Anda di halaman 1dari 15

Perancangan Buku Wisata Kota Larantuka, Nusa Tenggara Timur

Bernard Raymond CH Tanay


Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra,
Siwalankerto 121-131, Surabaya
Email: Raymond_Tanay@yahoo.com

Abstrak
Bernard Raymond CH Tanay
Perancangan Grafis
Perancangan Buku Wisata Kota Larantuka, Nusa Tenggara Timur.

Larantuka adalah Ibu Kota Kabupaten Flores Timur yang berada di belahan terjauh bagian
timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Flores lebih dikenal dengan wisata Pulau Komodo dan
Labuan Bajo. Sayangnya masyarakat yang berlibur ke Flores tidak mengeksplorasi keunikan lain yang
terdapat di Flores, padahal Flores memiliki banyak tempat-tempat menarik yang dapat menjadi salah
satu pilihan untuk berwisata. Salah satunya adalah kota Larantuka. Kota Larantuka memiliki tempat
wisata alam dan budaya yang sangat unik, tetapi karena kurang adanya promosi dari pemerintah
setempat, tempat wisata alam dan budaya di kota Larantuka ini tidak berkembang. Perancangan Buku
Wisata Kota Larantuka, Nusa Tenggara Timur ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
wisatawan, dengan menggunakan pesan yang komunikatif mengenai keunikan dan kelebihan kota
Larantuka

Kata Kunci :
Perancangan. Buku, wisata, Larantuka

Abstract

Travel Guide Book Design for Larantuka City, East Nusa Tenggara.

Larantuka is the capital of East Flores which is located in the farthest parts of the eastern
island of Flores, East Nusa Tenggara. Flores is known for its Komodo Island and Labuan Bajo.
Unfortunately people who travel to Flores do not explore other areas of Flores. It has many interesting
places which can be an option for travel. One of them is town of Larantuka. Larantuka has natural
attractions and culture that is very unique, but the lack promotion of local government cause natural
and cultural attractions in the city to not grow. This travel guide book of Larantuka, East Nusa
Tenggara is expected to provide information for travelers, using a communicative message about the
uniqueness and advantages of Larantuka.

Keywords:
Design, book, travel, tourism, Larantuka

Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak


pulau, dan mempunyai potensi untuk menjadi tujuan
Di Indonesia, Bali merupakan tempat tujuan terbanyak wisata. Karena Indonesia terletak di daerah
wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Bali khatulistiwa dan merupakan negara dengan iklim
mempunyai daya tarik tersendiri melalui keindahan tropis, tidak heran Indonesia mempunyai
budaya serta keindahan panorama yang membuat para pemandangan alam yang begitu indah dengan
wisatawan selalu ingin untuk kembali berlibur ke berbagai jenis flora dan fauna. Flores merupakan salah
sana. Selain Bali, Lombok dan Raja Empat kerap kali satu pulau dengan berbagai jenis keindahan flora dan
menjadi tujuan para wisatawan. Terlepas dari itu, faunanya.
Flores, dari bahasa Portugis yang berarti "bunga" Kapela Tuan Ma, Tuan Ana, Kapela Tuan Meninu,
berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kapela Wure. Kota Larantuka mempunyai potensi
Flores termasuk dalam gugusan Kepulauan Sunda yang besar sebagai salah satu tujuan wisata, akan
Kecil bersama Bali dan NTB, dengan luas wilayah tetapi kurangnya promosi dari dinas pariwisata
sekitar 14.300 km². Penduduk di Flores, pada tahun setempat sehingga kota ini kurang mendapatkan
2007, mencapai 1,6 juta jiwa. Puncak tertinggi adalah simpatik dari para wisatawan lokal dan mancanegara
Gunung Ranakah (2350m) yang merupakan gunung Oleh karena itu, dengan adanya buku wisata
tertinggi kedua di Nusa Tenggara Timur, sesudah ini yang menggunakan pendekatan fotografi, dengan
Gunung Mutis, 2427m di Timor Barat. Pulau Flores menggunakan teknik landscape diharapkan dapat
bersama Pulau Timor, Pulau Sumba dan Kepulauan memberikan gambaran tentang keindahan kota
Alor merupakan empat pulau besar di Provinsi NTT Larantuka dengan banyak menonjolkan suasana di
yang merupakan salah satu provinsi kepulauan di sekitar objek, sehingga dapat menarik para wisatawan
Indonesia dengan 566 pulau. Flores, dengan luas, untuk mengunjungi kota Larantuka.
jumlah penduduk dan sumber daya baik alam maupun
manusia yang dinilai cukup memadai, kini tengah Rumusan Masalah
mempersiapkan diri menjadi sebuah provinsi Bagaimana merancang buku wisata untuk kota
pemekaran di NTT. Di ujung barat dan timur Pulau Larantuka dalam bentuk buku yang efisien dan efektif
Flores ada beberapa gugusan pulau kecil. Di sebelah sebagai tujuan wisata yang memiliki daya tarik dan
timur ada gugusan Pulau Lembata, Adonara dan Solor, keunikan tersendiri.
sedangkan di sebelah barat ada gugusan Pulau
Komodo dan Rinca. Di sebelah tenggara terdapat Tujuan Perancangan
pulau Timor. Di sebelah barat daya terdapat pulau Tujuan perancangan buku wisata ini untuk
Sumba, di sebelah selatan terdapat laut Sawu, sebelah memperkenalkan kota Larantuka kepada masyarakat
utara, di seberang Laut Flores terdapat Sulawesi. luas sebagai salah satu tujuan pariwisata. Karena
(Wikipedia ensiklopedia bebas) masyarakat mengenal wisata yang ada di Flores
Dewasa kini, di pulau Flores lebih dikenal dengan sebatas pulau Komodo, Labuan bajo dan danau
wisata di pulau Komodo yang berlokasi di kabupaten Kelimutu.
Manggarai, Komodo merupakan salah satu dari 7
keajaiban dunia. Tidak hanya Labuan Bajo juga sudah Batasan Lingkup Perancangan
menjadi salah satu pilihan tempat wisata bagi para Untuk memperjelas dan membatasi masalah ruang
wisatan lokal ataupun mancanegara. Semua pulau di lingkup masalah dalam perancangan ini adapun
Flores memiliki keindahan yang unik dan khas. Bukan pembatasan masalah adalah:
hanya pulau Komodo, namun Larantuka memiliki 1. Objek perancangan ini adalah perancangan
potensi wisata yang sama unik dan khasnya. buku wisata kota Larantuka sebagai tujuan
Larantuka merupakan ibu kota Kabupaten Flores wisata dengan teknik fotografi
Timur. Umumnya masyarakat masih menggantungkan 2. Lokasi perancangan adalah di kota
hidupnya sebagai petani dan nelayan dengan Larantuka, Nusa Tenggara Timur.
memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, 3. Pesan yang ingin disampaikan melalui
sebagian lainnya sebagai pegawai. Kota ini juga perancangan buku wisata ini adalah untuk
mempunyai daya tarik tersendiri di mata para mempermudah masyarakat domestic yang
wisatawan. Larantuka adalah salah satu jajahan ingin mengunjungi kota Larantuka.
Portugis yang mana budaya portugisnya masih kental 4. Target Audience atau target perancangan
terasa. Hal ini terlihat dari perayaan menjelang paskah adalah masyarakat Indonesia.
atau biasa disebut Semana Santa yang merupakan 5. Waktu perancangan tahun 2015.
tradisi wajib untuk dilakukan bagi umat Katolik di
Larantuka dan nama marga masyarakat setempat yang
masih menggunakan marga turunan bangsa Portugis Metode Perancangan
yaitu Da Silva, Fernandez dll. Kota Larantuka sendiri
dikenal juga dengan nama Kota Reinha, dalam bahasa Data yang dibutuhkan
Portugis artinya Kota Ratu atau Kota Maria.
Larantuka juga dikenal sebagai salah satu tempat Data Primer
berkembangnya Katholik di Indonesia. Selama lebih Mengambil dari buku referensi maupun sumber-
dari 4 abad, wilayah ini mewarisi Katholik melalui sumber yang lain dari internet yang memuat topik
peran orang-orang biasa, bukan melalui pendeta. yang sesuai dengan kepentingan perancangan karya
desain sebagai landasan teori. Metode yang digunakan
Kota yang terletak di sepanjang pesisir pantai ini juga untuk mendapatkan data primer, yaitu:
memiliki beberapa daya tarik wisata, seperti
keindahan panorama teluk Mokantarak, pemandian air Metode Survei
panas Mokantarak, pulau Waibalun. Ada pula objek Data diperoleh dengan turun ke lapangan, yaitu kota
wisata religi, seperti gereja Kathedral Reinha Rosari, Larantuka untuk meninjau langsung permasalahan
yang terjadi dengan menggunakan pertanyaan lisan
kepada masyarakat setempat. LANDASAN TEORI DANIDENTIFIKASI DATA

Tinjauan Tentang Buku


Metode Observasi
Data diperoleh dengan mencatat pola perilaku subyek Pengertian Buku
(orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematik Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia (10), “Buku
tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan adalah semua tulisan dan gambar yang dituliskan atau
individu-individu yang diteliti di kota Larantuka. dilukiskan di atas segala macam lembaran papyrus,
lontar, perkamen dan kertas dengan segala macam
bentuknya, bisa berupa gulungan, dilubangi, diikat,
Data Sekunder ataupun dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain,
Data sekunder adalah data yang diperoleh/ karton, kayu. Buku sendiri merupakan hasil perekam
dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi dan perbanyakan yang paling popular dan awet. Buku
sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai tidak mengenal tanggal seperti majalah dan surat
instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa kabar, yang dalam pembacaanya konsumen cenderung
data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Pada mencari yang up to date. Buku bersifat jangka panjang
penelitian ini, bukti, catatan atau laporan historis dan dapat di baca kapan saja”.
didapat melalui pihak dinas pariwisata kota Larantuka
Sejarah dan Perkembangan Buku di Indonesia
Metode Pengumpulan Data Di Indonesia, awalnya bentuk buku masih berupa
Metodologi Pengumpulan Data atau cara gulungan daun lontar. Menurut Ajib Rosidi (sastrawan
mengumpulkan data dengan menggunakan : dan mantan ketua IKAPI), secara garis besar, usaha
1.Internet : Mengambil data dari website-website yang penerbitan buku di Indonesia dibagi dalam tiga jalur,
memberikan informasi tentang keunikan kota yaitu usaha penerbitan buku pelajaran, usaha
Larantuka penerbitan buku bacaan umum (termasuk sastra dan
2.Wawancara : Mengambil data dengan menggunakan hiburan), dan usaha penerbitan buku agama. Pada
wawancara secara langsung kepada instansi yang masa penjajahan Belanda, penulisan dan penerbitan
bersangkutan atau wawancara kepada masyarakat buku sekolah dikuasai orang Belanda. Kalaupun ada
setempat. orang pribumi yang menulis buku pelajaran, umumnya
3.Observasi : Melakukan pengamatan secara langsung mereka hanya sebagai pembantu atau ditunjuk oleh
ke objek yang ingin diteliti orang Belanda. Usaha penerbitan buku agama dimulai
dengan penerbitan buku-buku agama Islam yang
Instrument/Alat Pengumpulan Data dilakukan orang Arab, sedangkan penerbitan buku –
Dalam pengumpulan data digunakan media kertas, buku agama Kristen umumnya dilakukan oleh orang-
bolpoin untuk mencatat hasil wawancara. Selain itu orang Belanda.
juga digunakan kamera sebagai pendukung untuk Penerbitan buku bacaan umum berbahasa Melayu
mengambil gambar pada masa itu dikuasai oleh orang-orang Cina. Orang
pribumi hanya bergerak dalam usaha penerbitan buku
Metode Analisis Data berbahasa daerah. Usaha penerbitan buku bacaaan
Metode SWOT adalah metode yang digunakan untuk yang murni dilakukan oleh pribumi, yaitu mulai dari
menganalisis subjek penulisan hingga penerbitannya, hanya dilakukan oleh
baik dari segi kekuatan, kelemahan, kesempatan yang orang-orang Sumatera Barat dan Medan. Karena
ada dan ancaman yang dihadapinya. Analisis ini khawatir dengan perkembangan usaha penerbitan
dilakukan perusahaan yang bersangkutan, beserta tersebut, pemerintah Belanda lalu mendirikan penerbit
kompetitor-kompetitor. Buku Bacaan Rakyat. Tujuannya untuk mengimbangi
usaha penerbitan yang dilakukan kaum pribumi. Pada
Strength : Mengkaji kekuatan dan kelebihan dari tahun 1908, penerbit ini diubah namanya menjadi
wisata alam dan budaya di kota Larantuka Balai Pustaka. Hingga jepang masuk ke Indonesia,
Balai Pustaka belum pernah menerbitkan buku
Weakness : Mengkaji kelemahan dari wisata pelajaran karena bidang ini dikuasai penerbit swasta
alam dan budaya yang ada di kota Larantuka. belanda.
Sekitar tahun 1950-an, penerbit swasta nasional mulai
Opportunities : Meneliti potensi yang bisa bermunculan. Sebagian besar berada di pulau Jawa
dikembangkan dari tempat wisata di kota Larantuk dan selebihnya di Sumatera. Pada awalnya, mereka
sehingga dapat ditonjolkan dan bersaing dengan kota bermotif politis dan idealis. Mereka ingin mengambil
lain yang lebih maju. alih dominasi para penerbit Belanda yang setelah
penyerahan kedaulatan di tahun 1950 masih diijinkan
Threat : Ancaman yang dapat menjadi berusaha di Indonesia. Pada tahun 1955, pemerintah
hambatan bagi tempat wisat alam dan budaya di kota Republik Indonesia mengambil alih dan
Larantuka untuk berkembang.
menasionalisasi semua perusahaan Belanda di seefektif dan seefisien mungkin guna membuat peserta
Indonesia. Kemudian pemerintah berusaha mendorong wisata merasa puas.(Suyitno)
pertumbuhan dan perkembangan usaha penerbitan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
buku nasional dengan jalan memberi subsidi dan wisata adalah bepergian secara bersama-sama dengan
bahan baku kertas bagi para penerbit buku nasional tujuan untuk bersenang-senang, menambah
sehingga penerbit diwajibkan menjual buku-bukunya pengetahuan, dan lain-lain. Selain itu juga dapat
denga harga murah. diartikan sebagai bertamasya atau piknik. Menurut
Pemerintah kemudian mendirikan Yayasan Lektur pendapat saya sendiri, pengertian wisata adalah suatu
yang bertugas mengatur bantuan pemerintah kepada kegiatan perjalanan atau aktifitas yang dapat
penerbit dan mengendalikan harga buku. Dengan menenangkan hati dan pikiran serta menyegarkan
adanya yayasan ini, pertumbuhan dan perkembangan otak.
penerbitan nasional dapat meningkat denganc epat. Menurut Wikipedia, pengertian pariwisata adalah
Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dengan
didirikan 1950, penerbit yang menjadi anggota IKAPI tujuan liburan atau rekreasi. Menurut Undang-
yang semula berjumlah 13 pada tahun 1965 naik Undang, pariwisata adalah segala macam kegiatan
menjadi 600-an lebih. Pada tahun 1965 terjadi wisata yang dilayani oleh pemerintah, masyarakat,
perubahan situasi politik di tanah air. Salah satu akibat atau pengusaha beserta dengan fasilitasnya.
dari perubahan itu adalah keluarnya kebijakan baru Menurut Robert McIntosh, pengertian
pemerintah dalam bidang politik, ekonomi dan pariwisata adalah gabungan dari interaksi antara
moneter. Sejak akhir tahun 1965, subsidi bagi penerbit pemerintah selaku tuan rumah pariwisata, bisnis, dan
dihapus. Akibatnya, karena hanya 25% penerbit yang wisatawan. Menurut Richard Sihite, pengertian
bertahan, situasi perbukuan mengalami kemunduran. pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan
dalam jangka waktu pendek atau sementara dengan
Sementara itu, pemerintah melalui Menteri Pendidikan tujuan selain mencari nafkah.
dan Kebudayaan Mashuri, kemudian menetapkan Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan
bahwa semua buku pelajaran di sediakan kan oleh dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia
pemerintah. Keadaan tidak bisa terus-menerus (Kuntowjoyo, 1991). Dilihat dari sisi
