MK. KETERAMPILAN
PENDIDIKAN KONSEP PAUD
PRODI S1 PGSD
SKOR NILAI:
Nim : 1193311062
Kelas : H PGSD
Penulis
Humairoh Purba
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
A. Latar belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI ...............................................................................................2
A. Pengembangan kegiatan dengan cara terpadu ...................................................2
B. Pengembangan melalui kegiatan rutin ...............................................................4
C. Pengembangan melalui kegiatan terprogram .....................................................4
D. Pengembangan melalui kegiatan spontan ..........................................................5
E. Pengembangan melalui kegiatan keteladanan ...................................................5
BAB III REKAYASA IDE ............................................................................................7
BAB IV PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan ........................................................................................................10
B. Saran ..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usia taman kanak-kanak sering sekali juga disebut sebagai “the golden age” atau
masa emas (Masitoh, 2005). Oleh sebab itu pemerintah melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28 Ayat 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menetapkan bahwa “Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu pendidikan anak usia dini
yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri anak sesuai
dengan tahap perkembangannya”.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa belajar merupakan proses mental dan
emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang di katakan belajar bila fikiran dan
perasaanya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat di amati orang
lain,akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar itu). Sedangkan
pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang harus di kuasai
siswa. Proses pembelajaran perlu di sesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Itu
sebabnya proses pembelajaran di taman kanak-kanak berbeda dengan proses belajar di
sekolah dasar atau denan tingkat pendidikan yang lainnya.
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkapkan
batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran,
pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu siswa dalam memilih
tindakan yang tetap. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang kelihatanya baik tetapi
nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar siswa. Selain itu dengan teori dan
prinsip-prinsip belajar ia memiliki dan mengembangkan sikap yang diperlukan untuk
menunjang peningkatan belajar siswa. Sedangkan mengetahui asas-asas pembelajaran pun tak
kalah pentingnya. Asas-asas pembelajaran juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengembangan program pembelajaran inovatif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana strategi pembelajar dan jenis kegiatan pengembangan yang di gunakan
di TK?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui strategi pembelajaran dan jenis kegiatan pengembangan yang
di gunakan di TK
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah keterampilan pendidikan konsep PAUD
1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGEMBANGAN KEGIATAN DENGAN CARA TERPADU
Karakteristik perkembangan anak TK bersifat holistic atau menyeluruh atau terpadu.
Artinya antara aspek perkembangan yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, aspek
perkembangan yang satu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek perkembangan lainnya,
sebagaimana dikemukakan oleh Bredekamp (1997), “Domains of children’s development is
one domain influence and is influenced by development in other domain.”
Pembelajaran yang cocok adalah pembelajaran terpadu dengan berbasis pada tema.
Eliason dan Jenkins (1994) menegaskan, bahwa dengan melalui tema dalam kurikulum
terpadu memudahkan anak dalam membangun konsep tentang benda atau peristiwa yang ada
di lingkungannya.”
Lebih jauh pembelajaran terpadu dapat menyentuh semua dimensi kecerdasan anak
(multiple intelligence), sehingga hakiki hak setiap anak terpenuhi karena ia memperoleh
layanan pendidikan yang menyentuh dan menyulut berbagai jenis inteligensi, yang mungkin
sebelumnya tertutup.
1. Batasan Dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Tema
1) Pengertian Pembelajaran Berbasis Tema
Tema adalah ide-ide pokok. Pembelajaran berbasis tema adalah salah satu pendekatan
pembelajaran yang didasarkan atas ide-ide pokok atau ide-ide sentral tentang anak dan
lingkungannya. Tema yang disajikan kepada anak harus dimulai dari hal-hal yang familiar
atau yang telah dikenal anak menuju yang lebih jauh, dimulai dari yang sederhana menuju
yang lebih kompleks.
Pembelajaran tematik adalah khas bagi anak usia dini, dari jenjang prasekolah sampai
kelas-kelas awal sekolah dasar. Semua kegiatannya melibatkan pengalaman langsung bagi
anak-anak serta memberikan berbagai informasi atau pemahaman tentang lingkungan sekitar
anak.
2
5. Menyediakan kegiatan dan kebiasaan yang menghubungkan semua aspek perkembangan
kognitif, sosial, emosi dan fisik.
3
B. PENGEMBANGAN MELALUI KEGIATAN RUTIN
1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
1) Pengertian
Perkembangan pada setiap anak dapat mengikuti suatu pola tertentu, yaitu suatu
perilaku yang teratur, disiplin, dan baku berdasarkan penciptaan kondisi-kondisi secara
optimal dalam lingkungannya. Artinya berbagai jenis dan pola perilaku tersebut dapat
dikembangkan melalui penjadwalan secara terus-menerus, hingga pola perilaku yang
diharapkan melekat pada anak secara kuat dan menjadi bagian perilaku positif yang
dimilkinya.
