Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

“PROGNOSIS KEJADIAN PNEUMONIA PADA BATITA DI


WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUKAMERINDU
KOTA BENGKULU”

Di Susun oleh :
Nama : Warini
NPM : 202426040145.P
Dosen : Mika Oktarina,SST.,M.Kes

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
CRITICAL APPRAISAL CHECK LIST

Judul : KEJADIAN PNEUMONIA PADA BATITA DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS SUKAMERINDU
KOTA BENGKULU

Penulis: Lela Hartini,Ismiati

Critical Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan


Appraisal
Apakah judul memenuhi  Judul sesuai kiadah
kaidah penulisan judul penulisan yakni
berbentuk segitiga
Judul terbalik
Apakah penulisan  Pada judul tidak
menggunakan tanda tanya (?) terdapat tanda (?)
Apakah penulisan judul  Pada judul tidak
menggunakan tanda seru terdapat tanda seru
Apakah nama penulis  Lela hartini,ismiati
dicantumkan?
Apakah asal institusi penulis  Politeknik Kesehatan
Penulis dicantumkan? Kementerian
Kesehatan Bengkulu
Apakah asal institusi penulis  Asal institusi berasal
sesuai dengan topik dari Jurusan
penelitian? Kebidanan

Apakah bidang ilmu yang  Bidang ilmu


tercantum dalam judul kesehatan
Bidang Ilmu penelitian ?
Apakah latarbelakang penulis  Mahasiswa Politeknik
(institusi tempat kerja) sesuai Kesehatan
dengan ilmu topik penulisan? Kementerian
Kesehatan Bengkulu
Apakah tujuan penelitian  Untuk mengetahui
tersebut? kejadian pneumonia
pada batita di wilayah
kerja Puskesmas
Metodologi sukamerindu
Penelitian
Apakah desain penelitian  Menggunakan tehnik
yang digunakan? total sampling
Apakah desain penelitian  desain penelitian
sesuai dengan tujuan sesuai dengan tujuan
penelitian? penelitian
Bagaimana pemilihan sampel  Sampel yang
dalam penelitian tersebut? digunakan adalah
seluruh anggota
populasi menjadi
sampel dalam
penelitian
Apakah uji statistik yang  uji statistik yang
digunakan sesuai? digunakan sesuai
Hasil Apakah penelitian dapat  penelitian dapat
Penelitian diimplementasikan pada diimplementasikan
pasien anda? pada pasien saya
Apakah daftar pustaka yang  200-2011
digunakan up to date?
Daftar Apakah daftar pustaka yang  Tercantum dalam
Pustaka digunakan sesuai? daftar pustaka jurnal
Apakah daftar pustaka yang  Dari buku yang
digunakan dari sumber yang terpercaya
terpercaya?
CRITICAL APPRAISAL PROGNOSIS

No Point Critical Appraisal Ya Tidak Keterangan

1 Apakah sampel penelitian representatif  Sample yang diambil


dan didefinisikan secara jelas pada titik sebanyak 51 orang
yang sama dalam perjalanan
penyakitnya?
2 Apakah sampel penelitian di follow –up  Sample yang diambil
secara lengkap dan cukup lama? sebanyak 51 orang
3 Apakah kriteria keluaran objektif dan  Terdapat di
tidak bias? kesimpulan
4 Apakah ada penyesuaian/adjusment 
terhadap faktot prognostik yang penting?
5 Apakah hasil penelitianini penting?  Tercantum dalam
- Bagaimana gambaran outcome jurnal di hasil
dari waktu ke waktu? penelitian
- Seberapa tepat perkiraan
prognosis?
6 Apakah hasil penelitian dapat  hasil penelitian dapat
diaplikasikan ditempat anda? diaplikasikan ditempat
saya
7 Apakah karakteristik pasien yang diteliti  ya
mirip dengan karakteristik pasien anda?
8 Apakah hasil penelitian dapat membantu  hasil penelitian dapat
dalam membuat keputusan klinik yang membantu dalam
penting dan bermanfaat bagi pasien membuat keputusan
anda? klinik yang penting
dan bermanfaat bagi
pasien
KEJADIAN PNEUMONIA PADA BATITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUKAMERINDU
KOTA BENGKULU

Lela Hartini,Ismiati
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan
Kebidanan
Jalan Indragiri Nomor 03 Padang Harapan Bengkulu
Ismiatidzaky@gmail.com

Abstract: Pneumonia is an infection or inflammation of the lower respiratory tract that


involves the alveoli and bronchioles. Risk factors for pneumonia which occurs in boys
aged 1-3 years with a skinny body weight. Pneumonia is the leading cause of death
of infants and toddlers in Indonesia with a total percentage (23.6%), which is the
largest proportion of all-cause mortality in infants and toddlers. This study used a
descriptive design, with a population of children aged 1-3 years which amounted to 51
people, technique data sampling was used Total Sampling, data collection secondary
techniques, data obtained by existing records in health centers (patient registers). The results
showed that the majority (60.8%) children aged 13-24 months, the majority (72.5%)
child-sex male, and most (56.9%) children were in the category of lean body weight.
It is recommended to parents, especially mothers to be able to take precautions against
the occurrence of pneumonia, such as providing adequate nutrition to children so that
children are not malnourished which can increase the risk of pneumonia.

Keywords: toddler, Characteristics, Pneumonia

Abstrak: Pneumonia merupakan infeksi atau inflamasi saluran pernapasan bawah yang
melibatkan alveolusdan bronkiolus.Faktor resiko terjadi pneumonia yaitu pada anak
laki-laki usia 1-3 tahun dengan berat badan kurus. Pneumonia merupakan penyebab
kematian bayi dan balita terbesar di Indonesia dengan persentase sebanyak (23,6%), yang
merupakan proporsi terbesar dari seluruh penyebab kematian pada bayidan balita. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahuikarakteristikkejadian Pneumonia pada batita di Wilayah
Kerja Puskesmas Sukamerindu tahun 2014.Penelitian ini menggunakan desain deskriptif,
dengan populasi anak usia 1-3 tahun yang berjumlah 51 orang, teknik pengambilan
sampel secara total sampling, pengumpulan data dengan teknik sekunder yaitu data yang
diperoleh dari catatan yang ada di Puskesmas (register pasien).Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar (60,8%) anak berumur 13-24 bulan, sebagian besar
(72,5%) anak berjenis kelamin laki-laki, dan sebagian besar (56,9%) anak berada dalam
kategori berat badan kurus. Disarankan kepada orang tua terutama ibu untuk dapat
melakukan pencegahan terhadap terjadinya pneumonia.

Kata kunci : Batita, Karakteristik, Pneumonia

MenurutUnitedNations International yang terjadi di 68 negara sehingga


Children Education Federation (UNICEF) pneumonia menjadi pembunuh nomor
penyebab kematian balita antara lain satu pada balita -Pneumonia merupakan
pneumonia yang merupakan urutan penyakit sebagai penyebab kematian
teratasdengan jumlah 2 juta balita bayi dan balita terbesar di
meninggal setiap tahunnya. Lebih dari Indonesia dengan persentase
98% kematian di akibatkan pneumonia sebanyak (23,6%) kematian pada bayi
dan balita disebabkan oleh penyakit Variabl Frekuensi Persen (%)
ini, yang merupakan proporsi terbesar e (N=15)
dari seluruh penyebab kematian pada Umur
bayi dan balita (Kemenkes, 2011). Faktor 13-24 bulan 31 60,8
resiko terjadi pneumonia yaitu pada 25-36 bulan 20 39,2
anak laki-laki usia 1-5 tahun, terutama Jenis Kelamin
pada usia 1-3 tahun karena pada masa Laki-laki 37 72,5
tumbuh kembang ini anak rentan Perempuan 14 27,5
terhadap infeksi dan ancaman penyakit Berat badan
dari lingkungan serta maturasi serebral Kurus 29 56,9
yang terjadi lebih cepat pada anak normal 22 43,1
perempuan dibandingkan pada anak Tabel 1. dapat dilihat bahwa
laki-laki (Depkes, RI 2009). Faktor sebagian besar (60,8%) anak berumur
penyebab terjadinya pneumonia pada 13-24 bulan, sebagian besar (72,5%)
bayi dan balita disebabkan oleh status anak berjenis kelamin laki-laki, dan
gizi (berat badan), kelengkapan sebagian besar (56,9%) anak berada
imunisasi DPT, kondisi ekonomi, dalam kategori berat badan kurus.
ASI, lingkungan, dan riwayat
persalinan (KPD) (Depkes, 2009). PEMBAHASAN
Faktor status gizi yang dipengaruhi Hasil penelitian didapat bahwa
oleh berat badan khususnya pada anak sebagian besar (60,8%) anak berumur
yang malnutrisi, yang berakibat 13-24 bulan, hal ini dikarenakan pada usia
menurunya kekebalan tubuh anak ini merupakan masa golden age yaitu
terhadap penyakit (infeksi) baik yang 1-3 tahun dimana pada masa tumbuh
disebabkan oleh virus, bakteri maupun kembang ini anak rentan terhadap
fungi (Cuningham, 2006). infeksi dan penyakit khususnya pada
saluran pernapasan dan pencernaan.
BAHAN DAN CARA KERJA Berdasarkan panduan stimulasi, deteksi
Penelitian ini merupakan dan perkembangan anak pada anak usia
penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan 13-24 bulan dengan perkembangan
di Puskesmas Sukamerindu. Populasi normal, pada sektor motorik halus, anak
dalam penelitian ini adalah anak usia 1- baru dan bisa menggenggam benda-
3 tahun yang menderita pneumonia benda yang anak temui, sehingga anak
pada tahun 2014 sebanyak 51 orang. Pada rentan memasukkan benda yang anak
penelitian ini peneliti menggunakan genggam kedalam mulutnya yang dapat
teknik total sampling, dimana seluruh memperbesar resiko masuknya
anggota populasi menjadi sampel dalam bakteri/infeksi kedalam tubuh anak
penelitian ini yaitu berjumlah 51 orang. terutama saluran pernapasan dan
Data dalam penelitian inidengan teknik pencernaan (Depkes RI, 2006).
sekunder yaitu data yang diperoleh dari Selain itu dari segi makanan yang
catatan yang ada di Puskesmas anak konsumsi, pada usia 13-24 bulan
(register pasien). anak tetap diberikan ASI dan baru
diberikan makanan pendamping seperti
HASIL makan nasi, dan menginjak usia 13
bulan bayi mulai diperkenalkan makanan
Analisa Univariat
Tabel 1.Gambaran distribusi frekuensi pneumonia
keluarga mengganti makanan
pada batita menurut umur, jenis kelamin dan pendamping asi seperti bubur, tepung
berat badan di Puskesmas Sukamerindu beras, bubur encer, pisang lumat dan
Kota Bengkulu pepaya lumat (Amalia,2006). Baru
diperkenalkannya anak dengan makanan
keluarga sering kali menyebabkan anak karena anak kelelahan dan menurukan
mengalami perubahan selera makan, daya tahan tubuhnya.
sehingga anak akan cenderung Berat badan. Hasil penelitian didapat
menerima saja makan apa yang bahwa sebagian besar (56,9%) anak berada
diberikan kepada anak. Kebiasaan dalam kategori berat badan kurus. Berat
seperti ini sering kali menyebakan badan anak sangat dipengaruhi oleh
orang tua memberikan makan yang status gizi anak, khususnya pada anak
disukai tidak pandang itu bahaya atau yang malnutrisi, yang berakibat
bukan terhadap tubuh anak, seperti menurunya kekebalan tubuh anak
permen, coklat, snack, dan kerupuk. terhadap penyakit (infeksi) baik yang
Pemberian MP-ASI yang salah ini disebabkan oleh virus, bakteri maupun
beresiko terhadap kesehatan anak fungi (Cuningham, 2006).
terutama pada saluran pernafasan, Faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan gejala yang sering muncul berat badan anak berada dalam kategori
adalah batuk (Aziz, 2008) kurus dapat berupa pola makan yang salah,
Jenis Kelamin. Hasil penelitian penyediaan pangan yang kurang
bahwa sebagian besar (72,5%) batita karena status ekonomi keluarga, jumlah
yang menderita pneumonia berjenis anggota keluarga, dan lingkungan (Aziz,
kelamin laki-laki. Kejadian pneumonia 2008).
pada anak laki-laki lebih berisiko Masa batita merupakan masa
dengan perbanding 2:1 karena pada pertumbuhan dan perkembangan yang
anak perempuan maturasi serebral yang pesat, sehingga kerap disebut sebagai
terjadi lebih cepat pada anak perempuan periode emas sekaligus periode kritis.
dibandingkan pada anak laki-laki, Periode emas dapat diwujudkan apabila
sehingga ketika ancaman penyakit pada masa ini bayi dan anak
masuk kedalam tubuh anak memperoleh asupan gizi yang sesuai.
perempuan, reaksi tubuh anak perempuan Sebaliknya apabila bayi dan anak pada
lebih cepat menangkalnya (Aziz, 2008). masa ini tidak memperoleh makanan
Hal ini diperkuat oleh pendapat sesuai kebutuhan gizinya, maka periode
Soetjiningsih, 2007 yang emas akan berubah menjadi periode kritis
memaparkan bahwa terdapat perbedaan yang akan mengganggu kesehatan dan
pola aktivitas pada anak laki-laki dengan tumbuh kembang anak, baik pada saat
anak perempuan, karena pada anak ini maupun masa selanjutnya (Nutrisiani,
laki-laki pola aktivitasnya lebih aktif 2010).
sehingga fisik anak cenderung lebih
cepat lelah dan menurunnya daya KESIMPULAN
tahan tubuh anak, sehingga beresiko
masuknya infeksi ataupun bakteri. Sebagian besaranak yang menderita
Aktivitas pada anak laki-laki cenderung pneumonia berumur 13-24 bulan di
lebih aktif, seperti bermain baik di dalam wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu
rumah maupun dilingkungan, pada tahun 2014, Sebagian besaranak yang
anak usia batita kegiatan bermain menderita pneumonia berjenis kelamin
merupakan kegiatan yang berdampak laki-lakidi wilayah Kerja Puskesmas
positif karena dapat menjadi stimulus Sukamerindu tahun 2014, Sebagian
perkembangan anak, dampak yang besaranak yang menderita pneumonia
positif ini dapat terjadi jika kegiatan berada dalam kategori berat badan
bermain anak dapat dihandle oleh orang kurus. di wilayah Kerja Puskesmas
tua karena jika aktivitas ini tidak diatur Sukamerindu tahun 2014, diharapkan
sedemikian rupa maka akan dapatmemberikan informasi pencegahan
memberikan dampak negatif pada anak, pneumonia yang bermanfaat bagi
masyarakat, dan diharapkan bagi tenaga
kesehatan dapat memberikan pelayanan
pengobatan pada anak yang menderita
pneumonia.

DAFTAR RUJUKAN

Anik, 2010, Ilmu Kesehatan Anak


dalam Kebidanan,Trans Info
Media,Jakarta

Almatsier. S.2005. Prinsip Dasar Ilmu


Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Aziz,A., A. 2008. Pengantar Ilmu


Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika

Hartini, 2011. Analisis Faktor Resiko


Yang Berhubungan Dengan kejadian
Pneumonia Pada Anak Balita di RSUD
Pasar Rebo Depok Tahun 2011. Tesis
Magister Ilmu

Keperawatan Universita Indonesia


Tahuin 2011. Diakses pada 6 Maret 2014.

Kemenkes ̧ 2011,Proporsi Kematian


Bayi Pada Bayi Balita Pneumonia. Jakarta

Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta


Kedokteran Jilid : Edisi 3. Media
Aesculapius. Jakarta

Notoatmodjo, 2005. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Rineka
Cipta.Jakarta.

Siswanto, Hadi, 2010. Pendidikan


Kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta :
Pustaka

Suhardjo. 2009. Berbagai Cara


Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta

Suryadi, 2008. Asuhan Keperawatan


Pada Anak. Jakarta : EGC Supariasa.2010.
Penilaian Status Gizi. EGC.

Anda mungkin juga menyukai