Anda di halaman 1dari 10

Makalah

KELAINAN PADA CARDIOVASCULAR

Disusun dalam memenuhi tugas mata kuliah Teratologi yang diampuh oleh
Dr.Margarethasolang, M.Si

DisusunOleh :

Kelompok IV

Safri Datau 432418074


Falerins Labuga 432418007
Khairunnisa R. Ismail 432418005
Siti Fatra Handayani I. Djafar 432418004

Biologi Non Dik A

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratTuhan yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas Makalah
KelainanPada Cardiovascular. Makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Teratologi Semester 5 di
Jurusan Biologi Universitas Negeri Gorontalo.
Dalam penulisan Makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan Makalah ini.
Kami berharap semoga Makalah Kelainan Pada Cardiovascular ini
membantu teman-teman mengetahui secara garis besar tentang Makalah.Terima
kasih kami ucapkan atas waktunya untuk membaca makalah ini.

Gorontalo,13 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB IPENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 PengertianCardiovascular..............................................................................3
2.2 Kelainan pada Cardiovascular.......................................................................4
2.3 Zat Teratogen yang Meyebabkan Kelainan Cardiovascular......................4
2.4Mekanisme Zat Teratoden dalam Menyebabkan Kelainan
Cardiovascular..................................................................................................5
BAB IIIPENUTUP.................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teratologi merupakan cabang dari ilmu embriologi yang khusus
mempelajari tentang akibat, mekanisme dan manifestasi embrionik yang cacat
(abnormal). Bentuk embriotoksik ini ditentukan oleh jenis senyawa, dosis dan
waktu penggunaannya selama kehamilan. Selain senyawa kimia, faktor lain
yang menimbulkan teratogen adalah kekurangan gizi, radiasi kimia, infeksi
virus, hipervitamin, ketidakseimbangan hormonal, genetik dan berbagai
kondisi stres (Harbinson, 2001).
Terotologi atau teratologia berasal dari kata Yunani. Teratos = monster
= bayi yang lahir cacat hebat dan logos = ilmu, biasanya pada bayi yang lahir
abnormal disebut “bayi monster” (baby monster). Teratologi merupakan
cabang dari ilmu Embriologi yang khusus membahas mengenai petumbuhan
struktural janin yang abnormal (anomali). Kelainan bentuk dapat berupa
kelainan struktur, perilaku, faal dari  metabolik yang terdapat pada waktu
lahir dan biasa di istilahkan dengan malformasi kongenital, anomali
kongenital atau cacat lahir (Harbinson, 2001).
Teratogen merupakan bahan-bahan yang memiliki efek merugikan pada
embrio atau janin antara tahap fertilisasi dan kelahiran. Walaupun gen dan
kromosom dan abnormal dapat menyebabkan ke cacatan, istilah teratogen
biasanya dibatasi pada zat-zat dari lingkungan seperti obat-obat dan virus.
Teratogen dapat beraksi pada induk, pada plasenta atau pada embrio/janin
(Wilson,1965).
Teratogenik (Teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari
bahasa Yunani yang berarti membuat monster. Dalam istilah medis, berarti
perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan
kerusakan pada embrio sehingga pembentukan organ-organ berlangsung tidak
sempurna (Terjadi cacat lahir). Teratogenesis adalah pembentukan cacat
bawaan. Kelainan ini sudah diketahui selama beberapa dasawarsa dan
merupakan penyebab utama morbiditas serta mortilitas pada bayi

1
yang baru lahir. Setelah pembuahan sel telue mengalami proliferasi sel, dan
organogenesis. Embrio kemudian melewati suatu metamorfosis dan periode
perkembangan janin sebelum dilahirkan (O’Rahilly,2001)

1.2 RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan jantung ?
2. Apa saja kelainan pada jantung (PJB antosianik) ?
3. Bagaimana Zat yang dapat menyebakan PJB?
4. Bagaimana Mekanisme Zat yang dapat menyebakan PJB?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jantung
2. Untuk mengetahui kelainan pada jantung (PJB antosianik)
3. Untuk mengetahui zat yang dapat menyebakan PJB
4. Untuk mengetahui Mekanisme Zat yang dapat menyebakan PJB

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianCardiovaskular
Sistem kardiovaskuler pada prinsipnya terdiri dari jantung, pembuluh
darah dan saluran limfe. Sistem ini berfungsi untuk mengangkut oksigen,
nutrisi dan zat-zat lain untuk di distribusikan keseluruh tubuh serta membawa
bahan-bahan hasil akhir metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Jantung
terletak pada media stinum, yaitu kompar temen pada bagian tengah rongga
thoraks diantara dua rongga paru. Media stinum merupakan struktur yang
dinamis, lunak yang digerakkan oleh struktur-struktur yang terdapat di
dalamnya (jantung) dan mengelilinginya (diafragma danger akan lain pada
pernafasan) serta efek gravitasi dan posisi tubuh (Fikriana, 2018).
Ukuran jantung sekitar sedikit lebih besar dari satu kepalan tangan
dengan berat berada pada rentang 7 – 15 ons (200 – 425 gram). Dalam setiap
harinya jantung mampu memompa sampai dengan 100.000 kali dan dapat
memompa darah sampai dengan 7.571 liter. Posisi jantung berada di belakang
sternum pada rongga media stinum, diantara costae kedua dan keenam. Pada
jantung sebelah kanan menerima darah yang tidak teroksigenasi dari vena
cava superior dan vena cava inferior kemudian mengalirkannya kepulmonal
untuk proses oksigenasi. Sedangkan bagian kiri jantung menerima dari
teroksigenasi dari paru melalui vena pulmonalis untuk selanjutnya diedarkan
keseluruh tubuh melalui aorta (Fikriana, 2018).
2.2 KelainanPada Cardiovascular
Kelainan congenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur
bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur.Kelainan congenital
dapat merupakan sebab penting terjadinya abortus, lahir mati atau kematian
segera setelah lahir (Yunanidkk, 2016).
Abnormalitas struktur dan fungsi jantung yang sudah didapatkan sejak
bayi lahir, disebabkan kegagalan pembentukan struktur jantung pada masa
awal pembentukan janin di dalam kandungan merupakan definisi penyakit

