Anda di halaman 1dari 3

Dalam komunikasi interpersonal, distorsi dalam komunikasi artinya pesan yang ingin

disampaikan oleh pengirim tidak dapat diterima secara utuh atau secara tepat oleh si
penerima pesan. 

Pada page sebelumnya (lihat exhibit 14-1) telah dibahas proses komunikasi yang
melibatkan sender-message-receiver, melalui proses decoding dan encoding.

Berikut adalah gambaran bagaimana distorsi dalam komunikasi terjadi dalam proses
komunikasi: 

1. Message Encoding
1. Dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan dan skill pengirim pesan dalam
menyampaikan pesannya (melalui pemilihan simbol, kata, gestur)
2. Sistem sosial budaya yang dianut oleh pengirim pesan
2. The Message
1. Pemilihan simbol yang digunakan untuk menyampaikan arti dari pesan
2. Isi dari pesan
3. Format yang dipilih untuk menyampaikan pesan
4. Noise/gangguan dalam menyampaikan pesan
3. The Channel
1. Kanal atau jalur yang dipilih untuk menyampaikan pesan (bisa satu
atau banyak jalur)
4. Receiver
1. Dipengaruhi oleh sikap, pengetahuan dan skill penerima pesan dalam
mengartikan pesan yang diterima
2. Sistem sosial budaya yang dianut oleh penerima pesan
5. Feedback Loop
1. Distorsi kanal komunikasi mempengaruhi pesan balasan dari penerima
pesan ke pengirim pesan

Bagian penting dalam komunikasi interpersonal adalah bahasa non verbal, yaitu
komunikasi yang disampaikan tanpa kata-kata. Beberapa dari tanda komunikasi
yang paling jelas disampaikan tanpa tulisan ataupun ucapan. Seorang guru tidak
perlu kata-kata untuk memahami bahwa murid yang sudah mulai tidak fokus,
ngobrol dan main HP merupakan tanda bahwa mereka mulai tidak tertarik dengan
materi yang disampaikan. Ukuran kantor dan baju yang dipakai seseorang juga
"menyampaikan" pesan pada orang lain.

 Suara dengan arti yang spesifik atau peringatan


 Gambar yang mengendalikan atau mendorong suatu perilaku tertentu
 Perilaku situasional yang menunjukkan arti tertentu
 Pakaian dan kondisi lingkungan sekitar yang menyiratkan status

Diantara beberapa komunikasi non verbal, yang paling dikenal ada 2 yaitu body
language dan intonasi suara dalam menyampaikan pesan.

1. Body Language: gestur, ekspresi wajah, gerakan badan yang menyiratkan arti
tertentu
2. Intonasi verbal: penekanan pada kata atau kalimat yang mempunyai arti
khusus
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL YANG EFEKTIF

Gambar di atas tentang interpersonal communication barriers menunjukkan 6 hal


yang menghambat komunikasi yang efektif:

1. Filtering
1. Manipulasi informasi yang dilakukan dengan sengaja untuk membuat
pesan yang akkan disampaikan menjadi lebih menarik bagi penerima
2. Emotions
1. Mengabaikan proses berpikir logis dan rasional serta memilih
menggunakan penilaian berdasarkan emosi dalam mengartikan suatu
pesan
3. Information Overload
1. Dihadapkan pada informasi yang terlalu banyak dan melebihi kapasitas
kemampuan seseorang untuk memproses suatu pesan
4. Defensiveness
1. Ketika merasa terancam maka seseorang akan bereaksi dengan cara
yang sulit untuk menemukan kesepakatan kedua belah pihak yang
berkomunikasi
5. Language
1. Perbedaan bahasa dan jargon yang digunakan pengirim pesan dalam
komunikasi akan membuat penerima mengartikan pesan dengan tidak
tepat.  
6. National Culture
1. Budaya mempengaruhi bentuk, formalitas, keterbukaan, pola dan
penggunaan infomasi dalam komunikasi

CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI YANG TIDAK EFEKTIF ADALAH


DENGAN:

1. Gunakan feedback
1. Manajer harus memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat
diterima dengan meminta feedback dengan cara menanyakan apakah
penerima sudah memahami pesan atau meminta penerima untuk
mengulang pesan yang disampaikan dengan bahasa mereka sendiri.
2. Feedback tidak selalu berwujud kata-kata, jika seorang manajer
memerintahkan sesuatu kepada staf dan mereka tidak melakukannya
maka hal itu dapat dianggap sebagai feedback dan manajer gagal
dalam menyampaikan pesan dan harus memperbaiki komunikasi
awal. 
2. Gunakan bahasa yang sederhana
1. Inti dari komunikasi adalah pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan utuh oleh penerima, gunakan bahasa yang sederhana dan
spesifik digunakan untuk kelompok tertentu. 
2. Penggunaan jargon bisa efektif di kelompok khusus, tetapi bisa
menyebabkan kebingungan pada kelompok lain yang tidak familiar
dengan istilah-istilah yang digunakan.
3. Dengarkan dengan aktif / active listening
1. Active listening menjelaskan bahwa komunikasi efektif bisa terbangun
jika pihak penerima pesan mampu mendengarkan dengan niat
memahami pesan, konsentrasi dan tidak
memberikan judgement/penilaian sebelum pesan tersampaikan secara
utuh.
2. Gambar 2 menunjukkan bahwa seorang active listener akan
melakukan 7 hal dalam menerima pesan yang disampaikan, yaitu 
1. Show empathy: menunjukkan empati pada seseorang yang
berusaha menyampaikan pesan
2. Show interest by making eye contact: menunjukkan ketertarikan
pada pesan yang disampaikan dengan memandang orang yang
menyampaikan pesan. 
3. Menunjukkan gestur dengan menganggukkan kepala dan
ekspresi wajah yang sesuai.
4. Ask question: sampaikan pertanyaan untuk menunjukkan
ketertarikan pada pesan yang disampaikan
5. Hindari bahasa tubuh yang menganggu
6. Gunakan parafrase untuk memastikan penerima pesan tidak
salah memahami pesan yang disampaikan.
7. Don't interrupt: jangan menginterupsi ketika pesan sedang
disampaikan
4. Tahan emosi
1. Manajer seringkali terlalu emosional dalam berkomunikasi dengan
timnya, sehingga rentan melakukan salah interpretasi pada pesan
yang diterima atau tidak mampu menyampaikan pesan dengan jelas.
2. Cara yang tepat adalah dengan tetap tenang dan mengendalikan
emosi sebelum menyampaikan suatu pesan.
5. Perhatikan isyarat non verbal
1. Komunikator yang efektif memperhatikan bahasa tubuh dan intonasi
(bahasa non verbal) agar sesuai dengan pesan yang ingin
disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai