Anda di halaman 1dari 10

DIARE PADA NEONATUS

DOSEN PENGAMPU :Nislawaty, SST, M.Kes

NAMA : RAHMI YANDA RIDHATULLAH


NIM : 1915401025
PRODI : DIII KEBIDANAN
SEMESTER : IV
PENGERTIAN
Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja
kehilangan konsistensi normal, yang lazim
disertai kenaikan frekuensi buang air besar
(BAB) Diare menunjukkan pada perubahan
pola BAB seseorang yang lazim.

Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3x buang air besar,
sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4x
buang air besar. dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.
Sementara untuk bayi dan anak-anak, diare didefinisikan
sebagai pengeluaran tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-
rata pengeluaran tinja normal bayi sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam
Patofisioligi Diare
1. Diare Sekretorik
Diare tipe ini disebabkan oleh sekresi air dan
elektrolit ke dalam usus halus. Hal ini terjadi
apabila absorbsi natrium gagal sedangkan
sekresi klorida terus berlangsung.
2. Diare Osmotik
Diare ini terjadi karena tinggiya tekanan
osmotic di lumen usus yang menyebabkan tidak
terserapnya air di kolon sehingga menimbulkan
watery diarrhea.
3. Diare Invasif
Diare ini terjadi karena invasi mikroorganisme ke
dalam usus sehingga menyebabkan kerusakan pada
mukosa usus sehingga nutrisi dan cairan dalam usus
tidak terabsorbsi dengan baik.
4. Malabsorpsi asam empedu dan lemak
Diare tipe ini didapatkan pada gangguan produksi
micelle empedu dan penyakit-penyakit saluran bilier
dan hati.
5. Efek sistem pertukaran anion atau transport
elektrolit aktif di enterosit. Diare tipe ini disebabkan
adanya hambatan mekanisme transport aktif
6. Motilitas dan waktu transit usus yang abnormal
Diare tipe ini disebabkan hipermotilitas dan
iregularitas motilitas usus sehingga menyebabkan
absorpsi yang abnormal di usus halus.
Penyebabnya antara lain: diabetes mellitus, pasca
vagotomi, hipertiroid.
 
7. Gangguan permeabilitas usus
Diare tipe ini disebabkan permeabilitas usus yang
abnormal disebabkan adanya kelainan morfologi
membran epitel spesifik pada usus halus.
 
TANDA DAN GEJALA DIARE
1. Suhu meningkat
2. Nafsu makan menurun
3. Tinja cair, lendir kadang – kadang ada darahnya, lama – lama
tinja berwarna hijau dan asam
4. Anus lecet
5. Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi volume
darah berkurang nadi cepat,dan kecil,denyut jantung cepat,
tekanan darah turun, kesadaran menurun dan diakhiri dengan
syok
6. Berat badan turun
7. Turgor kulit menurun
8. Mata dan ubun – ubun cekung (jika dehidrasi berat)
9. Selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering
Tata Cara Pemberian terapi Pada Diare

a. Rehidrasi atau pemberian cairan untuk


mengembalikan cairan yang hilang akibat diare
sesuai tingkat dehidrasinya :
1. Tanpa dehidrasi
2. Dehidrasi ringan-sedang
3. Dehidrasi berat
b. Bila muntah, pemberian rehidrasi dilakukan secara perlahan dan
konstan
c. Apabila bayi atau balita tidak terpuaskan dengan rehidrasi yang
diberikan maka terus berikan ASI, air, atau makanan sampai bayi
atau balita tersebut terpuaskan
d. Pemberian obat anti diare pada bayi atau anak tidak dianjurkan
karena akan menyebabkan akumulasi zat kimia pada ginjal anak.
Sebagai gantinya dapat diberikan oralit dengan osmolaritas
rendah dan air putih. Caranya adalah minum segelas oralit sedikit
demi sedikit, dua sampai tiga teguk, kemudian berhenti selama
tiga menit. Hal ini harus diulang terus menerus sampai satu gelas
oralit habis. Minum oralit satu gelas sekaligus dapat memicu
muntah dan buang air besar.
e. Pemberian suplementasi Zinc selama 10 – 14 hari. Zinc
merupakan mikronutrien esensial, artinya walaupun dibutuhkan
dalam jumlah yang kecil tetapi sangat penting artinya dalam
mempertahankan fungsi normal tubuh. 
KESIMPULAN
Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja
kehilangan konsistensi normal, yang lazim disertai
kenaikan frekuensi buang air besar (BAB). Diare
menunjukkan pada perubahan pola BAB seseorang yang
lazim.
Di dalam saluran pencernaan terkumpul sejumlah besar
cairan, terutama setelah terbentuk perbedaan osmotik
yang ditimbulkan oleh elektrolit dan substansi lain yang
aktif secara osmotik (glukosa, asam amino) secara pasif.
Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3x buang air
besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bila sudah
lebih dari 4x buang air besar.

Anda mungkin juga menyukai