Anda di halaman 1dari 9

Ekonomi bisnis

MANAJEMEN PRODUKSI

Disusun Oleh :
Sri Wulan Pertiwi (1962201037)
Adel Hamidah (1962201023)
Ratih Lestiani (1962201040)
Rini Ayu P.S (1962201024)

PROGRAM STUDI AKUTANSI 2019

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH BENGKULU


1. Pengertian Manajemen Produksi
Apa itu manajemen produksi? Pengertian Manajemen Produksi adalah sebagai
penataan proses pengubahan bahan mentah menjadi produk atau jasa yang
diinginkan sehingga memiliki nilai jual. Menurut situs UK Esays, produksi ini
dikategorikan menjadi beberapa bagian berdasarkan teknik:

 Produksi yang diambil dari bahan mentah langsung kemudian diekstrak


menjadi produk yang diinginkan. Misalnya ekstraksi minyak untuk dibuat
menjadi berbagai macam produk.
 Produk yang didapatkan dengan cara memodifikasi bahan baik secara
kimiawi atau parameter mekanis tanpa mengubah atribut fisiknya. Misalnya
dilakukan dengan memanaskan bahan baku di suhu yang tinggi.
 Produksi dengan cara perakitan, misalnya komputer atau mobil.

Pemahaman pengertian manajemen produksi ini kerap dikesampingkan.


Padahal dari sini sebuah bisnis bisa melakukan efisiensi karena bagian ini
memerlukan dana yang tidak sedikit. Idealnya, bidang produksi harus melakukan
beberapa hal seperti:

 Peningkatan produktivitas
 Menggunakan simbiosis industry
 Perlindungan karyawan dari bahaya fisik
 Penghilangan material yang berbahaya

Hal-hal di atas merupakan bagian yang paling banyak menguras kantong.


Belum lagi hukum yang berlaku, peraturan buruh dan juga hambatan lain yang
berefek besar pada budgeting produksi. Karena itu, penataan bagian produksi tidak
hanya terbatas pada membeli bahan baku murah saja, tapi pembetukan sistem dan
pemanfaatan teknologi supaya bisa bertahan dalam keadaan sulit.
Manajemen Produksi Menurut Para Ahli

Manajemen produksi merupakan bagian dari bidang manajemen (baca:


Pengertian Manajemen) yang berperan dalam mengkoordinasikan beberapa
kegiatan untuk mencapai tujuan. Beberapa ahli menjelaskan pengertian
Manajemen Produksi, diantaranya adalah:

1. Handoko (1999: 3)

Menurut Handoko, pengertian manajemen produksi dan operasional adalah


berbagai usaha pengelolaan secara optimal penggunaan semua sumberdaya (faktor-
faktor produksi); tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan lain
sebagainya, didalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
berbagai produk atau jasa.

2. Sofyan Assauri (2008: 19)

Menurut Sofyan Assauri, pengertian manajemen produksi adalah kegiatan


untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya;
sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan bahan, secara
efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan sebuah barang
atau jasa.

3. Heizer dan Reider (2011:4)

Menurut Heiser dan Reider, Manajemen Produksi adalah rangkaian kegiatan


yang menghasilakn nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.

4. Irham Fahmi (2012:3)

Menurut Irham Fahmi, pengertian manajemen produksi adalah sebuah ilmu


manajemen yang membahas secara menyeluruh bagaimana pihak manajemen
produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan
mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai hasil produksi yang
diinginkan.
2. Fungsi Manajemen Produksi
Seperti yang kita ketahui pada pengertian manajemen produksi, mereka tidak
hanya melakukan proses produksi, tapi juga melakukan berbagai hal lainnya.
Menurut Sofian Assauri (2004: 22), ada empat fungsi terpenting pada manajemen
produksi, diantaranya:

1. Perencanaan

Ini adalah keterkaitan dan pengorganisasian kegiatan produksi yang akan


dilakukan dengan dasar waktu atau periode tertentu. Dengan perencanaan yang
baik maka akan meminimalisir biaya produksi sehingga perusahaan bisa
menentukan harga yang sehat dan meraih untung yang besar.

2. Proses Pengolahan

Ini adalah metode atau teknik yang digunakan untuk mengolah masukan
(input). Proses ini sangat penting untuk pemanfaatan sumber daya secara maksimal
dan efisien.

3. Jasa Penunjang

Sarana yang diperlukan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar
proses pengolahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini seringkali
diperlukan guna membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan
meningkatkan produksi dan hasil yang berkualitas.

4. Pengendalian/ Pengawasan

Ini merupakan fungsi untuk menjamin pelaksanaan kegiatan sesuai dengan


perencanaan, dengan begitu maksud dan tujuan dalam menggunakan dan
pengolahan masukan (input) dapat dilaksanakan.

Proses ini akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi, meningkatkan
reputasi perusahaan, serta mempermudah pekerjaan departemen lain seperti
marketing, finansial atau pun personalia. Mereka memiliki tanggung jawab untuk
memproduksi barang yang sesuai standar pasar sehingga penjualan bisa meningkat.
Peran manajemen produksi ini tentu saja sangat besar meskipun pada bisnis
skala kecil. Ketika menejemen produksi dilakukan dengan tepat, bukan tidak
mungkin biaya produksi mampu ditekan.

Di samping itu, hal ini juga penting untuk melihat apakah sumber daya yang
dimiliki benar-benar efektif. Selain itu, kerjasama antara beberpaa bidang juga
sangat diperlukan, khususnya bidang operasional yang nanti bersentuhan dengan
konsumen secara langsung.

3. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Dilihat dari cara mengambil kebijakan utama dan keputusan, ada tiga kategori
di dalam ruang lingkup manajemen produksi:

1. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Desain

Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang, dimana di dalamnya


meliputi; penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik,
desain kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain metode dan teknologi
pengolahan, desain organisasi perusahaan, dan desain job description dan job
specification.

2. Kebijakan/ Keputusan Mengenai Transformasi

Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan


taktis dan operasional. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi, gilir kerja (Shift),
anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan
jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.

3. Keputusan/ Kebijakan Mengenai Perbaikan

Kebijakan ini sifatnya berkesinambungan, maka kebijakan ini dilakukan secara


rutin. Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara kontinu
terhadap mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan
kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan
terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.
4. Tujuan Manajemen Produksi
Tujuan manajemen produksi tercermin dalam kualitas yang tepat, kuantitas
yang tepat, waktu yang telah ditentukan dan biaya yang ditetapkan sebelumnya
(biaya produksi).

1. Kualitas Yang Tepat :

Kualitas produk ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen, yang


diterjemahkan ke dalam spesifikasi produk oleh departemen desain atau teknik.
Departemen manufaktur kemudian menerjemahkan spesifikasi ini ke dalam tujuan
terukur.

Dengan demikian keseimbangan yang tepat harus diperoleh, sehingga kualitas


produk yang ditawarkan kepada konsumen harus dalam biaya produksi yang telah
ditetapkan sebelumnya.

2. Kuantitas Yang Tepat :

Organisasi manufaktur harus menghasilkan produk dengan jumlah yang tepat.

Jika produk diproduksi dalam jumlah yang melebihi permintaan, modal akan
dihadang dalam bentuk inventaris dan jika diproduksi dalam jumlah yang sedikit
dari permintaan, akan ada kekurangan produk. Dengan demikian keputusan harus
diambil mengenai berapa banyak yang harus diproduksi.

3. Waktu Yang Tepat :

Ketepatan waktu pengiriman adalah salah satu parameter penting untuk menilai
efektivitas departemen produksi. Ada banyak alasan seperti tidak tersedianya
bahan pada waktu yang tepat, ketidakhadiran, kerusakan mesin dll. yang
mempengaruhi penyelesaian tepat waktu dari proses produksi. Jadi departemen
manufaktur harus mengatur kegiatannya sedemikian rupa sehingga proses produksi
sesuai jadwal.

4. Biaya Produksi Yang Tepat :

Biaya produksi ditetapkan sebelum produk benar-benar diproduksi. Departemen


manufaktur harus melakukan proses produksi dengan biaya yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam setiap kasus, variasi apa pun antara biaya aktual dan standar
(yang ditetapkan sebelumnya) harus dijaga seminimal mungkin.

5. Aspek-Aspek Manajemen Produksi


Untuk mendapatkan hasil produksi yang sesuai harapan, perlu dilakukan
beberapa tahapan penting dalam proses produksi. Berikut ini tahapan dan aspek di
dalam Manajemen Produksi:

1. Perencanaan Produksi

Tujuan perencanaan produksi adalah agar proses produksi yang dilaksanakan


berjalan secara sistematis. Beberapa keputusan yang berhubungan dengan
perencanaan produksi diantaranya;

 Jenis barang
 Bahan baku yang digunakan
 Kualitas barang
 Kuantitas barang
 Pengendalian produksi

2. Pengendalian Produksi

Pengendalian atau kontrol produksi sangat diperlukan agar proses produksi


berjalan sesuai dengan perencanaan yang ditentukan dengan biaya yang optimal.
Beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi;

 Membuat perencanaan
 Menyusun jadwal kerja
 Menentukan target market produk

3. Pengawasan Produksi

Tujuan pengawasan produksi adalah agar hasil produksi sesuai dengan apa yang
diharapkan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegaitan
pengawasan produksi adalah:
 Menetapkan kualitas barang
 Membuat standar barang
 Pelaksanaan produksi sesui jadwal

Bagaimana Agar Produksi Berjalan Efektif?

Mengutip dari Valleysierrasbdc.com, setelah kita memahami pengertian


manajemen produksi, langkah selanjutnya adalah melakukan planning produksi.
Prosesnya meliputi pengaturan, pengendalian, dan optimasi pekerjaan serta beban
kerja.

Penjadwalan digunakan untuk mengoperasikan mesin, pendanaan, sumber daya,


proses produksi dan pembelian material. Nah, penjadwalan atau scheduling ini
terbagi menjadi dua macam:

1. Forward scheduling
2. Backward scheduling

Manajemen Produksi vs Manajemen Operasional

Meskipun berbeda, kedua departemen ini saling berkaitan. Cuma kalau dilihat
dari pengertian manajemen produksi dan operasional sedikit mirip. Tapi, keduanya
jelas berbeda. Sangat berbeda! Seperti yang dijelaskan dalam UK Essays:

1. Output: Dari segi output, manajemen produksi berhubungan dengan


pembuatan produk seperti komputer, mobil dan sebagainya. Nah, kalau
manajemen operasional akan berperan sebagai produk dan servisnya.
2. Usage of Output: Produk diproduksi di waktu tertentu, sementara service
dilakukan secara langsung.
3. Klasifikasi Pengerjaan: Beberapa produk seperti komputer atau mobil,
karyawan produksi cenderung lebih sedikit ketimbang servis.
4. Costumer Contact: Costumer contact tidak terlibat produksi namun lebih
banyak di bidang servis.
Sumber :
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-
produksi.html

Anda mungkin juga menyukai