Anda di halaman 1dari 11

Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

3.1. Analisa Saringan Agregat Kasar dan Halus


3.1.1. Pengertian
Analisa saringan agregat ialah penentuan prosentase berat butiran
agregat yang lolos dari satu set saringan, kemudian angka-angka prosentase
tersebut digambarkan pada grafik pembagian butiran. (SNI 03–1968–1990)
Berdasarkan gradasinya, agregat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Agregat kasar, yaitu : fraksi yang tertahan saringan No. 8.
2. Agregat halus, yaitu : fraksi yang lolos saringan No. 8 dan tertahan
saringan No. 200.
3. Filler yaitu : fraksi yang lolos saringan No. 200.
Pentingnya menganalisa agregat pada suatu campuran untuk
perkerasan jalan, yaitu untuk mengetahui gradasi dari masing-masing
agregat dan sebagai patokan dalam mendesain campuran dari suatu
perkerasan, baik itu perkerasan kaku (rigid pavement) maupun pada
perkerasan lentur (fleksibel pavement). Agregat yang disyaratkan pada suatu
campuran perkerasan yaitu agregat yang memiliki gradasi yang menerus,
dalam arti memiliki butiran yang beragam dari yang terbesar sampai yang
terkecil (heterogen) sehingga dapat mengisi rongga-rongga kosong pada
suatu campuran perkerasan.

3.1.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Metode kerja ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pemeriksaan
untuk menentukan pembagian butiran (gradasi) agregat halus dan
agregat kasar dengan menggunakan saringan. (SNI 03–1968–1990).
b. Tujuan
Tujuan pengujian ini untuk memperoleh distribusi besaran atau
jumlah prosentase butiran yang lolos saringan, baik agregat halus
maupun agregat kasar. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukkan
dalam tabel atau grafik. (SNI 03–1968–1990).

Kelompok 3 3- 1
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

3.1.3. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut, (SNI 03–1968–1990).:
a. Timbangan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji
b. Satu set saringan :
25,4 mm ( 1” );
19,1 mm ( 3/4” );
12,5 mm ( 1/2” );
9,5 mm ( 3/8” );
No.4 ( 4,75 mm );
No.8 ( 2,36 mm );
No.30 ( 0,60 mm );
No.50 ( 0,30 mm );
No.100 ( 0,15 mm );
No.200 ( 0,075 mm );
Panci
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
( 110  5C );
d. Mesin pengguncang saringan;
e. Talam atau wadah;
f. Kuas, sikat kuningan, sendok cekung, dan alat- alat lainnya.

3.1.4. Persiapan benda uji


Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat.
Jumlah benda uji disiapkan berdasarkan standar yang berlaku dan terkait,
kecuali apabila butiran yang melalui saringan No.200 tidak perlu diketahui
jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian menghendaki pencucian.

a. Agregat halus terdiri dari :

Kelompok 3 3- 2
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

1). Ukuran maksimum 4,76 mm (lolos saringan No. 4) berat minimum


500 gram
2). Ukuran maksimum 2,38 mm (lolos saringan No. 8) berat minimum
100 gram.

b. Agregat kasar terdiri dari :


1). Ukuran maksimum 3,5 “ Berat minimum 35,0 kg
2). Ukuran maksimum 3,0” Berat minimum 30,0 kg
3). Ukuran maksimum 2,5” Berat minimum 25,0 kg
4). Ukuran maksimum 2,0” Berat minimum 20,0 kg
5). Ukuran maksimum 1,5” Berat minimum 15,0 kg
6). Ukuran maksimum 1,0” Berat minimum 10,0 kg
7). Ukuran maksimum ¾” Berat minimum 5,0 kg
8). Ukuran maksimum ½” Berat minimum 2,5 kg
9). Ukuran maksimum 3/8” Berat minimum 1,0 kg

3.1.5. Cara pengujian


Urutan proses cara pengujian adalah sebagai berikut, (SNI 03–1968–1990) :
1) Keringkan benda uji dalam oven dengan suhu ( 110  5C ), sampai
berat tetap.
2) Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling
besar ditempatkan paling atas.
3) Saringan diguncang dengan tangan maupun memakai mesin
pengguncang selama 15 menit.
4) Timbang benda uji yang tertahan dari masing- masing saringan.

