Anda di halaman 1dari 4

Resume BAB 1 Buku Pengantar Hukum Lingkungan oleh

Prof. Dr. A.M. Yunus Wahid, S.H., M.Si.

Disusun Oleh
Mohammad Fachri Haekal
B011191167
Hukum Lingkungan Kelas A
Fakultas Hukum UNHAS
Tahun 2021
Dasar – Dasar Ekologi
A. Pengantar
Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yg didukung tidak
saja oleh makhluk hidup (pengada insani), tetapi juga benda mati (pengada ragawi)
dan berlangsung dalam dinamika seluruh komponen kehidupan itu. Lingkungan
Hidup (LH) adalah suatu konsep holistik yg berwujud di bumi ini dalam bentuk,
susunan, dan fungsi interaktif antara semua pengada, baik yang insani maupun yg
ragawi.
Dengan demikian, tidak hanya lingkungan hidup dapat diartikan sangat luas
bahkan tanpa batas, akan tetapi jangkauan masalah yang manusia ambil bagian
didalamnya terbatas pada apa yang ada dibumi ini. Lingkungan hidup senyatanya ada
di bumi ini yang masalahnya progresif dengan waktu.

B. Peristilahan
Ada beberap istilah yg selalu ditemukan dalam kajian Ekologi: Ekolog sendiri,
kelentingan, relung, habitat, entropi, ekosistem, sosiosistem, sosioekosistem, dan
sebagainya. Dalam kasjian Ekologi, juga banyak digunakan istilah seperti :
lingkungan hidup, daya dukung, daya tampung, organisme, populasi, biotik, abiotik.
“Ekologi” merupakan ilmu murni yg mempelajari pengaruh faktor lingkungan
terhadap jasad hidup, yg menerapkan beberapa asas kepada masalah yang lebih luas
yang menyangkut pula manusia dengan lingkungan hidupnya.

C. Ekologi
Ekologi merupakan Ilmu atau studi tentang hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya sebagai satu rumah tangga. Pendekatan ekologi diterapkan dalam
ilmu-ilmu sosial yg melahirkan ekologi manusia (human ecology); ilmu yg mengkaji
hubungan tersebut antara populasi, persebaran, dan aktivitas manusia dgn LH nya.
Ekologi menjadi dasar Ilmu Lingkungan (IL).

D. Asas – Asas Ekologi


Asas keanekaraman mengajarkan bahwa makhluk hidup, baik nabati maupun
hewani sangat beraneka ragam. Dengan peranan tersebut, secara alami ia mengalami
kesinambungan yang stabil dan dinamis. Asas ini berlaku dalam ekosistem/LH
alamiah.
Asas Kerjasama tercipta untuk menunjang tercapainya keseimbangan yang
dinamis dan biasa disebut simbiose mutualistis.
Asas Persaingan adalah asas yang menciptakan keseimbangan & kestabilan.
Asas Interksi adalah pertumbuhan dan perkembangan sehingga terwujudnya
ekosistem karena adanya interaksi aktif.
Asas Kesinambungan adalah proses kerjasama, persaingan, dan interaksi diantara
makhluk dengan sesamanya, sehingga stabilisasi dan keseimbangan ekosistem dapat
dipertahankan.

E. Asas Dasar Ilmu Lingkungan


Asas 1 : Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup populasi atau
ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi
dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan, atau diciptakan.
Asas 2 : Tak ada sistem pengubahan energ yg betul-betul efisien.
Asas 3 : Materi, energi, ruang, waktu, dan keaneka-ragaman, semuanya termasuk
kategori sumber alam.

F. Ekologi dan Ilmu Lingkungan


Ekologi, setidaknya memberi gambaran awal tetang bagaimana manusia
sebaiknya bersikap dan berperilaku terhadap SDA dan LH yg merupakan habitat
manusia. IL dikembangkan dengan ekologi sebagai dasar. Ilmu Lingkungan, mengkaji
tempat dan peranan manusia di antara makhluk hidup dan komponen kehidupan
lainnya. Bagaimana manusia harus “menempatkan dirinya dalam ekosistem atau LH”.
menumbuhkan kesadaran manusia akan adanya masalah LH yg dihadapi.

G. Ekosistem
Konsep sentral dalam ekologi ialah “ekosistem” – sistem ekologi; suatu sistem
kehidupan yang berlangsung (secara alamiah) yg didukung oleh komponen “abiottic
cummuniy” dan “biotic community” dengan segenap unsurnya masing-masing.
Ekosistem adalah tatanan unsur LH yg merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan
saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
LH (UUPPLH).

H. Sosiosistem
SOSIOSISTEM adalah suatu sistem kekerabatan antara manusian dgn teknologi,
ilmu pengetahuan, ekonomi, kelembagaan/institusi, ideologi, soaial budaya,
kependudukan, kesehatan, gizi, nilai-naliai, hukum, dsb. Sosiosistem, dlm kajian
ekologi, ekologi manusia atau ekologi sosial yg merupakan suatu pendekatan manusia
dgn LH nya secara “comprehensif integral”yg sangat penting artinya dlm menghadapi
pertumbuhan dan perkembangan kehidupan manusia di bumi ini yg penuh bbg
tantangan dan masalah.

I. Sosio – Ekosistem dan Lingkungan Hidup


Sosioekosistem, adalah suatu tatanan atau sistem yg terbentuk dari dua komponen
berupa sistem yg menyatu sebagi satu kesatuan yg utuh, yakni ekosistem dan
sosiosistem. (lihat gambar).
LH dlm arti LH manusia (human environment) yg merupakan kajian Ilmu
Lingkungan dan “objek pengaturan HL” pada hakikatnya ah “Sosioekosistem”, yakni
perpaduan dari LH alami (ekosistem) dgn LH atau sistem sosial (sosiosistem).

J. Daya dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup


Daya dukung LH: adalah kemampuan LH untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya (Psal 1:6 UUPLH) konsep ini berkaitan dengan
masalah perusakan dan kriterian baku kerusakan lingkungan SDA/LH dalam hukum
dan PLH.
Daya tampung LH: adalah kemampuan (badan) Lhuntuk menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain (entropi/limbah lainnya) yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya (Pasal 1: 8 UUPLH). Konsep ini berkaitan dengan masalah “pencemaran
LH” dan “baku mutu lingkungan” serta ambang batas dalam lingkungan dan PLH
pada umumnya.
Daya dukung dan Daya Tampung LH ini berbeda-beda dari tempat/lokasi yang
satu dengan lokasi yang lainnya (termasuk di Indonesia. Hal ini antara lain: karena
LH Indonesia sebagai suatu ekosistem & sosiosistem (sosioekosistem), terdiri atas
berbagai subsistem yang mempunyai aspek sosial, budaya, ekonomi, dan geografi
dengan corak ragam yang berbeda. Keduanya merupakan kriteria tentang LH yg baik
dan sehat. Pentingnya daya dukung LH ini diberi perhatian, oleh karena ia (DDLH)
mempunyai batas-batas toleransi yang optimal, terutama dalam menerima input
(masukan) dari luar. Bilamana batas-batas toleransi yang optimum ini terlampaui,
berarti mencapai tingkat maksimal, keseimbangan/keserasian LH sudah terganggu.
Secara yuridis dikatakan: “Perusakan LH adalah tindakan yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak langsunbg terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang
menyebabkan LH tidak berfungsi lagi dalama menunjang pembangunan
berkelanjutan” (Pasal 1: 14 UUPLH).

K. Manusia Dan Lingkungan Hidup


Ada satu hipotesis (yang mendekati atau merupakan aksioma) bahwa: “Ditinjau
dari aspek manapun juga, manusia selalu berada dan berinteraksi dengan LH tertentu”
(LH nya). LH adalah tempat dan sumber penghidupan manusia. LH adalah habitat dan
relung bagi manusia (Soerjani, 1988: 5). Pencemaran LH adalah akibat dari
“ambiquitas” (kemenduaan) tindakan manusia. Manusia mempengaruhi LH nya (man
made nature) dan dipengaruhi oleh alam (natur made man). Dengan kekuasaannya
terhadap alam, ia tidak dapat melepaskan diri dari ketergantungannya kepada alam.
Masalah Lingkungan Hidup. Intinya adalah ketidakstabilan LH, terganggunya
proses ekosistem disebabkan adanya satu atau lebih unsur dari komponen ekosistem
yang tidak berfungsi secara normal yang menyebabkan terganggunya komponen
sosiosistem, atau menyebabkan degradasi pada dinamika dan stabilitas
sosioekosistem sebagai suatu tatanan yang utuh. Masalah LH Secara Umum:
Kegiatan manusia dalam memperbaiki hidup dan kehidupannya senantiasa
menggunakan SDA dan LH , dan berlangsung pada LH tertentu. Kegiatan ini
merupakan tuntutan hidup yang sangat manusiawi bahkan merupakan suatu
kemutlakan. Di sinilah berakar masalah LH yang hakiki (Kusumaatmadja, 1975 &
Emil Salim, 1988)

Anda mungkin juga menyukai