3
jantung bawaan (PJB). Manifestasinya beragam dari ringan sampai berat
(Kumala dkk, 2018).
Menurut Finariawan dan Syifa (2018), Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
adalah kelainanjantung yang dibawa sejak lahir dan merupakan cacat bawaan
yang paling sering menyebabkan kematian. Angka kejadian PJB berkisar pada
8-10 dari 1000 bayi lahir hidup.
Penyakit jantung bawaan dapat terjadi karena duafaktor, factor genetic
dan factor lingkungan. Faktor genetic antara lain pengaruh keturunan atau
riwayat penyakit dalam keluarga dan sindromter tentu karena jumlah
kromosom yang tidak normal seperti sindrom Down. Faktor lingkungan
seperti infeksi maternal virus rubella, penggunaan obat-obatan yang
teratogenik selama masa kehamilan, konsumsia lkohol yang berlebihan
(maternal alcohol abuse) (Kumala dkk, 2018).
Penyakit jantung bawaan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
pengaruhnya pada kadar oksigen dalam darah, yaitu asianotik (tidak biru) dan
sianotik (biru). Pada penyakit jantunga sianotik, kadar oksigen dalam darah
tidak menurun sehingga individu tidak terlihat biru. Pada penyakit jantung
bawaan sianotik, kadar oksigen dalam darah menurun yang menyebabkan
individu terlihat biru(Kumaladkk, 2018).
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat variasi secara
geografik pada insiden PJB. Sebagian besar PJB ini terjadi akibat kesalahan
embri ogenesis antara minggu ke-3 sampai minggu ke8 gestasi, ketika struktur
utama jantung sudah terbentuk dan mulai untuk berfungsi. Etiologinya masih
belum diketahui secara pasti, namun studi awal epidemiologic melaporkan
pengaruh multifaktorial merupakan penyebab pada 90% kasus anomaly
jantung, dengan kadar rekurensi 2%-6%. PJB dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu penyakit jantung bawaan sianotik dan asianotik (Ain
dkk, 2015).

4
2.3 Zat Teratogen yang Dapat Menyebabkan Kelainan Cardiovascular
Sifat teratogenik suatu obat di tentukan oleh berbagai hal, antara lain
adalah cara kerja, kemampuan obat dalam menentukan barrier plasenta, periode
kritis perkembangan janin dan kepekaan spesiesnya. Kecepatan obat menembus
barrier plasenta tergantung pada besar molekul, kelarutan dalam 600 (rata-rata
obat mempunyai bert molekul 200-400), dapat melewati barrier plasenta dengan
mudah, juga obat yang derajat ionisasinya tinggi dan mudah larut dalam lemak
(stirrat & Beard, 1983).
Phenytoin, valporic acid dan trimethadione – merupakan kandungan obat
antiepilepsi yang diketahui memicu kelainan jantung dan mikrosefalus pada bayi.
2.4 MekanismeZat Teratogen dalamMenyebabkanKelainan Cardiovascular

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

6
DAFTAR PUSTAKA
Ain, Nur. ,Didik Hariyanto., Sofina Rusdan. 2015. Karakteristik Penderita
Penyakit Jantung Bawaan padaAnak di RSUP Dr. M. Djamil Padang
Periode Januari 2010 – Mei 2012. Jurnal Kesehatan Andalas. 4 (3) : 928-
935
Fikriana, Riza. 2018. SistemKardiovaskular. Yogyakarta: Deepublish
Finariawan.,Syifa Mahmud S.A. 2018. The Characteristics and Distribution of
Congenital Heart Disease in Outpatient Clinic and Inpatient Ward of
RSUD Dr.Soedono Madiun East Java in Year 2015.Acta Cardiologia
Indonesiana. 4 (1) : 9-14
Harbinson, R.D. (2001). The Basic Science of Poison Cassaret and Doull’s
Toxicology. New York: Macmillan Publishing Co Inc.
Kumala, Karmelia., Ni PutuVenyKartikaYantie., I Nyoman Budi Hartawan.
2018. Karakteristik Penyakit Jantung Bawaan Asianotik Tipe Isolated Dan
Manifestasi Klinis Dini Pada Pasien Anak Di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah. E-Jurnal Medika. 7 (10) : 9 – 20
O’Rahilly, R. Dan Muller, F. 2001. Human Embryology & Teratology. New
York: John Wiley & Sons.
Wilson, J. dan Warkany, J. 1965. Teratology. Chicago: The University of Chicago
Press.
Yunani., Anita Bustami., Christin Angelina. 2016. Faktor Kelainan Kongenital
Pada Bayi BaruLahir Di RuangPerinatologi Rumah Sakit Abdul Moeloek
Bandar Lampung 2015. Jurnal Dunia Kesmas. 5 (2) : 74-83

Anda mungkin juga menyukai