Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi nutrisi dan mineral

Klasifikasi nutrisi

Hal yang penting dalam kehidupan adalah kemampuan sel untuk menyerap senyawa dari lingkungan di
sekitarnya dan menggunakannya untuk sintesis komponen-komponen selulernya sendiri atau
menggunakannya sebagai sumber energi. Proses penyediaan dan absorpsi senyawa kimia yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan metabolisme disebut nutrisi dan senyawa kimia yang dibutuhkan
oleh suatu organisme disebut hara (nutrient). Mekanisme yang mengubah hara menjadi energi disebut
proses metabolisme. Istilah metabolisme mencakup berbagai reaksi yang berlangsung dalam suatu sel
hidup untuk memelihara kehidupan dan pertumbuuhan. Nutrisi dan metabolisme dengan demikian
sangat erat hubungannya.

Hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman diperoleh dari unsur anorganik di alam. Ini yang
membedakan tanaman dengan makhluk hidup yang lainnya seperti manusia, hewan dan sebagian besar
mikroorganisme, yang biasanya membutuhkan hara tersebut dalam bentuk organik. Unsur dapat
disebut esensial, menurut Arnon & Stout harus memenuhi 3 kriteria, yaitu : (a) jika tanpa unsur
tersebut, tanaman tidak dapat menyelesaikan keseluruhan daur hidupnya (b) peran unsur tersebut
harus spesifik, tidak ada unsur lain yang dapat menggantikannya (c) esensialitas diakui kalau unsur
tersebut menunjukkan keterlibatan langsung dalam nutrisi tanaman, misalnya sebagai komponen
metabolit esensial atau paling tidak dibutuhkan sebagai aktivator dari enzim esensial.

Istilah unsur makro dan unsur mikro sering juga digunakan. Unsur makro mencakup unsur-unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar yang kadarnya di dalam tanaman sama atau diatas 1000
ppm. Unsur mikro mencakup unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sangat rendah yaitu
sama atau kurang dari 100 ppm.

Unsur-unsur yang ditemukan di dalam tanaman dikelompokkan menurut fungsinya. Klasifikasi unsur
hara tanaman sebagai berikut:

Kelompok 1. C, H, O, N, S

Kelompok ini diserap dalam bentuk CO2, HCO3, H2O, O2, NO3, NH4+, N2, SO42-, SO2. Ion-ion dari
larutan tanah, gas-gas dari atmosfer. Kelompok in memiliki fungsi biokimiawi sebagai penyusun
kerangka bahan organik, sebagai unsur esensial yang terlibat dalam proses enzimatis. Penyusunannya
dengan cara reaksi oksidasi-reduksi.
Kelompok 2.P, B, Si

Kelompok ini diserap dalam bentuk fosfat, asam borak atau borat, silikat dari larutan tanah. Fungsi
biokimiawinya adalah pembentukan ester dengan alkohol yang gugus alkohol yang telah ada dalam
tanaman. Ester fosfat terlibat dalam reaksi transfer energi.

Kelompok 3. K, Na, Mg, Ca, Mn,Cl

Kelompok unsur ini diserap dalam bentuk ion dari dalam larutan tanah. Fungsi biokimiawinya adalah
fungsi yang tidak spesifik dalam melakukan potensial osmosis. Fungsi yang lebih spesifik adalah dalam
reaksi aktivasi ensim, menjembatani reaksi, menyeimbangkan anion, dan mengatur permeabilitas
membran dan potensial elektron.

Kelompok 4. Fe, Cu, Zn, Mo

Kelompok unsur ini diserap dalam bentuk ion atau kelat dari dalam larutan tanah. Fungsi biokimiawinya
adalah terikat dalam gugus prostetik dalam bentuk kelat. Memudahkan transpor elektron dengan cara
pengubahan valensinya.

Dalam proses memenuhi kebutuhan nutrisinya tanaman, dapat bersimbiosis dengan organisme lain atau
organisme lain membantu tanaman tanpa melalui simbiosis. Sebagai contoh adalah bakteri Rhizobium
yang bersismbiosis dengan akar tanaman legum. Rhizobium membantu legum dalam penyerapan N,
tanaman tidak dapat menyerap N dalam bentuk N2 sedangkan N yang tersedia di atmosfer dalam
bentuk unsur. Rhizobium yang berada di nodul akar legum membantu dalam menguraikan N2 menjadi
NO3- atau NH4+ agar dapat diserap oleh tanaman. Selain Rhizobium ada juga bakteri pelarut fosfat (P)
bakteri ini menguraikan P-organik yang dibutuhkan tanaman. Ketersediaan P-organik bagi tanaman
sangat tergantung pada aktivitas bakteri untuk memineralisasikannya. Namun seringkali hasil
mineralisasi ini segera bersenyawa dengan bagian-bagian anorganik untuk membentuk senyawa yang
relatif sukar larut. Enzim fostafase berperan utama dalam melepaskan P dari ikatan P-organik. Enzim ini
banyak dihasilkan dari mikrobia tanah,terutama yang bersifat heterotrof. Aktivitas fosfatase dalam
tanah meningkat dengan meningkatnya C-organik, tetapi juga dipengaruhi oleh pH , kelembaban
temperatur dan faktor lain.