2) Tujuan dan Fungsi
Tujuan dari penyediaan program atau kegiatan rutin adalah menyediakan suatu bentuk
kegiatan yang dijadwalkan secara terus-menerus dan atau periodik yang diharapkan dapat
berfungsi dalam pembentukan kebiasaan yang diperlukan anak prasekolah atau TK dalam
berinteraksi, bersosialisasi dan bermasyarakat, sehingga pola perilaku tersebut dapat melekat
pada anak secara lebih wajar (alamiah), tetapi tetap terencana dan terukur ketercapaiannya
1) Pengertian
Pelaksanaan pengembangan melalui kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dibuat
secara terencana menjadi sasaran utama saat program itu dilaksanakan. Secara sederhana
terprogram maksudnya adalah kegiatan yang menjadi agenda dan dirancang dalam silabus
guru, baik untuk jangka waktu yang pendek maupun panjang, yaitu untuk satu hari, satu
minggu, satu bulan, maupun lebih lama lagi.
Untuk pengembangan program yang membutuhkan satu hari, dapat dimasukkan ke
dalam silabus harian (SKH), untuk program yang membutuhkan waktu satu minggu atau
lebih, dimasukkan ke dalam silabus yang lebih besar (misal SKM), dan seterusnya. Program
yang dikembangkan tentu mengacu pada kurikulum yang berlaku serta kebutuhan-kebutuhan
anak, baik secara umum maupun secara khusus.
2) Tujuan dan Fungsi
Secara umum tujuan penembangan pembelajaran secara terprogram, supaya segala
kemampuan yang dituangkan dalam kurikulum prasekolah dapat tercapai lebih optimal,
sistematis, efektif, dan efisien. Sehingga program ini berfungsi dalam mencapai kegiatan
yang lebih terukur, lebih produktif, dan lebih berkualitas. Adapun secara lebih khusus dengan
pengembangan yang bersifat terprogram ini adalah :
1. Anak dapat terfasilitasi secara lebih terarah dan professional dalam perkembangannya,
karena kegiatan berdasarkan rancangan yang telah dipersiapkan secara matang sebelumnya.
2. Kemajuan pengembangan anak lebih dapat terkontrol, terukur dan mengacu pada standar
perilaku dan emosi yang berdasarkan karakteristik anak usia prasekolah.
4
3. Berbagai bentuk gangguan perkembangan lebih mudah terdeteksi, sehingga berbagai
tindakan baik preventif maupun kuratif dapat segera ditangani secara cepat, tepat, dan baik.
1) Pengertian
Karakteristik anak yang yang masih rendah konsentrasinya, bersifat spontan,
egosentris, dan masih labil emosi, serta masih terbatas keterampilan sosialnya, akan
menjadikan pembelajaran dengan mereka menjadi sangat tinggi dinamikanya. Dengan ciri-
ciri anak seperti itu akan banyak sekali hal-hal yang tidak diduga-duga muncul dalam
pembelajaran. Seperti, saat proses pembelajaran berlangsung tiba-tiba terdengar suara
pesawat terbang melintas diatas gedung sekolah. Mereka semua langsung menuju jendela dan
pintu untuk melihatnya, ada yang melambai, ada yang berteriak, dan sebagainya. Alhasil
mereka melupakan pelajaran dan merka akan langsung bertanya-tanya seputar pesawat
terbang. Bagaimana guru dapat mengoptimalkan kegiatan spontan anak sehingga menjadi
sebuah pembelajaran yang bermakna?
1. Guru harus memiliki kepekaan (sensitivity) yang cukup tinggi atas perilaku spontan yang
dimunculkan anak.
2. Guru hendaknya memiliki kemampuan mereaksi perubahan pembelajaran secara cepat,
semacam kemampuan darurat untuk merubah kondisi dan setting pembelajaran (emergent
teaching) yang cepat, tepat dan sesuai dengan kebutuhan perilaku spontan yang akan
berkembang.
3. Bersikaplah positif terhadap segala ekspresi emosi anak, sehingga akan lebih adil dalam
menyikapi berbagai fenomena yang dimunculkan oleh anak.
4. Mampu mengendalikan pembelajaran pada kondisi yang wajar dan normal yang diterima
oleh anak, sehingga gangguan belajar tidak berlangsung lama.
2) Tujuan dan Fungsi
Secara umum tujuan dari pembelajaran spontan adalah untuk meningkatkan apresiasi
anak terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam setiap bidang pengembangan, karena
pembelajaran disajikan dengan kejadian yang sangat nyata dan diminati oleh anak.
Pembelajaran yang baik akan berfungsi secara efektif dalam memenuhi kepuasan, menjaga
minat dan motivasi, serta meningkatkan kebermaknaan belajar.
1) Pengertian
Pembelajaran dengan teladan adalah pembelajaran melalui contoh-contoh yang baik,
dapat diterima oleh masyarakat, sesuai dengan standar dan sistem nilai yang berlaku. Dengan
5
demikian, contoh menjadi orang baik, seharusnya disahului oleh para guru, karena metode ini
efektif melalui proses peniruan dan percontohan.