dipertahankan karena buku pelajaran yang meningkat kelembangaanya, pariwisata merupakan lembaga yang
dari tahun ke tahun. Karena itu, diberikan hak pada dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi
Balai Pustaka untuk mencetak buku-buku yang kebutuhan reaktifnya. Sebagai sebuah lembaga,
dibutuhkan dipasaran bebas. Para penerbit swasta pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya,
diberikan kesempatan menerbitkan buku-buku yakni bagaimana perkembanganya, mulai dari
pelengkap dengan persetujuan tim penilai. direncakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli,
yakni wisatawan. Sebagai sebuah substansi, pariwisata
Tinjauan Tentang Wisata merupakan bagian dari budaya suatau masyarakat,
Definisi Wisata yaitu berkaitan dengan cara penggunaan waktu
“Wisata”, sebuah kata yang sering kali kita dengan senggang yang dimilikinya. Pariwisata dapat disoroti
atau bahkan kita lakukan. Berbiara mengenai wisata dari bermacam sudut pandang karena memilki sifat
tidak terlepas dari pembincaraan tentang perjalanan kompleks. Kompleksitas yang terkandung dalam
(travel), karena berdasarkan sejarahnya, perjalanan pariwsiata sebagai perilaku sosial, pariwisata sebagai
merupakan cikal bakal dari wisata. Istilah wisata fenomena geofrafis, pariwisata sebagai sumber daya,
merupakan padanan kata tour (dalam bahasa Inggris). pariwisata sebagai bisnis, dan pariwisata bseagai
Walaupun dalam bahasa Sansekerta istilah wisata industry(Smith, 1989). Pariwisata merupakan sumber
memiliki pengertian yang sama dengan perjalanan, daya yang penting bagi daerah yang menjadi temapat
namun karena perjalanan telah memiliki pengertian tujuan wisata. Pariwisata dapat menjadi sumber
yang jelas, maka kata wisata diserap sebagai padanan pemasukan uang dari daerah lain dengan sedikit
kata tour tersebut. Akhir-akhir ini muncul istilah tur dampak lingkungan. Pariwisata dapat menjadi sumber
sebagai padanan kata wisata. Hal ini dilakukan seiring daya untuk melaksanakan upaya preservasi berbagai
dengan adanya pemasyarakatan penggunan bahasa hasil budaya masa lampau. Sebagai sumber daya,
Indonesia yang baik dan benar. Orang suda terbiasa pariwisata perlu dikelola dengan tepat supaya
menyebut tur daripada wisata, untuk itulah istilah pengembangnya tidak malah menjadi sumber
yang sudah biasa digunakan tersebut yang dipakai. kerusakan atau sumber bencana.
Secara etimologi tour berasal dari kata torah (bahasa Kata pariwisata yang berasal dari bahasa Sansekerta,
Ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa Latin) terdiri dari 2 bagian yaitu “pari” dan “wisata”. Kata
yang berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam “pari” memiliki pengertian bersama, atau berkeliling,
bahasa Perancis Kuno disebut tour yang berarti sedangkan kata “wisata” memiliki pengertian
menglilingi sirkuit. Bila ditinjau dari sudut perusahaan perjalanan. Bila digabungkan, pariwisata memiliki
perjalanan, maka wisata diartikan sebagai sebuah pengertian melakukan kegiatan perjalanan berkeliling
perjalanan yang terencana, yang disusun oleh meninggalkan tempat awal, menuju ke tempat yang
perusahaan perjalanan dengan menggunakan waktu lain.
Menurut pendapat Suyitno sendiri, pariwisata adalah sesungguhnya dengan warna yang jauh lebih
sebuah industri hiburan, di mana orang atau cemerlang dari aslinya. Semua gambar tersebut bisa
sekelompok orang mengeluarkan uang untuk mendatangkan rezeki. Tidak bisa dimungkiri, dunia
mendapatkan hiburan berupa perjalanan yang fotografi yang sudah ditunjang dengan kemajuan
menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat teknologi telah mempermudah seseorang untuk
menghibur hati. Dengan berkembangnya jaman, memotret sebuah objek. Dengan kamera poket, anak
periwisata sudah berubah dari sekedar kegiatan untuk kecil sekalipun bisa memotret objek sekeliling.
mengusir kebosanan menjadi sebuah gaya hidup. Fotografi memang sudah menjadi salah satu
Secara simpel, wisatawan adalah orang yang kegemaran yang paling popular saat ini. Banyak
melakukan kegiatan wisata. fotografer yang sukses, berawal dari hobi, menjadi
Menurut IUOTO (International Union of Travel seorang professional yang kemudian mendapatkan
Organization), wisatawan adalah orang yang bayaran dari bidang yang mereka cintai, yaitu
melakukan kunjungan selama lebih dari 24 jam di fotografi.(Budhi 2)
suatu tempat, dengan tujuan kunjungan untuk Secara harfiah fotografi bisa diartikan sebagai teknik
bersenang-senang, olahraga, agama, berlibur, belajar, melukis dengan cahaya. Fotografi merupakan
kesehatan, dan berdagang. Secara simpel, pengertian gabungan ilmu, teknologi, dan seni. Perpaduan yang
tempat wisata adalah suatu tempat yang digunakan harmonis antara ketiganya bisa menghasilkan sebuah
untuk melakukan kegiatan wisata. Tempat wisata karya yang mengagumkan. Tentunya dengan skill
dapat berupa tempat wisata alam dan bangunan. serta sentuhan seni sang fotografer, sebuah foto bisa
Tempat wisata alam dapat berupa pantai, gunung, dan menjadi berarti. Fotografi memiliki bermacam-macam
lain-lain, sedangkan tempat wisata bangunan dapat manfaat dan tujuan baik untuk dokumentasi,
berupa peninggalan sejarah, museum, dan lain-lain. penelitian, maupun sebagai media dalam ranah
estetika.
Perkembangan Pariwisata di Indonesia Fotografi ditemukan sekitar tahun 1893, yaitu saat
Indonesia terletak di antara 6 derajat Lintang Utara – ilmuan Prancis bernama Louis Jacques Mande
11 derajat Lintang Selatan dan antara 95 derajat – 141 Dagguerre menggunakan hasil eksperimennya.
derajat Bujur Timur. Indonesia dilalui oleh garis Daggurre mengumumkan bahwa ia menemukan cara
katulistiwa sehingga mendapat julukan Zamrud mengabadikan gambar dengan bantuan lensa dan
Katulistiwa. Indonesia terletak antara dua benua, yaitu suatau alat rekam. Sebetulnya pemikiran Dagguerre
Australia dan Asia, serta di antara dua samudera ini telah ada sejak zaman Yunani. Ketika itu,
(Samudera Pasifik dan Samudera Hindia). Di sebelah Aristoteles berpendapat bahwa seberkas cahaya yang
barat, Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia memancar melewati sebuah lubang kecil (pinhole)
dan di sebelah timur berbatasan dengan Samudera akan membentuk suatau gambar (image), hanya saja
Pasifik dan Negara Papua Nugini. Negara kepulauan bayangan yang terlihat di dalam keadaan terbalik.
ini di sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Perkembangan fotografi semakin terlihat dengan
Selatan, Malaysia, Filipina, dan di sebelah selatan ditemukannya kamera obscura (Kamera=kamar ;
berbatasan dengan Australia. Letak Indonesia di antara Obscura=gelap). Awalnya kamera obscura adalah
dua benua menjadikan Negara ini sangat strategis ruangan, kemudian dikembangkan menjadi sebuah
terhadap pasar wisata dunia. Di utara terletak alat yang bisa dibawa ke mana saja. Seiring
Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Taiwan, perkembangan teknologi, kamera pun semakin kecil
Hongkong, dan Jepang. Tujuh Negara itu merupakan dan canggih. Zaman itu, untuk proses percetakan