Kelompok 3 3- 3
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

3.2. Analisa Berat Jenis Agregat Halus


3.2.1. Pengertian
Ada beberapa berat jenis agregat halus antara lain : (SNI 03–1970–1990)
a) Berat Jenis Curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh, pada suhu 25C;
b) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C.
c) Berat Jenis Semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu 25C;
d) Penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap, terhadap
berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen.

3.2.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Metode kerja ini dimaksudkan sebagai acuan untuk menentukan
Berat Jenis Curah, Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh, Berat Jenis
Semu dan angka Penyerapan Agregat Halus. (SNI 03–1970–1990).
b. Tujuan
Tujuan pengujian ini untuk memperoleh angka Berat Jenis
Curah, Berat Jenis Permukaan Jenuh, Berat Jenis Semu dan besarnya
Penyerapan. (SNI 03–1970–1990).

3.2.3. Bahan dan Peralatan


Bahan dan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut, (SNI 03–
1970–1990):
a) Timbangan kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1
gram
b) Piknometer kapasitas 500 ml

Kelompok 3 3- 4
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

c) Kerucut terpancung, diameter bagian atas (40  3 mm),


diameter bagian bawah (90  3 mm) dan tinggi (75  3 mm) dibuat dari
logam dengan tebal 0,8 mm
d) Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata,
berat (340  15 gram), diameter permukaan penumbuk (25  3 mm)
e) Saringan No.4 (4,75 mm)
f) Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk
memanasi sampai (110  5C)
g) Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1C
h) Talam atau wadah
i) Bejana tempat air
j) Vacum Pump (Pompa Hampa Udara)
k) Desikator
l) Air Suling

3.2.4. Persiapan Benda Uji


Benda uji tertahan saringan No.4 (4,75mm), diperoleh dari alat
pemisah contoh atau cara perempat, sebanyak kurang lebih 100 gram. (SNI
03–1970–1990).

3.2.5. Cara Pengujian


Urutan proses cara pengujian adalah sebagai berikut, (SNI 03–1970–
1990):
a. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 ±5)
ºC. sampai berat tetap; yang dimaksud berat tetap adalah keadaan berat
benda uji selama 3 kali proses penimbangan dan pemanasan dalam
oven dengan selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak akan mengalami
perubahan kadar air lebih besar dari pada 0,1% ; dinginkan pada suhu
kamar , kemudian rendam dalam air selama (24 ± 4 ) jam.
b. Buang air perendam dengan hati– hati jangan ada
butiran yang hilang, tebarkan agregat diatas talam, keringkan di udara

Kelompok 3 3- 5
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

panas dengan cara membalik balikan benda uji; lakukan pengeringan


sampai tercapai keadaan kering permukaan jenuh
c. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan
mengisikan benda uji ke dalam kerucut terpancung, padatkan dengan
batang penumbuk sebanyak 25 kali, angkat kerucut terpancung;
keadaan kering permukaan jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan
tetapi masih dalam keadaan tercetak
d. Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan
jenuh, masukkan 500 gram benda uji kedalam piknometer; masukkan
air suling sampai mencapai 90 % isi piknometer, putar sambil di
guncang sampai tidak terlihat gelombang udara di dalamnya; untuk
mempercepat proses ini dapat dipergunakan pompa hampa udara,
tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terhisap,
dapat juga dilakukan dengan merebus piknometer
e. Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air
untuk penyesuaian perhitungan kepada suhu standart 25ºC
f. Tambahkan air sampai mencapai tanda batas;
g. Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai
ketelitian 0,1 gram (Bt)
h. Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan
suhu (110±5)ºC sampai berat tetap, kemudian dinginkan benda uji
dalam desicator ;
i. Timbang benda uji dingin (Bk)
j. Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur
suhu air gunakan penyesuaian dengan suhu standart 25ºC (B)

Kelompok 3 3- 6
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

3.3. Analisa Berat Jenis Agregat Kasar


3.3.1. Pengertian
Ada beberapa berat jenis agregat kasar antara lain : (SNI 03–1969–1990)
a. Berat Jenis Curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh, pada suhu 25C.
b. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C.
c. Berat Jenis Semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu 25C;
d. Penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap, terhadap
berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen.

