NIM: I1C019075
NAMA: FITRI MUNIFA CORI
ROMBONGAN: 1
KELOMPOK: 6 ASISTEN: HILDA AYU
SWASTIKA
I. PENGENALAN ALAT
B. Medium Tabung Miring Cara penuangan dan sterilisasi: dituang dulu baru
sterilisasi
Volume: 3-5 mL
Kegunaan: stok (peremajaan kultur),morfologi,uji
biokimiawi
C. Medium Tabung Tegak Cara penuangan dan sterilisasi: dituang dulu baru
disterilisasi
Volume: 6-8 mL
Kegunaan: uji biokimiawi, uji motilitas
Gambar di atas menampilkan medium yang sedang dibuat. Jelaskan bagaimana proses
pembuatan medium pertumbuhan.
Langkah pertama yang dilakukan, yaitu menimbang semua bahan yang dibutuhkan
(NA/PDA) Kemudian, bahan tersebut dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer dan ditambahkan
aquadest. Selanjutnya campuran dihomogenkan menggunakan hot plate dan magnetic stirrer.
Setelah itu, diukur pHnya menggunakan pH meter atau pH universal. pH NA= 7,4 ± 0,2 ; pH
PDA= 5,6 ± 0,2. Apabila terlalu asam, maka ditambahkan NaOh. Apabila terlalu basa, maka
ditambahkan HCl. Kemudian tutup dengan aluminium foil. Selanjutnya disterilkan dengan
autoklaf pada suku 121oC. Setelah disterilkan, masih dalam keadaan hangat (suhu 45 o – 50oC)
kemudian dituang ke cawan petri untuk medium nutrient agar (NA) datar, sedangkan tabung
reaksi untuk medium nutrient agar (NA) miring (Mahatmani et. al., 2001).
Prinsip: fisik
Metode: panas kering
Kelebihan: tidak menyebabkan kondensasi,
mampu menghilangkan efek kondensasi, mampu
mensterilkan alat yang terbuat dari kaca, dapat
digunakan sebagai alat preservative dengan suhu
60-80oC
Kekurangan: Tidak bisa sterilisasi bahan cair
kecuali minyak dan serbuk, waktu yang
dibutuhkan relative lama, tidak dapat membunuh
endospora
Kegunaan: untuk mensterilkan alat-alat gelas
yang tahan terhadap panas (Andriani, 2016)
B. TEKNIK ASEPTIS
Gambar Keterangan
DAFTAR PUSTAKA