2) Tujuan dan Fungsi
Tujuan dari pembelajaran teladan adalah untuk mengarahkan anak pada berbagai
contoh pola perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat, dengan cara menampilkannya
langsung dihadapan atau dalam kehidupan bersama anak. Pembelajaran teladan disajikan
secara wajar dan alamiah, sehingga fungsi pembelajaran ini untuk membentuk karakter dan
perilaku dasar yang dapat diterima menjadi efektif.
6
BAB III
REKAYASA IDE
Kepala sekolah yang kreatif tidak sekedar meminta guru untuk melakukan inovasi
kelas,kepala sekolah juga bertindak kreatif kemudian mempraktikannya dalam pengelolaan
kelas dan sekolah secara umum.
Mengapa perlu adanya kreatif? Sering terjadi bahwa kepala sekolah sendiri tidak
membenahi diri tetapi dia hanya menuntut kepada para gurunya untuk berbuat sesuai
ketentuan yang diinginkannya. Suatu lembaga merlukan lider yang penuh kreatifitas,ide,dan
inovatif demi lembaga yang dipimpinnya. Seorang guru juga harus membangun interaksi
dengan lingkungan sekolah. Oleh karena itu perlunya sosok kepala sekolah yang kreatif.
Apa kreatif itu? Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan ide-ide
asli/adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang. Kreatifitas adalah
kemampuan untuk menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru, dan
menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam
pikiran. Kreatifitas adalah suatu kemampuan berpikir ataupun melakukan tindakan yang
bertujuan untuk mencari pemecahan sebuah kondisi ataupun permasalahan secara cerdas,
berbeda, tidak umum, orisinil, serta membawa hasil yang tepat dan bermanfaat.
7
menciptakan kondisi yang kondusif dan harmonis. Kondisi kondusif dapat diciptakan melalui
mengembangkan kegiatan-kegiatan belajar yang menantang,edukatif, kreatif dan
menyenangkan. Mengembangkan propfesionalisme guru dan tenaga kependidikan. Seorang
guru yang memiliki kompetensi profesional adalah guru menguasai meteri keilmuan secara
mendalam sekaligus menguasai kurikuklum serta perangkatnya, hingga pada kesiapan
pembelajaran. Kepala sekolah memberi kesempatan kepada gurunya untuk mengikuti
pendidikan atau pelalatihan. Menggalang partisipasi masyarakat. Masyarakat yang bijak
menyadari bahwa masyarakat tidak akan pernah maju tanpa keberadaa sekolah. Kepala
sekolah yang kreatif akan selalu berupaya menggalang partisipasi masyarakat. Inovasi yang
dimunculkan terkait dengan kehadiran sekolah dan masyarakat di sekitarnya. Partisipasi
masyarakat diharapkan memberikan kontribusi pemikiran, tenaga, waktu,dan dana. Langkah-
langkah kepala sekokah untuk kreatif.
Memiliki visi untuk berubah. Kepala sekolah harus memiliki visi untuk
disebarluaskan dan meyakinkan orang lain menjadi sosok yang bisa menemukan cara yang
kreatif untuk memperoleh kesuksesan. Tidak merasa takut adanya perubahan. Kepala sekolah
berani menghadapi perubahan yang signifikan tentang dunia pendidikan masa kini. Berpikir
seperti investor yang berani mengambil resiko. Kepala sekolah harus berani mencari
keseimbangan kegagalan dan kesuksesan. Senang mempertimbangkan berbagai usulan
gagasan, tetapi tetap nyaman dengan berbagai pemikiran yang menggambarkan kemungkinan
kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi.
Memiliki rencana usulan yang dinamis. Kepala sekolah memiliki usulan yang mudah
dilakukan sumbernya tersediadan rencana itu responsif, terbuka semua kalangan. Kepala
sekolah harus brinteraksi dan kolaborasi dengan pihak lain, organisasi masyarakat sebagai
mitra. Sehingga bisa bertukar pengalaman dan keterampilan. Kepala sekolah harus siap
menerima kegagalan untuk mendorong kreatifitas. Kegagalan merupakan langkah awal dari
8
perjalanan menuju kesuksesan. Kiat- kiat kepala sekolah yang inovatif dalam memotivasi
guru.
Kepala sekolah berperan aktif dalam kreatifitas untuk memotivasi guru yaitu:
(1) Turut serta dalam menyusun silabus, RPP, dan perangkat pembelajaran.
(2) Memberikan penghargaan kepada guru yang bersusah payah menyusun materi
pembelajaran.
(3) Menghargaim guru yang berprestasi dengan meberikan reward.
(4) Memberikan petunjuk bagaimana menggunakan metode yang baik.
(5) Menunjukan kesalahan dengan bahasa yang santun, tidak menyinggung perasaan.
(6) Memberi kesempatan guru untuk menyampaikan permasalahannya untuk
dipecahkan secara bersama.
(7) Menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan guru.
9
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode
pembelajaran dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Belajar adalah proses perubahan
perilaku berdasarkan pengalaman dan latihan. Prinsip-prinsip belajar merupakan suatu
ketentuan yang harus dilakukan anak ketika ia belajar.
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Kelompok v
INSTRUMEN MINIRISET TAMAN KANAK-KANAK A
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Nama Pendidik :
HASIL