Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TUTORAL 2 PENELITIAN TINDAKAN KELAS (TT2 IDIK 4008)

Nilai:
NAMA : ANDHINI PRADIPTASARI

KELAS, SEMESTER : PGSD SEMESTER 7

NIM : 835129298
Tgl: TTD:

Nama Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas (PTK/IDIK4008)


Pokok Bahasan : 1. Merancang Penelitian Tindakan Kelas
2. Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran
Tutor Pengembang : FITRI HIDAYAH, M. Pd.
Masa Tutorial : 2021.1
No. Soal : 1,2,3
Skor maksimal : 100
Jenis tugas : Unjuk Kerja

Kompetensi Khusus
1. Mahasiswa mampu membuat latar belakang masalah
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teori yang digunakan untuk menjawab masalah 3.
Mahasiswa mampu membuat metodologi penelitian

Buatlah Jawaban dengan Kreatifitasmu sendiri!

1. Buatlah pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah serta tujuan dan
manfaat penelitian!]
2. Buatlah kajian pustakanya!
3. Buatlah metodologi penelitian yang digunakan!

Jawaban:

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI MODEL RME


DENGAN MEDIA PPPK PADA SISWA KELAS IV SD MARSUDI UTAMI SEMARANG

1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 67 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013 dikembangkan dengan pola pikir
sebagai berikut: (1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik, (2) pola pembelajaran satu arah menjadi pembelajaran
interaktif, (3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring, (4) pola
pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif, (5) pola pembelajaran sendiri menjadi
belajar kelompok, (6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia, (7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan, (8) pola
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak,
dan (9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Tujuan khusus muatan pembelajaran Matematika di sekolah dasar yang terdapat pada
Depdiknas (2006:148) adalah sebagai berikut: (1) Memahami konsep Matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran
pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika. (3) Memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap
ulet dan percaya diri dalam memecahkan masalah.
Adapun ruang lingkup Matematika meliputi bilangan, geometri dan pengukuran, serta
pengolahan data.
Berdasarkan data dari TIMSS (Trends International Mathematics and Science Study)
suatu studi internasional tentang prestasi Matematika dan sains yang dilakukan pada tahun
2011 menunjukkan peringkat 38 dari 42 negara peserta. Perolehan skor Indonesia hanya
386 dari skor rata-rata internasional yang mencapai 500 sehingga Indonesia hanya
mencapai Low International Benchmark . Dengan pencapaian tersebut, rata-rata siswa
Indonesia hanya mampu mengenali sejumlah fakta dasar tetapi belum mampu
mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai topik sains, apalagi menerapkan konsep-
konsep yang kompleks dan abstrak.
Permasalahan pembelajaran tersebut, merupakan gambaran yang terjadi di SD
Marsudi Utami Semarang. Berdasarkan refleksi awal dengan tim kolaborasi melalui data
dokumen, observasi, dan catatan lapangan, bahwa pembelajaran tema peduli terhadap
makhluk hidup pada muatan Matematika pada aspek operasi hitung pecahan
belum optimal, karena guru kurang menggunakan model pembelajaran berhitung yang
bervariasi, sehingga siswa kurang aktif, cepat merasa bosan dan penggunaan media
pembelajaran masih kurang.
Hal itu didukung data dari pencapaian hasil belajar operasi hitung pecahan pada siswa
kelas IV semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 67. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai
terendah 38 dan nilai tertinggi 80, dengan rerata kelas 56. Dengan melihat data hasil belajar
dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu sekali proses pembelajaran untuk
ditingkatkan kualitasnya, agar siswa sekolah dasar tersebut terampil operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pecahan, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran Matematika.
Berdasarkan diskusi dengan kolaborator, untuk memecahkan masalah pembelajaran
tersebut tim kolaborasi menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan
meningkatkan kreativitas guru. Maka peneliti menggunakan model pembelajaran RME
(Realistic Mathematics Education) dengan media PPPK (Penjumlahan dan Pengurangan
Pecahan Kertas).
Model RME akan lebih efektif apabila menggunakan media yang bersifat edukatif
sehingga dapat mendorong, menantang, merangsang dan menarik minat siswa untuk
melakukan kegiatan belajar mengajar secara optimal. Media yang bisa digunakan salah
satunya adalah media visual, media visual merupakan sajian yang mengandung pesan yang
disampaikan melalui indera penglihatan. Media visual yang dapat digunakan adalah media
PPPK (Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Kertas). Media PPPK (Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Kertas) adalah media konkrit yang terbuat dari kertas yang dibentuk
menjadi blok kertas pecahan untuk mempermudah siswa memahami konsep penjumlahan
dan pengurangan pecahan. (Hernawan, 2011:11.19)
Penelitian yang mendukung dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh
Dafinta Sarastuti Dwi Wuryani dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan melalui Pendekatan Matematika Realistik
Berbantuan Kertas Origami Siswa Kelas IV SDN Kaligesing Kabupaten Purworejo”. Adapun
temuannya adalah: (1) keterampilan guru meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu dari
78,26 (B) menjadi 87,97 (A), (2) aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus I ke siklus II
yaitu dari 68,35% menjadi 82,9%, (3) rata-rata nilai hasil belajar siswa meningkat dari siklus
I ke siklus II yaitu 82,89 dengan persentase tuntas klasikal sebesar 85,29% menjadi 90,64
dengan persentase tuntas belajar klasikal sebesar 91,18%.
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran Matematika, dimana siswa lebih aktif, kreatif dan terampil melakukan operasi
hitung pecahan.
Dari ulasan latar belakang tersebut maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian
tindakan kelas dengan judul peningkatan kemampuan operasi hitung pecahan melalui
model RME dengan media PPPK pada siswa kelas IV SD Marsudi Utami Semarang.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran tema peduli terhadap makhluk
hidup pada muatan pembelajaran Matematika pada siswa kelas IV SD Marsudi Utami
Semarang.
Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran RME dan media PPPK dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran Matematika siswa kelas IV SD Marsudi Utami Semarang ?
2. Apakah model pembelajaran RME dan media PPPK dapat meningkatkan keterampilan guru
dalam pembelajaran Matematika siswa kelas IV SD Marsudi Utami Semarang ?
3. Apakah model pembelajaran RME dapat meningkatkan keterampilan operasi hitung pecahan
siswa kelas IV SD Marsudi Utami Semarang ?

3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah:
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tema peduli terhadap makhluk hidup muatan
Matematika pada siswa kelas IV SD Marsudi Utami Semarang.
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika dengan
menggunakan model RME dan media PPPK.
2. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan model RME dan media PPPK.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam keterampilan operasi hitung pecahan.

4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya. Selain itu dapat memberikan manfaat bagi:
1. Siswa
Dengan penerapan model pembelajaran RME siswa dapat menerima pengalaman belajar
yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan minat, keterampilan tentang operasi hitung
pecahan.
2. Guru
Memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang model pembelajaran RME
sehingga dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran Matematika agar lebih menarik dan
menyenangkan.
3. Lembaga
Dengan menerapkan model pembelajaran RME dapat menambah pengetahuan dan
memberi kontribusi yang lebih baik dalam perbaikan pembelajaran sehingga mutu lembaga
dapat meningkat.
2. KAJIAN PUSTAKA
1 Kajian Teori
1. Hakikat Belajar
Belajar adalah proses yang komples yang terjadi pada semua individu dan
berlangsung sejak masih bayi hingga seumur hidup dan sampai ke liang lahat nanti. Salah
satu tanda bahwa orang sudah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku. Perubahan
tingkah laku tersebut terkait dengan perubahan yang bersifat pengetahuan, keterampilan
maupun nilai dan sikap. Perubahan tersebut sebaik akibat dari interaksi seseorang dengan
lingkungan, tidak karena poses pertumbuhan fisik atau kedewasaan, tidak karena
kelelahan, penyakit, atau pengaruh obat-obatan. Perubahan tersebut seyogyanya bersifat
permanen, tahan lama, dan menetap, tidak hanya berlangsung sesaat.
2. Hakikat Pembelajaran
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
4. Kualitas Pembelajaran
 Keterampilan guru
 Aktivitas siswa
 Materi Pembelajaran
 Media Pembelajaran
 Media Pembelajaran PPPK
 Hasil Belajar
5. Penilaian Otentik
6. Hakikat Matematika
7. Keterampilan Operasi Hitung
8. Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education
9. Teori Belajar yang Mendasari Pembelajaran Realistic Mathematics Education
10. Penerapan Langkah-Langkah Model Realistic Mathematics Education dan Media
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Kertas

2. Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan oleh Erna Siti Nur’aini tahun 2016 pada siswa kelas IV SDN Talun
dan Kelas IV SDN Rancamulya dengan judul “Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics
Education (RME) terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa
pada Materi Menyederhanakan Pecahan” menunjukkan bahwa pendekatan RME dan
pendekatan konvensional dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan
kepercayaan diri siswa. Namun, pendekatan RME lebih baik daripada pendekatan konvensional
dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kepercayaan diri siswa. (Jurnal
nasional)
Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Rizki Ananda tahun 2018
pada siswa kelas IV SDN 018 Bangkinang Kota dengan judul “Penerapan Pendekatan Realistic
Mathematics Education (RME) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah
Dasar” menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran pecahan
berpenyebut tidak sama dengan pendekatan RME pada setiap siklus dapat terlihat dari nilai
rata-rata 74,58 dengan persentase ketuntasan belajar 83,33% pada siklus I dan nilai rata-rata
86,25 dengan persentase ketuntasan belajar 100% pada siklus II. Jadi, pembelajaran operasi
penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama dengan pendekatan RME dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SDN 018 Bangkinang Kota. (Jurnal nasional)

3 Kerangka Berpikir
Berikut disajikan skema kerangka berpikir dari penelitian ini:

Guru:
1. Masih menggunakan ceramah satu arah.
2. Guru dalam mengajar masih tidak berorientasi pada kenyataan, sehingga
pemahaman siswa terhadap materi pecahan rendah.
Kondisi 3. Media yang digunakan belum bervariasi.
awal Siswa:
1. Siswa tidak tahu konsep dari pecahan.
2. Siswa masih bingung dalam menghitung pecahan.
3. Siswa masih sulit dalam menyamakan penyebutnya dalam pecahan.
4. Siswa masih bingung dalam merubah berbagai bentuk pecahan.
5. Beberapa siswa masih ada yang belum hafal perkalian dan pembagian
angka 1 sampai 100.
6. Siswa sering diberi contoh soal matematika dan diharuskan
mengerjakan latihan berdasarkan contoh, sehingga aktivitas keterlibatan
siswa dalam pembelajaran tersebut masih kurang.

Hasil belajar:
Hasil belajar siswa rendah,75% siswa belum mencapai KKM.

Menerapkan model pembelajaran RME berbantuan media


Pelaksanaan
PPPK dengan tahapan (1) masalah realistik, (2) matematisasi
dan refleksi, (3) abstraksi dan formalisasi, dan (4)
matematisasi dalam aplikasi.

 Keterampilan guru pada muatan matematika tema peduli terhadap


makhluk hidup meningkat melalui model RME dengan media PPPK.
 Aktivitas siswa pada muatan matematika tema peduli terhadap
makhluk hidup meningkat melalui model RME dengan media PPPK.
Kondisi
akhir  Hasil belajar siswa pada muatan matematika tema peduli terhadap
makhluk hidup meningkat melalui model RME dengan media PPPK.
4. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan model RME keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan operasi
hitung pecahan tema peduli terhadap makhluk hidup pada siswa kelas IV SDN 2 Jepang Pakis
akan meningkat.

3. METODE PENELITIAN
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 31 siswa yang terdiri dari 18 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Jepang Pakis.

2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika.
2. Keterampilan guru dalam pembelajaran Matematika.
3. Keterampilan operasi hitung

3. Prosedur / langkah-langkah PTK


Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini meliputi sebagai berikut:
a. Menelaah materi pembelajaran Matematika serta menelaah indikator dalam tema peduli
terhadap makhluk hidup bersama tim kolaborasi
b. Menyusun RPP sesuai indikator dalam KD muatan pembelajaran Matematika
c. Menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa
e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa, guru dan angket
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang telah
ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas (Arikunto, 2001:18). Dalam pelaksanaan PTK ini
direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama yaitu pelaksanaan pembelajaran melalui
model RME (Realistic Mathematics Education) dan siklus kedua yaitu memperbaiki segala
sesuatu yang belum baik.
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto, 2001:19).
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk
mengamati motivasi siswa dalam belajar, tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika
mengikuti pembelajaran Matematika yang menerapkan model RME. Observasi juga
dilakukan terhadap guru yang melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan model RME.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakakn kembali apa yang sudah terjadi dan
sudah dilakukan (Arikunto, 2001:19). Setelah mengkaji proses pembelajaran yaitu aktivitas
siswa dan guru, serta keterampilan operasi hitung, apakah sudah efektif dengan melihat
ketercapaian dalam indikator kinerja pada siklus pertama, serta mengkaji kekurangan dan
membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan siklus pertama, kemudian
bersama tim kolaborasi membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.
Berikut ini merupakan skema langkah-langkah dalam PTK.
Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

4. Siklus Penelitian
Perencanaan dalam siklus
4.1 Siklus Pertama
a. Perencanaan
1) Menyusun RPP dengan KD 3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah,
selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
Indikator 3.3.1 Menjelaskan cara melakukan penjumlahan bilangan pecahan pada
muatan Matematika tema peduli terhadap makhluk hidup pembelajaran 4.
Tema Peduli terhadap makhluk hidup

Sub Tema Hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku

Pembelajaran 4

Muatan PPKn Matematika Bahasa Indonesia


Pembelajaran
KD/Indikator 1.2 Menghargai 3.3 Menjelaskan 3.3 Menggali informasi
kewajiban dan hak dan melakukan dari seorang tokoh
warga masyarakat penaksiran dari melalui wawancara
dalam kehidupan jumlah, selisih, menggunakan daftar
sehari-hari dalam hasil kali, dan hasil pertanyaan
menjalankan agama bagi dua bilangan 4.3 Melaporkan hasil
2.2 Menunjukkan cacah maupun wawancara
sikap disiplin dalam pecahan dan menggunakan kosakata
memenuhi desimal. baku dan kalimat efektif
kewajiban dan hak 4.3 Menyelesaikan dalam bentuk teks tulis
sebagai warga masalah
masyarakat sebagai penaksiran dari 3.3.1 Mengidentifikasi
wujud cinta tanah air jumlah, selisih, ciri-ciri pertanyaan yang
3.2 Mengidentifikasi hasil kali, dan hasil baik
pelaksanaan bagi dua bilangan 4.3.1 Mengelompokkan
kewajiban dan hak cacah maupun pertanyaan berdasarkan
sebagai warga pecahan dan ciri-ciri pertanyaan yang
masyarakat dalam desimal baik
kehidupan sehari-
hari 3.3.1 Menjelaskan
4.2 Menyajikan hasil cara melakukan
identifikasi penjumlahan
pelaksanaan bilangan pecahan
kewajiban dan hak 3.3.2 Menjelaskan
sebagai warga cara melakukan
masyarakat dalam pengurangan
kehidupan sehari- bilangan pecahan
hari 4.3.1
Menyelesaikan
3.2.1 Menjelaskan masalah yang
pentingnya terkait dengan
melaksanakan hak penjumlahan
dan kewajiban bilangan pecahan
secara seimbang 4.3.2
ketika Menyelesaikan
memanfaatkan masalah yang
tumbuhan terkait
4.2.1 Membuat pengurangan
rencana bilangan pecahan
melaksanakan
kewajiban terhadap
tumbuhan yang
dipelihara

2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa PPPK (Penjumlahan dan


Pengurangan Pecahan Kertas)
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa
4) Menyiapkan lembar observasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal
1) Guru melaksanakan apersepsi
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran
Kegiatan Inti
1) Guru memperkenalkan materi kepada siswa dengan contoh benda kontekstual yang
ada di lingkungan sekitar mereka, yaitu dengan memotong buah apel (mengamati)
2) Siswa menunjukkan nilai pecahan yang terdapat pada buah apel tersebut (mencoba)
3) Siswa diberikan penjelasan tentang penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan
penjumlahan pecahan berpenyebut beda secara klasikal (mengamati)
4) Guru menggali pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai siswa untuk menghitung
pecahan berpenyebut beda yaitu tentang KPK (mengumpulkan informasi)
5) Guru menegaskan lagi dengan menggunakan media PPPK (Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Kertas) (mengasosiasi)
6) Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen, satu kelompok
terdiri atas 5-6 siswa. Siswa berkelompok mendiskusikan penemuan konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut beda (mengumpulkan
informasi)
7) Guru memberikan bimbingan baik secara individual maupun secara berkelompok
(mengasosiasi)
8) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi (penemuan konsep
penjumlahan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut beda serta penyelesaian
maslah kontekstual) (mengkomunikasikan)
9) Siswa dan guru memberi penghargaan pada kelompok yang presentasi berupa tepuk
tangan
10) Siswa melihat, menganalisis dan menilai kembali apa yang telah mereka pelajari dari
pengalaman memecahkan masalah itu (refleksi)
11) Siswa menyelesaikan masalah realistik (berupa soal ceriita yang disesuaikan dengan
permasalahan kehidupan sehari-hari di lingkungan siswa) tentang penjumlahan
pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut beda secara individu) (evaluasi)
12) Beberapa siswa maju untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis
(mengkomunikasikan)
Kegiatan Penutup
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan
2) Guru memberikan evaluasi
3) Guru melakukan pengawasan pada saat siswa mengerjakan evaluasi
4) Guru melakukan refleksi dan tindak lanjut
c. Observasi
1) Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran tema peduli terhadap
makhluk hidup subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku dengan
menggunakan model RME dengan media PPPK
2) Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran tema peduli
terhadap makhluk hidup subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku
dengan menggunakan model RME dengan media PPPK
3) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
d. Refleksi
1) Mengkaji pelaksanaan pembelajaran siklus 1 melalui lembar hasil observasi dan
catatan lapangan
2) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus 1
3) Membuat daftar permasalah yang terjadi pada siklus 1
4) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus 2

4.2 Siklus Kedua


a. Perencanaan
1) Menyusun RPP dengan KD 3.3 Menjelaskan dan melakukan penaksiran dari jumlah,
selisih, hasil kali, dan hasil bagi dua bilangan cacah maupun pecahan dan desimal.
Indikator 3.3.1 Menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada
muatan Matematika tema peduli terhadap makhluk hidup pembelajaran 5.
Tema Peduli terhadap makhluk hidup

Sub Tema Hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku

Pembelajaran 5

Muatan IPS SBdP Matematika


Pembelajaran
KD/Indikator 3.1 Mengidentifikasi 3.4 Memahami 3.3 Menjelaskan dan
karakteristik ruang karya seni rupa melakukan penaksiran
dan pemanfaatan teknik tempel dari jumlah, selisih,
sumber daya alam 4.4 Membuat karya hasil kali, dan hasil bagi
untuk kesejahteraan kolase, montase, dua bilangan cacah
masyarakat dari aplikasi, dan maupun pcahan dan
tingkat mozaik desimal
kota/kabupaten 4.3 Menyelesaikan
sampai tingkat 3.4.1 Menjelaskan masalah penaksiran
provinsi. cara mengapresiasi dari jumlah, selisih,
4.1 Menyajikan hasil karya seni kolase hasil kali, dan hasil bagi
identifikasi 4.4.1 dua bilangan cacah
karakteristik ruang Mengapresiasi hasil maupun pecahan dan
dan pemanfaatan karya seni kolase desimal
sumber daya alam
untuk kesejahteraan 3.3.1 Menjelaskan
masyarakat dari operasi penjumlahan
tingkat dan pengurangan
kota/kabupaten pecahan
sampai tingkat 4.3.1 Menyelesaikan
provinsi. permasalahan
penaksiran operasi
3.1.1 Menjelaskan penjumlahan dan
karakteristik ruang di pengurangan pecahan
lingkungan sekitar
3.1.2 Menjelaskan
pemanfaatan
sumber daya alam di
lingkungan sekitar
4.1.1 Menyajikan
informasi tentang
karakteristik ruang di
lingkungan sekitar
4.1.2 Menyajikan
informasi tentang
pemanfaatan
sumber daya alam di
lingkungan sekitar
2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa PPPK (Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan Kertas)
3) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa
4) Menyiapkan lembar observasi

b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal
1) Pengkondisian kelas
2) Menyampaikan salam dan doa
3) Melakukan presensi
4) Apersepsi
5) Menyampaikan tujuan pembelajaran
6) Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran
Kegiatan Inti
1) Guru memperkenalkan materi kepada siswa dengan contoh benda kontekstual yang
ada di lingkungan sekitar mereka, yaitu dengan memotong kue (mengamati)
2) Siswa menunjukkan nilai pecahan yang terdapat pada kue tersebut (mencoba)
3) Siswa diberikan penjelasan tentang pengurangan pecahan berpenyebut sama dan
pengurangan berpenyebut beda secara klasikal (mengamati)
4) Guru menggali pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai siswa untuk menghitung
pecahan berpenyebut beda yaitu tentang KPK
5) Guru menegaskan lagi dengan menggunakan alat peraga (mengamati)
6) Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen, satu kelompok
terdiri atas 5-6 siswa. Siswa berkelompok mendiskusikan penemuan konsep
pengurangan pecahan berpenyebut sama dan pengurangan pecahan berpenyebut
beda (mengumpulkan informasi)
7) Guru memberikan bimbingan baik secara individual maupun secara kelompok
(mengasosiasi)
8) Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi (penemuan konsep
pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut beda serta penyelesaian
masalah kontekstual)
9) Siswa menyelesaikan masalah realistik (berupa soal cerita yang disesuaikan dengan
permasalahan kehidupan sehari-hari di lingkungan siswa) tentang pengurangan
pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut beda secara individu (evaluasi)
10) Beberapa siswa maju untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis
11) Siswa dan guru memberi penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa yang
berani maju
c. Observasi
1) Mengamati keterampilan guru dalam proses pembelajaran tema peduli terhadap
makhluk hidup subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku dengan
menggunakan model RME dengan media PPPK (Penjumlahan dan Pengurangan
Pecahan Kertas)
2) Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tema peduli terhadap makhluk
hidup subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku dengan menggunakan
model RME dengan media PPPK (Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Kertas)
3) Mencatat hal-hal penting yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
d. Refleksi
1) Mengkaji proses pelaksanaan tindakan pada siklus 2 melalui lembar hasil observasi
dan catatan lapangan.
2) Menganalisis proses dan hasil pembelajaran pada siklus 2 berdasarkan hasil
pengamatan dan dokumentasi
3) Mengkaji hasil penelitian tindakan pada siklus 2 dan mengidentifikasi indikator
keberhasilan tindakan siklus 2 sesuai indikator keberhasilan yang telah disusun
4) Menyusun daftar permasalahan yang terjadi pada siklus 2 mengenai pelaksanaan
tindakan pada siklus 2
5) Menyusun tindakan siklus berikutnya jika indikator keberhasilan belum tercapai

