28 tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Terdiri dari 8 bab dan 50 pasal
Bab 1 dan 2 membahas tentang ketentuan umum dan perizinan
Yaitu bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi dan praktik bidan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan bidan dalam bentuk asuhan kebidanan serta bidan memiliki bukti tertulis yang diberikan pemerintah berupa STRB ( berlaku selama lima tahun ) dan SIPB ( berlaku untuk satu fasilitas pelayanan kesehatan ). Dan juga bidan itu paling rendah memiliki jenjang pendidikan yaitu diploma tiga.
bab 3 membahas tentang penyelenggaraan keprofesian
Yaitu bidan dapat menjalankan praktik kebidanan secara mandiri atau bekerja di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas,klinik dll. Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan, bidan memiliki kewenangan untuk memberikan penyuluhan kesehatan ibu (seperti antenatal, pertolongan persalinan normal, pemberian tablet tambah darah, pemberian konseling dan penyuluhan, ) penyuluhan kesehatan anak ( seperti pemantauan tumbuh kembang bayi, pelayanan neonatal, penanganan kegawatdaruratan ) dan penyuluhan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Serta bidan berkewenangan dalam menyampaikan penyuluhan seperti penyakit-penyakit berbahaya yang dapat menular melalui hubungan seksual dan penyalahgunaan narkotika. Dan tidak lupa juga bahwa bidan berkewajiban untuk menjaga rahasia pasien nya.
Bab 4 membahas tentang praktik mandiri bidan
Yaitu bidan yang menyelenggarakan praktik mandiri bidan nya harus memenuhi persyaratan seperti lokasi, bangunan ( yang didalam nya memiliki ruang tunggu, ruang periksa, ruang bersalin, wc/ kamar mandi, air yang bersih ) prasarana, peralatan serta obat dan bahan habis pakai. Dan juga bangunan yang bersifat permanen serta akses pintu keluar masuk tempat praktik harus terpisah dari tempat tinggal perorangannya.
Bab 5 membahas tentang pencatatan dan pelaporan
Yaitu bidan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan untuk ditujukan ke puskesmas wilayah tempat praktik.
Bab 6 membahas tentang pembinaan dan pengawasan
Yaitu praktik mandiri bidan ini diawasi oleh menteri, kepala dinas kesehatan provinsi/ kepala dinas kesehatan kabupaten/kota untuk keselamatan pasien dan melindungi masyarakat terhadap bahaya yang dapat membahayakan kesehatan.
Bab 7 dan 8 membahas tentang ketentuan peralihan dan penutup
Yaitu bidan yang telah terselenggara tetap dapat menyelenggarakan pelayanan sampai habis masa berlakunya izin. Dan bidan desa yang telah memiliki SIPB dan tempat praktik nya di desa/kelurahan belum mengikuti ketentuan dalam peraturan menteri, maka harus menyesuaikan diri paling lama tiga tahun sejak peraturan tersebut diundangkan.