Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SAP 5

KELAS MAKSI 24 B (MAK 301)


OLEH :
KELOMPOK VI

IDA BAGUS NYOMAN RAMARTHA PUTRA (1981611033/02)


NI KOMANG CAHYANI PURNANINGSIH (1981611051/20)
NI MADE FIKIYAYA ANJANI DEWANTARI (1981611055/24)
NI PUTU WINA PURNAMA DEWI (1981611058/27)
A.A. SAGUNG NUR ANDIANI (1981611059/28)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1. ANALISIS TIME-SERIES TERHADAP INFORMASI LAPORAN
KEUANGAN
Ramalan berdasarkan analisis time-series merupakan sumber data yang penting
dalam pengambilan keputusan. Analisis time-series juga penting dalam evaluasi
lanjutan dari ramalan dan dalam revisi dari model yang digunakan dalam peramalan.

2. ANALISIS EKONOMIK DATA TIME-SERIES


2.1 Analisis Faktor Kausal
Ada 4 kelompok penting dari keputusan manajemen yang dapat mempengaruhi
time-series dari angka-angka laporan keuangan yaitu:

1) Mix of business decision. Misalnya apakah perusahan beroperasi dalam satu garis
bisnis tunggal (LOB), hubungan vertikal yang terintegrasi dalam kesatuan bisnis
(a vertically integrated set of businesses), hubungan horisontal yang terintegrasi
dalam kesatuan bisnis (a horizontally integrated set of businesses), suatu kesatuan
teknologi bisnis yang terkait (a set of technology-related businesses) ataupun
keanekaragaman kesatuan dari bisnis (a diversified set of businesses)?
2) Keputusan pembiayaan. Misalnya, akankah uang perusahaan ditingkatkan dengan
leasing, meminjam di bank, surat-surat berharga dan lain-lain, akankah pinjaman
uang dari bank dengan bunga tetap atau berubah? Akankah saham dibeli kembali?
3) Keputusan operasi. Misalnya, produk campuran apa yang akan dibuat, seberapa
besar gaji yang akan dibayar, berapa besar persediaan yang akan ditetapkan dan
seberapa banyak yang akan dibelanjakan terhadap jenis item discretionary seperti
riset dan pengembangan development serta eksplorasi?
4) Keputusan laporan keuangan. Misalnya, apa aset dan aturan kewajiban yang akan
diadopsi dari berbagai pilihan metode yang ada, cara apa yang akan diadopsi untuk
pendapatan dan biaya pengenalan, dan apa yang akan diklasifikasikan sebagai
sesuatu yang luar biasa.
2.2 Seasonality (Musim)
Asumsikan seorang analis mengobservasi bukti yang kuat dari pola seasonal
dalam laporan laba sementara dan rangkaian penjualan dari suatu perusahaan.
Sumber-sumber yang memungkinkan dari pola seasonal ini meliputi:

1) Tanggal kejadian yang diinduksi (event date induced), misalnya pada hari besar
tertentu pembelian produk eceran sangat tinggi pada saat cuaca panas.
2) Cuaca yang diinduksi (weather induced), misalnya penjualan soft drink yang
tinggi pada saat cuaca panas.
3) Siklus pelaporan yang diinduksi (reporting cycle induced), misalnya perusahaan
mempunyai siklus pelaporan 12 minggu, 12 minggu, 12 minggu dan 16 minggu
maka tidak mengherankan bila pada kwartal keempat penjualan dan laba
bersihnya tinggi.

2.3 Analisis Ex-Post Versus Analisis Ex-Ante


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi periode laba yang dilaporkan adalah
banyak dan beragam. Ketika mendekati sebuah model dari faktor-faktor ini, sangat
berguna untuk membedakan antara analisis ex-post (memahami apa yang terjadi) dan
analisis ex-ante (meramalkan apa yang akan terjadi).

3 MANAJEMEN LABA, PERATAAN (SMOOTHING) DAN BIG BATH


Perspektif yang biasa dalam laporan keuangan adalah bahwa perilaku
manajemen “mengatur” atau “meratakan” laba pada waktu pelaporan. Manajemen
yang membuat keputusan mengenai campuran bisnis, pilihan pembiayaan dan
kegiatan operasi dapat mempengaruhi perilaku time-series dan laba yang
dilaporkan.Manajemen laba atau smoothing berarti bahwa manajemen
“memanipulasi” angka-angka.

3.1 Area yang Potensial terhadap Intervensi dari Manajemen


Area-area yang potensial terhadap intervensi dari manajemen, misalnya:
1) Terkait penjualan
a) Waktu faktur (contohnya, memindahkan penjualan yang dibuat pada
periode selanjutnya ke periode saat ini dengan memajukan tanggal
faktur).
b) Pesanan palsu (contohnya, melaporkan penjualan atas nama pelanggan
palsu pada periode saat ini dan membalikkannya pada periode
selanjutnya).
c) Menurunkan produk (contohnya, mengklasifikasikan barang tidak
rusak sebagai barang rusak untuk dijual kepada pelanggan pada harga
yang lebih rendah dari harga normal).
2) Terkait beban
a) Memisahkan faktur (contohnya, membuat pemasok memisahkan
penjualan pesanan tunggal ke dalam beberapa pesanan dengan tanggal
faktur lebih dari satu periode akuntansi).
b) Mencatat pembayaran di muka sebagai beban (contohnya, mencatat
iklan dibayar di muka sebagai beban dari periode pembayaran
dilakukan.
Manajemen dapat menggunakan jumlah keleluasaan yang besar untuk
mengakui sebagai beban, walaupun tidak terdapat kecurangan, pemalsuan
pencatatan, atau penipuan dari sistem pengendalian internal yang
dilibatkan. Manajemen juga dapat terikat dalam transaksi substantif untuk
mempengaruhi angka-angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

2.2 Keputusan Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan


Terdapat area abu-abu antara manajemen laba yang ekstrim dan manipulasi
laba. Sebuah analisis dari keputusan hukum dan perundang-undangan merupakan satu
cara untuk meningkatkan wawasan ke dalam praktek yang beberapa pihak melihatnya
sebagai bagian abu-abu dan ke dalam area “cooking the books”.
2.3 The Big Bath
Satu fenomena yang berhubungan dengan manajemen laba muncul dalam
beberapa isttilah, misalnya, the big bath, the clean sweep, clearing the decks, dan
housekeeping. Menjadi tema dasar adalah sekali manajemen mengalami tahun
kerugian, diambil langkah-langkah tambahan sesuai besarnya kerugian, dengan
harapan kenaikkan pendapatan akan dilaporkan pada tahun berikutnya.
DAFTAR REFERENSI

Fooster, George.1996.Financial Statement Analysis.New Jersey: Prentice Hall Inc.

Anda mungkin juga menyukai