A. DEFENISI KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan sel
telur(konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut. Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari atau
40 minggu.
Kehamilan dibagi tri wulan atau trimester
1. kehamilan tri wulan 1 antara 0 – 12 minngu
2. kehamilan tri wulan II antara 12 – 28 minngu
3. kehamilan tri wulan III antara 28 – 40 minggu
B. MACAM KEHAMILAN
a. Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan
embrio / janin berada di dalam uteri(rahim).
b. Extra uteri adalah kehamilah yang perkembanganny janinnya berada diluar uteri atau
rahim, disaluran tuba falopii.kehamilan ini biasa kita kenal dengan” hamil diluar
kandungan”.Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut.karena akan
membahayakan ibu serta janinnnya.Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi
sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim,bukan disaluran tuba
falopii,sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin.
C. JUMLAH KEHAMILAN
1. kehamilan tunggal dengan jumlah janin dalam uteri adalah hanya satu atau tunggal,
kehamilan ini berawal dari konsepsi satu ovum dan satu sel sperma saja
2. Kehamilan gemeli adalah kehamilan ganda ataukembar yaitu hamil dengan dua janin
tunggal atau lebih dua uteri
D. FREKUENSI KEHAMILAN
1. Primigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk
pertama kali atau seorang wanita yang hamil untuk pertama kali
2. Multigravida adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali
(sampai 5 kali)
3. Grandegravida adalah wanita yang telah melahirkan bayi sebanyak 6 kali atau lebih,
hidup atau mati
E. DIAGNOSIS KEHAMILAN
Kategori Gambaran Kehamilan normal Ibu sehat. Tidak ada riwayat obstetri buruk
ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.
Kehamilan dengan masalah khusus Seperti masalah keluarga atau psikososial,kekerasan dalam
rumah tangga dasn kebutuhan finalsial.
Kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan
atau kerja sama penangannya. Seperti : hipertensi,animia berat,preeklamsia,pertumbuhan janin
terhambat,infeksi saluran kemih,penyakit kelamin,dan kondisi lain lain yang dapat memburuk
selama kehamilan.
Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera Seperti:
perdarahan,eklamsia,ketuban pecah dini,atau kondisi kondisi kegawat daruratan lain pada ibu
dan bayi. Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 hari sampai 300
hari, dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut
keguguran.
2. Kehamilan sampai 29 minggu sampai 36 minggu bila terjadi persalinan
disebutprematuritas
3. Kehamilan berumur 37 minggu sampai 42 minggu disebut aterm
4. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau post datism
(serotinus)
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu :
a. Triwulan pertama 0 sampai 12 minggu
b. Triwulan kedua 13 sampai 28 minggu.
c. Triwulan ketiga 29 sampai 42 minggu
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap
beerapa tanda dan gejala hamil.Tanda-tanda dugaan hamil :
1. Amenorea (tidak dapat bulan)
2. Mual (narseao dan muntah lemesis)
3. Ngidam
4. Sinkope atau pingsan
5. Payudara tegang
6. Sering miksi
7. Konstipasi kulit
8. Pigmentasi kulit
Sekitar pipi disebut cloasma gravidarum.Dinding perut : strie livid, linea alba
semakin hitam, strie nigra. Sekitar payudara : hyperpigmentasi areola mamae, putting susu
makin menonjol, kelenjar montgomeri menonjol, pembuluh darah manifes sekitar
paudara. Darah manifes sekitar payudara. Epulis : hipertropi gusi yang dapat terjadi bila hamil.
Varices / penampakan pembuluh darah vena.
Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsisampai minggu
ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir
periode ini semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan trimester pertama
adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi.Meskipun setiap tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester
pertama dapat merupakansaat yang sulit juga.
B . Faktor Penyebab
penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel
telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
C .Gejala Pada Kehamilan Trimester I
a. Gejala subjektif
a) Amenore
b) Nausea
c) Mual (morning sickness)
d) Payudara terasa penuh dan sensitive
e) Sering berkemih
f) Merasa lemah dan letih
g) Berat badan naik
h) Perubahan mood
b. Gejala obyektif
a) Peningkatan temperatur basal tubuh
b) Perubahan kulit
c) Perubahan pada payudara
d) Pembesaran pada abdomen
e) Perubahan pada rahim dan vagina
f) Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
g) Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
h) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
i) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
j) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan
saksama.
k) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkindirahasiakannya.
l) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita,
tetapikebanyakan akan mengalami penurunan.
m) Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
n) Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-
Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam
lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi
EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan
DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.
JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau
minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri,
ikan tawas.
o) Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam
prosespembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang
kedelai
p) Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang
dengan baik dan banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12
minggu janin tumbuhdengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan. :
1. Tingkat I
2. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidahmengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik
danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa
pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
kencing.
3. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,
suhumeningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf
yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia
dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya
payah hati.
E. Diagnosa
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar.Harus ditentukan adanya
kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum.
Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang
dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
F. Penatalaksanaan
a. Obat-obatan Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang
dianjurka nadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti
dramamin, ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti
disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.
b. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran
udara baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang
boleh masuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau
makan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi
saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c. Terapin Psikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang
penyakit ini.
d. Cairann Parenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan
protein denganglukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari.
Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan
vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara
intravena.
e. Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan
psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi,
ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung
diantaranya :
a) Gangguann kejiwaan
b) Delirium
c) Apatis,somnolen sampai koma
d) Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle
e) Gangguann penglihatan
f) Pendarahan retina
g) Kemunduran penglihatan
h) Gangguan faal
i) Hati dalam bentuk ikterus
j) Ginjal dalam bentuk anuria
k) Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
l) Tekanan darah menurun
ASUHAN KEPERAWATAN
Ø Mengkonsumsi suplemen zat besi / · Monitor intake dan output cairan.
vitamin sesuai resep
· Singkirkan sumber bau yang
dapat membuat pasien mual, seperti :
deodorant / parfum, pewangi ruangan,
larutan pembersih mulut.
Ø Ekspresi wajah tenang / rileks, tidak · Anjurkan teknik relaksasi dan
menunjukan rasa sakit. distraksi.
Tanda Kehamilan Trimester Kedua terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan
untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala
kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif
kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan
bukti absolut kehamilan.
Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :
a. Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan
putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas
jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan
mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi
perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
Sistem musculoskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan
(aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan
oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan usus, sisa sel usus serta
sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim
disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali, dapat menjulurkan kedua
bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan
respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru
belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat,
terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
Sistem renalis
16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
Sistem persarafan
16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa
tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis
berakhir pada tingkat S-1.
24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks
serebri berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif
cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.
1. Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan
peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan
akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi
tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh
situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal,
kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai
penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya
terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga
faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan
preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai alternatif seperti
aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral, dan ekonomi
mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana tindakan dibuat. Setiap wanita
membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita
hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya,
dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon
terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah
bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari
ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya
mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi
sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan
perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas,
atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk
menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti
menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik, menangis,
menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh
calon orang tua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan
mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan
keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah
hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan
ukurannya.Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya
pertama kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan
hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.Gambaran sifat
dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi oleh perbedaan
kepribadian individu. Beberapa wanita mengalami peningkatan mood, lainnya tidak.
Padaumumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat
memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan
hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka
mati.
2. Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara
lain :
Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid
dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
– tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
– tanda Hegar’s : uterus lunak
– tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat
masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung
hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir.
Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali
yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan,
termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi
sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar
organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti.
Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara
bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
Sistem integument
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan
mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery
menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan
kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada
abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi
kelenjar lemak juga meningkat.
Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta
menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak,
hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin
lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel
15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut
metabolisme tulang dan otot terganggu.
Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah
merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang
fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh
tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan
dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
Sistim musculoskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit
dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan
lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri
punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin
berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa
metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60%
wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal
volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal
umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit
tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih
asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan
pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik
tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan
kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran
uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih.
Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia
sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin
tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing
mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.
1. PENGKAJIAN
ANAMNESA
Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah dan
pusing kepala sudah tidak ada. Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai dirasakan.
b. Kulit
a) Stiae gravidarum
b) Pigmentasi
C. SISTEM ENDOKRIN
a. Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan
setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon.
Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin
( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human
Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic
Thyrotropin ( HCT ).
b. Kelenjar tiroid
c. Kelenjar paratiroid
d. Pankreas
e. Kelenjar pituitary
f. Kelenjar adrenal
E. SISTEM MUSKULOSKELETAL
a. Gigi, tulang, persendian
3. PERKEMBANGAN JANIN
a. PENAMPAKAN EKSTERNAL
Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia,
mata telinga dan hidung terlihat khas , perbandingan tangan
dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat
aktifitas motorik.
Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang
dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
Minggu 24 ( bulan 6 )
B. SISTEM MUSKULOSKELETAL
a. Minggu 16 ( bulan 4 )
Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.
b. Minggu 20 ( bulan 5 )
Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.
c. Minggu 24 ( bulan 6 )
Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.
C. SISTEM SIRKULASI
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam
limpa.
b. Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.
D. SISTEM GASTROINTESTINAL
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
b. Minggu ke 20 ( bulan 5 )
E. SISTEM PERNAPASAN
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan
respiratorius.
b. Minggu ke 20 ( bulan 5 )
c. Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat
lesitin dalam cairan amnion.
F. SISTEM RENALIS
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
G. SISTEM PERSARAFAN
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan
beberapa tonjolan.
b. Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda,
medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1
c. Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke
skrotum.
4. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa
dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan
dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah
istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut
menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan
dengan perepsi perubahan biofisik, respon, orang lain.
Tujuan Intervensi
– Klien melaporkan penurunan frekuensi atau Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada
beratnya keluhan. pengerahan tenaga, kelelahan).
– Klien mendemonstrasikan perilaku yang R : Menentukan luas atau beratnya masalah,
mengoptimalkan fungsi pernafasan. yang terjadi pada kira – kira 60% klien
pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat,
fungsi pernafasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang
oleh pembesaran uterus.
Tujuan Intervensi
Tujuan Intervensi
Kolaborasi
Tujuan Intervensi
Kolaborasi
PREEKLAMPSIA
1. Pengertian Preeklampsia
Beberapa pengertian preeklamsia menurut para ahli :
Preeklampsia Ringan :
Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang;
atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara
pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya
6 jam.
Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per
minggu.
Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter
atau midstream.
Preeklampsia Berat :
5. Patofisiologi Preeklampsia
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan
hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke utero
plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia.
Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi
arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating
pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain.
Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta
sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.
Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil
adalah 12-14 gr% )
Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )
1. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
2. Pemeriksaan Fungsi hati
Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45u/ml )
Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l >
Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
3. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
4. Radiologi
1. Ultrasonografi :Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
2. Kardiotografi:Diketahui denyut jantung janin lemah.
3. Diagnosis Preeklampsia
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan
timbul proteinuria
Gejala subyektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan visus;
penglihatan kabur, diplopia; mual dan muntah.
Gangguan serebral lainnya: refleks meningkat, dan tidak tenang
Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan
laboratorium
1. Pencegahan Preeklampsia
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda
sedini mungkin (preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit
tidak menjadi lebih berat.
Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-
faktor predisposisi.
Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya
mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan
berat badan yang berlebihan.
1. Komplikasi Preeklampsia
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara
lain:
Pada Ibu
Eklampsia
Solusio plasenta
Pendarahan subkapsula hepar
Kelainan pembekuan darah ( DIC )
Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )
Ablasio retina
Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin
Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang
menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester
ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan
dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik
maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta
kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.
Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan
urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan
tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar
menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).
3. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan,
yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.
4. Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena
tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous
return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan
mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan
kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
5. Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini
menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.
6. Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan
pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness,
dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi (sembelit).
7. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Terjadinya
hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun makin
bertambah.
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau
kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak,
dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti
plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau
oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik
dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin, 2002).
3. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya
(Pusdiknakes, 2003).
A.Pengkajian
1)Sitem Reproduksi
b)Cervik:Mengeluarkan mucus
c)Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat
2)Sistem cardiovaskuler
3)Sistem Pernapasan
4)Sistem Urinaria
6)Sistem integument
Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster reflukkapasitas gaster
menurun, intestinal, mortilitas menurun, absorpsinutrisi dan air meningkat.
8)Sistem Endokrin
Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat,
kelenjar thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9)Pengkajian Janin
a)Pembukaan leopod
b)Pergerakan janin
B. Diagnosa keperawatan
C. Intervensi
3) rubah/ganti posisi
DAFTAR PUSTAKA