Sistematika dan klasifikasi mineral yang umum digunakan adalah klasifikasi Dana (dalam Kraus, Hunt,dan
Ramsdell, 1951) yang mendasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur Kristal karena analisis
struktur Kristal dengan sinar X berdasarkan hukum fyodorov telah membuktikan adanya hubungan
anatara komposisi kimia dengan struktur Kristal. Dana membagi mineral menjadi 8 kelompok sebagai
berikut:

1. KELOMPOK NATIVE ELEMENT (UNSUR MURNI)

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu
unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur
pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah malleable yang jika
ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan dapat memanjang, namun
tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan. sistem kristalnya adalah isometrik.

Contoh mineral dari kelompok Native Element : emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga (Cu),
bismuth (Bi), arsenic (As).

2. KELOMPOK SULFIDA

Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari kombinasi antara unsur
tertentu dengan sulfur (belerang) (S2-). Pada umumnya unsur utamanya adalah logam
(metal).Pembentukan mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api yang
memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya terjadi pada tempat-tempat keluarnya
atau sumber sulfur. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian
terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki
kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau
nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam.
Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pirit (FeS2), Kalkosit (Cu2S), Galena (PbS),
sphalerite (ZnS), dan Kalkopirit (CuFeS2).

3. KELOMPOK OKSIDA & HIDROKSIDA

Mineral oksida merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion
oksida (O2-). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur
tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding
mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam
oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum
adalah, korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3), kassiterit (SnO2), Zincite (ZnO), Magnetit (FeFe2O4),
Kalium Nitrat (KNO3),dll

Mineral hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus
hidroksil hidroksida (OH-).

Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran atau persenyawaan unsur-
unsur tertentu dengan hidroksida (OH-). Reaksi pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan
dengan air. Sama seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya adalah
unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah Manganite [MnO(OH)], Bauksit
[FeO(OH)] , limonite (Fe2O3.H2O), Brusit (Mg(OH)2), Hidrargilit [Al(OH)3]

4. KELOMPOK HALIDA

Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogenelektronegatif, seperti: F-, Cl-, Br-, I-. Pada
umumnya memiliki berat jenis yang rendah (< 5).Contoh mineralnya adalah: Halit (NaCl), Fluorit (CaF2),
Silvit (KCl), dan Kriolit (Na3AlF6).

5. KELOMPOK KARBONAT

Merupakan persenyawaan dengan ion (CO3)2-, dan disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan
dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini
merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen.

Carbonat terbentuk pada lingkungan laut oleh endapan bangkai plankton. Carbonat juga terbentuk pada
daerah evaporitic dan pada daerah karst yang membentuk gua (caves).

Beberapa contoh mineral yang termasuk kedalam kelas carbonat ini adalah dolomite (CaMg(CO3) 2,
calcite (CaCO3), magnesite (MgCO3), niter (NaNO3), borak (Na2B4O5(OH)4.8H2O), nitrat (NO3) dan juga
Borat (BO3).

6. KELOMPOK SULFAT
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi logam dengan anion sufat
tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi
kadar airnya, kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi.

Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah Barite (BaSO4), Celestite (SrSO4),
Anhydrite (CaSO4), angelsit dan Gypsum (CaSO4·2H2O). Juga termasuk didalamnya mineral molybdate
(Li2MoO4), selenate (SeO42–), sulfite (SO32−), dll.

7. KELOMPOK PHOSPHAT

Kelompok ini dicirikan oleh adanya gugus PO43-, dan pada umumnya memiliki kilap kaca atau lemak,
contoh mineral yaitu:Apatit Ca5(PO4)3Cl, OH, F, Vanadine Pb5Cl(PO4)3,dan Turquoise
CuAl6(PO4)4(OH)8. 4H2O. Vivianit Fe3(PO4)2.8H2O

8. KELOMPOK SILIKAT

Silicat merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 %
mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan
oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat
kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km
dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan
beku maupun batuan malihan (metamorf). Contoh mineral Silikat: Quartz (SiO2), Feldspar Alkali
(KAlSi3O8), Feldspar Plagioklas ((Ca,Na)AlSi3O8), Mica Muscovit (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2), Mica Biotit
(K2 (Mg,Fe)6Si3O10(OH) 2), Olivin ((Mg,Fe)2SiO4), dll.

Daftar pustaka

http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2358:kesuburan-tanah-dan-
nutrisi-tanaman&catid=44:ipb-press&Itemid=78

https://arriqofauqi.web.ugm.ac.id/2014/07/12/klasifikasi-mineral-menurut-dana/

Anda mungkin juga menyukai