3.3.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Metode kerja ini dimaksudkan sebagai acuan untuk menentukan
Berat Jenis Curah, Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh, Berat Jenis
Semu dan angka Penyerapan Agregat Kasar. (SNI 03–1969–1990).
b. Tujuan
Tujuan pengujian ini untuk memperoleh angka Berat Jenis
Curah, Berat Jenis Permukaan Jenuh, Berat Jenis Semu dan besarnya
Penyerapan. (SNI 03–1969–1990).

3.3.3. Bahan dan Peralatan


Bahan dan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut, (SNI 03–1969–
1990):
a. Keranjang kawat ukuran 3,35 (No.6) atau 2,36 mm (No.8) dengan
kapasitas kira- kira 5 kg;

Kelompok 3 3- 7
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

b) Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk


pemeriksaan. Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga
permukaan air selalu tetap;
c) Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1 % dari berat
contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung
keranjang;
d) Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi
sampai (110 ± 5)º C;
e) Alat pemisah contoh;
f) Saringan no. 4 (4,75 mm).
g) Air suling

3.3.4. Persiapan Benda Uji


Benda uji tertahan saringan No.4 (4,75mm), diperoleh dari alat
pemisah contoh atau cara perempat, sebanyak kurang lebih 5 kg. (SNI 03–
1969–1990).

3.3.5. Cara Pengujian


Urutan proses cara pengujian adalah sebagai berikut, (SNI 03–1969–1990):
a. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan- bahan lain yang
melekat pada permukaan
b. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110  5C), sampai berat
tetap, sebagai catatan , bila harga berat jenis dan penyerapan digunakan
dalam pekerjaan beton dimana agregat yang digunakan pada keadaan
air aslinya, maka tidak perlu dilakukan pengeringan dalam oven
c. Dinginkan benda uji pada suhu kamar 1 – 3 jam, kemudian timbang
dengan ketelitian 0,5 gram (Bk)
d. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama 24  4 jam
e. Keluarkan benda uji dari air, lap dengan kain penyerap sampai selaput
air pada permukaan hilang, untuk butiran yang besar pengeringan harus
satu persatu

Kelompok 3 3- 8
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

f. Timbang benda uji kering permukaan jenuh (Bj)


g. Letakkan benda uji didalam keranjang, dan masukkan ke dalam bejana
berisi air dan goncangkan keranjang untuk mengeluarkan udara yang
tersekap diantara butiran, kemudian tentukan beratnya di dalam air
(Ba), dan ukur suhu air untuk perhitungan kepada suhu standart (25C)
h. Banyaknya jenis bahan yang berat dan ringan, semacam ini memberikan
harga-harga berat jenis yang tidak tetap walaupun pemeriksaan
dilakukan dengan sangat hati-hati, dalam hal ini beberapa pemeriksaan
ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata yang
memuaskan.

Kelompok 3 3- 9
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

Tabel Benda
Isi benda uji Tabel Benda uji Isi benda uji Angka
Angka korelasi uji
(cm)3 (mm) (cm)3 korelasi
(mm)
200-213 25,4 5,56 421-431 52,4 1,39
214-225 27,0 5,00 432-443 54,0 1,32
226-237 28,6 4,55 444-456 55,6 1,25
238-250 30,2 4,17 457-470 57,2 1,19
251-264 31,8 3,85 471-482 58,7 1,14
265-276 33,3 3,57 483-495 60,3 1,09
277-289 34,9 3,33 496-508 61,9 1,04
290-301 36,5 3,03 509-522 63,5 1,00
302-316 38,1 2,78 523-535 65,1 0,96
317-328 39,7 2,50 536-546 66,7 0,93
329-340 41,3 2,27 547-559 68,3 0,89
341-353 42,9 2,08 560-573 69,9 0,86
354-367 44,4 1,92 574-585 71,4 0,83
368-379 46,0 1,79 586-598 73,0 0,81
380-392 47,6 1,67 599-610 74,6 0,78
393-405 49,2 1,56 611-625 76,2 0,76
406-420 50,8 1,47

Tabel 2

Kelompok 3 3 - 10
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan

Kelompok 3 3 - 11

Anda mungkin juga menyukai