244-Article Text-474-1-10-20180202
244-Article Text-474-1-10-20180202
Penyakit Kronik 23
Abstrak
ABSTRACT
Chronic disease is a chronic problem and course of the disease tends to be heavy,
sedentary and often recur. The following are included in the chronic disease problems
raised by the WHO, namely Cancer, Tuberculosis, Diabetes mellitus and heart disease.
The disease entered the top 10 of the world's major health problems. The purpose of this
explains Literature review of the effectiveness of self-efficacy to improving the quality of
life clients with the diagnosis of chronic diseases such as cancer, tuberculosis, diabetes
and heart disease. Method Literature review took 15 international and national
electronic journals between 2007 and 2017. The keywords used to find a journal that is
self-efficacy for chronic disease, self-efficacy for quality of life in chronic disease and self
Seminar Nasional dan Workshop Publikasi Ilmiah ISSN. 2579-7719
24 “Strategi Pengembangan Profesionalisme Perawat Melalui Peningkatan
Kualitas Pendidikan dan Publikasi Ilmiah”
efficacy to clients with chronic illnesses Nearly Results all journals (12 journals) used in
this literature review concluded that self-efficacy may improve the quality of life for
clients with chronic disease, but there are some that require therapy to be more optimal
companion. Conclusions Self-efficacy can be an alternative in improving quality of life
for clients with chronic chronic disease, particularly those with a long treatment process,
such as cancer, tuberculosis, diabetes mellitus and heart disease. In addition, expected to
be a chaperone therapy in the treatment of cases of chronic diseases.
akan berhasil dalam melakukan perawatan Proses Kognitif: penentuan suatu tujuan
dirinya asalkan optimal dalam melakukan dipengaruhi oleh penilaian atas
kegiatan yang menunjang pada status kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri,
kesehatan. Diharapkan dengan self efficacy dimana keyakinan dapat membentuk
dapat mengoptimalkan kualitas hidup klien sebuah rancangan dalam perubahan diri
yang menjalani proses penyembuhan sendiri ke arah yang baik atau sebaliknya.
akibat penyakit kronik, sehingga 2) Proses Motivasional: pada motivasi
kedepannya literatur review ini dapat memiliki tingkat dan upaya seseorang
menjadi rujukan atau landasan awal untuk dalam mencapai tujuannya. Keyakinan
penelitian yang menggunakan metode dalam proses berfikir memiliki fungsi yang
serupa untuk meningkatkan kualitas hidup sangat penting dalam pembentukan suatu
klien. motivasi, karena mayoritas motivasi
dibentuk dari proses berfikir. 3) Proses
Afektif: seberapa kuat keyakinan
Metodologi Penelitian seseorang dalam menghadapi stress dan
depresi melalui berbagai pengalaman yang
dialaminya dapat mempengaruhi motivasi
Strategi dalam pencarian jurnal seseorang. Pada klien yang dapat
internasional maupun nasional yaitu mengontrol depresi maka pikirannya tidak
dengan menggunakan situs pencari google akan terganggu, tetapi sebaliknya jika tidak
(google scholar), PNRI (Perpustakaan dapat mengontrolnya maka akan
Nasional Republik Indonesia) dan Master mengalami kecemasan. 4) Proses Seleksi:
jurnal. Kata kunci yang dipakai self Pada proses efikasi diri memiliki tujuan
efficacy, penyakit kronik, dan kualitas akhir membentuk lingkungan yang
hidup. Jumlah artikel dan jurnal yang bermanfaat dan menguntungkan yang
didapat lebih dari 50 karena penelitian dapat dipertahannkan. Klien akan
tentang kualitas hidup termasuk cukup menghindar dan menolak melakukan suatu
banyak, jadi fokus untuk pengambilan tindakan jika lingkungan tidak mendukung
artikel yaitu yang mengadopsi perlakuan dan bila klien tersebut merasa tidak
self efficacy pada pendampingan untuk mampu untuk melakukan. Begitu pula
klien dengan penyakit kronik seperti sebaliknya, klien akan siap pada tantangan
diabetes millitus, penyakit jantung, stroke dan akan mampu menghadapi rintangan
dan lain-lain. Kriteria eksklusi literature jika menilai dirinya mampu untuk
review ini yaitu penelitian dengan metode melakukannya (Bandura, 1994). Sampel
manajemen diri namun bukan pada yang digunakan dari 15 jurnal dalam
penyakit kronik dan untuk kriteria inklusi literatur review ini berkisar antara 10
penelitian dengan metode pendamping self responden sampai 1522 responden.
efficacy pada penyakit kronik serta Sebagian besar jurnal menggunakan
pengukuran kualitas hidup. Setelah dipilih metode cross sectional dan beberapa
dengan kriteria inklusi dan eksklusi menggunakan quasy experiment,
tersebut, jurnal yang ditelaah menjadi 15 randomized control group, dan descriptive
jurnal. corelational. Alat ukur untuk self efficacy
Self efficay tersebut memiliki berupa kuesioner dan untuk kualitas hidup
tahapan atau proses dalam yaitu menggunakan kuesioner baku
pembentukannya beritkut ini yaitu: 1) WHOQOL(BREF).
Seminar Nasional dan Workshop Publikasi Ilmiah ISSN. 2579-7719
26 “Strategi Pengembangan Profesionalisme Perawat Melalui Peningkatan
Kualitas Pendidikan dan Publikasi Ilmiah”
Hasil Penelitian
Literatur review pada penelitian ini rutin yang menyita banyak waktu
menggunakan 15 jurnal nasional maupun (Bazargani et all, 2011), (Gao et all, 2013).
internasional yang mayoritas mengukur Pada penelitian yang dilakukan oleh
kualitas hidup pada klien dengan diagnosa Smorti (2014), Hyun et all (2016) dan
penyakit kronik. Pada literatur review ini Sulistyaningsih (2016) mengatakan bahwa
mayoritas klien menderita penyakit kronik self efficcy dapat maksimal jika klien mau
seperti diabetes millitus, penyakit jantung menerima penyakit yang diderita dan
dan kanker. Pada penelitian Zhang et all melaksanakan terapi dengan teratur
(2013) dan Jackson et all (2014) sehingga dapat meningkatkan taraf hidup
menjelaskan bahwa pada self efficacy yang dari klien tersebut.
baik dapat menurunkan tingkat kejadian Pada penelitian Wendling & Beadle
nyeri kronik pada klien dengan kanker. (2015) mengatakan tidak ada pengaruh
Penurunan nyeri kronik tersebut diikuti antara self efficacy yang baik dengan
dengan peningkatan kualitas hidup pada peningkatan kualitas hidup klien dengan
klien walaupun tidak secara signifikan. diabetes millitus. Terdapat banyak faktor
Peningkatan kepatuhan dalam minum obat yang mengakibatkan ini terjadi seperti
dan rutin melakukan kontrol juga menjadi faktor pendidikan, budaya, jenis kelamin
baik ketika self efficacy pada klien juga dan penerimaan bahwa dirinya sakit.
baik walaupun tidak diikuti oleh Sesuai dengan hasil penelitian Loo et all
peningkatan kualitas hidup secara (2016) yang mengatakan bahwa
signifikan (Polsook, Aungsuroch, keberhasilan dalam proses pengobatan
Thongviche, 2016). bergantung pada tingkat self efficacy setiap
Pada penelitian Huang et all (2016), individu. Menurut Loo, ada faktor internal
Li J S et all (2013) dan Kav S et all (2015) seperti tingkat pendidikan dan faktor
mengatakan bahwa kualitas hidup klien eksternal seperti tingkat perawatan yang
meningkat signifikan pada klien yang self diterima setiap klien yang dapat
efficacy nya bagus dan menjalani rutinitas mempengaruhi efikasi setiap klien.
sehari-hari tanpa ada beban. Tingkat Sehingga pada penelitian Kusumawati
kepatuhan dan perilaku hidup sehat juga (2016) dan Forsythe et all (2014)
cenderung baik serta keinginan untuk peningkatan kualitas hidup selain
sembuh pada klien sangat tinggi. memerlukan efikasi diri yang baik juga
Peningkatan kualitas hidup juga terjadi memerlukan pendampingan dari kerabat
pada klien yang diberikan perlakuan atau keluarga sehingga klien dengan
pendampingan seperti psiko edukasi atau penyakit kronik dalam menjalani proses
social support sebagai dasar untuk pengobatan secara optimal.
meningkatkan self efficacy klien yang
menjalani pengobatan dan perlu kontrol
Seminar Nasional dan Workshop Publikasi Ilmiah ISSN. 2579-7719
28 “Strategi Pengembangan Profesionalisme Perawat Melalui Peningkatan
Kualitas Pendidikan dan Publikasi Ilmiah”