Anda di halaman 1dari 6

Bullying yang Marak Terjadi Pada Anak Usia Remaja

Mutiara Salma Syifa

Prodi Psikologi. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl.

Tamansari No.1 Bandung 40116


Email : alma.syifa27180@gmail.com

Bullying kadang-kadang sangat, tidak kentara sehingga kita tidak sadar

telah menjadi korbannya. Namun, bila dalam situasi kebersamaan ada orang yang

menyebabkan kita merasa buruk, bisa menjadi dasar kecurigaan bahwa itu adalah

kasus bullying. Kejadian seperti itu dapat berdampak negatif pada berbagai aspek

hidup kita, bahkan jika kita belum mampu mengidentifikasikan nya sebagai kasus

bullying. Pada dasarnya pelaku bullying akan berusaha untuk memerosotkan kita.

Ejekan, cemoohan, olok- olok mungkin terkesan sepele dan terlihat wajar.

Namun pada kenyataannya hal-hal tersebut dapat menjadi senjata yang tak kenal

ampun yang secara perlahan tapi pasti dapat menghancurkan masa depan seorang

anak. Aksi-aksi negatif serupa itu adalah sebagian wujud dari bullying, sebuah

perilaku yang telah lama berlangsung dan mengancam segala aspek kehidupan

sebagian besar anak-anak maupun remaja : di sekolah, di rumah, di

lingkungannya.

Dengan disusunya jurnal ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh

mengenai tindakan bullying yang kerap terjadi pada masyarakat. Selain itu juga
Bullying yang Marak Terjadi Pada Anak Usia Remaja 2

untuk mengetahui seberapa besar dampak yang terjadi terhadap tindakan bullying

baik itu secara psikis maupun fisik yang menjadi korban pada pelaku tindakan

bullying tersebut.

Semoga dengan disusun nya kajian mengenai masalah bullying yang kerap

terjadi pada anak-anak maupun remaja, dapat mengenalkan kita semua pada

bullying itu sendiri dan bagaimana cara kita agar bisa menghindari tindakan

tersebut tak lupa juga kita bahas mengenai cara penangan yang baik dan benar

terhadap korban maupun pelaku bullying. Namun, hasil akhirnya tergantung dari

bagaimana cara kita melihat dan menyikapi hal tersebut. Semoga penelitian ini

dapat dipergunakan dengan baik sebagaimana mestinya.

Dalam pembahasan selanjutnya istilah “adolesensia” diartikan dengan

‘remaja” dengan pengertian yang luas, meliputi semua perubahan. Remaja

merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yakni

antara 12 sampau 21 tahun. Usia tersebut sering disebut juga dengan tahapan usia

yang sedang penuh dengan beragam kesulitan, maka sangat perlu sekali untuk kita

mengamati dan diselidiki secara khusus. Definisi bullying sendiri menurut Ken

Rigby adalah “Sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam

akasi, menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh

seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya

berulang, dan dilakukan dengan perasaan senang.”

Bullying itu sama saja dengan penganiayaan, kekerasan, atau perilaku

menyakiti orang lain yang biasanya sering terjadi di sekolah. Masalah ini juga
3 Mutiara Salma syifa

sering kali meresahkan banyak pihak, oleh karena itu akhir-akhir ini sudah banyak

masyarakat yang mulai menyadari dampak besar dari bullying dn mencoba untuk

menghindari perbuatan tersebut, tapi disamping itu juga masih banyak orang yang

belum sadar akan tindakannya merasa bahwa itu hanya sebuah candaan kepada

teman nya padahal tindakan yang ia lakukan sudah termasuk tindakan bullying.

Yang perlu kita perhatikan adalah bukan sekedar tindakan yang dilakukan,

tetapi dampak tindakan terbut terhadap mental dan fisik korban. Karena dampak

yang akan diterima korban bullying ini dapat berlangsung dalam jangka waktu

yang sangat lama, dan sebagai konsekuensinya, para korban bullying harus

membayarnya dengan rasa trauma secara psikis ataupun fisik selama bertahun-

tahun.

Mengenai faktor terjadiya bullying antara lain disebabkan sebagai berikut

(Morrison, 2004; Rigby, 1966; Field, 1999; Sulllivan, 2003; Pearce dalam Elliot,

1997) :

(1) Perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, jender, etnisme/ rasisme

(2) Tradisi senioritas yang seringkali pula justru diperluas oleh siswa

sendiri sebagai kejadian yang bersfiat laten.

(3) Keluarga tidak rukun

(4) Situasi sekolah yang tidka harmois atau diskriminatif

(5) Karakter individu / kelompok


Bullying yang Marak Terjadi Pada Anak Usia Remaja 4

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Rigby, bullying yang banyak

dilakukan di sekolah umumnya mempunyai tiga karakteristik sebagai berikut

(Rigby, 1996) :

(1) Adanya perilaku agresi yang menyenangkan pelaku untuk menyaiti

korbannya.

(2) Tindakan itu dilakukan secara seimbang sehingga menimbulkan

perasaan tertekan kepda korban.

(3) Perilaku itu dilakukan secara berulang atau terus- menerus.

Duane Alexander, M.D., Direktur Institut Nasional Kesehatan Anak dan

Perkembangan Manusia atau National Institute for Children and Human

Development (NICHD) di Amerika Serikat, menjelaskan di tahun 2001 “Bullying

adalah masalah kesehatan publik yang patut mendapatkan perhatian. Orang-orang

yang menjadi korban bullying semasa kecil, kemungkinan besar akan menderita

depresi dan kurang percaya diri dalam masa dewasa. Sementara pelaku bullying,

kemungkinan besar akan terlibat dalam tindakan kriminal di kemudian hari.”

Namun Di Indonesia sendiri belum ada data statistik yang memadai karena

penelitian terhadap fenomena bullying masih relatif baru. Namun karena wujud

dan akibat bullying umunya sama di semua negara di dunia, maka patut kita

waspadai dampak- dampak bullying yang dapat menimpa anak-anak maupun

remaja.

Setiap situasi normal dimana kita merasa buruk adalah peristiwa bullying.

Bullying dapat memberikan pengaruh merusak terhadap individu dan bisa

memengaruhi berbagai area kehidupan yang tidak berhubungan langsung. Survei


5 Mutiara Salma syifa

menunjukan bahwa bullying telah menyebar dalam masyarakat kita di setiap

tingkat. Jutaan anak dan orang dewasa telah dipengaruhi.

Maraknya kasus bullying, antara lain dipicu oleh belum adanya kesamaan

persepsi antara pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat dalam melihat

pentingnya permasalahan bullying serta penanganannya. Ditambah lagi dengan

belum adanya kebijakan secara menyeluruh dari pihak pemerintah alam rangka

menanganinya.

Guna mencegah tindakan bullying terjadi lagi diperlukannya beberapa

tindakan berupa pendektan baik itu kepa orang tua, anak yang menjadi korban

maupun pelaku bully. Karena pada dasarnya kita sebagai manusia dan makhluk

Tuhan yang jauh dari kata sempurna, untuk itu tanamkanlah sifat menghargai

antara sesama makhluk ciptaan-Nya.


Bullying yang Marak Terjadi Pada Anak Usia Remaja 6

DAFTAR PUSTAKA

Adisti, Prisna. 2010. Personality Plus for Teens. Yogjakarta: Pustaka

Grhatama.

Astuti, P.R. 2008. Meredam Bullying: 3 cara efektif menanggulangi

kekerasan pada anak. Jakarta: PT. Grasindo.

Gunadarsah, D., Singgih. Dan Gunadarsa D., Singgih, Yulia. 2008.

Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. 13. Jakarta: Gunung Mulia.

Priyatna, Andri. 2010. Let’s End Bullying: Memahami, Mencegah, dan

Mengatasi Bullying. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.

Wharton, Steve. Dan Astuti, Sunar, Ranti. 2013. How to Stop That

Bullying. 5. Yogjakarta: Kanisius

Yayasan Semai Jiwa Amini. 2008. Bullying: Masalah tersembunyi dalam

dunia

Pendidikan di Indonesia. Jakarta : PT. Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai