Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1  Latar Belakang................................................................................................................4
1.2  Tujuan............................................................................................................................5
1.3  Manfaat.........................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1  Evidence Based..............................................................................................................6
1. Pengertian Evidence Based...........................................................................................6
2.  Manfaat Evidence Base................................................................................................6
2.2   Postnatal Care...............................................................................................................7
1.  Pengertian Asuhan Postnatal Care...............................................................................7
2.  Konsep dasar masa nifas..............................................................................................7
3.  Peran dan Tanggung Jawab Bidan...............................................................................7
4.  Tahapan Masa Nifas....................................................................................................8
5.  Perubahan fisik masa nifas...........................................................................................8
6.    Pengeluaran lochea terdiri dari :.................................................................................9
7.      Tujuan kunjungan masa nifas yaitu:.........................................................................9
8.  Kunjungan masa nifas terdiri dari :............................................................................10
9.  Perkembangan Evidence Base dalam praktik Kebidanan postnatal care :..................11
BAB III...................................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................................12
3.1   KESIMPULAN...........................................................................................................12
3.2   SARAN.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan,


dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu
kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta
pemberian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya
dan kembalinya alat reproduksi kekeadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan
suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu
dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih
mencerminkan kesanggupan suatu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Indonesia, di lingkungan ASEAN, merupakan negara dengan angka kematian ibu dan
perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
segara untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang
bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Dengan perkiraan persalinan di Indonesia
setiap tahunnya sekitar 5.000.000 jiwa dapat dijabarkan bahwa:
1.      Angka kematian ibu sebesar 19.500-20.000 setiap tahunnya atau terjadi setiap 26-27
menit. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan 30,5 %, infeksi 22,5.%, gestosis
17′,5 %, dan anestesia 2,0 %.
2.      Kematian bayi sebesar 56/10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi setiap 18- 20
menit sekali. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49-60 %, infeksi
24-34 %, prematuritas/BBLR 15-20 %, trauma persalinan 2-7 %, dan cacat bawaan 1-
3 %.

Memperhatikan angka kematian ibu dan bayi, dapat dikemukakan bahwa:


1.      Sebagian besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama sangat
di butuhkan.
2.      Pengawasan antenatal masih belum memadai sehingga penyulit hamil dan hamil
dengan risiko tinggi tidak atau terlambat diketahui.
3.      Masih banyak dijumpai ibu dengan jarak hamil pendek, terlalu banyak anak, terlalu
muda, dan terlalu tua untuk hamil.
4.      Gerakan keluarga berencana masih dapat digalakkan untuk meningkatkan sumber
daya manusia melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).
5.      Jumlah anemia pada ibu hamil cukup tinggi.
6.      Pendidikan masyarakat yang rendah cendrung memilih pemeliharaan kesehatan
secara tradisional, dan belum siap menerima pelaksanaan kesehatan modern.

Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami


sebagian besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha yang
sangat penting untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang
menyeluruh dan bermutu yaitu dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence
based. Dimana bukti secara ilmiah telah dibuktikan dan dapat digunakan sebagai
dasar praktek terbaru yang lebih aman dan diharapkan dapat mengendalikan asuhan
kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan
menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
perinatal.

Tujuan
1.  Untuk mengetahui informasi tentang evidence based kebidanan
2.  Untuk mengetahui informasi evidence based pada asuhan Postnatal terkini

Manfaat
1.      Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence based
kebidanan.
2.      Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidence
basedpada Asuhan post natal  terkini.
BAB II

PEMBAHASAN

 A.   Evidence Based


 Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris)
maka evidence Base dapat diartikan sebagai berikutEvidence  adalah Bukti atau fakta
dan  Based  adalah Dasar.  Jadi evidence base adalah: praktik berdasarkan bukti.
Evidence Based Midwifery (Practice) didirikan oleh RCM dalam rangka untuk
membantu mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan
tubuh bidan berorientasi akademis. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah
jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di RCM
Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et al, 2003). Itu dirancang 'untuk
membantu bidan dalam mendorong maju yang terikat pengetahuan kebidanan dengan
tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan bayi '(Silverton, 2003). EBM
mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada praktek dan profesi
kebidanan. Jurnal kualitatif mencakup aktif serta sebagai penelitian kuantitatif,
analisis filosofis dan konsep serta tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan sistematis,
kohort studi, terstruktur, logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai arti
dan implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian lebih lanjut.
Jadi pengertian Evidence Base-Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan
kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah
yang sistematis.

B. Postnatal Care
Post-natal adalah masa sesudah kelahiran atau masa dimana bayi sudah keluar dari
dalam kandungan. Setelah bayi lahir keluar dari kandungan akan mengalami
perkembangan yang meliputi masa bayi, masa awal anak-anak, masa pertengahan dan
akhir anak-anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa dewasa, masa akhir dewasa,
dan sampai masa tua.

C. Konsep dasar masa nifas


Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung
kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau ± 40
hari
2.      Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat – alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6 – 8
minggu (Mochtar, 1998).
3.      Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu. (Abdul Bari,2000:122).
4.      Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke
keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).

D. Peran dan Tanggung Jawab Bidan


Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post
partum. Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :

         Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai


dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa
nifas.

 Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.

 Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.

 Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan


anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.

 Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.

 Memberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai


cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik,
serta mempraktekkan kebersihan yang aman.

 Melakukan manajemen asuhan kebidanan dengan cara mengumpulkan data,


menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk
mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan
ibu dan bayi selama periode nifas.

 Memberikan asuhan kebidanan secara professional.

 Mendukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan dalam peranannya


sebagai orang tua.
E. Tahapan Masa Nifas
Nifas dapat dibagi kedalam 3 periode :

         Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan – jalan.

         Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang


lamanya 6 – 8 minggu.

         Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurnah baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan – bulan
atau tahunan.

F.  Perubahan fisik masa nifas


       a.   Rasa Kram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan rahim  (involusi)

        b.  Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina (Lochia)

       c.   Kelelahan karena proses melahirkan.

       d.   Pembentukan ASI sehingga payudara membesar.

       e.   Kesulitan buang air besar (BAB) dan BAK.

       f.  Gangguan otot (betis, dada, perut, panggul dan bokong)

       g.  Perlukaan jalan lahir (lecet atau jahitan)

Perubahan psikis masa nifas

  Perasaan ibu berfokus pada dirinya, berlangsung setelah melahirkan sampai hari ke 2
(Fase Taking In)

  Ibu merasa merasa kwatir akan ketidak mampuan merawat bayi, muncul perasaan
sedih (Baby Blues disebut Fase Taking Hold (hari ke 3 – 10)

  Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayinya disebut Fase Letting Go.  
(hari ke 10-akhir masa nifas)

G. Pengeluaran lochea terdiri dari :


o   Lochea rubra : hari ke  1 – 2.

Terdiri dari  darah segar bercampur sisa-sisa ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa vernix
kaseosa, lanugo, dan mekonium
o   Lochea sanguinolenta  : hari ke 3 – 7

Terdiri dari : darah bercampur lendir, warna kecoklatan.

o   Lochea serosa : hari ke 7 – 14.

Berwarna kekuningan.         

o   Lochea alba  : hari ke 14 – selesai nifas

Hanya merupakan cairan putih lochea yang  berbau busuk dan terinfeksi disebut
lochea purulent.

H. Tujuan kunjungan masa nifas yaitu:


  Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.

  Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan


kesehatan ibu nifas dan bayinya.

  Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.

  Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu
nifas maupun bayinya.

I. Kunjungan masa nifas terdiri dari :


1.   Kunjungan I : 6 – 8 jam setelah persalinan, tujuannya :

  Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

  Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila perdarahan


berlanjut.

  Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah    perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

   Pemberian ASI awal.

  Melakukan hubungan antara ibu dan bayi.

  Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

2.  Kunjungan II :  6 hari setelah persalinan, tujuannya :


  Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

  Menilai adanya tanda–tanda demam infeksi atau perdarahan abnormal.

  Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman dan istirahat.

  Memastikan ibu menyusui dengan dan memperhatikan tanda – tanda penyakit

  Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan  pada bayi, tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari– hari

3.  Kunjungan III  : 2 minggu setelah persalinan.

Tujuannya :  sama dengan di atas ( 6 hari setelah persalinan )

4.   Kunjungan IV  : 6 minggu setelah persalinan.

Tujuannya :

a).  Menanyakan ibu tentang penyakit – penyakit yang dialami.

b).  Memberikan konseling untuk KB secara dini (Mochtar, 1998).

J. Perkembangan Evidence Base dalam praktik Kebidanan postnatal care :


Kebiasaan Keterangan
Tampon Vagina Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak
menghentikan perdarahan, bahkan perdarahan
tetap terjadi dan dapat menyebabkan infeksi
Gurita atau sejenisnya Selama 2 jam pertama atau selanjutnya
penggunaan gurita akan menyebabkan kesulitan
pemantauan involusio rahim
Memisahkan ibu dan bayi Bayi benar-benar siaga selama 2 jam pertama
setelah kelahiran. Ini merupakan waktu yang tepat
untuk melakukan kontak  kulit ke kulit untuk
mempererat bonding attachment serta
keberhasilan pemberian ASI

Asuhan Kebidanan Postnatal


a.   Deteksi dini komplikasi masa postnatal
b.   Persiapan pasien pulang
c.   Home visit dalam asuihan postnatal
d.   Suport sistem dalam asudan postnatal
e.   Breastfeeding
f.    Peran menjadi orang tua
g.   Kelompok ibu postpartum

\
       

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami
sebagian besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha yang
sangat penting untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang
menyeluruh dan bermutu yaitu dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence
based. Dimana bukti secara ilmiah telah dibuktikan dan dapat digunakan sebagai
dasar praktek terbaru yang lebih aman dan diharapkan dapat mengendalikan asuhan
kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan
menyeluruh dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
perinatal.

SARAN
Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian,
akan pengetahuan berdasar bukti mengenai asuhan kebidanan khususnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam upaya penurunan AKI dan
AKB.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, MZ. 2011. Asuhan Postnatal Care. Yogyakarta :NuhaMedika.Ambarwati. R.


2010. AsuhanKebidananNifas. Yogyakarta :NuhamedikaBahadoran, B., Annasi F.,
Yousefi A., Kargarfard, M. 2006. Evaluating The Effect of Exercise on the
Postpartum Quality of Life. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research
(INMR) Winter 2007; Vol 12 No.1

Anda mungkin juga menyukai