulum yang
berjumlah 30 siswa menunjukkan bahwa 4 siswa mendapat nilai 100,
7 siswa mendapat nilai 90, 6 siswa mendapat nilai 80, 7 siswa
mendapat nilai 75, dan sisanya mendapat nilai 70. Jadi modus nilai
dari data tersebut adalah ... .
a. 70 b. 80 c. 75 dan 90 d. 90 e. 100
25. Rata-rata usia tiga pria adalah 26 tahun. Usia mereka tidak lebih dari
30 tahun. Usia terendah yang mungkin dari pria-pria tersebut adalah...
.
a. 15 b. 16 c. 17 d. 18 e. 19
b. 63 < √47.089
c. 349 adalah bilangan prima
d. Setiap bilangan cacah pasti bilangan rasional
e. Untuk semua bilangan real 𝑥 , berlaku 𝑥 2 > 0
27. Invers dari pernyataan ”jika matahari terbit, maka semua ayam jantan
berkokok ” adalah ... .
a. Jika beberapa ayam jantan tidak berkokok, maka matahari tidak
terbit
b. Jika beberapa ayam jantan berkokok, maka matahari tidak terbit
c. Jika beberapa ayam jantan berkokok, maka matahari terbit
d. Jika matahari tidak terbit, maka beberapa ayam jantan tidak
berkokok
e. Jika matahari terbit, maka beberapa ayam jantan tidak berkokok
28. Pernyataan yang ekivalen dengan ”Jika Anda rajin membaca Al-
Qur’an, maka Anda segera khatam” adalah ... .
a. Jika Anda segera khatam, maka Anda rajin membaca Al-Qur’an
b. Jika Anda tidak rajin membaca Al-Qur’an, maka Anda tidak segera
khatam
c. Anda tidak rajin membaca Al-Qur’an, tetapi Anda segera khatam
d. Anda tidak segera khatam, tetapi Anda rajin membaca Al-Qur’an
e. Jika Anda tidak segera khatam, maka Anda tidak rajin membaca
Al-Qur’an
104
29. Negasi dari pernyataan kuantor ∀𝑥(𝑥 + 4 < 9) adalah ... .
a. ∀𝑥(𝑥 + 4 = 9) b. ∃𝑥(𝑥 + 4 < 9) c. ∀𝑥(𝑥 + 4 ≥ 9) d. ∃𝑥(𝑥 + 4 ≥ 9) e.∃𝑥(𝑥 + 4 ≤ 9)
105
KUNCI TES FORMATIF
Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 (Bilangan dan Aljabar)
1. C
2. B
3. D
4. E
5. B
6. C
7. D
8. A
9. E
10. A
Bennet, A., Burton, L., & Nelson, L. 2011. Mathematics for Elementary Teachers.
USA: Mc Graw Hill.
Kennedy, L.M, & Tipps, S. 1994. Guiding Children’s Learning of Mathematics.
California: Wadsworth Publishing Company.
Nisfulaila, I. 2018. Modul Logika dan Pembuktian. Malang: UIN Maulana Malik
Ibrahim.
Oberste-Vorth, R.W., & Mouzakitis, A. 2003. Bridge to Abstract Mathematics. Florida:
University of South Florida.
NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. USA: The
National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Mukmin, M. I. 2018. Modul Statistika Pendidikan (Statistika Deskriptif Berbasis
Microsoft Excel 2010). Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
Musser, G., Burger, W., & Peterson, B. 2011. Mathematics for Elementary
Teachers: A Contemporary Approach. USA: John Willey & Sons.
Riedesel, C.A., Schwartz J.E., & Clements, D.H. 1996. Teaching Elementary
School Mathematics. Boston: Allyn & Bacon.
Rofiki, I. 2018. Modul Logika Matematika. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
Walpole, R. E., & Myers, R. H. 1983. Probability and Statistics for Engineers
and
Scientists. New York: Macmillan Publishing Co.
Glosarium
Anggota himpunan Suatu objek dalam himpunan
Belah ketupat Suatu jajargenjang dengan empat sisi yang sama
panjang.
Bilangan asli Bilangan 1, 2, 3, 4, …
Bilangan bulat Bilangan yang terdiri dari bilangan nol, bilangan asli,
dan lawan-lawannya.
Bilangan rasional Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk 𝒑
𝒒
dengan 𝒑 dan 𝒒 adalah bilangan bulat, serta 𝑞 ≠ 0.
Bilangan irasional Bilangan yang bukan rasional.
Bilangan real Gabungan bilangan rasional dan irasional
Bilangan prima Bilangan asli lebih dari 1 yang memiliki tepat 2 faktor,
yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Contoh: 2, 3, 5, 7,
dan 11.
Bilangan komposit Bilangan asli lebih dari 1 yang bukan merupakan
bilangan prima. Contoh: 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 18,
20, dan 21.
Desimal berulang Desimal yang satu atau serangkaian angkanya terus
berulang. Contoh 0,34343434… .
Derajat Satuan ukuran sudut, dengan 1 derajat adalah
ukuran sudut yang sama dengan 1
360 ukuran sudut
satu putaran penuh.
Jarak antar dua Panjang ruasgaris terpendek antara kedua titik
titik tersebut
Kongruen Dua bangun geometri atau lebih dikatakan kongruen
jika dan hanya jika bangun-bangun tersebut memiliki
bentuk dan ukuran yang sama.
Kontradiksi Suatu pernyataan majemuk yang selalu bernilai
salah untuk setiap komponen-komponennya.
Rata-rata (mean) Jumlah data dibagi banyaknya data.
Median (nilai Data yang letaknya paling tengah setelah data
tengah) tersebut diurutkan.
Modus Data yang paling sering muncul.
Pernyataan Kalimat yang bernilai benar saja atau salah saja,
tetapi tidak keduanya.
Radian Satuan ukuran sudut, dengan 1 radian adalah
ukuran sudut di pusat lingkaran yang panjang busur
di hadapannya sama panjang dengan panjang jari-
109
jari lingkarannya.
Sebangun Bangun-bangun geometri dikatakan sebangun jika
dan hanya jika bangun-bangun geometri tersebut
mempunyai bentuk sama, tetapi tidak harus
berukurannya sama.
Sudut Gabungan dua sinar garis yang titik pangkalnya
berhimpit.
Tautologi Suatu pernyataan majemuk yang selalu bernilai
benar untuk setiap nilai kebenaran komponen-
komponennya
Teorema Pernyataan yang kebenarannya harus dibuktikan.
110