Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENDAHULUAN IBU HAMIL NORMAL

A. DEFENISI  KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari bersatunya sel sperma dengan sel
telur(konsepsi) sampai lahirnya janin tersebut. Lama kehamilan itu sendiri adalah : 280 hari atau
40 minggu.
Kehamilan dibagi tri wulan atau trimester
1. kehamilan tri wulan 1 antara 0 – 12 minngu
2.  kehamilan tri wulan II antara 12 – 28 minngu
3.  kehamilan tri wulan III antara 28 – 40 minggu

B. MACAM  KEHAMILAN
a. Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan
embrio / janin berada di dalam uteri(rahim).
b. Extra uteri adalah kehamilah yang perkembanganny janinnya berada diluar uteri atau
rahim, disaluran tuba falopii.kehamilan ini biasa kita kenal dengan” hamil diluar
kandungan”.Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut.karena akan
membahayakan ibu serta janinnnya.Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi
sebab ruang hidupnya seharusnya berada dirahim,bukan disaluran tuba
falopii,sehingga kehamilan ini menyebabkan kematian janin.

C. JUMLAH KEHAMILAN
1. kehamilan tunggal dengan jumlah janin dalam uteri adalah hanya satu atau tunggal,
kehamilan  ini berawal dari konsepsi satu ovum dan satu sel sperma saja
2. Kehamilan gemeli adalah kehamilan ganda ataukembar yaitu hamil dengan dua janin
tunggal atau lebih dua uteri

D. FREKUENSI KEHAMILAN
1. Primigravida adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup untuk
pertama kali atau seorang wanita yang hamil untuk pertama kali
2. Multigravida adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali
(sampai 5 kali)
3. Grandegravida adalah wanita yang telah melahirkan bayi sebanyak 6 kali atau lebih,
hidup atau mati

E. DIAGNOSIS KEHAMILAN
Kategori Gambaran Kehamilan normal Ibu sehat. Tidak ada riwayat obstetri buruk
ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal.
Kehamilan dengan masalah khusus Seperti masalah keluarga atau psikososial,kekerasan dalam
rumah tangga dasn kebutuhan finalsial.
Kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan
atau kerja sama penangannya. Seperti : hipertensi,animia berat,preeklamsia,pertumbuhan janin
terhambat,infeksi saluran kemih,penyakit kelamin,dan kondisi lain lain yang dapat memburuk
selama kehamilan.
Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera Seperti:
perdarahan,eklamsia,ketuban pecah dini,atau kondisi kondisi kegawat daruratan lain pada ibu
dan bayi. Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 hari sampai 300
hari, dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut
keguguran.
2. Kehamilan sampai 29 minggu sampai 36 minggu bila terjadi persalinan
disebutprematuritas
3. Kehamilan berumur 37 minggu sampai 42 minggu disebut aterm
4. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau post datism
(serotinus)
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu :
a. Triwulan pertama 0 sampai 12 minggu
b. Triwulan kedua 13 sampai 28 minggu.
c. Triwulan ketiga 29 sampai 42 minggu
        Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap
beerapa tanda dan gejala hamil.Tanda-tanda dugaan hamil :
1. Amenorea (tidak dapat bulan)
2. Mual (narseao dan muntah lemesis)
3.  Ngidam
4.  Sinkope atau pingsan
5. Payudara tegang
6. Sering miksi
7. Konstipasi kulit
8. Pigmentasi kulit
                  Sekitar pipi disebut cloasma gravidarum.Dinding perut : strie livid, linea alba
semakin hitam, strie nigra. Sekitar payudara : hyperpigmentasi areola mamae, putting susu
makin menonjol, kelenjar montgomeri menonjol, pembuluh darah manifes sekitar
paudara. Darah manifes sekitar payudara. Epulis : hipertropi gusi yang dapat terjadi bila hamil.
Varices / penampakan pembuluh darah vena.

F. PERAWATAN PADA KEHAMILAN NORMAL


Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang dapat mengancam
jiwanya, oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal yaitu :
a. 1 kali kunjungan antenatal selama trismester pertama (sebelum 14 minggu)
b. 1 kali kunjungan selama trismester kedua (antara 14 – 28 minggu)
c. 2 kali kunjungan selama trismester ketiga (antaa 28 – 36 minggu dan sesudah minggu
ke 36 pada setip kali kunjungan antenatal tersebut perlu didapatkan informasi yang
sangat penting, uraian dibawah ini menekankan garis-garis besarnya.
Kunjungan :Trimester pertama Waktu :Sebelum  minggu ke 14
    Informasi penting :
a. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil
b. Mendeteksi masalah dan menanganinya
c. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia zat
besi, epnggunaan praktek tradisional yang merugikan.
d. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi
e. Mendorong perilaku yang sehat (gusi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
lain sebagainya).
Kunjungan : Trimester kedua  Waktu sebelum minggu ke-28. Informasi penting. Sama
seperti diatas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsi. Hanya ibu tentang
gejala preeklampsi, pantau tekanan darah, evaluasi edemapemeriksa untuk mengetahui
proteinuria).
Kunjungan : Trimester ketiga Waktu : sebelum 36 minggu. Informasi penting Sama
seperti di atas, ditambah abdomen untuk mengetahui apakah ada
   kehamilan ganda.
Kunjungan : Trimester ketiga    Waktu : setelah 36 minggu. Informasi penting Sama
seperti di atas ditambah deteksi bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit.

G. IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER PERTAMA

A.Pengertian Trimester Pertama

Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsisampai minggu
ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir
periode ini semua system organ janin sudahterbentuk dan berfungsiKehamilan trimester pertama
adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi.Meskipun setiap tahap kehamilanmempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester
pertama dapat merupakansaat yang sulit juga.

B . Faktor Penyebab

penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang berhasil membuahi sel
telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,dan janin.
C .Gejala Pada Kehamilan Trimester I

a. Gejala subjektif
a) Amenore
b) Nausea
c) Mual (morning sickness)
d) Payudara terasa penuh dan sensitive
e) Sering berkemih
f) Merasa lemah dan letih
g) Berat badan naik
h) Perubahan mood
b. Gejala obyektif
a) Peningkatan temperatur basal tubuh
b) Perubahan kulit
c) Perubahan pada payudara
d) Pembesaran pada abdomen
e) Perubahan pada rahim dan vagina
f) Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)
g) Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
h) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
i) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamli
j) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatiandengan
saksama.
k) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibuyang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah
mungkindirahasiakannya.
l) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita,
tetapikebanyakan akan mengalami penurunan.
m) Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama
n) Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (AsamAlfa-
Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam
lemak arakidonat (AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi
EPA(asam eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan
DHAterbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.
JenisMakanan : Asam lemak omega-6 misalnya minyak kedelai atau
minyak zaitun.Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggiri,
ikan tawas.
o) Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam
prosespembentukan sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang
kedelai
p) Mulai minggu ke-9,10,11,12Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang
dengan baik dan banyak organyang bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12
minggu janin tumbuhdengan cepat, janin masih belum mampu hidup di luar rahim.

1. Tanda Bahaya Trimester Pertama


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan
merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah
menjadi patologi.Salah satu asuhanyang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis
adanya risiko ini yaitumelakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang
mungkin terjadiselama hamil muda.
1. Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilankurang
dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginamyang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola,kehamilan
ektopik.
2. Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi padakehamilan 16
minggu atau sebelum plasenta selesai.
3. Mual Muntah Berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas,
mungkinkarena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang.Padaumumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikiangejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan
sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah
disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan
berat ringanya penyakit.
1. Sakit Kepala Yang Hebat,
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dansering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.Sakitkepala yang
menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakitkepala yang hebat,
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadangsakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanyamenjadi kabur
atau terbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dankematian.
2. Penglihatan Kabur,
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkanoleh sakit
kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak danmeningkatkan resistensi
otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yangdapat menimbulkan kelainan
serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan
atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yangmengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik
(spot), berkunang-kunang.Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia
merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang
mengarah padaeklampsia.Halini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan
spasme pembuluh darah).
3. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan.
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan
dapat diketahui dari kenaikan berat badanserta pembengkakan kaki, jari tangan
dan muka.Oedema pretibial yang ringansering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk perkembangan sistem organ paling rentan
terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan.

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

A. Pengertian Hiperemesis Gravidarum


Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanitahamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena
terjadi dehidrasi (Mochtar, 1998).Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi
secara berlebihan selamakehamilan (Farrer, 1999).Hiperemesis Gravidarum adalah
keadaan dimana penderita mual danmuntah/tumpah yang berlebihan, lebih dari 10 kali
dalam 24 jam atau setiap saat,sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari
(Arief.B, 2009).
Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan)
adalahnousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas
sehinggamenjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD).
B. Etiologi
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti.Beberapa faktor
yang telah ditemukan yaitu :
a. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida,
molahidatidosa dan kehamilan ganda.
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolicakibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan, inimerupakan faktor organik.
c. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak
d. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah
tanggaretak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan
persalinan,hamil yang tidak diinginkan, Takut terhadap tanggug jawab sebagai
ibu.
C. Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamilmuda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnyaelektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

a. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis


terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurnaterjadilah
ketosis dengan tertimbunnya asam aseton – asetik, asam hidroksi butirik dan aseton
dalam darah.
b. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkandehidrasi
sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan khloridadarah dan
khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga
aliran darah ke jaringan berkurang.
c. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewatginjal
menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati danterjadilah
lingkaran setan yang sulit dipatahkan.
d. Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada
selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan
akibat perdarahan gastro intestinal.
D. Tanda dan Gejala

Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan. :

1. Tingkat I

Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu


merasalemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pdaepigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik
menurun,turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.

2. Tingkat II

Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidahmengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik
danmata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi
turun,hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa
pernafasankarena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam
kencing.

3. Tingkat III

Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah
henti,kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,
suhumeningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf
yangdikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia
dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan,termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya
payah hati.
E. Diagnosa
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak sukar.Harus ditentukan adanya
kehamilan muda dan muntah yang terus menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum.
Hiperemesis Gravidarum yang terus menerus dapat menyebabkan kekurangan makanan yang
dapat mempengaruhi perkembangan janin, sehingga pengobatan perlu segera diberikan.
F. Penatalaksanaan
a. Obat-obatan Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang
dianjurka nadalah vitamin B1 dan B6. Anti histamika juga dianjurkan seperti
dramamin, ovamin pada keadaan lebih kuat diberikan antimetik seperti
disiklominhidrokhloride atau khlorpromasin.
b. Isolasi Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran
udara  baik. Cacat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang
boleh masuk ke dalam kamar penderita. Sampai muntah berhenti dan penderita mau
makan, tidak diberikan makan/minum selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi
saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
c. Terapin Psikologik ,Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar belakang
penyakit ini.
d. Cairann Parenteral, Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat dan
protein denganglukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari.
Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan
vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara
intravena.
e. Penghentiann kehamilan, Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik dan
psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, kebutuhan, takikardi,
ikterus, anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung
diantaranya :
a) Gangguann kejiwaan
b) Delirium
c) Apatis,somnolen sampai koma
d) Terjadi gangguan jiwa ensepalopatiwernicle
e) Gangguann penglihatan
f) Pendarahan retina
g) Kemunduran penglihatan
h) Gangguan faal
i) Hati dalam  bentuk  ikterus
j) Ginjal dalam  bentuk  anuria
k) Jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat
l) Tekanan darah menurun

ASUHAN KEPERAWATAN

a. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul :

a) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengankehilangan


nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
Tujuan Intervensi
Nutrisi terpenuhi ·         Tunjukkan keadekuatan kebiasaan
Kriteria Hasil : asupan nutrisi dulu / sekarang
denganmenggunakan batasan 24 jam.
Ø  Berat badan tidak turun. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan
kuku.
Ø  Pasien menghabiskan porsi makan ·         Monitor tanda-tanda dehidrasi :
yang di sediakan. turgor kulit, mukosa mulut dan diuresis.

Ø  Mengkonsumsi suplemen zat besi / ·         Monitor intake dan output cairan.
vitamin sesuai resep
·         Singkirkan sumber bau yang
dapat membuat pasien mual, seperti :
deodorant / parfum, pewangi ruangan,
larutan pembersih mulut.

·         Timbang berat badan klien;


pastikan berat badan pregravida
biasanya. Berikaninforamasi tentang
penambahan prenatal yang optimum.

·         Tingkatkan jumlah makanan


padat dan minuman perlahan sesuai
dengankemampuan.

·         Anjurkan pasien untuk minum


dalam jumlah sedikit tapi sering

b) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.


Tujuan Intervensi
Kebutuhan cairan terpenuhi Auskultasi denyut jantung janin ( DJJ )
Kriteria hasil: ·         Tenutkan frekuensi/ beratnya
mual/muntah.
Ø  Mengidentifikasi dan melakukan
tindakan untuk menurunkan frekuensi ·         Tinjau ulang riwayat
dan keparahan mual/muntah. kemungkinan masalah medis lain
(miasal; ulkus peptikum, gastritis,
Ø  Mengkonsumsi cairan dengan kolesistisis).
jumlah yang sesuai setiap hari.
·         Anjurkan klien memperahankan
Ø  Mengidenifikasi tanda-tanda dan masukan/keluaran, tes urin,dan
gejala-gejala dehidrasi yang penurunan bert badan setiap hari.
memerlukan tindakan.
·         Kaji suhu dan turgor kulit,
membrane mukosa, tekanan darah (TD),
suhu, masukan/keluaran,daan berat jenis
urine. Timbang berat badan klien daan
banidngkan dengan standar.

·         Anjurkan penigkatan mauskan


minian berkarbonat, makan enam kali
sehari dengan jumlah yang sedikit, dan
makanan tinggi karbohidrat (mis;
popcorn,roti kering sebelum bangun
tidur).

c) Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan


Tujuan Intervensi
Ø  Membuat gambaran diri lebih nyata
·         Buat hubungan terapeutik
Ø  Mengakui diri sebagai individuperawat/pasien
·         Tingkatkan Konsep diri tanpa
Ø  Menerima tanggung jawab untuk penilaian moral
tindakan sendiri.
·         Biarkan pasien menggambarkan
dirinya sendiri.

·         Nyatakan aturan dengan jelas


tentang jadwal penimbangan,tetap
melihat waktu makan dan minum obat,
dan konsekuensi bila tak mengikuti
aturan.

·         Beri respon terhadap kenyataan


bila pasien membuat penyataan tidak
relistis seperti “ saya meningkatkan
berat badan ;jadi saya benar-benar tidak
apa-apa “.

·         Sadari reaksi sendiri terhadap


perilaku pasien. Hindari perdebatan.

