telah menjadi korbannya. Namun, bila dalam situasi kebersamaan ada orang yang
menyebabkan kita merasa buruk, bisa menjadi dasar kecurigaan bahwa itu adalah
kasus bullying. Kejadian seperti itu dapat berdampak negatif pada berbagai aspek
hidup kita, bahkan jika kita belum mampu mengidentifikasikan nya sebagai kasus
bullying. Pada dasarnya pelaku bullying akan berusaha untuk memerosotkan kita.
Ejekan, cemoohan, olok- olok mungkin terkesan sepele dan terlihat wajar.
Namun pada kenyataannya hal-hal tersebut dapat menjadi senjata yang tak kenal
ampun yang secara perlahan tapi pasti dapat menghancurkan masa depan seorang
anak. Aksi-aksi negatif serupa itu adalah sebagian wujud dari bullying, sebuah
perilaku yang telah lama berlangsung dan mengancam segala aspek kehidupan
lingkungannya.
mengenai tindakan bullying yang kerap terjadi pada masyarakat. Selain itu juga
Bullying yang Marak Terjadi Pada Anak Usia Remaja 2
untuk mengetahui seberapa besar dampak yang terjadi terhadap tindakan bullying
baik itu secara psikis maupun fisik yang menjadi korban pada pelaku tindakan
bullying tersebut.
Semoga dengan disusun nya kajian mengenai masalah bullying yang kerap
terjadi pada anak-anak maupun remaja, dapat mengenalkan kita semua pada
bullying itu sendiri dan bagaimana cara kita agar bisa menghindari tindakan
tersebut tak lupa juga kita bahas mengenai cara penangan yang baik dan benar
terhadap korban maupun pelaku bullying. Namun, hasil akhirnya tergantung dari
bagaimana cara kita melihat dan menyikapi hal tersebut. Semoga penelitian ini
merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yakni
antara 12 sampau 21 tahun. Usia tersebut sering disebut juga dengan tahapan usia
yang sedang penuh dengan beragam kesulitan, maka sangat perlu sekali untuk kita
mengamati dan diselidiki secara khusus. Definisi bullying sendiri menurut Ken
Rigby adalah “Sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam
akasi, menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh
seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya
menyakiti orang lain yang biasanya sering terjadi di sekolah. Masalah ini juga
3 Mutiara Salma syifa
sering kali meresahkan banyak pihak, oleh karena itu akhir-akhir ini sudah banyak
masyarakat yang mulai menyadari dampak besar dari bullying dn mencoba untuk
menghindari perbuatan tersebut, tapi disamping itu juga masih banyak orang yang
belum sadar akan tindakannya merasa bahwa itu hanya sebuah candaan kepada
teman nya padahal tindakan yang ia lakukan sudah termasuk tindakan bullying.
Yang perlu kita perhatikan adalah bukan sekedar tindakan yang dilakukan,
tetapi dampak tindakan terbut terhadap mental dan fisik korban. Karena dampak
yang akan diterima korban bullying ini dapat berlangsung dalam jangka waktu
yang sangat lama, dan sebagai konsekuensinya, para korban bullying harus
membayarnya dengan rasa trauma secara psikis ataupun fisik selama bertahun-
tahun.
(Morrison, 2004; Rigby, 1966; Field, 1999; Sulllivan, 2003; Pearce dalam Elliot,
1997) :
(2) Tradisi senioritas yang seringkali pula justru diperluas oleh siswa
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Rigby, bullying yang banyak
(Rigby, 1996) :
korbannya.
yang menjadi korban bullying semasa kecil, kemungkinan besar akan menderita
depresi dan kurang percaya diri dalam masa dewasa. Sementara pelaku bullying,
Namun Di Indonesia sendiri belum ada data statistik yang memadai karena
penelitian terhadap fenomena bullying masih relatif baru. Namun karena wujud
dan akibat bullying umunya sama di semua negara di dunia, maka patut kita
remaja.
Setiap situasi normal dimana kita merasa buruk adalah peristiwa bullying.
Maraknya kasus bullying, antara lain dipicu oleh belum adanya kesamaan
persepsi antara pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat dalam melihat
belum adanya kebijakan secara menyeluruh dari pihak pemerintah alam rangka
menanganinya.
tindakan berupa pendektan baik itu kepa orang tua, anak yang menjadi korban
maupun pelaku bully. Karena pada dasarnya kita sebagai manusia dan makhluk
Tuhan yang jauh dari kata sempurna, untuk itu tanamkanlah sifat menghargai
DAFTAR PUSTAKA
Grhatama.
Wharton, Steve. Dan Astuti, Sunar, Ranti. 2013. How to Stop That
dunia