pasar wisata Internasional jarak dekat dan jarak memerlukan waktu yang lama dan merepotkan.
sedang. Di tenggara terletak Australia dan Selandia Seorang peneliti asal Prancis sekitar tahun 1826
Baru, yang merupakan pasar wisata dunia jarak berhasil membuat karya fotografi pertama dengan cara
sedang. Di tenggara terletak Australia melumuri selebar plat timah dengan larutan aspal dan
kemudian dimasukan ke dalam sebuah kamera
Tinjauan Tentang Fotografi obscura. Setelah disinari selama delapan jam, dia
Pengertian dan Sejarah Fotografi berhasil membuat karya fotografi pertama di dunia.
Tanpa kita sadari dalam aktifitas keseharian, kita Kemudia Degguerre menyempurnakannya dengan
menjadi seorang fotografer. Dengan menggunakan keberhasilan menemukan sebuah plat yang dibuat
kamera ponsel atau kamera poket, setiap momen yang dengan bahan perak chloride dan kemudia diberi uap
menarik pastinya akan kita abadikan. Ketika ionida. Perak ini setelah kering akan menjadi peka
menyaksikan pemandangan indah, berkumpul dengan cahay. Plat yang sudah diberi bahan kering akan
kawan lama, atau menemui peristiwa alam yang hebat, menjadi peka cahaya. Plat yang sudah diberi bahan
hasrat untuk mengabadikan momen tersebut pastinya peka itulah yang disinari selama 30 menit. Plat yang
tidak ingin dilewatkan. Setiap hari kita menemkan telah disinari itu kemudia diuapi dengan air raksa
hasil foto tersebar di mana-mana. Pada halaman dalam tabung yang dapat dipanaskan. Dengan
majalah, kora , buku, di ruang pamer, museum, di sisi menggunakan kaca berawana dapat dikontrol
badan bus angkutan umum, atau di papan billboard perkembangan reaksi yang terjadi sampai gambar
dengan ukuran yang jauh lebih besar dari ukuran yang tadinya laten muncul seperti yang dikehendaki.
Fotografi masuk ke Indonesia tidak lama setelah juga menjadi kebutuhan. Artinya, dengan
Degguerre mempublikasikan penemuannya. Sekitar mengesampingkan fotografi digital dalam pekerjaan
1841, pemerintah colonial Belanda mendatangkan Dr. jurnalistik misalnya, akan ketinggalan dalam
Jurriaan Munich untuk mendokumentasikan aktivitas menyampaikan berita gambarnya. Percepatan dan
Hindia Belanda. Namun sayang foto-foto Jurriaan kecepatan itulah yang membuat banyak pemotret
tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga kita sulit beralih menggunakan kamera digital. Kamera
mengamati foto-foto pertama tentang Indonesia. konvesional, yang dari segi waktu membutuhkan dua
Sekitar tahun 1857, dua orang asal Inggris, Water atau tiga kali lipat lamanya, ditinggalkan. Dengan
Woodbury dan James Page datang ke Indonesia. Dua tambahan peralatan computer, siapa pun, di kapan
orang ‘toekang potret’(sebutan penduduk Indonesia pun, bahkan dibelahan dunia mana pun, dapat
ketika itu untuk seorang fotografer) ini menjadi menikmati hasil pemotretan seketika jika diakses ke
fotografi komersial yang melayani jasa pemotretan internet. Dengan kamera digital, tak ada lagi kendala
kepada kalangan atas. Mengingat zaman itu foto waktu yang terbuang percuma, taka da lagi batas
merupakan barang yang mewah, maka harga yang wilayah atau Negara. Hal itu karena segala peristiwa
dikenakan oleh si ‘toekang potret’ ini sangat mahal. atau kejadian sesaat dapat langsung diketahui oleh
Selain menerima pesanan, Woodbury dan Page juga jutaan pembaca media di berbagai belahan dunia pada
mendokumentasikan kehidupan masyarakat pribumi di waktu yang hampir bersamaan.
Jawa dan beberapa pulau lainnya. Keunggulan utama kamera digital adalah karena
Dunia Fotografi tidak selamanya dikuasai orang-orang hasilnya berupa gambar digital, maka gambar tersebut
asing. Akhirnya warga pribumi mengasai fotografi dan dapat disimpan di hard disc yang mampu menyimpan
menjadi ‘toekang potret’ pertama Indonesia adalah hingga ribuan foto. Hal yang menarik dari sisi ini
Kassian Chepas, pria Jawa Tulen, asal Yogyakarta. adalah proses potret – hapus, di mana bila hasil tidak
Foto tertua yang dibuat oleh Kassian sekitar tahun sesuai dengan yang diinginkan, tanpa resiko atau
1875. Foto-foto karya Kassian biasanya bertema konsekuensi tambahan biyaya, dapat langsung dihapus
keluarga raja. Kebetulan Kassian juga bekerja menjadi dan dilakukan pemotretan ulang. Bayangkan bila
‘toekang potret’ di keraton dan kesultanan. Kassian menggunakan kamera konvensional, maka biaya akan
Chepas juga berjasa bagi dunia arkeologi. Foto bertambah karena jumlah film yang dipakai untuk
Kassian yang fenomenal dan dijadikan bahan mengulang pemotretan.
penelitian adalah foto dokumentasi 567 relief Lensa adalah bagian kamera yang
Karmawibhangga (relief pada dasar candi Borobudur menyalurkan sinar dari luar ke dalam kamera. Pada
yang tertutup tanah) Kassian Cheps meninggal pada tiap-tiap lensa, jarak pusat lensa ke titik api tetap dan
tahun 1912. Perkembangan fotografi setelah itu masih tidak berubah. Titik api ini disebut focus dan jarak
belum menunjukan geliatnya. Baru tahun 1960-an, antara pusat lensa dengan titik api disebut “jarak
seiring dengan peningkatan kemampuan ekonomi fokus”(focal length). Untuk mengumpulkan sinar
penduduk dan semakin terjangkaunya harga sebanyak mungkin ke dalam kamera, lensa yang
perlengkapan fotografi, dunia fotografi di Indonesia semula teridiri dari sekeping lensa kemudia dibuat
mulai berkembang.(Budhi 5) beberapa keeping (komponen lensa) yang mempunyai
beberapa sifat yaitu cembung, cekung, atau kombinasi
Peralatan Fotografi cekung dan cembung. Jarak antara kepingan lensa
Berdasarkan proses kerjanya, kamera dapat dibedakan dibuat rapat, pendek, atau renggang. Sesuai daya salur
menjadi 3 macam: atau untuk meminimalkan distorsi suatu lensa. Jenis-
1. Kamera manual jenis lensa pada kamera, yaitu:
Semua fasilitas pengandali kamera diatur • Lensa sudut lebar (Wide angle)
secara manual. Pemotretan dengan sudut pandang
2. Kamera semi-otomatis lebar, seperti arsitektur, interior dan
Sebagian fasilitas pengendali kamera pemandangan alam. Panjang lensa
diatur secara otomatis oleh kamera dan 17mm s/d 70mm.
sebagain lagi diatur secara manual oleh • Lensa normal (Standard)
pemotretnya. Sudut pandang sebanding dengan
3. Kamera otomatis penuh yang terlihat mata manusia. Lensa
Semua fasilitas pengandali kamera diatur jenis ini banyak dipakai untuk
secara otomatis penuh oleh kameranya. pemotretan di studio. Panjang lensa
Era digital telah mengubah segala hal yang 50mm.
berkaitan bidang fotografi. Salah satunya adalah • Lensa jauh (Tele)
teknologi kamera. Saat ini, hampir seluruh fotografer Untuk pemotretan jarak jauh, seperti
professional menggunakan tipe kamera digital single pemotretan jurnalistik/momen dan
lens reflex (DSLR) dan meningalkan kamera single liputan olahraga. Panjang lensa 70
lens reflex (SLR). Alasan proses yang lebih cepat dari s/d 300mm.(Budhi 28)
fotografi konvesional membuat DSLR menjadi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pilihan. Kecepatan bukan hanya penting, melainkan hakekat fotografi adalah melukis dengan cahaya
untuk mendapatkan gambar yang baik dibutuhkan dapat dikategorikan sebagai foto