5. Data dan Cara Pengumpulan Data


5.1 Sumber Data
1. Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara sistematik selama
pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua, hasil evaluasi dan hasil wawancara guru
2. Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi keterampilan uru dalam pembelajaran
3. Data dokumen
Sumber data dokumen berupa data awal nilai hasil tes sebelum dilakukan tindakan.
4. Catatan lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama proses
pembelajaran berupa data aktivitas siswa, aktivitas guru dan keterampilan siswa dalam
melakukan operasi hitung pecahan.

6. Jenis Data
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa keterampilan siswa dalam
melakukan operasi hitung pecahan yang diperoleh siswa.
2. Data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan
aktivitas siswa, keterampilan guru, dan wawancara serta catatan lapangan dalam
pembelajaran.

7. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode observasi, metode
tes, dokumentasi dan wawancara.
a. Metode Observasi
Observasi merupakan ......................... (Arikunto, 2002:133)
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa dan guru
dalam pembelajaran
b. Metode Tes
Tes adalah ........................... (Sumadi, 2007:22)
Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur.......
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu................. (Arikunto, 2003:32)
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk.......
d. Metode wawancara
Wawancara merupakan ............................. (Arikunto, 2006:15)
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk...............

8. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan adalah:
8.1 Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif dengan menentukan mean atau rerata, median dan modus. Adapun penyajian data
kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase.
Hasil penghitungan tersebut dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan klasikal sebanyak 75%
dari KKM individual 67
8.2 Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, dan
wawanara dalam pembelajaran Matematika dengan materi operasi hitung pecahan melalui
model Realistic Mathematics Education dengan media Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Kertas dengan analisis deskriptif kualitatif dengan cara mengorganisasikan, mengklasifikasikan
aspek-aspek yang menjadi fokus analisis menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Adapun data keterampilan guru dan aktivitas siswa dianalisis berdasarkan kategori sangat
baik, baik, cukup, dan kurang sesuai dengan skor yang telah ditetapkan.
Untuk menentukan skor dalam empat kategori tersebut, langkah-langkah yang perlu
dilakukan yaitu:
a. Menentukan skor maksimal dan skor minimal
b. Menentukan median
c. Menentukan jarak interval
d. Membagi rentang skor menjadi empat katgori (sangat baik, baik, cukup, kurang)
(Poerwanti, 2008:6.9)
Analisis data aktivitas siswa diperoleh pada saat pembelajaran berlangsung. Pedoman
penilaian untuk menentukan skor ke dalam empat kategori, langkah-langkah yang dilakukan
yaitu:
a. Menentukan skor maksimal dan skor minimal
b. Menentukan median
c. Menentukan jarak interval
d. Membagi rentang skor menjadi empat katgori (sangat baik, baik, cukup, kurang)
(Poerwanti, 2008:6.9)

9. Indikator Keberhasilan
Model RME dan media PPPK dapat meningkatkan keterampilan operasi hitung pecahan
pada siswa kelas IV SDN 2 Jepang Pakis dengan indikator sebagai berikut:
a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan model RME dengan media
PPPK meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik (B)
b. Keterampilan guru dalam pembelajaran Matematika menggunakan model RME dengan
media PPPK meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik (B)
c. Kriteria ketuntasan aspek sosial spiritual dalam kriteria baik (B)
Kriteria ketuntasan belajar pada aspek pengetahuan 75% dengan nilai 67.
Kriteria pada aspek keterampilan operasi hitung 75% siswa dengan nilai 67.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai