Di susun oleh :
Kelompok 1
ATIKASARI
19.14901.14.02
PALEMBANG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Masalah Keperawatan :
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah.
Keterangan:
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi.
3. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri
maladaptif.
4. Kerancuan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain.
H. Mekanisme koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-obatan,
kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga kontes
popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara : penyalahgunaan
obat-obatan.
Jangka Panjang :
1. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi dari orang-
orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau potensi diri sendiri.
2. Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan masyarakat.
Data Subjektif
a) Klien mengatakan ingin diakui jati dirinya.
b) Klien mengatakan tidak ada lagi yang peduli dengannya.
c) Klien mengatakan tidak bisa apa-apa.
d) Klien mengatakan dirinya tidak berguna.
e) Klien mengkritik dirinya sendiri.
f) Klien mengatakan enggan berbicara duluan dengan orang lain.
Data Objektif
a) Merusak diri sendiri
b) Menarik diri dari hubungan sosial
c) Tampak mudah tersinggung
d) Suara pelan dan tidak jelas.
e) Kurang energy
f) Kurang spontan
g) Apatis (Acuh terhadap lingkungan)
V. Rencana tindakan keperawatan
Tgl No Dx Perencanaan
Dx keperawaatan Tujuan Kreteria Evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: 1. Klien menunjukan 1.1 Membina hubungan
konsep diri: Klien memiliki ekspresi wajah saling percaya dengan
harga diri konsep diri yang bersahabat, menggunakan prinsip
rendah positif menunjukan rasa komunikasi terapeutik :
TUK: senang, ada kontak Sapa klien dengan ramah
1. Klien dapat mata, mau berjabat baik verbal maupun non
membina tangan, mau verbal.
hubungan saling menyebutkan nama, Perkenalkan diri dengan
percaya dengan mau menjawab salam, sopan.
perawat klien mau duduk Tanyakan nama lengkap
berdampingan dengan dan nama panggilan yang
perawat, mau disukai klien.
mengutarakan masalah Jelaskan tujuan
yang dihadapi pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap empati
dan menerima klien apa
adanya.
Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien.
2. Klien dapat 2. Klien menyebutkan: 2.1 Diskusikan dengan klien
mengdentifikasi Aspek positif dan tentang:
aspek positif dan kemampuan yang Aspek positif yang
kemampuan dimiliki klien dimiliki klien, keluarga,
yang dimiliki Aspek positif keluarga lingkungan.
Aspek positif Kemampuan yang
lingkungan klien dimiliki klien.
2.2 Bersama klien buat
daftar tentang:
Aspek positif klien,
keluarga, lingkungan
Kemampuan yang
dimiliki klien
2.3 Beri pujian yang
realistis, hindarkan
memberi penilaian
negatif.
3. Klien dapat 3. Klien mampu 2.4 Diskusikan dengan
menilai menyebutkan klien kemampuan yang
kemampuan kemampuan yang dapat dilaksanakan
yang dimiliki dapat dilaksanakan. 2.5 Diskusikan
untuk kemampuan yang dapat
dilaksanakan dilanjutkan
pelaksanaanya.
4. Klien dapat 4. Klien mampu 4.1 Rencanakan bersama
merencanakan membuat rencana klien aktivitas yang dapat
kegiatan sesuai kegiatan harian dilakukan klien sesuai
dengan dengan kemampuan
kemampuan klien:
yang dimiliki Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan bantuan
4.2 Tingkatkan kegiatan
sesuai kondisi klien.
4.3 Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang dapat klien lakukan.
5. Klien dapat 5. Klien dapat melakukan 5.1 Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan sesuai jadwal melaksanakan kegiatan
kegiatan sesuai yang dibuat. yang telah direncanakan.
rencana yang 5.2 Pantau kegiatan yang
dibuat. dilaksanakan klien.
5.3 Beri pujian atas
usaha yang dilakukan
klien.
5.4 Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
Klien dapat 6. Klien mampu 6.1 Beri pendidikan
memanfaatkan memanfaatkan sistem kesehatan kepada
sistem pendukung yang ada keluarga tentang cara
pendukung yang dikeluarga merawar klien dengan
ada harga diri rendah.
6.2 Bantu keluarga
memberikan dukungan
selama klien dirawat.
6.3 Bantu klien
menyiapkan lingkungan
dirumah.
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Elinia, Sury,.2016. Tinjauan Tero dan Konsep Harga Diri Rendah diakses dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/167/jtptunimus-gdl-eliniasury-8333-2-
babii.pdf pada 12 Juni 2018
”Dimana kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu saja bu?
Berapa lama kira-kira kita akan ngobrol bu? Apakah cukup 20 menit? Oke cukup
ya bu 20 menit”
B. Kerja
“Ibu S, apa saja kemampuan Ibu S dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya
ya bu. Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu S lakukan? Bagaimana
dengan merapihkan kamar? Menyapu ? Mencuci piring? Wah, bagus sekali.
Cukup banyak kemampuan dan kegiatan yang Ibu S miliki “.
” Ibu S, dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih dapat
dikerjakan di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah? yang kedua?
sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan
yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”
” Ok, yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau
sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur Ibu S ? Mari kita lihat tempat tidur
Ibu S. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus sekali bu. Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita
balik. Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus
bu S. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal, rapihkan dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita
lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus, ibu bisa melakukannya”
” Ibu S sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba Ibu S lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Ibu S
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan untuk melakukan dan S
(tidak) tidak melakukan”
C. Terminasi
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu S masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapihkan tempat tidur?
Ya bagus, cuci piring. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok jam 8
pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi selama 20 menit, menurut ibu
bagaimana? Oke ibu, Sampai jumpa ya”
2. SP-2 Pasien: Harga Diri Rendah Pertemuan Ke-2: Melatih pasien melakukan
kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien.
A. Orientasi
“Selamat pagi, Ibu S masih ingat dengan saya? Iya benar sekali bu, saya perawat
Tika yang akan merawat Ibu dari jam 8 sampai jam 3 sore nanti ya bu”
”Bagaimana Ibu S, sudah dicoba merapikan tempat tidur sore kemarin/ Tadi
pagi? Bagus (kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi, sekarang kita akan
latihan kemampuan kedua ya bu?. Masih ingat apa kegiatan itu Ibu S?”
”Ya benar, kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini, Waktunya
sekitar 20 menit. Bagaimana menurut ibu S?”
B. Kerja:
“Ibu S, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya,
yaitu sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring
dan air untuk membilas. Ibu S bisa menggunakan air yang mengalir dari kran ini
ya? Oh ya jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan”
“Setelah semua perlengkapan tersedia, Ibu S ambil satu piring kotor lalu buang
dulu sisa kotoran yang ada di piring tersebut ke tempat sampah. Kemudian Ibu S
bersihkan piring tersebut dengan menggunakan sabut/tapes yang sudah diberikan
sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih sampai
tidak ada busa sabun sedikit pun di piring tersebut. Setelah itu Ibu S bisa
mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur.
Nah selesai ibu”
“Sekarang coba Ibu S praktekkan kembali seperti yang saya contohkan tadi bu”
C. Terminasi :
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-
hari Ibu S? Mau berapa kali Ibu S mencuci piring? Bagus sekali Ibu S mencuci
piring tiga kali setelah makan. “ Coba Ibu S lakukan dan jangan lupa memberi
tanda M (mandiri) kalau Ibu S lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika
diingatkan untuk melakukan dan T (tidak) tidak melakukan”
“Selamat pagi bapak, perkenalkan saya perawat Tika yang merawat ibu S dari
jam 8 pagi ini sampai nanti jam 3 sore”
“Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat Ibu S?
Berapa lama waktu Pak butuhkan? 30 menit saja? Baik pak Kita berbincang-
bincangnya diruang Makan saja bagaimana pak? Oke, mari kita keruangan
Makan”
B. Kerja
“Ya memang benar sekali Pak, Ibu S itu memang terlihat tidak percaya diri dan
sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada Ibu S, sering menyalahkan
dirinya dan mengatakan dirinya adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata
lain, Ibu S memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya
pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan Ibu S ini
terus-menerus seperti itu, Ibu S bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi,
misalnya Ibu S jadi malu bertemu dengan orang lain dan memilih mengurung
diri”
“Sampai disini, bapak mengerti apa yang dimaksud harga diri rendah?”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah Ibu S dapat menjadi masalah serius, maka
kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk Ibu S”
”Bpk, apa saja kemampuan yang dimiliki Ibu S ? Ya benar, dia juga mengatakan
hal yang sama (kalau sama dengan kemampuan yang dikatakan Ibu S)”
” Ibu S itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur dan cuci
piring. Serta telah dibuat jadual untuk melakukannya. Untuk itu, Bapak dapat
mengingatkan Ibu S untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai jadwal. Tolong
bantu menyiapkan alat-alatnya ya Pak dan jangan lupa memberikan pujian agar
harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadwal
kegiatannya”.
”Selain itu, bila Ibu S sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit, bapak tetap perlu
memantau perkembangan Ibu S. Jika masalah harga dirinya kembali muncul dan
tidak tertangani lagi, bapak dapat membawa Ibu S ke puskesmas”
”Nah, bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian kepada
Ibu S”
”Temui Ibu S dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian
yang yang mengatakan: Bagus sekali Ibu S, kamu sudah semakin terampil
mencuci piring”
C. Terminasi:
“Dapatkah Bapak jelaskan kembali maasalah yang dihadapi S dan bagaimana cara
merawatnya?”
“Bagus sekali bapak dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali Bapak
kemari lakukan seperti itu dan di rumah juga demikian ya pak. ”
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan cara
memberi pujian langsung kepada Ibu S. Jam berapa Bapak datang? Baik saya
tunggu ya. Sampai jumpa”
”Bapak masih ingat latihan merawat Ibu Bapak seperti yang kita pelajari dua hari
yang lalu?”
“Baik, hari ini kita akan mampraktekkannya langsung kepada Ibu S , Waktunya
20 menit. Bagaimana menurut bapak ? Oke kalau begitu, sekarang mari kita temui
Ibu S”
B. Kerja:
”Hari ini saya datang bersama anak Ibu S. Seperti yang sudah saya katakan
sebelumnya, anak Ibu S juga ingin merawat Ibu S agar cepat pulih.”
”Nah Pak, sekarang Bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan
beberapa hari lalu yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan orang tua
Bapak (Perawat mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya)”
”Baiklah, sekarang saya dan anak Ibu S ke ruang perawat dulu (Perawat dan
keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga)”
C. Terminasi:
“Mulai sekarang Bapak sudah bisa melakukan cara merawat seperti yang tadi
kepada Ibu S ya”.