sumber cahaya yang baik juga. Akan tetapi, cahaya pemandangan:
yang ada kadang tidak cukup untuk melakukan • Foto Pemandangan Daratan :
pemotretan. Dengan demikian kita membutuhkan alat Dalam foto ini objek utamanya
bantu cahaya untuk mendapatkan gambar yang adalah daratan, gunung,
optimal. Lampu Kilat/Flash adalah alat bantu pemberi persawahan, dan semacamnya.
cahaya, baik di dalam ruangan maupun di luar Sehingga jikapun ada langit
ruangan. Flash merupakan cahaya yang sangat kuat perbandingannya lebih besar pada
dan menyala sangat cepat. Pada body lampu kilat/flash bagian daratannya. Selain itu foto
tertera angka yang disebut Guide Number (GN), yaitu yang diambil dari ketinggian bisa
angka kekuatan flash. Semakin besar angka yang dikategorikan sebagai foto
tertera maka kekuatan cahayanyapun akan semakin pemandangan daratan jika objeknya
besar. itu adalah daratan. Dan kebanyakan
2.3.3 Jenis-Jenis Fotografi foto pemandangan yang diambil dari
Dalam dunia fotografi ada beberapa jenis udara atau ketinggian objeknya
fungis berdasarkan pesan yang akan disampaikan oleh adalah daratan, dimana pembuat
para fotografer tersebut, yaitu; foto berusaha menunjukkan
a. Fotografi Dokumenter keindahan lingkungan dari sisi lain
yaitu dari atas.
Foto documenter hampir mirip dengan
synopsis dari sebuah film. Foto-foto yang ada • Foto Pemandangan Lautan
harus mampu untuk menjadi sebuah bukti Dalam foto ini objek
dari acara atau peristiwa. Foto dokumenter utamanya adalah laut dan perairan
ini biasanya akan menjadi sesuatu yang lainnya. Keberadaan air ditekankan
berharga ketika kejadian-kejadian itu sudah dalam foto panorama jenis ini. Foto
menjadi masa lampau. bawah air bisa dimasukkan dalam
b. Foto Human Interest kategori foto panorama jenis ini,
sebab foto bawah air juga
Human interest merupakan foto menampilkan keindahan dari
kehidupan sehari-hari atau reportase dari lingkungan bawah air.
kehidupan yang menyampaikan tertentu dan
mengajak pembaca atau pengamat untuk
• Foto pemandangan langit
menjadi bagian dalam sebuah kehidupan dan
Dalam foto ini objek
turu merasakan apa yang dirasakan oleh
utamanya adalah langit, awan, dan
obyek foto tersebut.
semacamnya. Dalam foto ini
c. Foto Esai
ditekankan pada keberadaan
Foto esai merupakan bagian dari langitnya. Sehingga jikapun ada
fotografi jurnalistik yang meyajikan beberapa daratan ada hal lainnya proporsinya
foto yang mampu bercerita dan pun sedikit. Foto matahari terbit,
menyampaikan secara runtut sehingga matahari terbenam, pelangi, serta
penikmat foto dapat mengerti cerita dan sisi mendung dan petir termasuk foto
lain yang akan diangkat melalui foto panorama jenis ini.
tersebut.(Fotografi untuk Pelajar, 1984).
d. Foto Landscape • Foto Pemandangan Perkotaan
Dalam foto ini objek
Foto Landscape adalah fotografi utamanya adalah kota atau desa.
pemandangan alam atau pengetian lain Memperlihatkan keindahan dan
adalah jenis fotografi yang merekam keunikan dari perkotaan atau
keindahan alam, dapat juga dikombinasikan pedesaan yang merupakan ciri khas
dengan yang lain seperti manusia, hewan dan dari lingkungan tersebut.
yang lainnyam namun tetap yang menjadi
focus utamanya adalah alam. Pemandangan
alam yang begitu indah pada saat-saat Tinjauan Layout
tertentu ketika secara sensitive kita bisa Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
menandai sifat dan arah datangnya sinar tata letak adalah pengaturan tulisan-tulisan dan
matahari. Misalnya pada saat sore maupun gambar-gambar. Ada tiga kriteria dasar untuk sebuah
pagi hari ketika matahari bersifat kekuning- layout yang dikatakan baik, yaitu :
kuningan dan arah jatuhnya membentuk It Works (mencapai tujuannya), It Organizes (ditata
banyangan objek yang sangat panjang. dengan baik) dan It Attracts (menarik bagi pengguna).
Berikut ini adalah macam-macam foto yang Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuannya
bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan. Tujuan
ditangkap dan dipahamin oleh pengguna dengan suatu utama dari penggunaan grid systems dalam desain
cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang
dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat komunikatif dan memuaskan secara estetik.
berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan
mudah dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus Tinjauan tentang kota Larantuka
menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup Data kota Larantuka
dari penggunanya. Kota Larantuka dalam sistem pemerintahan kabupaten
Kunci utama untuk membuat layout yang baik adalah merupakan Ibukota Kabupaten Flores Timur ini
pemahaman secara mendalam ketiga kriteria diatas. terletak di bagian timur Flores Daratan, dengan luas
Selanjutnya untuk memahaminya ikuti pembahasan wilayah + 99,82 Km2 atau 4,19% dari keseluruhan
selanjutnya, dalam : luas wilayah Kabupaten Flores Timur. Secara
• Layout yang Mencapai Tujuan Geografis terletak di 8º14’33,19” LS – 8º22’02,43”
• Layout dengan Pemetaan Visual dan 122º 52’31” BT – 123º 01’21” BT. Kota
• Layout yang Menarik Perhatian Larantuka kondisi fisik wilayah perencanaan adalah
Layout tidak akan bisa berkomunikasi dan merupakan aspek yang sangat mendasar dan
menyampaikan informasinya bila layout itu tidak merupakan faktor yang sangat menentukan didalam
diperhatikan. Untuk itu, layout itu harus memiliki perencanaan dan pengembangan suatu wilayah kota,
tampilan yang berbeda dari yang lain yang mampu secara umum memiliki kondisi topografi yang relatif
menarik perhatian yang melihatnya. bergelombang/berkontur dengan kemiringan diatas 15
Sebuah layout yang menarik bisa jadi adalah layout %, sedangkan pada bagian tengah kota Larantuka
yang cantik, mengejutkan, menghibur, aneh/tidak kondisi topografinya relatif agak datar dengan
biasa atau bisa juga layout yang sederhana dan lugas. kemiringan berkisar 5% -15% dan semakin berkurang
Untuk memilih image apakah yang akan ditampakkan karena berada di tepi pantai.
oleh sebuah layout, kita dapat mendekatinya dari
target audience yang akan membaca layout tersebut • Kota Larantuka yang terletak di kaki
dan juga bagaimanakah layout halaman-halaman web Gunung Ile Mandiri adalah sebagai
sejenis lainnya. Misalnya saja bila beberapa halaman Batas Wilayah :
web sejenis dirancang secara sederhana kita bisa • Sebelah Timur : berbatasan dengan
menggunakan warna lain yang lebih mencolok dan Kecamatan Ile Mandiri;
pemilihan layout yang berbeda. • Sebelah Barat : berbatasan dengan
Kecamatan Lewolema;
Berikut ini beberapa tips untuk membuat layout yang • Sebelah Utara : berbatasan dengan
menarik : Kecamatan Ile Mandiri;
• Mengatur informasi penting dengan satu cara • Sebelah Selatan : dibatasi oleh Selat
tertentu, misalnya : meletakkan headline Flores.
dalam sebuah lengkung kurva, atau Desa/Kelurahan yang termasuk di
menggunakan jenis font yang berbeda dalam wilayah administratif Kota Larantuka
• Gunakanlah ukuran font yang sangat besar untuk meliputi selain 14 Kelurahan dan 2 Desa
headline yang lucu atau provokatif. yang berada di wilayah Kecamatan Larantuka