·         Bantu pasien untuk melakuakn


kontrol pada area selain dari
makan/penurunan berat badan. Missal :
manajemen aktivitas harian, pilihan
kerja/kesenangan.
d) Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel.
Tujuan Intervensi
Ø  Melaporkan peningkatan rasa ·         Pantau respon fisiologis terhadap
sejahtera/tingkat energi. aktivitas, missal ; perubahan TD atau
Ø  Mendemonstrasikan peningkatan frekuensi jantung/pernafasan.
aktivitas fisik yang dapat diukur. ·         Buat tujuan aktivitas realistis
dengan pasien.

·         Rencanakan perawatan untuk


memungkinkan periode
istirahat.Jadwalkan aktivitas untuk
periode bila pasien mempunyai banyak
energi. Libatkan pasien/orang terdekat
dalam perencanaan jadwal.

·         Dorong pasien untuk melakukan


kapanpun mungkin, misal ; perawatan
diri, bangin dari kursi, berjalan.

·         Berikan latihan rentang gerak


pasif/aktif pada pasien yang terbaring
di tempat tidur.

·         Pertahankan tempat tidur pada


posisi rendah, singkirkan perabotan,
bantu ambulasi.

·         Berikan O2 suplemen sesuai


indikasi.
e) Gangguan rasa nyaman : nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi muntah
yang sering
Tujuan Intervensi
Nyaman terpenuh ·         Kaji nyeri (skala, lokasi, durasi
Kriteria Hasil : dan intensitas)
·         Atur posisi tidur senyaman
Ø  Nyeri berkurang / hilang mungkin sesuai dengan kondisi pasien.

Ø  Ekspresi wajah tenang / rileks, tidak ·         Anjurkan teknik relaksasi dan
menunjukan rasa sakit. distraksi.

·         Jelaskan penyebab nyeri pada


pasien dan keluarga pasien

·         .Beri kompres hangat pada


daerah nyeri.

·         Kaji tanda-tanda vital.

·         Kolaborasi medis untuk


pemberian obat-obatan analgetika dan
antiemetic

ASUHAN IBU HAMIL NORMAL TRIMESTER II

A. Pengertian ibu hamilnormal trimester II

Merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan usia 14 – 28 Minggu. Merupakan


kehamilan yang terjadi pada kehamilan antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan)
(Wiknjosastro, 2007).

B. Tanda dan gejala ibu hamil trimester II

Tanda Kehamilan Trimester Kedua terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan
untuk memastikan apakah seseorang benar – benar hamil atau tidak.Tanda dan gejala
kehamilan ini digolongkan sesuai dengan signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif
kehamilan. Tanda – tanda tersebut dibagi menjadi : tanda subyektif, tanda obyektif dan
bukti absolut kehamilan.

Berikut akan diuraikan mengenai tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester kedua :

a. Tanda Subyektif
Perubahan payudara; nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan
putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
Frekuensi berkemih; kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas
jaringan.Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf dan
mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.

Gejala gejala umum; beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi
perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.

Quickening; berarti perasaan pertama adanya kehidupan.Sensasi getaran ini seperti


kupu – kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22, atau
minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.

b. Tanda Obyektif (probabilitas)

 Tanda Chadwick’s; bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai


darah.
 Tanda Hegar’s; melunaknya segmen bawah uterus.
 Tanda Godell’s; melunaknya uterus.
 Perubahan uterus; pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah jeruk,
fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah naik sampai ke
pusat.
 Ballottement; pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kembali ke
posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan
 Uterine souffle; desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
 Kontraksi Braxton Hicks; kontraksi yang mungkin terjadi selama masa
kehamilan, tidak terasa sakit.
 Perubahan abdomen; karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding
abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
 Striae gravidarum; terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak teratur
pada kulit abdomen.
 Pigmentasi; terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan
midline abdomen
c. Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
 Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui tali
pusat) Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh dengan
detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa didengar melalui
stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam, berdenyut 120 – 160 kali
permenit.
Desiran funik jarang didengar, secara alamiah denyut terdengar bersamaan dengan
denyut janin tetapi memiliki pantulan, bunyi berdesis.
 merasakan bagian – bagian janin Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima ,
tetapi biasanya baru teraba kemudian.
 melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambaran X-ray
USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu keenam.
Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke 12
 merasakan gerakan janin Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin.
Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
 mencatat elektrokardiogram janin EKG janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang
terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen
ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester Kedua Trimester kedua ditandai
oleh timbulnya berbagai fungsi baru dan pertumbuhan janin yang cepat, khususnya dalam
ukuran panjang. Adapun perkembangan yang terjadi meliputi:
 Penampakan eksternal. 16 minggu : kepala masih dominan, wajah terlihat seperti
manusia, mata, telinga dan hidung terlihat khas. Perbandingan tangan dan kaki sesuai.
Tumbuh kulit di kepala. Terlihat aktivitas motorik. 20 minggu : terlihat vernik kaseosa,
terlihat laguno, kaki memanjang dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.
24 minggu : tubuh terbaring tetapi dengan proposisi yang sempurna, kulit kemerahan dan
keriput, terlihat vernik kaseosa, terbentuk kelenjar keringat. 28 minggu : tubuh terbaring,
keriput dan kemerahan makin berkurang, terlihat kuku.
 Pengukuran mahkota ke pantat (cm)
16 minggu : 11,5-13,5
20 minggu : 16-18,5
24 minggu : 23
28 minggu : 27
 Perkiraan berat badan (gr)
16 minggu : 100
20 minggu : 300
24 minggu : 600
28 minggu : 1.100

 Sistem musculoskeletal
13-14 minggu : terlihat gerakan lambat bagian tubuh janin sebagai akibat adanya rangsangan
(aktivitas motorik) pada saat ini biasanya ibu mulai dapat merasakan gerakan janin.
16 minggu : sebagian besar tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian, pergerakan otot sudah dapat dideteksi.
17 minggu : refleks menggenggam akan nyata dan berkembang sempurna sampai minggu ke 27.
20 minggu : sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan
oleh ibu.
25 minggu : refleks masa baru dapat dilihat.
28 minggu : astragalus (talus, tulang lutut) mengalami osifikasi.
 Sistem sirkulasi
16 minggu : otot-otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam limpa.
24 minggu : pembentukan darah mengikat dalam sum-sum tulang dan menurun dalam hepar.
 Sistem gastrointestinal
14 minggu : gerakan menelan telah terjadi.
16 minggu : terdapat mekonium pada usus, di dalamnya terdapat cairan usus, sisa sel usus serta
sisa sel skuamus dan rambut lanugo dari cairan amnion yang tertelan oleh janin, beberapa enzim
disekresi, anus terbuka.
17 minggu : dengan rangsang oral janin dapat menjulurkan bibir atasnya.
20 minggu : email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali, dapat menjulurkan kedua
bibirnya.
22 minggu : kedua bibir dapat dikerutkan dengan rangsangan.
28-29 minggu : janin sudah dapat mengisap aktif sebagai upaya mendapatkan makanan.
 Sistem pernafasan
16 minggu : serabut-serabut elastik terbentuk di paru-paru, terlihat brochiolus terminal dan
respiratorius.
18 minggu : gerakan pernafasan dapat terdeteksi namun perkembangan struktur alveolus paru
belum mencukupi bagi kemungkinan hidup janin sebelum minggu ke 27-28.
20 minggu : lubang hidung terbuka kembali.
22 minggu : gerakan nafas yang diikuti oleh bunyi suara yang lemah.
24 minggu : sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat,
terlihat lesitin dalam cairan amnion.
28 minggu : terbentuk surfaktan di permukaan alveolar.
 Sistem renalis
 16 minggu : ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang khas.
 Sistem persarafan
 16 minggu : lobus – lobus cerebral mulai terlihat, cerebellum memperlihatkan beberapa
tonjolan.
20 minggu : otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda, medula spinalis
berakhir pada tingkat S-1.
 24 minggu : terbentuk selaput khusus korteks serebri, proliferasi neuronal pada korteks
serebri berakhir.
28 minggu : tampak fisura serebri; konvolusi terjadi dengan cepat.
 Organ-organ pengindera
16 minggu : organ-organ pengindera mengalami perbedaan secara umum.
20 minggu : hidung dan telinga mengalami osifikasi.
28 minggu : kelopak mata terbuka kembali, selaput retina terbentuk sempurna; terbentuk reseptif
cahaya, pupil mampu memberikan reaksi terhadap cahaya.
 Sistemgenitalis
24 minggu : testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke skrotum.

Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Ibu dalam Trimester Kedua

1. Perubahan Psikologis
Kehamilan adalah saat –saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan
peran bagi setiap orang : ibu, bapak, dan anggota keluarga. Efek – efek pada masa kehamilan
akan dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang kerangka kerja teori krisis. Definisi
tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidak seimbangan psikologis yang disebabkan oleh
situasi atau tahap perkembangan.Pada awalnya, terdapat periode syok dan menyangkal,
kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai masalah yang diperkirakan sebagai
penyebabnya. Hal ini diikuti oleh suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya
terjadi proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung pada tiga
faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, dan mekanisme koping mereka.
Awal dari syok yang disebabkan karena kehamilan diikuti oleh rasa bingung dan
preocupation dengan masalah yang mengganggu.Selama periode ini, berbagai alternatif seperti
aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan pada konsekuensi legal, moral, dan ekonomi
mereka. Akhirnya dicapai keputusan , dan rencana tindakan dibuat. Setiap wanita
membayangkan tentang kehamilan dalam pikiran –pikirannya sendiri tentang seperti apa wanita
hamil dan seorang ibu. Ia membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya,
dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia berespon
terhadap kehamilan. Sedangkan seorang pria membayangkan bahwa kehamilan adalah
bagaimana menjadi bapak dan seperti apa seorang bapak itu. Ia membentuk bayangan ini dari
ayahnya, pengalaman hidupnya, dan kebudayaan tempat ia dibesarkan. Persepsinya
mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dari anak – anaknya. Banyak pria menjadi
sangat khawatir terhadap ibu dari anaknya dan mengambil peran yang aktif dalam memberikan
perawatan medis untuknya.Beberapa pria mengalami gejala – gejala seperti ngidam, agak malas,
atau sakit.Fenomena ini oleh beberapa ahli medis disebut mitleiden, atau “menderita bersama”.
Ketrampilan coping merupakan kekuatan dan ketrampilan seseorang belajar untuk
menyelesaikan masalah dan mengatasi stres, misalnya dengan melakukan aktivitas seperti
menceritakannya pada teman, melakukan olah raga yang berat, mendengarkan musik, menangis,
menulisprosa atau puisi, dan melakukan solutide. Metoda coping tersebut dapat digunakan oleh
calon orang tua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan
mencapai keseimbangan pada kehidupan mereka yang terganggu.
Pada trimester kedua (minggu 12 –24) wanita sudah bisa menyesuaikan diri dengan
keadaan. Tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah
hilang , ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan dengan
ukurannya.Selama trimester ini, terjadi quickening ketika ibu merasakan gerakan bayinya
pertama kali.Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan
hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.Gambaran sifat
dari reaksi emosional wanita terhadap kehamilannya tersebut dimodifikasi oleh perbedaan
kepribadian individu. Beberapa wanita mengalami peningkatan mood, lainnya tidak.
Padaumumnya, bagaimanapun perawat dapat mengharapkan sikap pola perilaku dan dapat
memberikan rasa aman pada ibu dengan menjelaskan bahwa perasaan – perasaan mereka bukan
hal yang aneh.Antusias dan semangat untuk hidup kembali dengan pasti seperti juga mereka
mati.
2. Perubahan Fisiologis
Fisiologi maternal yakni perubahan-perubahan sehubungan dengan kehamilan antara
lain :
 Sistem reproduksi
suplai darah ke organ reproduksi meningkat karena peningkatan kadar hormon steroid
dan bermanfaat bagi perkembangan janin.
Terdapat tiga tanda penting yakni :
– tanda Goodell ‘s : serviks teratai lunak
– tanda Hegar’s : uterus lunak
– tanda Chadwick’s : vagina berwarna keunguan
Pada kanalis servikalis dipenuhi mukus kental (operkulum) yang dapat menghambat
masuknya bakteri ke uterus selama persalinan yang disebut, bloody show.
Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah, sebelum hamil seperti ujung
hidung, awal hamil seperti ujung daun telinga, pada keadaan term teraba seperti bibir.
Terjadi pembesaran uterus dengan berat meningkat 20 kali, kapasitas meningkat 500 kali
yang disebabkan oleh pertumbuhan serabut otot dan jaringan yang berhubungan,
termasuk jaringan fibroelastik, darah dan saraf akibat adanya hormon estrogen terjadi
sektresi vagina yang meningkat (leukorrhea) dan terjadi peningkatan kongesti vastilar
organ vagina dan pelvik yang menyebabkan peningkatan sensitivitas yang sangat berarti.
Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsngan sexsual, terutama antara
bulan 4 dan 7 masa kehamilan.
 Sistem integument
Terdapat rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang membesar karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolan dan suplai darah. Putting susu menonjol dan keras dan
mengeluarkan cairan jernih (kolostrum). Areola lebih gelap dan kelenjar montgomery
menonjol keluar.
Terdapat striae gravidarum yang berupa regangan kulit akibat serabut elastik dari lapisan
kulit terdalam terpisah dan putus. Terjadi pigmentasi kulit berupa linea nigra pada
abdomen, dan Cholasma, yaitu bintik-bintik hitam pada wajah perspirasi dan sekresi
kelenjar lemak juga meningkat.
 Sistem endokrin
Terjadi perubahan hormonal yaitu : peningkatan progesteron dan estrogen, plasenta
menghasilkan hCG, hPL, hCT, pulau langerhans membentuk insulin lebih banyak,
hormon-hormon pituitari secara signifikan terpengaruh, kortek ardenal membentuk kortin
lebih banyak. Terutama kelenjar paratiroit yang ukurannya meningkat selama minggu kel
15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar, tanpa hormon paratiroit tersebut
metabolisme tulang dan otot terganggu.
 Sistem kardiovaskuler
Terjadi peningkatan volume darah, cairan tubuh (bisa terjadi) edema jaringan, sel darah
merah, hemoglobin dan fibrin juga meningkat sehingga bisa terjadi pseudoanemia yang
fisiologis pada kehamilan. Mungkin terjadi pula sindrom hipotensi supinasi akibat oleh
tekanan uterus pada vena kava, lebih buruk lagi terjadinya trombosis vena sehubungan
dengan peningkatan fibrin dan stastis vena.
 Sistim musculoskeletal
Kebutuhan kalsium meningkat 33 % tetapi tidak diambil dari gigi. Sendi pelvik sedikit
dapat bergerak untuk mengkompensasi pembesaran janin, bahu tertarik kebelakang dan
lumbal lebih lengkung, sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri
punggung. Terjadinya kram otot tungkai dan kaki tidak diketahui penyebabnya, mungkin
berhubungan dengan metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa
metabolisme otot atau postur yang tidak seimbang.
 Sistim pernafasan
Akibat bentuk rongga torak berubah dan karena pernafasan yang lebih cepat, sekitar 60%
wanita hamil mengeluh sesak nafas. Kapasitas paru tidak berubah, pada kenyataanya tidal
volume meningkat. Terjadi bengkak seperti arlegi pada membran mukosa merupakan hal
umum yang dapat menyebabkan gejala serak, hudung tersumbat, dispnea, sakit
tenggorokan, perdaran hidung, hilangnya indra penciuman.
 Sistem gastrointestinal
Pada awal kehamilan wanita hamil mengalami mual muntah, sekresi saliva menjadi lebih
asam dan lebih banyak. Saat berlanjut, penurunan asam lambung dan perlambatan
pengosongan lambung dapat menyebabkan kembung. Menurunnya gerakan peristaltik
tidak saja menyebabkan mual tetapi juga konstipasi.
 Sistem perkemihan
Terjadi gerakan urine kekandung kemih yang lebih lambat dan dapat meningkatkan
kemungkinan pielovefritis. Suplai darah kekandung kemih meningkat dan pembesaran
uterus menekan kandung kemih dapat menyebabkan meningkatnya berkemih.
 Sistem persarafan
Kadang terjadinya perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia
sehubungan dengan tekanan mekanik, atau numbness, tingling, dan kaku. Otak mungkin
tidak mengalami perubahan namun efek psikologis mungkin dapat terjadi beruapa swing
mood atau psikosis akibat tidak menerima kehamilannya.

Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2

1. PENGKAJIAN
ANAMNESA
Umur kehamilan antara 16 – 24 minggu ( 4 – 6 bulan ) , keluhan mual muntah dan
pusing kepala sudah tidak ada. Gerakan janin untuk pertama kalinya mulai dirasakan.

2. PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOLOGIS


Pada kehamilan trimester II ini mengalami perubahan seluruh sistem tubuh baik
secara anatomis maupun fisiologis dari keadaan tidak hamil ke keaadan hamil
yang disebut fisiologi maternal.
A. SISTEM REPRODUKSI
a. Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
 Usia 16 minggu
Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang
berisi janin, dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak
diantara simfisis dan pusat
 Usia 20 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
 Usia 24 minggu
Tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat
b. Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik
menyebabkan peningkatan sensitifitas yang sangat berarti.
Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan
tingginya derajat rangsangan seksual.
B. SISTEM INTEGUMEN
a. Payudara

 Adanya rasa kesemutan


 Adanya nyeri tekan
 Membesar secara bertahap karena peningkatan
pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah
 Puting susu lebih menonjol dan mengeras
 Areola tumbuh lebih gelap
 Kelenjar – kelenjar Montgomery menonjol keluar

b. Kulit
a) Stiae gravidarum

Yaitu tanda regangan yang dibentuk akibat serabut –


serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan
putus. Hal ini mengakibatkan pruritus atau rasa gatal

b) Pigmentasi

Mengalami pengumpulan pigmen sementara di tiga area


yaitu linea nigra ( garis gelap mengikuti midline
abdomen ), cholasma ( topeng kehamilan yang terlihat
seperti bintik – bintik hitam pada wajah ), dan areola.

c) Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak

Kelenjar sebasea atau keringat menjadi lebih


aktif.Akibatnya mungkin mengalami gangguan bau badan,
banyak mengeluarkan keringat, dan berminyak.

C. SISTEM ENDOKRIN
a. Ovarium dan plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan
setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon.
Plasenta membentuk steroid, human chorionic gonadotropin
( HCG ), Human Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human
Chorionic Somatomammothropin ( HCS ), dan Human Chorionic
Thyrotropin ( HCT ).

b. Kelenjar tiroid

Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang


digunakan lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat
kqarena pertumbuhan sel – sel acinar, tetapi jumlah hormon
tiroksin yang dihasilkan tetap sama

c. Kelenjar paratiroid

Ukurannya meningkat karena kebutuhan kalsium semakin


besar.Karena hormon ini untuk mempertahankan kecukupan
kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini metabolisme tulang
dan otot terganggu.

d. Pankreas

Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk


memenuhi kebutuhan yang meningkat.

e. Kelenjar pituitary

Pada lobus anterior mengalami sedikit pembesaran dan terus


menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan jumlah yang
sedikit berbeda.FSH ditekan oleh HCG.Hormon pertumbuhan
berkurang dan hormon melanotropik meningkat.Pembentukan
prolaktin meningkat.

f. Kelenjar adrenal

Ukuran bagian kortikal yang membentuk kortin meningkat.Tetapi


ukuran atau fungsi bagian medula tetap.
D. SISTEM KARDIOVASKULER

Terjadi peningkatan volume darah sekitar 30 % – 50% diatas tingkat


biasanya karena adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi
aldosteron dari adrenal oleh esterogen.

E. SISTEM MUSKULOSKELETAL
a. Gigi, tulang, persendian

 Membutuhkan kira-kira sepertiga lebih banyak kalsium dan


fosfor
 Saliva yang asam pada saat hamil membantu aktifitas
penghancuran bakteri email yang menyebabkan karies.
 Sendi pelvik sedikit dapat bergerak
 Terjadi penambahan berat badan sehingga bahu lebih
tertarik kebelakang dan tulang belakang lebih melengkung,
sendi tulang belakang lebih lentur.

3. PERKEMBANGAN JANIN
a. PENAMPAKAN EKSTERNAL
 Minggu 16 ( bulan 4 )
Kepala masih dominan, wajah terlihat seperti manusia,
mata telinga dan hidung terlihat khas , perbandingan tangan
dan kaki sesuai, tumbuh rambut kulit kepala, terlihat
aktifitas motorik.
 Minggu 20 ( bulan 5 )
Terlihat vernik kaseosa, terlihat laguno, kaki memanjang
dengan sesuai, terlihat kelenjar sebasea.

 Minggu 24 ( bulan 6 )

Tubuh terbaring tetapi dengan proporsi yang sempurna,


kulit kemerahan dan keriput, trlihat vernik kaseosa,
terbentuk kelenjar keringat.

A. PENGUKURAN MAHKOTA KE PANTAT ( CM )

a. Minggu 16 ( bulan 4 ) 11,5 -13,5


b. Minggu 20 ( bulan 5 ) 16 – 18,5
c. Minggu 24 ( bulan 6 ) 23

B. SISTEM MUSKULOSKELETAL

a. Minggu 16 ( bulan 4 )

Sebagaian tulang dapat terlihat dengan jelas di seluruh tubuh, terlihat kavitas
persendian,pergerakan otot sudah dapat terdeteksi.

b. Minggu 20 ( bulan 5 )

Sternum mengalami osifikasi, pergerakan janin cukup kuat untuk dapat dirasakan oleh ibu.

c. Minggu 24 ( bulan 6 )

Sama dengan pada minggu ke 20, tetapi pergerakan semakin kuat dirasakan oleh ibu.

C. SISTEM SIRKULASI
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Otot – otot jantung berkembang dengan sempurna, darah dibentuk aktif dalam
limpa.
b. Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Pembentukan darah meningkat dalam sumsum tulang dan menurun dalam hepar.

D. SISTEM GASTROINTESTINAL

a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )

Terdapat mekonium pada usus, beberapa enzim disekresi, anus terbuka.

b. Minggu ke 20 ( bulan 5 )

Email dan dentin terbentuk, kolon asending dapat dikenali

E. SISTEM PERNAPASAN
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )

Serabut – serabut elastik terbentuk di paru – paru, terlihat brokioles terminal dan
respiratorius.

b. Minggu ke 20 ( bulan 5 )

Lubang hidung terbuka kembali

c. Minggu ke 24 ( bulan 6 )

Sakus dan duktus alveolus terbentuk, gerakan seperti pernafasan mulai terlihat, terlihat
lesitin dalam cairan amnion.

F. SISTEM RENALIS
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Ginjal pada posisinya mencapai bentuknya yang pas.
G. SISTEM PERSARAFAN
a. Minggu ke 16 ( bulan 4 )
Lobus – lobus serebral mulai terlihat, serebelum memperlihatkan
beberapa tonjolan.
b. Minggu ke 20 ( bulan 5 )
Otak secara keseluruhan terbentuk, mulai terjadi mielinisasi korda,
medula spinalis berakhir pada tingkat S – 1
c. Minggu ke 24 ( bulan 6 )
Testis turun pada cincin inguinal dalam posisi desenden ke
skrotum.

4. PERUBAHAN PSIKOLOGIS
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh wanita telah terbiasa
dengan tingkat hormon yang tinggi, morning sickness telah hilang, ia telah
menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikiran dan energinya lebih
konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan
dengan ukurannya.Selama trimester ini terjadi quickening. Quickening adalah
istilah yang berarti “ perasaan pertama adanya kehidupan “. Pengalaman tersebut
menandakan pertumbuhan serta kehadiran makhluk baru, dan hal ini sering
menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar.
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan
dengan perepsi perubahan biofisik, respon, orang lain.
Tujuan Intervensi
– Klien melaporkan penurunan frekuensi atau Kaji status pernafasan (misal : sesak nafas pada
beratnya keluhan. pengerahan tenaga, kelelahan).
– Klien mendemonstrasikan perilaku yang R : Menentukan luas atau beratnya masalah,
mengoptimalkan fungsi pernafasan. yang terjadi pada kira – kira 60% klien
pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat,
fungsi pernafasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi berkurang
oleh pembesaran uterus.

2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis


yang terjadi atau ada sebelumnya (misalnya
alergi, einitis, asma, masalah
sinus,tuberkulosis).

R : Masalah lain dapat terus mengubnah pola


pernafasan dan menurunkan oksigenasi
jaringan ibu atau janin.

3. Kaji kadar hemoglobin dan hematokrit.


Tekankan pentingnya masukan vitamin atau
fero sulfat pranatal setiap hari (kecuali pada
klien dengan anemia sel sabit).

R : Peningkatan kadar plasma pada gestasi


minggu ke 24 – 32 mengencerkan kadar Hb,
mengakibatkan kemungkinan anemia dan
menurunkan kapasitas pembawa oksigen.
(Catatan : zat besi dapat dikontraindikasikan
untuk anemia sel sabit).

4. Berikan informasi tentang rasional untuk


kesulitan pernafasan dan program aktivitas /
latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat,
tambah waktu untuk melakukan aktivitas
tertentu, dan latihan ringan,seperti berjalan.

R : Menurunkan kemungkinan gejala – gejala


pernafasan yang disebabkan oleh kelebihan.
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan
klien untuk mengurangi masalah, misalnya :
postur yang baik, menghindari yang buruk,
makan sedikit tetapi sering dengan
menggunakan posisi semi fowler untuk duduk
atau tidur bila gejala berat.

R : Postur yang baik dan makan sedikit tetapi


sering membantu memaksimalkan penurunan
diafragmatik, meningkatkan ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru. Merokok menurunkan
persediaan oksigen untuk pertukaran ibu janin.
Pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan
ekspansi paryu sesuai penurunan uterus gravid.

b. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar), mengenai kemajuan


alamiah dari kehamilan berhubungan dengan terus membutuhkan
informasi sesuai perubahan trimester kedua yang dialami.

Tujuan Intervensi

– Klien mampu mengungkapkan atau 1. Tinjau ulang perubahan yang diharapkan


mendemonstrasikan perilaku perawatan diri selama trimester kedua.
yang meningkatkan kesejahteraan. R : Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru
– Klien mampu bertanggung jawab terhadap yang terjadi, tanpa memperhatikan apakah
perawatan kesehatannya sendiri. perubahan diharapkan atau tidak.
– Klien mampu mengenali dan melakukan 2. Lakukan / lanjutkan program penyuluhan
tindakan untuk meminimalkan dan mencegah sesuai pedeoman pada MK : trimester pertama,
faktor resiko. DK : Akurang pengetahuan (kebutuhan
belajar).
– Klien mampu mengidentifikasi tanda – tanda
bahaya / mencari perawatan medis dengan R : Pengulangan menguatkan penyuluhan dan
tepat. bila klien belum melihat sebelumnya,
informasi bermanfaat pada saat ini.

3. Berikan informasi tentang kebutuhan


terhadap fero sulfat dan asam folat

R : Fero sulfat asam folat membantu


mempertahankan kadar Hb normal. Defisiensi
asam folat memperberat anemia megaloblastik,
kemungkinan abrupsi plasenta, aborsi dan
malformasi janin (catatan : klien dengan
anemia sel sabit memerlukan peningkatan
asam folat selama dan setelah episode krisis).

4. Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan


individu (misalnya aborsi spontan, hipoksia
yang berhubungan dengan asma atau
tuberkulosis, penyakit jantung, hipertensi
akibat kehamilan (HAK), kelainan ginjal,
anemia, diabetes melitus gestasional (DMG),
penyakit hubungan seksual (PHS). Tinjau
ulang tanda – tanda bahaya dan tindakan yang
tepat.

R : Membantu mengingatkan / informasi untuk


klien tentang potensial situasi resiko tinggi
yang memerlukan pemantauan lebih ketat dan
intervensi.

5. Diskusikan adanya obat obatan yang


mungkin diperlukan untuk mengontrol atau
mengatasi masalah medis.

R : Membantu dalam memilih tindakan karena


kebutuhan harus ditekankan kepada
kemungkinan efek berbahaya pada janin.

6. Diskusikan kebutuhan terhadap pemeriksaan


laboratorium khusus screaning dan pemantauan
ketat sesuai indikasi.

R : Kunjungan pra natal yang lebih sering


mungkin diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu. Pemantauan Hb dan Ht
dengan menggunakan elektroforesis
mendeteksi anemia khusus dan membantu
dalam menentukan penyebab. Skrining untuk
DMG pada gestasi minggu ke 24 -26 atau pada
gestasi minggu ke 8,dan ke 32 pada klien
resiko tinggi dapat mendeteksi terjadinya
hiperglikemia, dapat memerlukan tindakan
dengan insulin dan / atau diet menurut
American Diabetes Association.

c. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik mengenai


perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan cedera.

Tujuan Intervensi

– Klien mampu mendiskusikan masalah 1. Diskusikan dampak kehamilan terhadap pola


seksual. koitus seksual yang normal.
– Klien mampu mengungkapkan pemahaman R : Kepuasan seksual yang optimal untuk klien
tentang alasan yang mungkin untuk diubah. pranatal terjadi pada trimester kedua karena
vasokongesti pelvis / perineal meningkatkan
– Klien mampu mengidentifikasi alternatif kenikmatan orgasme. Pria dapat mengalami
yang dapat diterima untuk memenuhi berbagai perasaan saat berespon terhadap
kebutuhan individu. peningkatan hasrat pasangannya dan menjadi
bingung karena penurunan atau peningkatan
– Klien mampu mengungkapkan kepuasan hasrat seksualnya sendiri dalam memberi rspon
bersama atau konseling bila dibutuhkan. terhadap perubahan bentuk tubuh pasangannya.

2. Tinjau ulang apa yang dirasakan dan


didiskusikan kemungkinan pilihan dalam
peningkatan kontak fisik melalui berpelukan
dan bercumbu daripada melakukan koitus
secara aktual.

R : Rasa takut mencederai janin pada saat


koitus adalah hal yang umum. Meyakinkan dan
memperhatikan bahwa hal tersebut normal
dapat membantu menghilangkan ansietas.
Pilihan lain akan diterima dengan baik bila
keduanya dipuaskan.

3. Tinjau ulang perubahan posisi yang


mungkin dilakukan dalam aktivitas seksual.

R : Membantu pasangan untuk


mempertimbangkan / membuat pilihan.

4. Waspadai adanya indikasi kemungkinan


kesulitan seksual atau perilaku yang tidak
sesuai dari pria.

R : Disini tampak frekuensi penyimpangan


menjadei lebih tinggi (misalnya perkosaan,
inses, kejahatan kekerasan, dan perselingkuhan
ekstramarital) bila pasangan sedang hamil.

Kolaborasi

1. Rujuk pada perawat klinis spesialis /


konseling sesuai indikasi.

R : Mungkin perlu bantuan tambahan untuk


mengatasi masalah dasar, yang dapat
berkembang selama kehamilan atau mungkin
sudah ada sebelumnya.

d. Resiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh yang berhubungan


dengan persepsi perubahan biofisik,respon orang lain.

Tujuan Intervensi

– Klien mampumengungkapkan penerimaan / 1. Tinjau ulang / kaji sikap terhadap kehamilan


adaptasi bertyahap untuk mengubah konsep perubahan bentuk tubuh, dsb.
diri / cityra tubuh. R : Pada trimester kedua perubahan bentuk
– Klien mampu mendemonstrasikan citra tubuh tubuh telah tampak. Respon negatif dapat
positif dengan mempertahankan kepuasan terjadi pada klien / pasangan yang memiliki
penampilan keseluruhan, berpakaian dengan konsep diri yang rapuh, didasarkan pada
pakaian yang tepat dan sepatu berhak rendah. penampilan fisik. Efek – efek yang tampak
lainnya dari hormon – hormon pranatal seperti
kloasma, striae gravidarum, telangiektasis
(spider vaskular), eritema palmar, jerawat, dan
hirsutisme dapat memperberat perubahan
emosi klien. Perubahan ini dapat
mempengaruhi bagaimana menghadapi
perubahan yang terjadi.

2. Diskusikan perubahan aspek fisiologis dan


responb klien terhadap perubahan. Berikan
informasi tentang kenormalan perubahan.

R : Individu bereaksi secara berbeda terhadap


perubahan yang terjadi. Informasi dapat
membantu klien memahami / menerimja apa
yang terjadi.

3. Anjurkan gaya dan sumber – sumber yang


tersedia dari pakaian saat hamil.

R : Situasi individu menandakan kebutuhan


akan pakaian yang akan menungkatkan
penampilan klien untuk kerja dan melakukan
aktivita yang menyenangkan.

4. Diskusikan metode perawatan kulit dan


berhias (untuk meminimalkan /
menyembunyikan area kulit yang menjadi
gelap), menggunakan kaos kaki penyokong,
pemeliharaan postur dan program latihan
sedang.

R : Belajar dan ikut untuk melihat dan merasa


lebih baik mungkin membantu untuk
mempertahankan perasaan positif tentang diri.
Aturan latihan perinatal yang bukan latihan
ketahanan cenderung memperpendek
persalinan, meningkatkan kemungkinan
kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan
kebutuhan terhadap argumentasi oksitosin.

Kolaborasi

1. Rujuk pada sumber – sumber lain seperti


konseling dan / atau kelas – kelas pendidikan
kelahuiran anak dan menjadi orang tua.

R : Mungkin membantu dalam memberikan


dukungan tambahan selama periode perubahan
ini; mengidentifikasi mode – model peran.

PREEKLAMPSIA

1. Pengertian Preeklampsia
Beberapa pengertian preeklamsia menurut para ahli :

Preeklampsia(toksemia gravidarum) adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan


proteinuria (protein dalam air kemih) atau edema (penimbunan cairan), yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan ( Manuaba,  1998 ).
Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan
nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda
kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
kehamilan berumur 28 minggu atau lebih ( Rustam Muctar, 1998 ).
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat
kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. (Mansjoer, 2000)
Preeklampsia adalah toksemia pada kehamilan lanjut yang ditandai oleh hipertensi,
edema, dan proteinuria (kamus saku kedokteran Dorland ).

2. Etiologi / Faktor Penyebab Preeklampsia


Adapun penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui, namun ada beberapa teori
yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklampsia, yaitu :• Bertambahnya frekuensi pada
primigravida, kehamilan ganda,hidramnion, dan mola hidatidosa.
 Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.
 Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
 Timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang dan koma.

3. Faktor Prediposisi Preeklampsia


 Molahidatidosa
 Diabetes mellitus
 Kehamilan ganda
 Hidropfetalis
 Obesitas
 Umur yang lebih dari 35 tahun
4. Klasifikasi Preeklampsia

Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut :

Preeklampsia Ringan :

 Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang;
atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih; atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih .Cara
pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya
6 jam.
 Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka; atau kenaikan berat 1 kg atau lebih per
minggu.
 Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih per liter; kwalitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter
atau midstream.

Preeklampsia Berat :

 Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.


 Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
 Oliguria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam .
 Adanya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium.
 Terdapat edema paru dan sianosis.

5. Patofisiologi Preeklampsia
Pada pre eklampsia terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi peningkatan
hematokrit. Perubahan ini menyebabkan penurunan perfusi ke organ , termasuk ke utero
plasental fatal unit. Vasospasme merupakan dasar dari timbulnya proses pre eklampsia.
Konstriksi vaskuler menyebabkan resistensi aliran darah dan timbulnya hipertensi
arterial.Vasospasme dapat diakibatkan karena adanya peningkatan sensitifitas dari sirculating
pressors. Pre eklampsia yang berat dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang lain.
Gangguan perfusi plasenta dapat sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta
sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation.

6. Manifestasi klinik Preeklampsia


 Pertambahan berat badan yang berlebihan
 Edema
 Hipertensi
 Proteinuria
 Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan
kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah

1. Pemeriksaan Penunjang Preeklampsia


2. Pemeriksaan Laboratorium
3. Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah

 Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil
adalah 12-14 gr% )
 Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% )
 Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3 )

1. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
2. Pemeriksaan Fungsi hati
 Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
 LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
 Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
 Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45u/ml )
 Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l >
 Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
3. Tes kimia darah
Asam urat meningkat ( N= 2,4-2,7 mg/dl )
4. Radiologi
1. Ultrasonografi :Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan
intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit.
2. Kardiotografi:Diketahui denyut jantung janin lemah.
3. Diagnosis Preeklampsia
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :

 Gambaran klinik : pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan
timbul proteinuria
 Gejala subyektif : sakit kepala didaerah frontal, nyeri epigastrium; gangguan visus;
penglihatan kabur, diplopia; mual dan muntah.
 Gangguan serebral lainnya: refleks meningkat, dan tidak tenang
 Pemeriksaan: tekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan
laboratorium
1. Pencegahan Preeklampsia
 Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu secara teliti, mengenali tanda-tanda
sedini mungkin (preeklampsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit
tidak menjadi lebih berat.
 Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya preeklampsi kalau ada faktor-
faktor predisposisi.
 Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya
mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan
berat badan yang berlebihan.
1. Komplikasi Preeklampsia
Tergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Namun yang termasuk komplikasi antara
lain:

Pada Ibu

 Eklampsia
 Solusio plasenta
 Pendarahan subkapsula hepar
 Kelainan pembekuan darah ( DIC )
 Sindrom HELPP ( hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count )
 Ablasio retina
 Gagal jantung hingga syok dan kematian.
Pada Janin

 Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus


 Prematur
 Asfiksia neonatorum
 Kematian dalam uterus
 Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.

ASKEP IBU HAMIL PADA TRIMESTER III

1.Ibu Hamil pada Trimester III (27-40 minggu)

Merupakan suatu trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk menjadi orang tua yang
menanti kelahiran anak dimana ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester
ini.Perhatian ibu hamil biasanya mengarah pada keselamatan diri dan anaknya. Bersamaan
dengan harapan akan hadirnya seorang bayi, timbul pula kecemasan akan adanya kelainan fisik
maupun mental pada bayi. Kecemasan akan nyeri dan kerusakan fisik akibat melahirkan serta
kemungkinan hilangnya kontrol saat persalinan perlu mendapat perhatian pula.

Ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering mengganggu istirahat ibu.Dispnea, peningkatan
urinasi, nyeri punggung, konstipasi, dan varises dialami oleh kebanyakan wanita pada kehamilan
tahap akhir.Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Posisi yang nyaman sulit didapat, biasanya ibu hamil menjadi semakin tidak sabar
menanti saat-saat semuanya berlalu (Bobak et.al, 2004:184 ).

2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III


Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan trimester III yaitu:
1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30
gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Bentuknya kembali seperti bentuk semula,
lonjong seperti telur. Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas
pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prossesus xipoideus.Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri
terletak antara ½ jarak pusat dan prossesus xipoideus.Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri
terletak kira-kira 1 jari di bawah prossesus xipoideus. Bila pertumbuhan janin normal, maka
tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan
pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun kembali dan
terletak kira-kira 3 jari di bawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang
pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga panggul.
2. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan kebiru-biruan (tanda Chadwicks).Pada
bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.

3. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada
laktasi.Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan,
yaitu estrogen, progesteron, dan somatomammotropin. Pada kehamilan 12 minggu ke atas, dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum.

4. Sirkulasi darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena
tungkai terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous
return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan akibat tekanan
mekanik dari uterus pada vena cava.Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan
kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.

5. Sistem respirasi
Ekspansi diafragma dibatasi oleh pembesaran uterus, diafragma naik 4 cm (1,5 inci), kondisi ini
menyebabkan ibu bernafas pendek dan sesak terjadi pada 60% wanita hamil.

6. Sistem pencernanan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan
pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, morning sickness,
dan mual muntah.Pengaruh progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan obstipasi (sembelit).

7. Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan, muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul (PAP).Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Terjadinya
hemodilusi menyebabkan metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan urin pun makin
bertambah.

4. Tanda-tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III


Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).

Macam-macam tanda bahaya kehamilan adalah:

1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri.Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau
kehamilan ektopik.Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak,
dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.Perdarahan semacam ini berarti
plasenta previa atau abrupsio plasenta (Pusdiknakes, 2003).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau
oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik
dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina (Saifuddin, 2002).

3. Demam tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan
suatu masalah.Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis,
kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan pre term, gastritis, penyakit
kantong empedu, iritasi uterus, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya
(Pusdiknakes, 2003).

5. Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan.Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang.Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
6. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.Beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).

7. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda


Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa
terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10
minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi
lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum (Wiknjosastro, 2002).

8. Selaput kelopak mata pucat


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr% pada
trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin,
2002).

Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester Ketiga


Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan
semakin meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan
perlindungannya kepada janin, senang berbicara kepada janin, terutama ketika janin berubah
posisi. Banyak calon ibu yang sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hal-hal negatif
akan terjadi kepada bayinya saat melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelaian
letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau bahkan janinakan lahir dengan kecacatan. Calon ibu
menjadi sangat merasa bergantung kepada pasangannya.
Pada trimester II ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau
menjelang kelahiran membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai
takut jika akan terjadi sesuatu terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan
bahwa pasangannya mendukung dan selalu ada di sampingnya.Tidak semua wanita dapat
mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap pasangannya.Akan tetapi, tetap
mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari pasangannya
tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudahlelah dan iritabilita.
Beberapa wanitaakan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang
diberikan oleh perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar
calon ibu dapat menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan
mengasuh anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju,
nama, dan tempat tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama
masa-masa menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan
dan aktivitasbayiakan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang, dan menggelitik.
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat.Peningkatan
keluhan somatik dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa
tertarik terhadap aktivitasseksualmenurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak,
Lowdermilk, & Jensen, 2005).
Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah:
 Rasa tidak nyaman kembali timbul
 Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu
 Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
 Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal
 Semakin ingin menyudahi kehamilannya
 Merasa sedih karena terpisah dari bayinya
 Merasa kehilangan perhatian
 Tidak sabaran dan resah
 Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya
 Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya
 Libido menurun
ASKEP IBU HAMIL TRIMESTER III

A.Pengkajian

1)Sitem Reproduksi

a)Uterus:Bertambah besar, distensimiometrium, dinding menipis dan adanya


kontraksibroxonhis.

b)Cervik:Mengeluarkan mucus
c)Vagina:Hiperemia dan leokoreamaningkat

d)Mamae:Membesar dan kolostrum bertambah

2)Sistem cardiovaskuler

HR meningkat 15x, kerja CV meningkat, cardiak output meningkat 40%volume darah


meningkat 30-50%.

3)Sistem Pernapasan

Diafragma tertekan keatas, iga ekspansi, konsumsi oksigen meningkat.

4)Sistem Urinaria

Frekuensi miksi meningkat, filtrasi glomerolus meningkat dankonsentrasi albumin


meningkat.

5)Sistem Muskulus kletal: lordosis

6)Sistem integument

Pigmentasi meningkat, aktifitas kelenjar keringat meningkat, rambutmenipis dan kuku


cepat patah dan mudah tumbuh.

7)Sistem Gastro intestinal

Mulut dan gusi hiperemi, gusi sensitif, esopagus dan gaster reflukkapasitas gaster
menurun, intestinal, mortilitas menurun, absorpsinutrisi dan air meningkat.

8)Sistem Endokrin
 Kelenjar pituitari, prolaktin, dan oksitosin meningkat,
kelenjar thiroidmeningkat.BMR meningkat dan plasenta fungsi maksimal.
9)Pengkajian Janin

a)Pembukaan leopod

b)Pergerakan janin

c)Elektronik fetal mariltoni contoh USGd)Non stress test (NST)

B. Diagnosa keperawatan

1)Gangguan rasa Nyaman

2)Resiko tinggi terjadinya perdarahan

3)Resiko terjadinya cidera berhubungan dengan adanya hipertensi

C. Intervensi

1) anjurkan klien memakai sepatu tumit pendek

2) kurangi minum susu imblance Ca

3) rubah/ganti posisi

4) hindari duduk terlalu lama sering mandi


5) gunakan baju yang longgar dan menyerap keringat.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermik, Jensen.2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta:EGC-


Arif, (et.all). 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta : Media Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai