Anda di halaman 1dari 3

PERTEMUAN 2

- Hukum Bisnis lahir karena ada istilah “bisnis”

- Istilah bisnis dalam bahasa Inggris yaitu business yang berarti kegiatan usaha

- Sedangkan apabila dilihat dalam arti luas kegiatan bisnis ini dapat diartikan sebagai kegiatan usaha
yang dijalankan oleh orang atau badan usaha (perusahaan) secara teratur dan terus menerus yaitu
berupa kegiatan mengadakan barang atau jasa maupun fasilitas untuk diperjualbelikan atau disewakan
dengan tunjuan untuk mendapatkan keuntungan.

- Apabila kita lihat arti secara luas kegiatan bisnis ini berhubungan dengan unsur – unsur perusahaan
yaitu :

1). Dilakukan secara terus menerus dan terang terangan

2). Untuk memperoleh keuntungan

3). Membuat pembukuan

- Menurut Richard Simatupang, kegiatan usaha di bidang bisnis itu dapat dibedakan menjadi 3 bidang
yaitu :

1. Usaha dalam arti kegiatan perdagangan (commerce), yaitu kegiatan usaha jual beli yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan – badan, baik dalam negeri ataupun di luar negeri maupun antar
negara dengan tujuan mencari keuntungan. Misalnya : agen, grosir , toko, dsb.

2. Usaha dalam arti kegiatan industri, yaitu kegiatan memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa
yang nilainya lebih berguna dari asalnya. Misal : merubah hasil industri pertanian, perkebunan,
pertambangan, pabrik semen , pakaian, dsb.

3. Usaha dalam arti kegiatan melaksanakan jasa – jasa ( service ), yaitu kegiatan yang melaksanakan atau
menyediakan jasa – jasa yang dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu badan. Misal : jasa
konsultan, asuransi, akuntan,pariwisata, dsb.

- Setelah melihat pendapat dari Richard Simatupang tadi , Zaeni Asyhadie memberikan kesimpulan
bahwa hukum bisnis adalah serangkaian peraturan yang berkaitan secara langsung maupun tidak
langsung dengan urusan – urusan perusahaan dalam menjalankan roda perekonomian.

- Seperti kita ketahui, hukum bisnis ini ada yang bersifat internasional. Kalau berbicara hukum bisnis
internasional ini berarti hukum yang mengatur kegiatan atau transaksi bisnis yang dilakukan oleh para
pihak sebagai subjeknya adalah hukum internasional. ( hukum bisnis internasional pasti berkaitan
dengan hukum internasional ).

- Secara garis besar, sumber hukum bisnis itu dibagi menjadi : ada KUHPerdata, ada hukum publik
( pidana ekonomi, KUHP), KUHD, serta peraturan – peraturan lain, misalnya perundang – undangan ,
perjanjian, traktat, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin,dsb.
A. Letter of Credit (L/C)

Di dalam hukum dagang dikenal dengan istilah jual beli perusahaan. Letter of Credit adalah suatu surat
yang dikeluarkan oleh Bank Devisa atas permintaan importir atau nasabah Bank Devisa yang
bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut.
Surat tersebut berisikan bahwa eksportir penerima L/C diberi hak oleh importir untuk menarik wesel
atau surat perintah untuk melunasi hutang atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang
disebut di dalam surat tersebut.

- Jadi kalau dilihat dari definisi L/C itu sendiri , pada prinsipnya secara sederhana L/C ini merupakan
salah satu cara di dalam pembayaran ekspor dan impor.

Alasan – alasan / apa yang dimaksud dengan ekpor impor secara luas :

Kalau berbicara ekspor impor tentu saja tidak lepas dari perjanjian ( penjanjian jual beli ). Hanya saja di
dalam perjanjian jual beli disini para pihak berada di negara yang berbeda. Misalnya para pihak yang
pertama berada di Indosia, sedangkan pihak yang lain berada di luar negeri.

Jadi disini pada prinsipya terjadi transaksi perjanjian jual beli namun para pihak berada di negara yang
berbeda. Kalau berbicara tentang perjanjian jual beli tentu saja kita harus mengingat pengertian
perjanjian jual beli pada umumnya yang ada di KUHPerdata Pasal 1457 – 1540.

[21:55, 28/04/2021] Intani: Kenapa disebut perjanjian jual beli pada umumya?

- Karena disini perjanjian jual beli tersebut terjadi antara para pihak yang bisa langsung bertatap muka
atau berada di wilayah yang sama yaitu Negara Republik Indonesia

- Inti dari Ps. 1457 KUHPerdata : Menentukan bahwa pengertian jual beli adalah suatu perjanjian timbal
balik antara penjual dan pembeli dimana pihak penjual mengikatkan diri untuk menyerahkan suatu
benda, sedangkan pihak pembeli mengikatkan diri untuk membayar harga benda sesuai dengan yang
sudah diperjanjikan.

Jadi pada prinsipnya, jual beli pada umumnya adalah jual beli yang sifatnya adalah timbal balik. Disebut
timbal balik berarti para pihak mempunyai hak dan kewajiban masing – masing. Kewajiban penjual yaitu
untuk menyerahkan barang atau benda, sedangkan kewajiban pembeli adalah membayar harga. Haknya
penjual tentu saja adalah memperoleh pembayaran , sedangkan haknya pembeli adalah memperoleh
barang yang sudah diperjanjikan.

- Dari definisi Ps. 1457 KUHPerdata maka di dalam perjanjian jual beli secara umum mengandung
beberapa unsur pokok :

1. Unsur subjek : Di dalam perjanjian jual beli berarti harus ada penjual dan pembeli. Penjual itu bisa
perorangan bisa juga merupakan suatu badan usaha atau pengusaha, begitu juga pembeli bisa juga
perseorangan , perusahaan atau pengusaha atau badan usaha.

2. Harus ada objek : Objek di dalam jual beli itu harus ada benda/ barang dan harga. Barang/ bend aini
bisa berupa barang – barang yang dikonsumsi untuk diri sendiri atau dipakai untuk diri sendiri dan bisa
juga barang – barang dagangan atau barang – barang yang untuk diperjual belikan kembali. Sedangkan
mengenai harga ini bisa dibayar tunai dan dapat ula secara kredit atau bisa dibayar dengan mata uang
atau surat berharga, misal: cek
3. Unsur perbuatan : Ada unsur menjual. Menjual berarti menyerahkan barang, sedangkan membeli
adalah membayar harga.

Penjual : Perbuatan menyerahkan barang ada yang secara langsung dapat dilakukan, misal : ketika
membeli makanan di café

Pembeli : Melakukan pembayaran langsung membayar harga yang telah ditentukan

4. Adanya tujuan : Tujuan dari jual beli adalah adanya peralihan hak, adanya keuntungan, juga adanya
kepuasan / kenikmanatan

- Adanya peralihan hak : Dengan adanya perjanjian jual beli , maka yang tadinya pihak atau konsumen
yang tidak mempunyai sesuatu barang setelah membeli barang maka dia mempunyai ha katas barang
tadi. Sehingga disini kalau seseorang sudah mendapatkan barang yang diinginkan maka akan merasa
puas atau ada unsur kepuasan.

- Adanya keuntungan : Dengan adanya penjanjian jual beli tadi, maka dia tujuannya tentu saja untuk
memperoleh keuntungan

Anda mungkin juga menyukai