• Potonglah (crop) sebuah image dengan cara yang juga akan mencakup 5 desa dari wilayah
tidak biasa, misalnya hanya gambar mata Kecamatan Ile Mandiri serta 1 desa dari
bukan keseluruhan wajah. wilayah Kecamatan Lewolema (Sumber :
• Gunakan warna-warna terang bila informasi yang RUTR Kota Larantuka Tahun 2007 – 2016).
ditampilkan pada background berwarna Terdapat beberapa tempat wisata budaya di kota
kelam. Larantuka, seperti pondok Ago Lewo yang berada di
• Berikan ruang kosong yang cukup untuk gambar kelurahan Waibalun.
atau tulisan yang kecil.
• Miringkan sebuah gambar atau blok tulisan. Sejarah kota Larantuka
• Perbesar sebuah foto atau gambar pada proporsi Larantuka adalah Ibu Kota Kabupaten Flores Timur
yang cukup lebar. yang berada di belahan terjauh bagian timur Pulau
Flores, Nusa Tenggara Timur. Namanya telah lama
Tinjauan Grid dikenal sejak abad ke-16 saat kapal-kapal niaga
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap Portugis masuk ke kawasan ini untuk berdagang kayu
permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam cendana. Meski sekarang hanya menyisakan beberapa
sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai pohon cendana yang telah tua dan tidak melimpah
perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah diperjualbelikan seperti pada masa keemasannya
komposisi visual. Melalui grid system seorang namun Larantuka merupakan kota yang sibuk dan
perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika makmur sebagai titik distribusi perdagangan pohon
guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi cendana di Pulau Flores. Larantuka sejatinya memiliki
peran penting dalam penamaan pulai yang di Indonesia dan juga memiliki wisata alam yang
menggenggamnya, yaitu Flores. Nama Pulau Flores sangat indah. Kota Larantuka memiliki wisata budaya
diperkirakan berawal dari tempat ini. Dahulu religi bagi masyarakat beragama Katolik, yaitu
Larantuka disebut sebagai Tanjung Bunga (Cape of melakukan prosesi Semana Santa yang dilakukan pada
Flower). Dalam bahasa Portugis, Tanjung Bunga saat menjelang Paskah. Selain itu juga kota Larantuka
diucapkan sebagai Cabo da Flora atau Cabo da memiliki banyak sekali wisata alam yang dapat
Flores. Dari nama itu, pulau tersebut secara menjaid daya tarik tersendiri untuk parawisatan yang
keseluruhan hingga kini disebut Flores. Kapal niaga berkujung ke kota Larantuka.
Portugis yang pertama kali merapat di Larantuka Namun kota Larantuka memiliki beberapa kekurangan
dicatat tahun 1556 yang juga sering berlaya di sekitar antara lain, pertama adalah kurang adanya penanganan
Kepulauan Solor tidak jauh dari Larantuka. Saat serius dari pemerintah setempat untuk dapat diolah
Portugis dikalahkan oleh perusahaan dagang Belanda dengan sebaik-baiknya. Selain itu juga kurang adanya
(VOC), kapal-kapal niaganya berakhir di pelabuhan promosi tentang wisata yang ada di kota Larantuka,
Larantuka. Sejak itu, perkawinan antar warga sehingga keberadaan wisata di kota Larantuka kurang
setempat dengan warga Portugis yang beragama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Karna itulah perlu
Katolik mulai banyak terjadi, terutama di kalangan untuk dibuat perancangan buku wisata kota
keluarga bangsawan. Keyakinan, budaya dan tradisi Larantuka, Nusa Tenggara Timur agar awerness
Protugis lambat laun diserap oleh anak cucu pertalian masyarakat meningkat dan informasi mengenai wisata
kedua bangsa ini. kota Larantuka lebih mudah diakses oleh masyarakat
Tersebutlah seorang raja di Larantuka, yakni Ola Ado Indonesia.
Bala ke -11, dimana ia saat itu telah mengadopsi
perubahan budaya dan keyakinan karena datangnya KONSEP PEMOTRETAN
Portugis. Ia mengganti namanya menjadi Don
Fransisco Ola Ado Bala Diaz Viera Deo Godinho, ia Konsep Kreatif
juga lebih mahsyur dengan sebutan Don Fransisco Ola
Ado Bala DVG. Perubahan nama ini tidak lama Tujuan Kreatif
memengaruhi masyarakat di sekitar Larantuka dan Perancangan buku wisata ini adalah sebagai pemandu
termasuk 13 suku di sana yang mengikuti perubahan para wisatawan yang tidak mengetahui obyek wisata
tersebut. Suku Lamaholot tidak lama mengadopsi yang recommended untuk dikunjungi di Kota
nama Fernandez, De Rosari, Da Costa, Da Santo, Larantuka. Buku ini juga bertujuan untuk menunjukan
Gonzales, Ribeiru, Skera dan De Omay. Larantuka keindahan wisata Flores, khususnya kota Larantuka
memiliki arti ‘tempat bertemu’ dalam bahasa yang masih alami dan tradisional. Objek wisata
Lamaholot. Di kota inilah budaya Lamaholot, meliputi alam, tradisional, sejarah dan rohani.
Portugis, dan Melayu berpadu. Pada abad ke-19, Diharapkan melalui buku ini wisatan dapat lebih
Portugis mejual hak penguasaanya atas Flores kepada mengenal dan mengetahui potensi wisata dan keadaan
Belanda sehingga semenjak saat itu, pengapalan kayu daerah pulau flores khususnya kota Larantuka.
cendana menurun tajam dan masyarakat setempat Buku ini memberikan informasi mengenai letak,
tidak lagi memperoleh kesejahteraan dari sejarah dan keadaan masyarakat, agar konsumen
perdagangan. Saat itulah masyarakat di Larantuka dan memiliki sedikit gambaran dan keadaan mengenai
sekitarnya menjadi masyarakat yang tergantung pada tempat wisata tersebut. Tampilan visual dibuat
usaha bercocok tanam demi mengihidupi kebutuhan semenarik dan sesimple mungkin sehingga dapat
sehari-hari. menarik konsumen untuk berwisata terutamat bagi
konsumen yang ingin menikmati wisata dengan
Akomodasi dan Transportasi suasana baru.
Larantuka saat ini memiliki sebuah badara udara yang
sementara ini baru mampu dilayani maskapai Trans Strategi Kreatif
Nusa. Nama Bandar undara yang letaknya sekira 5
kilometer ke arah timur laut Larantuka ini ini ialah Target Audience
Gewayan Tanah yang artinya Melayani Tanah Khalayak sasaran yang indin dicapai dalam
Kampung. Penerbangan yang menghubungkan perancangan ini dibagi berdasarkan kategori berikut :
Gewayan Tanah Airport ialah Kupang dimana setiap a. Geografis
hari terdapat penerbangan yang berangkat dari o Berdomisili di dalam wilayah Indonesia.
Kupang pada pukul 6.30 dan tiba di Larantuka pukul b. Demografis
07.15 WITA, atau berangkat dari Larantuka pukul o Jenis Kelamin : Pria & Wanita.
07.40 dan tiba di Kupang pukul 08.30 WITA. o Mencakup segala usia.
o Mencakup hampir semua kalangan.
Diutamakan kalangan menengah ke atas.
Kesimpulan Analisa Data
Kelebihan kota Larantuka adalah kota ini memiliki c. Behavioristik
keindahan wisata budaya yang tidak dimiliki kota lain o Orang-orang yang menyukai travelling.
o Orang-orang yang bosan dengan tempat nantinya akan berisi tempat-tempat yang layak dan
liburan yang sudah umum. harus dikunjungi ketika berwisata di kota Larantuka.
o Orang-orang yang suka mengeksplorasi Larantuka kaya akan potensi wisata,di dalam buku ini
tempat wisata yang belum pernah ditemui. akan disajikan juga berbagai informasi yang
o Orang-orang yang susah menentukan ke dibutuhkan oleh wisatawan seperti penginapan,
mana ketika berlibur. restorant, dll akan disajikan secara verbal dan visual.

c. Psikografis Gaya Layout


o Wisatawan yang ingin mencoba sesuatu yang Menggunakan gaya desain Simplicity yang didukung
baru, tetapi tidak tahun kemana dan takut dengan foto obyek dan tipografi sebagai pendukung
untuk berspekulasi dari gambar tersebut. Foto-foto obyek wisata akan
o Wisatawan yang senang mencoba berwisata dibentuk besar dan lebih difokuskan pada gambarnya,
dalam segala kondisi. karena untuk buku panduan, akan ditambahakan
Format dan Ukuran Panduan penjelasan singkat.
Isi buku ditekankan kepada keindahan wisata yang ada
di kota Larantuka dan mempromosikannya. Buku Tone Warna
sedikit menjelaskan informasi mengenai tempat tujuan Tone warna yang akan digunakan adalah warna-warna
wisata, seperti beberapa tempat wisata yang bernilai berani dan kontras,
sejarah, maka akan dijelaskan secara singkat mengenai
tempat tersebut. Buku ini rencananya akan berformat Tipografi
portrait dengan dimensi (13,5 cm x 19 cm ) dengan Tipografi yang digunakan kebanyakan adalah typeface
dimoninasi foto dan sedikit penjelasan agar pembaca san serif dan casual.
dapat mengerti sejarah tempat wisata tersebut.
Cover Depan dan Belakang
a. Cover Depan
Isi dan Tema Panduan Akan menggunakan foto dengan tema
Tema panduan ini adalah bersifat informatif dengan Pariwisata
memandu wisatan mengenai obyek-obyek wisata yang a. Cover Belakang
menjadi rekomendasi di kota Larantuka. Berisi sinopsis buku, dan dimasukan unsur-
Isi dari panduan ini adalah informasi mengenai unsur layout yang sesuai dengan isi buku
sejumlah obyek wisata di kota Larantuka, yang teridiri sesuai cover belakang.
dari foto, data lokasi, kontak dan juga ulasan singkat.
Finishing
Teknik Visualisasi Buku tersebut akan dibuat full colour dengan dijilid
Selain menggunakan tipografi sebagai penyampaian soft cover dengan teknik lem sehingga akan lebih
pada media visual, digunakan juga foto-foto obyek mudah ketika akan dipergunakan oleh pembacanya,
wisata sebagai poin utama dalam buku ini. ringan dan fleksibel untuk dibawa-bawa oleh
wisatawan. Finishing pada cover akan menggunakan
Teknik Cetak laminasi doff.
Buku ini akan dicetak dengan teknik cetak offset
dengan pilihan jenis-jenis kertas yang menjadikan Bentuk Penyajian
buku ini layak untuk dijual dan dipublikasikan Buku akan disajikan dalam 1 bahasa, yaitu bahasa
nantinya. Indonesia. Selain buku menjadi buku wisata, buku ini
juga mengenalkan pulau Flores yang khsusnya kota
Larantuka kepada masyarakat nasional terutama yang
Konsep Rancangan Buku bertempat tinggal di kota besar. Karena buku
merupakan media promosi, maka diperlukan beberapa
Judul Buku media pendukung untuk memperkuat media promosi
Pemilihan judul buku dan cover buku merupakan tersebut. Setiap pembelian buku akan mendapat bonus
salah satu unsur yang terpenting dalam proses merchandise, seperti pembatas buku, kartu pos dan
pembuatan sebuah buku. Judul buku dapat kalender.
mempengaruhi pendapat seseorang tentang isi buku
tersebut, “Matahari Flores Timur - Larantuka” adalah LAYOUT DESAIN
judul yang tepat untuk perancangan ini, di mana kota Layout Desain
Larantuka letaknya paling timur dari semua kota di
Flores. Thumbnail Desain
Sinopsis
Buku ini berisi tentang panduan wisata di kota
Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Di buku ini
Gambar. 4.2 Thumbnail Desain Cover dan Isi Buku.
Gambar. 4.4 Layout isi Buku (Bagian1)
Layout Desain Final

Layout Sampul Depan dan Belakang

Gambar. 4.3 Cover depan dan cover belakang

Layout Halaman Isi

Gambar. 4.5 Layout isi Buku (Bagian2)


Gambar. 4.6 Layout isi Buku (Bagian3)

Gambar. 4.8 Final X-banner

4.1.5. Poster Diri


Jenis Font

Gambar. 4.7 Jenis-jenis font

Layout Sarana Pendukung

DLL

Post Card
Gambar. 4.12 Final Pembatas Buku

Layout Katalog

Gambar. 4.10 Final Postcard

Kalender

Gambar 4.13 Final Katalog

PENUTUP

KESIMPULAN
Setiap makhluk hidup membutuhkan pasti
membutuhkan yang namanya hiburan, beragam jenis
hiburan ditawarkan, berwisata ke luar pulau atau
sekedar jalan-jalan ke luar kota dapat menjadi pilihan
yang baik untuk menenangkan pikiran. Indonesia
merupakan negara kepulaun yang mempunyai begitu
banyak pulau yang indah dan dapat dijadikan tempat
wisata.
Gambar. 4.11 Final Kalender Sudah seharusnya kita bangga dengan Indonesia yang
4.1.6.3. Pembatas Buku begitu kaya dan indah. Pulau Flores memiliki
keidahan alam dan budaya yang begitu indah, namun
sayangnya masih banyak masyarakat yang belum Daftar Pustaka
mengetahui akan hal itu. Oleh karena itu kota
Larantuka memerlukan sebuah media yang berfungsi Feblino,D.W. (2014, August). Pariwisata Religi Di
untuk membantu lebih dikenal secara luas yaitu media Kota Larantuka. Retrieved February 17 2015.,
cetak buku untuk dapat mempromosikan objek wisata from
alam dan budaya yang tedapat di kota Larantuka. Di <https://damianwigilis.wordpress.com/category
dalam buku ini terdapat juga informasi tentang sejarah /pariwisata-religi-kota-larantuka/>
setiap tempat wisata dan juga membahas tentang Johanesrandy.(2014, April 29). Semana Santa,
akomodasi, hotel, rumah makan dan info lain yang Perayaan Paskah yang Meriah di Larantuka.
kiranya dibutuhkan oleh wisatawan yang ingin pergi Travel.detik.com. Retrieved February 17 2015,
ke kota Larantuka. from
<http://travel.detik.com/read/2014/04/29/10530
UCAPAN TERIMA KASIH 0/2567401/1025/4/semana-santa-perayaan-
paskah-yang-meriah-di-larantuka#menu_stop>
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Kamlasi,H. (2015, November). All About Larantuka.
Yang Maha Esa, karena atas rahmat serta Retrieved February 18 2015, from
bimbingannya, maka penulis mampu menyelesaikan <http://heribertuskamlasi.blogspot.com/2013/1
tugas akhir yang berjudul “Perancangan Buku Wisata 1/informasi-lokasi-pariwisata-flores-
Kota Larantuka, Nusa Tenggara Timur.” timur.html>
Kristanto, Dwi. (2014, December) Layout yang baik.
Penulis juga sangat berterima kasih kepada semua Retrieved February 17, 2015, from
pihak yang telah secara langsung dan tidak langsung <http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafi
telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. sweb/layout_design/layout_baik.html>
ucapan terima kasih penulis tujukan kepada: (2014, December). Potensi Pariwisata NTT Yang
1. Aristarchus Pranayamama, B.A., M.A. selaku dosen Mulai Dikenal Dunia. Depoknews.com.
pembimbing I yang telah meluangkan banyak Retrieved February 17, 2015, from
waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan <http://depoknews.com/potensi-pariwisata-ntt-
pengarahan dalam penulisan tugas akhir ini. yang-mulai-dikenal-dunia/>
2. Alvin Raditya, S.Sn selaku dosen pembimbing II “Pulau Flores.” Wikipedia. 14 Juli 2014. 17 Februari
yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan 2015.
pikiran dalam memberikan pengarahan dalam <http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Flores>
penulisan tugas akhir ini. Rambey, Arabian. (2001). Sejarah Fotografi. Jakarta:
3. Dinas Pariwisata Kota Larantuka selaku pemilik Kompas.
dari Instansi yang telah membantu memberikan Smith, Stephen L. J. (1989). Tourism Analysis. New
informasi serta kesempatan bagi penulis. York: John Wiley & Sons. Inc.
4. Keluarga tercinta yang telah membantu dalam segi Soelako, R.M. (1984). Fotografi untuk Pelajar.
moral maupun materiil. Bandung: Binacipta
5.Semua teman-teman yang membantu sehingga Suranto,D.S. (2014, October 24). Larantuka. Retrieved
penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian February 17, 2015, from
tugas akhir ini dengan tepat waktu. Olivia Rumuy, <http://itscomma9.com/larantuka/>
Aldo Newman, Albert Probo, Daniel Yohanes, Sutadi, Heru. (2009, March). Sejarah Kelahiran Buku
Wilson Gustomo dan semua teman-teman yang dan Perkembangannya di Indonesia. Retrieved
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang February 24, 2015,from
turut membantu dan memberikan dukungan selama http://hsutadi.blogspot.com/2009/03/sejarah-
proses pengerjaan Tugas Akhir ini. kelahiran-buku-dan.html
6. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan Suyitno. (n.d). Perancanaan Wisata Tour Planning.
satu persatu. Yogyakarta : Kanisius
7. Dinas Pariwisata Flores Timur. Wardiyant, M. H.(n.d). Metode penelitian pariwisata.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas Yogyakarta : ANDI
akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Widodo, Benny. (2011, February). Makalah Fotografi
penulis mengharapkan segala petunjuk, kritik, dan Landscape. 16 March 2015.
saran yang membangun dari pembaca agar dapat <https://bwcolor.wordpress.com/2011/02/04/m
menunjang pengembangan dan perbaikan penulisan akalah-fotografi-landscape-pemandangan-
selanjutnya. panorama/>
Akhir kata penulis memohon maaf atas
kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini dan
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik
yang membangun dari pembaca.
 

Anda mungkin juga menyukai